Anda di halaman 1dari 35

PERTUMBUHAN dan

PERKEMBANGBIAKAN
MIKROBA

Pertemuan ke-6
Mikrobiologi Dasar

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Defenisi
• Pertumbuhan = pertambahan secara teratur semua
komponen di dalam sel hidup
• Pada organisme multiseluler: pertumbuhan adalah
peningkatan jumlah sel per organisme, dimana ukuran
sel juga menjadi lebih besar……tapi tidak ada
pertambahan jumlah populasi!
• Pada organisme uniseluler: pertumbuhan adalah
pertambahan jumlah sel, yang berarti ada pertambahan
jumlah organisme/populasi
• Pertumbuhan seimbang:pertambahan massa mikroba
berbanding lurus dengan pertambahan komponen
seluler yang lain seperti DNA, RNA, protein dll
• Umur sel: ditentukan segera setelah proses
pembelahan sel selesai
• Umur kultur: ditentukan dari waktu atau lamanya
inkubasi
• Inokulan, kultur, starter??
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Nutrien VS Pertumbuhan

• Semakin baik zat nutrisi (nutrient) di


dalam substrat/medium,
mengakibatkan pertumbuhan sel
semakin cepat dan ukuran sel semakin
besar

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Laju Pertumbuhan & Waktu Generasi

• Salah satu cara reproduksi mikroba mis. Bakteri


adalah dengan cara pembelahan biner
melintang; 1 sel menghasilkan 2 sel, 2 sel
menghasilkan 4 sel dst ==== populasinya
bertambah secara geometrik:
1 21 22 23 ……. 2 n

atau dengan perhitungan sederhana:

1 2 4 8 …….
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Pembelahan Biner

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Waktu Generasi
• Waktu generasi: selang waktu yang
dibutuhkan oleh sel untuk membelah diri
atau untuk populasi menjadi 2 kali lipat
• Waktu generasi tergantung pada jenis
mikroba, kandungan nutrien dalam medium
dan kondisi fisik pertumbuhan (suhu, pH, ada
tidaknya O2, garam dll)
• Waktu generasi berbeda antara suatu
kelompok mikroba dengan kelompok lainnya,
bahkan antara spesies dalam dalam satu
kelompok mikroba
• Urutan mulai yang paling cepat: bakteri,
khamir, kapang, protozoa
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Contoh Waktu Generasi Mikroba
• Bakteri Heterofilik
• Bacillus megaterium 0,58 jam
• E. coli 0,28 jam
• Rhizobium meliloti 1,80 jam
• Treponema pallidum 34,0 jam

• Bakteri fotosintetik
• Chloropseudomonas ethylicum 7,0 jam
• Rhodopseudomonas spheroides 2,4 jam
• Rhodospirillum rubrum 5,0 jam

• Ragi (khamir)
• Saccharomyces cereviseae 2,0 jam

• Protozoa
• Paramaecium caudatum 10,5 jam
• Stentor coureleusProf. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD. 32,0 jam
• Tetrahymena geleti
Fakultas Pertanian Universitas Riau 3,0 jam
Pertumbuhan Eksponensial
• Pertumbuhan populasi sel pada umumnya
terjadi secara eksponensial yang berarti 1 sel
membelah menjadi 2 anak sel, masing-
masing anak sel membela lagi menjadi 2 dan
seterusnya. Jadi setiap generasi, jumlahnya
akan bertambah 2 kali lipat dari jumlah
sebelumnya
• Jika dibuat grafik antara jumlah sel selama
pertumbuhan dengan waktu, pada skala
aritmetik diperoleh kurva melengkung,
sedangkan pada skala logaritmik diperoleh
kurva lurus (lihat gambar!)
• Pertumbuhan semacam ini merupakan ciri
organisme uniseluler
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Grafik Pertumbuhan Eksponensial

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Rumus waktu generasi

t
G=
3,3 log (b/B)

G = Waktu generasi
t = selang waktu antara pengukuran jumlah sel awal
dan sel pada waktu tertentu (akhir)
B = populasi awal
b = populasi setelah waktu t (populasi akhir)
Log = log 10
3,3 = faktor konversi log 2 menjadi log10
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Latihan 1

• Sejumlah 1000 sel bakteri ditumbuhkan


dalam suatu medium sehingga jumlahnya
menjadi 100.000 sel setelah 4 jam.
Berapakah waktu generasinya?

