Oleh :
Dewi Larasati
Teknologi Hasil Pertanian
Universitas Semarang
1
3/13/2017
2
3/13/2017
Pengawetan pangan
Pinsip Pengawetan Pangan ada tiga, yaitu:
Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial.
3
3/13/2017
4
3/13/2017
5
3/13/2017
Jamur
◦ Jamur dapat memanfaatkan berbagai senyawa untuk
hidupnya, dan memerlukan O2 agar dapat hidup (aerob).
◦ Rentang suhu optimalnya adalah 20-35oC.
◦ masih tumbuh pada suhu antara 10-15oC dan Mati pada
suhu 100oC, atau suhu 71-82oC dalam waktu yang cukup.
◦ sinar matahari menghambat pertumbuhan sebagian jamur.
Bahan-bahan yang biasa diserang jamur, antara lain:
◦ Bahan-bahan yang bergula, contohnya: selai
◦ Bahan hewani, contohnya daging, keju, mentega
◦ Bahan segar, sayuran dan buah
Ada jenis jamur yang berbahaya, yaitu
Aspergillus flavus, yang menghasilkan aflatoksin.
tetapi, jamur juga dimanfaatkan untuk pembuatan asam
sitrat, pembuatan kecap, dan membentuk
flavor pada keju.
Yeast/khamir
◦ Yeast adalah organisme uniseluler yang bersifat aerob.
◦ peranan Yeast yang berguna adalah proses fermentasi.
◦ Yeast mempunyai sekumpulan enzim yang diketahui sebagai
zymase yang berperanan pada fermentasi senyawa gula.
◦ Proses yang terjadi adalah: gula → alkohol + CO2. Proses
ini terjadi pada keadaan anaerob.
◦ Jika ditambah O2 berlebih, proses yang terjadi: gula →
CO2 + H2O.
◦ Proses fermentasi digunakan dalam proses pembuatan roti,
tape dan anggur. Pada pembuatan roti, alkohol hilang
menguap, dan yang digunakan adalah CO2 yang terbentuk
yaitu untuk membuat roti mengembang /tidak bantat.
yeast dapat tumbuh pada buah-buahan tidak dapat
dikonsumsi pembusukan
adanya yeast berlebih, sari buah anggur akan menjadi
cuka, jika disimpan terlalu lama
Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah
20-38 oC. Dan pada suhu 100oC yeast dan
sporanya dapat mati.
6
3/13/2017
Bakteri
◦ Bakteri terdapat di air, tanah, udara, dan pada
makanan.
◦ Salah satu peranan bakteri menguntungkan adalah
kemampuannya dalam menghasilkan flavor yang
disukai. (bau laktat pada mentega, cita rasa asinan
pada sayuran, dan flavor keju)
◦ Tetapi tidak dipungkiri bahwa bakteri dapat
menghasilkan senyawa berbahaya bagi kesehatan
◦ Suhu optimumnya (secara general) adalah 20-55 oC,
dengan kandungan air sebesar 25-30%.
◦ Klasifikasi bakteri :
a. Bakteri termofil : > 45 oC
b. Bakteri psikrofil : < 10 oC
c. Bakteri mesofil : 20-45 oC
◦ Low Acid Food (makanan dengan pH <4,5) lebih mudah
diawetkan karena bakteri dan sporanya lebih mudah
mati.
Nutrisi
◦ Unsur dasar yang dibutuhkan mikroba C, N, H,
O2, S, F, M, Fe dan logam lainnya.
Waktu
Suhu
pH
Ketersediaan oksigen
Aw
Senyawa kimia
Radiasi
7
3/13/2017
8
3/13/2017
Faktor internal
◦ Susunan Kimiawi Jaringan,
◦ Besar-kecilnya Komoditas,
◦ Kulit Penutup Alamiah / Pelapis Alami.
◦ Type / Jenis dari Jaringan.
Faktor Eksternal
◦ Suhu, O2 dan CO2, Zat pengatur tumbuh, kerusakan
fisik/mekanis
9
3/13/2017
10
3/13/2017
11
3/13/2017
12
3/13/2017
Blansing
Adalah perlakuan panas pada bahan pangan yg dpt
dilakukan dgn merendam bahan dlm air
panas/pemberian uap air pd bhn pangan.
Suhu : 60-75 C dgn waktu <10 menit.
Suhu blansing sgt berpengaruh thd wkt blansing.
13
3/13/2017
Tujuan blansing :
Menonaktifkan enzim, terutama
polifenoloksidase, liposigenase, ascorbic acid
oksidase, katalase dan peroksidase.
