Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN


TINGGI TANAMAN KANGKUNG
(Ipomoea reptans)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Oleh:
Muhammad Gilang Eka Putra
XII MIPA 3
Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta
2021-2022

Jl. H. Jaelani 3 No.5, RT.5/RW.1, Petukangan Utara, Kec.


Pesanggrahan, KotaJakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12260
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “
PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN TINGGI TANAMAN
KANGKUNG (Ipomoea reptans) ” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Rasunah, S.Pd. pada bidang studi Biologi. Selain itu, proposal ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “ PENGARUH SUHU TERHADAP
PERTUMBUHAN TINGGI TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans) ”
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Tanggerang, 3 Agustus 2021

( Muhammad Gilang Eka Putra )


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam biologi, suatu makhluk hidup atau organisme adalah setiap


entitas individual yang mampu menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.
Semua organisme memiliki sel. Organisme diklasifikasikan berdasarkan
taksonomi menjadi kelompok-kelompok seperti hewan, tumbuhan, dan
fungi yang multiseluler atau mikroorganisme uniseluler seperti protista,
bakteri, dan arkea. Semua jenis organisme mampu melakukan reproduksi,
pertumbuhan dan perkembangan, pemeliharaan diri, dan beberapa bentuk
respons terhadap rangsangan. Manusia, cumi-cumi, jamur, dan tumbuhan
berpembuluh merupakan adalah contoh organisme multiseluler yang
berdiferensiasi untuk membentuk jaringan dan organ khusus selama
perkembangannya.
Suhu dan kelembaban merupakan dua hal yang tak bisa dihapuskan
apabila berbicara tentang pertumbuhan tanaman. Untuk mendapatkan hasil
panen terbaik, beberapa perkebunan memanfaatkan sensor-sensor yang
diletakkan di lokasi tertentu demi mendapatkan data suhu dan kelembaban
yang dibutuhkan. Tingkat keakuratan dan kepresisian data yang didapat,
dapat menjadi pertimbangan penting bagi perkebunan tentang langkah apa
yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman
sehingga hasil yang didapat juga menjadi maksimal. Langkah tersebut
dapat berupa pemberian pupuk, peningkatan frekuensi penyemprotan
irigasi, hingga penelitian mendalam pada DNA tanaman untuk
mendapatkan bibit unggul sesuai lingkungan tumbuh.
Dalam dunia tumbuhan, Tanaman kangkung merupakan tanaman
yang mampu tumbuh dengan baik di wilayah tropis, terutama di Indonesia,
tanaman kangkung banyak ditanam di wilayah Jawa khususnya Jawa
Barat, di Irian Jaya, Aceh dan beberapa wilayah lain di Indonesia.
B. Rumusan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahannya adalah sebagai


berikut:
1. Apa pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman kangkung ?
2. Berapa rentang suhu yang baik bagi pertumbuhan tanaman kangkung ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman
kangkung
2. Untuk mengetahui berapa rentang suhu yang baik bagi pertumbuhan
tanaman kangkung ?

D. Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti:

 Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang


pertumbuhan & perkembangan tumbuhan melalui metode
eksperimen.

Bagi Pembaca:
 Dapat menambah wawasan terkait materi yang di uji
coba kan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pertumbuhan & Perkembangan
Dalam pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
merupakan salah satu cirinya. Semua makhluk hidup baik itu manusia,
hewan maupun tumbuhan mengalami fase yang biasa disebut dengan fase
tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme.
Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan,
perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi
suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua
proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan
saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan
kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya,
perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi
perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat
diamati.

2. Pengaruh suhu pada pertumbuhan tanaman


Suhu yang dibutuhkan dalam sebuah pertumbuhan serta
perkembangan tanaman dikenal sebagai suhu kardinal, yang meliputi suhu
optimum, suhu minimum dan suhu maksimum. Setiap suhu kardinal
tanaman itu tentunya berbeda-beda, tergantung pada jenis tanamannya.
Suhu di bawah batas maksimum atau pun di atas optimum tidak akan
pernah baik untuk tanaman, keadaan seperti ini disebut suhu ekstrim.
Fluktuasi suhu dalam tanah akan berpengaruh langsung terhadap
aktivitas pertanian terutama proses perakaran tanaman didalam tanah.
Apabila suhu tanah naik akan berakibat berkurangnya kandungan air
dalam tanah sehingga unsure hara sulit diserap tanaman.,sebaliknya jika
suhu tanah rendah maka akan semakin bertambahnya kandungan aiar
dalamtanah, dimana sampai pada kondisi ekstrim terjadi pengkristalan.
Akibatnya aktivitasakar/respirasi semakin rendah mengakibatkan
translokasi dalam tubuh tanaman jadi lambatsehingga proses distribusi
unsure hara jadi lambat dan akhirnya pertumbuhan tanaman jadilambat.
Demikian pula dengan suhu yang terlalu tinggi terjadi aktivitas negatif
seperti terjadi pembongkaran/perusakan organ. Suhu maksimal dan
minimal
berpengaruh terhadap hasil produksi. Hal inilah yang menyebabkan hasil
panen padi Indonesia menjadi rendah.