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Jawaban

Waktu generasi:
G = 4/3,3 log (100.000/1000)
= 4/3,3 x log 100
= 4/3,3 x 2
= 4/6,6 jam
= 0,60 jam
= 36 menit
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Latihan 2

Suatu jenis mikroba dengan jumlah 10.000


dan mempunyai waktu generasi 45 menit
ditumbuhkan dalam suatu medium yang
cocok. Berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menumbuhkan mikroba
tersebut agar jumlahnya menjadi
1000.000.000 sel?

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Ilustrasi terkait waktu generasi!
• Jika bakteri mempunyai waktu generasi waktu
generasi 20 menit, berarti bakteri tsb akan
memperbanyak diri menjadi 2 sel dalam waktu 20
menit
• Jika sel tsb diinkubasikan di dalam suatu medium
pada kondisi optimum pertumbuhannya selama 48
jam……artinya sel tsb akan mengalami pembelahan
sebanyak 48 x (60/20) kali atau 144 generasi
• Secara teoritis, jumlah sel setelah 48 jam akan
mencapai 2 144 sel
• Jika berat tiap sel = 10 -12 g, maka secara teoritis
berat sel setelah 48 jam akan mencapai 144 2 -12x 10 g
atau 2,2 31x 10 g = 4.000 kali berat bumi???
• Kenyataannya? Perkembangan mikroba tidak terjadi
demikian karena tidak semua sel yang terbentuk
akan terus hidup……ada faktor-faktor pertumbuhan
yang mempengaruhinya!.....ada kurva pertumbuhan
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Kurva Pertumbuhan Mikroba

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Kurva Pertumbuhan

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Fase Adaptasi
• Fase penyesuaian diri dengan substrat/medium dan kondisi
lingkungan baru
• Belum ada proses pembelahan sel karena beberapa enzim
belum disintesis, tapi ukuran sel bertambah karena adanya
penambahan substansi intraseluler
• Jumlah sel pada fase bisa tetap atau kadang-kadang
menurun
• Lamanya fase ini bervariasi tergantung cepat atau
lambatnya penyesuaian dengan lingkungan sekitarnya
• Faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya fase adaptasi:
1. Medium dan lingkungan pertumbuhan: sel yang
ditempatkan pada medium dan lingkungan pertumbuhan
yang sama dengan sebelumnya, mungkin tidak perlu waktu
adaptasi, dan sebaliknya jika berbeda medium dan kondisi
lingkungannya perlu waktu adaptasi karena mikroba perlu
waktu untuk mensintesis enzim-enzim untuk metabolisme!
2. Jumlah inokulan/starter: semakin tinggi jumlah inokulan
awal semakin cepat fase adaptasi terlewati (tapi ada batas
maksimumnya!)
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Fase Pertumbuhan Awal

• Pada fase ini sel mulai membelah


dengan kecepatan yang masih rendah
karena baru selesai tahap penyesuaian
diri
• Jumlah sel sudah mulai bertambah
dalam jumlah yang masih sedikit

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Fase Pertumbuhan
Logaritmik/Eksponensial
• Sel membelah sangat cepat dan konstan
dimana pertambahan jumlahnya mengikuti
kurva logaritmik
• Jumlah sel bertambah 2 kali lipat
• Fase ini membutuhkan energi paling banyak
• Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh
medium dan lingkungan tempat tumbuh: pH,
kandungan nutrien, suhu, kelembaban udara
dll
• Sel paling sensitif terhadap kondisi
lingkungan…..tidak baik dipanen untuk
tujuan preservasi, stock kultur dll
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Fase Pertumbuhan Lambat
Pertumbuhan populasi mulai lambat karena:
1. Nutrien dalam medium mulai berkurang
2. Adanya hasil-hasil metabolisme yang
mungkin beracun yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroba

Namun demikian jumlah populasi masih


naik karena jumlah sel yang tumbuh masih
lebih banyak daripada yang mati
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Fase Pertumbuhan Statis
• Jumlah sel tetap karena jumlah sel yang mati
sama dengan jumlah sel yang hidup
• Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil
karena sel tetap membelah walaupun jumlah
nutrisi mulai habis
• Sel kemungkinan mempunyai komposisi
kimia yang berbeda dengan sel pada fase
logaritmik; salah satunya jumlah
peptidoglikan pada dinding sel bakteri
• Sel lebih tahan terhadap kondisi ekstrim
(panas, dingin, radiasi dan bahan kimia)
…..baik dipanen untuk preservasi, stock
kultur dll Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Fase Menuju Kematian dan
Fase Kematian
Populasi mikroba mulai mengalami
kematian karena:
1. Nutrien di dalam medium sudah habis
2. Energi cadangan di dalam sel sudah
habis
• Jumlah sel yang mati semakin lama
semakin banyak
• Kecepatan kematian sel dipengaruhi
oleh kondisi nutrien, lingkungan dan
jenis mikroba
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Berbagai kurva pertumbuhan