Menghilangkan kotoran yg melekat
Mengurangi jumlah mikroba
Mempermudah pengupasan & memperkecil bahan
dan melenturkan jaringan
Mengeluarkan udara dr jaringan
Mempermudah sortasi berdasarkan berat jenis
Membuat jaringan yg hijau tampak lb cerah
14
3/13/2017
Pasteurisasi
Sebuah proses pemanasan makanan dgn suhu 65-78 C
selama 30 menit, dengan tujuan membunuh organisme
merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang dan
khamir. Selain itu utk memperpanjang daya simpan
produk makanan dan menonaktifkan enzim2 pemanasan.
Contoh : jus buah/sayur, susu, sari buah, anggur, bir,
koktail buah, madu, minuman olah raga dan makanan
kaleng.
Jenis pasteurisasi :
HTST, (High Temperature Short Time).
LTLT ( Low Temperature Long Time)
UHT (High Temperature Short Time).
Sterilisasi
Ad perlakuan panas sekitar 121 C selam 15
menit dgn tujuan utk mematikan
mikroorganisme beserta spora-sporanya.
Menggunakan : autoclaf,
Kualitas makanan biasanya berkurang, tetapi
daya tahan yg lebih lama.
Suhu yg digunakan : suhu panas komersial,
artinya masih ada bakteri terentu yg masih
bisa hidup.
Makanan steril daya tahan sampai 2 tahun,
kerusakan yg terjadi biasanya hanya pd sifat2
organoleptik sj.
UHT (Ultra High Temperature)
15
3/13/2017
Kaleng
Terbuat dr lempengan tin plate yg terdiri dr 9
lapis yg berfungsi mencegah pengkaratan
Tin plate keuntungan : kuat & tegar, dpt
dibentuk dgn kecepatan tinggi, memiliki
ketahanan thd karat, memiliki penampakan
yg menarik, tahan thd tekanan dan mudah
diberi dekorasi.
Botol
Utk bhn makanan yg bersifat asam/utk bhn
makanan yg bersifat korosif
16
3/13/2017
17
3/13/2017
18
3/13/2017
Warna
Bahan makanan yg telah mengalami pemanasan
perub warna. Karena terjadi degradasi pada
warna alaminya. Degradasi akan bertambah oleh
adanya logam dari kaleng sehingga terjadi
kehilangan warna dari bahan makanan
Cita rasa dan tekstur
Pemanasan dapat mengakibatkan degradasi
penyusun cita rasa dan sifat2 fisik bahan
makanan.
Contoh : gelatin dan pectin pada makanan akan
pecah dan kehilangan daya ikatnya.
Protein
Protein bila dipanaskan akan mengalami denaturasi,
konfigurasi dr molekul2 protein asli & sifat imunoligis
spsifiknya. Aktivitas enzim akan hilang kr terjadi
hidrolisis enzimatis dan kenaikan viskositas protein.
19
3/13/2017
Karbohidrat
Gula dan pati dipecah dgn pemanasan yg lama dan
suhu yg tinggi. Reaksi pencoklatan kr reaksi
antara asam2 organik, asam amino dngn gula
reduksi.
Contoh Produk karamel
Vitamin
Larut dlm air : B dan C
Contoh : riboflavin lb stabil pd panas ttp peka
thd cahaya, asam askorbat dpt rusak kr
pemanasan
Larut dlm lemak : A, D, E dan K
Vit A tahan thd panas, ttp bila ada oksigen
20
3/13/2017
21
3/13/2017
Vitamin
Asam askorbat dan karoten mengalami kerusakan krn
proses oksidasi. Riboflavin peka thd cahaya, tiamin
peka thd panas.
Pengeringan dgn sinar matahari banyak karoten yg
hilang. Dehidrasi dgn pengering semprot kehilangan
zat gizi. Kehilangan vit C terjadi dlm jml yg besar pd
buah2an kering oleh pengeringan matahari. Selama
pengeringan susu, terjadi kehilangan asam askorbat,
vit A, tiamin, vitamin C dan roboflavin.
Karbohidrat
Kerusakan utama pd buah2an yg dikeringkan ad pd
karbohidrat.
Perubahan warna : reaksi pencoklatan
Utk mengendalikan dpt ditambahkan dgn belerang
dioksida.
Pengeringan buah2an dan sayuran pelindung seperti
sulfit, dilakukan pengasapan dgn belerang.