3. Tumbuhan Kangkung
Klasifikasi Ilmiah
 Kingdom (Kerajaan) : Plantae
 Sub Kingdom : Viridiplantae
 Infra Kingdom : Streptophyta
 Super Divisi : Embryophyta
 Division (Divisi) : Tracheophyta
 Sub Divisi : Spermatophytina
 Class (Kelas) : Magnoliopsida
 Ordo : Solanales
 Famili : Convolvulaceae
 Genus : Ipomoea L
 Spesies : Ipomoea Aquatica Forsk (Kangkung Air)
 Spesies : Ipomea Reptans Poir (Kangkung Darat)

Kangkung Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia,


Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian negara Afrika.
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkung-
kangkungan). Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang
memberikan hasil dalam waktu 4- 6 minggu sejak dari benih. Kangkung
yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua)
varietas. Varietas itu yaitu Kangkung Darat yang disebut Kangkung Cina
dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-
parit.
Kangkung beradaptasi terhadap kondisi iklim dan tanah yang cukup
beragam, akan tetapi memerlukan kelembaban tanah yang relatif tinggi
untuk pertumbuhan yang optimum. Tanah dengan kandungan bahan
organik tinggi lebih disukai. Kangkung dapat memberikan hasil yang
optimum pada kondisi dataran rendah Tropika dengan temperatur tinggi
dan penyinaran yang pendek.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus – 22 Agustus


2021. Tempat berada di rumah peneliti di Jalan Muchtar Raya
Kavling Kreo Permai RT 004 / RW 010.

B. Alat & Bahan


Alat :
1). Thermometer Hygrometer
2). 1 Sendok Plastik
3). 3 Botol Plastik
4). Penggaris
5). 1 Tisu
Bahan :
1). Bibit Kangkung
2). Media Tanam
3). Air

C. Cara Kerja
1). Siapkan alat & Bahan
2). Potonglah Botol plastik di bagian tengah sehingga menjadi 2 bagian,
balik kan bagian atas botol dan letakan ke bagian bawah yang sudah
terpotong sehingga menjadi pot untuk tanaman.
3). Siapkan media tanam dan ambil menggunakan sendok plastik, lalu
tuang ke dalam botol plastik
4). Ambil sehelai tisu dan buatlah tisu semakin tipis dengan membagi 2
tisu
5). Letakan salah satu helai tisu yang sudah dibagi menjadi 2 di atas media
tanam
6). Ambil 10 bibit kangkung dan tebarkan di atas helai tisu
7). Tutup bibit kangkung dengan helai tisu yang kedua
8). Ambil kembali media tanam menggunakan sendok plastik lalu tuang ke
dalam botol plastik
9). Beri sedikit air agar lembab
10). Ukur suhu pada 3 tempat yang akan di uji kan
11). Letakan 3 botol plastik tersebut di tempat yang akan kita ujikan
12). Lalu siram ke tanaman kangkung setiap hari
13). Catat dan dokumentasikan perubahan yang terjadi pada tanaman 2
hari 1x

D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah eksperimen
dan observasi.

E. Variabel Penelitian
1. Variable bebas :
 Suhu Normal (Ruang Kamar)
 Suhu Rendah (Didalam kulkas)
 Suhu Tinggi (Dibelakang kulkas)

2. Variable terikat : Pertumbuhan tinggi tanaman kangkung yang


diukur setiap harinya

3. Variable control : Media tanam, air, dan jumlah biji kacang hijau
F. Teknik Pengambilan Data

Penelitian akan diukur 2 hari 1x pada jam 10.00 WIB dengan


menyajikan data kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup, (15 Mei 2021), Makhluk


hidup, diakses pada 12 Agustus 2021, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup
 https://kids.grid.id/read/472333872/proses-pertumbuhan-pada-tumbuhan-
dan-faktor-yang-memengaruhinya?page=all, (13 September 2020), Proses
Pertumbuhan pada Tumbuhan dan Faktor yang Memengaruhinya, diakses
pada 12 Agustus 2021, dari https://kids.grid.id/read/472333872/proses-
pertumbuhan-pada-tumbuhan-dan-faktor-yang-memengaruhinya?page=all
 https://akg.fkm.ui.ac.id/kangkung/, (08 Mei 2016), Kangkung, diakses pada
12 Agustus 2021, dari https://akg.fkm.ui.ac.id/kangkung/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung, (28 Juli 2021), Kangkung, diakses
pada 12 Agustus 2021, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung

Anda mungkin juga menyukai