A = Fase adaptasi terlalu lama


B = Fase adaptasi sangat singkat, sel langsung mmebelah dengan cepat
D = Fase adaptasi sangat singkat dan sel langsung membelah dengan cepat;
ada penambahan medium baru
C = Mikroba tidak dapat beradaptasi sehingga akhirnya mati

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Video pertumbuhan mikroba
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Mikroba
1. Faktor Biotik
• Bentuk mikroba: bentuk bulat (kokus) lebih
tahan thd kondisi lingkungan (suhu, pH dll)
dibanding bentuk batang; bentuk rantai lebih
tahan dibanding bentuk diplobasil atau
tunggal, bentuk bergerombol lebih tahan
dibanding bentuk rantai atau tunggal
• Sifat mikroba: sifat toleransi thd perubahan
mendadak, baik dari lingkungan bersifat
hidup (sesama mikroba) atau bukan
• Kemampuan mikroba untuk menyesuaikan
diri dan tumbuh berkembang
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Mikroba
2. Faktor Abiotik
a. Susunan dan jumlah nutrien (zat nutrisi) dalam
medium: berkurang sebagai akibat adanya
pertumbuhan:
• Sumber C: Karbohidrat (sederhana atau kompleks)?
• Sumber N:Senyawa organik (protein, pepton, asam
amino, purin, pirimidin dll) atau senyawa anorganik
(amonium, nitrat, nitrit dll)
• Sumber Energi:Matahari atau senyawa organik?
• Sumber vitamin (terutama vit. B: thiamin=B1,
riboflavin=B2, niasin, piridoksin= B6, asam
pantothenat dan B12) dan vit. K & C (khusus untuk
bakteri Mycobacterium dan Bacteroides)……Vit. ADE
pada umumnya tidak dibutuhkan oleh mikroba
• Sumber mineral: mineral makro (Ca, P, Na, Cl, S dll)
dan mineral mikroFakultas
(Fe,Pertanian
Mn dll)
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Universitas Riau
Pengaruh Medium thd Pertumbuhan

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Sambungan Faktor Abiotik
b. Suhu
- Psikrofil 0 – 30C
- Mesofil 25 – 40C
- Termofil 50C atau lebih
c. Atmosfer gas
- O2 dan CO2
- Terutama oksigen bebas: aerobik, anaerobik,
anaerobik/aerobik fakultatif, mikroaerofilik ==== ada
yang bersifat obligat!
d. pH
- Secara umum pH optimum 4 – 9
- Ada yang tumbuh di bawah dan di atas pH tersebut
e. Cahaya:
- Ada yang butuh cahaya: org. fotoautotrofik dan
fotoheterotrofik yang melakukan fotosintesis
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Sambungan Faktor Abiotik
f. Tekanan osmosis: tekanan yang terhimpun
ketika air berdifusi melalui membran sel
g. Garam
- Mikroba halofilik tumbuh pada konsentrasi
garam tinggi 3.5 – 25% bahkan lebih
(di laut, danau air asin, makanan asin dll)
- Halofil obligat
- Halofil fakultatif
h. Terbentuknya senyawa mis. alkohol, asam-
asam organik dll yang mungkin bersifat
toksik yang meracuni mikroba tersebut
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Perkembangbiakan Mikroba
• Perkembangbiakan mikroba dapat terjadi secara aseksual
(paling banyak terjadi) dan seksual (hanya terjadi pada
beberapa mikroba saja)
• Bakteri: Pembelahan biner, pembentukan spora
(endospora)
• Khamir: Penguncupan/pertunasan (budding), pembelahan
sel, pembentukan spora aseksual dan seksual
• Kapang: Fragmentasi/pemotongan hifa atau filamen,
pembentukan spora aseksual dan seksual
• Alga: Pembelahan biner (seperti bakteri), pembentukan
spora aseksual, konjugasi gamet (sel seks)
• Protozoa: Pembelahan sel/pembagian sel menjadi 2 sel
anak (pembelahan biner) atau menjadi lebih dari 2 sel
anak (pembelahan bahu rangkap), kunjugasi (penyatuan
fisik sementara 2 individu)
• Virus: pembelahan atau repliasi DNA
Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.
Fakultas Pertanian Universitas Riau
Contoh Perkembangbiakan Mikroba

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau
Gambar Perkembangbiakan Virus
SEKIAN

Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD.


Fakultas Pertanian Universitas Riau

Anda mungkin juga menyukai