22
3/13/2017
23
3/13/2017
24
3/13/2017
PRPODUK HIDUP
yaitu buah, sayur, kerang – kerangan, udang, telur dalam
pendinginan produk ini suhu ruangan harus tinggi dari suhu
/ titik bekunya. Hal ini untuk menghindari kerusakan fisik
akibat proses metabolisme yang masih berjalan pada suhu
ruangan.
pada suhu ruang metabolisme tinggi semakin tinggi suhu
ruang penyimpanan semakin cepat metabolismenya
(respirasi, transparasi)
Semakin rendah suhu ruang penyimpanan semakin
terhambat metabolisme.
T metabolisme kualitas daya simpan
T metabolisme penurunan kualitas
dihambat daya simpan lama.
25
3/13/2017
Katup pengembang
Evaporator
Kondensor
kompresor
26
3/13/2017
27
3/13/2017
28
3/13/2017
29
3/13/2017
30
3/13/2017
31
3/13/2017
32
3/13/2017
Kehilangan lebih lanjut tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit selama
penyimpanan beku pada suhu dibawah nol pada buah-buahan,
sayuran, daging, dan unggas.
Selama preparasi untuk pembekuan kandungan dalam bahan pangan
menjadi berkurang, akan tetapi selama vitamin B2 penyimpanan beku
kerusakan zat gizi hanya sedikit atau tidak rusak sama sekali.
Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak dan karoten sebagai prekusor
vitamin A selama pembekuan bahan pangan mengalamin sedikit
perubahan, walaupun terjadi kehilangan selama penyimpanan.
Blansing pada jaringan tanaman dapat memperbaiki stabilitas
penyimpanan karoten.
Penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku tanpa dikemas
dapat menjurus ke arah terjadinya oksidasi dan perusakan sebagian
besar zat gizi, termasuk vitamin.
33
3/13/2017
34
3/13/2017
35
3/13/2017
36
3/13/2017
37
3/13/2017
38
3/13/2017
39
3/13/2017
40
3/13/2017
41
3/13/2017
42
3/13/2017
43
3/13/2017
44
3/13/2017
Sumber Iradiasi
Suatu persyaratan penting yang harus dipenuhi dalam
proses pengolahan pangan dengan iradiasi adalah
energi yang digunakan tidak boleh menyebabkan
terbentuknya senyawa radioaktif pada bahan pangan
(Sofyan, 1984).
Sampai saat ini sumber iradiasi yang banyak
digunakan dalam pengawetan pangan adalah 60Co dan
137Cs.
45
3/13/2017
46
3/13/2017
Bahan Pangan
47
3/13/2017
1. Aspek Gizi
Masalah gizi pada makanan yang diiradiasi ialah
kekhawatiran akan adanya perubahan kimia yang
mengakibatkan penurunan nilai gizi makanan, yang
menyangkut perubahan komposisi protein, vitamin dan
lain-lain (Glubrecht, 1987).
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa makanan
yang diiradiasi sampai dosis 1 kGy tidak menimbulkan
perubahan yang nyata, sedangkan pada dosis 1 – 10 kGy
bila udara pada saat iradiasi dan penyimpanan tidak
dihilangkan akan penurunan beberapa jenis vitamin.
Untuk itu telah dilakukan berbagai penelitian untuk
mengetahui kondisi iradiasi yang tepat, sehingga pada
prakteknya tidak akan terjadi perubahan nilai gizi
dalam bahan pangan, terutama makronutrisinya
sepperti karbohidrat, lemak dan protein (Purwanto dan
Maha, 1993).
2. Aspek Mikrobiologi
48
3/13/2017
3. Aspek Toksikologi
Uji toksikologi terhadap makanan iradiasi dilakukan dengan prosedur
yang jauh lebih teliti dan kompleks bila dibandingkan dengan
pengujian sebelumnya, karena sejak awal keamanan makanan iradiasi
sangat banyak dipertanyakan.
Kekhawatiran ini mungkin disebabkan adanya senyawa radioaktif
pada makanan yang diiradiasi. Iradiasi pada suatu bahan pangan
yang mengandung air menyebabkan ionisasi dari bagian molekul-
molekul air dengan pembentukan hidrogen dan radikal hidroksil yang
sangat reaktif.
Radikal-radikal ini sangat berperan terhadap pengaruh biologis
iradiasi pengion. Oleh karena itu terdapat pengaruh tidak langsung
dari iradiasi jaringan-jaringan lembab yang disebabkan oleh air yang
diaktivasikan. Hidrogen dan radikal hidroksil secara kimiawi dikenal
sangat reaktif dan dapat bertindak sebagai zat pereduksi ataupun
pengoksidasi.
Kekhawatiran ini dapat terjawab melalui beberapa penelitian yang
dilakukan dan tidak ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa
makanan iradiasi berbahaya bagi kesehatan konsumen, sehingga
berdasarkan hal tersebut, pada bulan Nopember 1980, para pakar
dari FAO, WHO dan IAEA yang tergabung dalam Joint Expert
Committee on Food Irradiation (JECFI) mengeluarkan rekomendasi
yang menyatakan bahwa semua jenis bahan pangan yang diiradiasi
sampai batas 10 Kgy adalah aman dikonsumsi.
49
3/13/2017
50
3/13/2017
1. Perubahan biokimia
terjadi pada komoditas pertanian segar atau belum terolah
(bebijian, sayur, buah, daging segar dan susu).
reaksi kompleks terjadi akibat aktivitas enzim yang
ditunjang oleh kadar air yang tinggi menyebabkan
perubahan warna, tekstur, aroma dan nilai gizi
2. Perubahan kimiawi dan migrasi unsur - unsur
Antioksidan, fungisida, bahan pewarna, plasteizer
(pengenyal ) dan pestisida dapat bermigrasi kebahan pangan
beracun oleh sebab itu kemasan yang baik harus dapat
mencegah migrasi racun ke dalam makanan.keracunan logam
atau migrasi komponen plastik ke dalam makanan
51
3/13/2017
3. Kerusakan Mikrobiologis
kemasan yang baik akan mencegah pencemaran mikroba
dan menekan pertumbuhan jasad renik dalam kemasan.
Faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam seleksi
jenis kemasan antara lain :
◦ perlindungan isi produk terhadap kontaminasi jasad
renik dari luar ke dalam
◦ kemungkinan berkembang biaknya jasad renik di ruang
antara produk dengan tutup ( head space )
◦ serangan jasad renik terhadap material kemasan
4. Kerusakan Mekanis yang diakibatkan stress/tekanan fisik
dan vibrasi ( getaran )
5. Faktor Hidratasi Dalam pengemasan pangan,
karakteristik hidratasi sangat penting khususnya yang
menyangkut uap air. Faktor – faktor hidratasi dapat
dinyatakan dengan : aw, Ka dan RH.
52
3/13/2017
1. Mengontrol hidrasi :
- mencegah masuknya uap air (untuk produk kering)
- mencegah keluarnya uap air ( buah, sayuran, daging
agar tetap segar )
- Mengontrol uap air ( produk semi basah )
2. Mengendalikan suhu tingkat suhu tertentu dan
fluktuasi suhu sangat mempengaruhi mutu produk.
Pengaruhi suhu dapat dihindari dengan memberi isolator (
penghantar panas ) pada kemasan.
53
3/13/2017
54
3/13/2017
55
3/13/2017
Vacum Packaging
Adalah teknik pengemasan yang bebas oksigen sama
sekali dengan tujuan untuk memperpanjang masa
simpan dengan suhu dingin
Adalah untuk memperoleh atmosfer bebas oksigen
dengan maksud memperpanjang masa simpan bahan
yang disimpan dalam refrigerasi.
Sejarah : pada Perang Dunia II kebutuhan bahan
pangan digunakan kantong dari bahan latex.
(pendaratan sekutu di Eropa)
Prinsipnya : menghilangkan udara dengan cara disedot/
di pompa
Missal : skin packaging mengemas dengan udara
vakum tetapi kemasan menempel pada bahan
sehingga tidak terjadi penguapan, cairan dalam
bahan pangan tidak keluar
Masa simpan :
• 2 – 3 kali lebih lama, ziler pada suhu
• 6 bulan pada suhu beku.
56
3/13/2017
57
3/13/2017
58
3/13/2017
59
3/13/2017
60
3/13/2017
61
3/13/2017
62
3/13/2017
Ada 2 cara :
Penggaraman kering : ikan2 yg mempunyai
kandungan lemak rendah
Pengggaraman basah : merendam di dlm
larutan garam utk ikan2 berlemak tinggi
Penambahan garam mempunyai beberapa
fungsi : meningkatkan cita rasa, membentuk
tekstur yg dinginkan dan mengontrol pertumb
mikroorganisme
63
3/13/2017
64
3/13/2017
65
3/13/2017
66
3/13/2017
67
3/13/2017
68
3/13/2017
69