DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN KELOMPOK IV :
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2020/2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Tujuan............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 Pengertian Freeze Drying...............................................................................6
2.1 Prinsip Freeze Drying.........................................................................................7
2.2 Proses Freeze Drying..........................................................................................7
2.3 Faktor yang Mempengaruhi...............................................................................9
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Freeze Drying.......................................................10
KESIMPULAN................................................................................................................11
SARAN............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa karena rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan untuk
pemenuhan tugas perkuliahan Teknik Pengolahan. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Edo Saputra, S.TP., M.P. selaku dosen mata kuliah
Teknik Pengolahan atas segala arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Hasil dari makalah ini
diharapakn dapat memberi informasi khususnya bagi kami dan umumnya
kepada semua pembaca dan kami meminta maaf kepada para pembaca apabila
terdapat kesalahan pada makalah kami. Kami berharap kritikan dan saran yang
dapat membangun terhadap makalah ini sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi agar kedepannya dapat bisa lebih baik lagi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada prinsipnya, berbagai bahan pangan yang cocok dan relatif mudah
untuk proses pengeringan-beku adalah produk pangan larutan, lapis tipis daging,
dan irisan buah/sayuran, atau buah/sayuran utuh yang berukuran kecil. Hampir
semua jenis buahdan sayuran bisa dikering-bekukan; termasuk kacang- kacangan,
jagung, tomat, berries,nanas dan lain-lain.Teknik pengolahan pangan cukup
beragam mulai dari cara yang sederhana,seperti penjemuran sampai yang canggih
yang memerlukan peralatan yang rumit dantenaga khusus yang terlatih.
Pengetahuan dasar tentang metode pengawetan pangan, baik yang tradisional
yang telah berthan sepanjang masa maupun yang merupakan hasililmu
pengetahuan modern, akan membantu pemahaman tentang kedudukan iradiasi
pangan diantara berbagai metode tersebut. Pengeringan memberikan manfaat lain
yang penting selain melindungi pangan yang mudah rusak. Pengurangan air
menurunkan bobot dan memperkecil volume pangan sehingga biaya
pengangkutan dan penyimpanan. Pengeringan juga memudahkan penanganan,
pengemasan, pengangkutandan konsumsi. Selam pengeringan terjadi perubahan
fisik dan kimiaei yang semuanyatidak diinginkan. Pengeringan Beku ini
merupakan salah satu cara dalam pengeringan bahan pangan. Pada cara
pengeringan ini semua bahan pada awalnya dibekukan,kemudian diperlakukan
dengan suatu proses pemanasan ringan dalam suatu lemarihampa udara. Kristal-
kristal es ini yang terbentuk Selama tahap pembekuan,menyublim jika dipanaskan
pada tekanan hampa yaitu berubah secara langsung dari esmenjadi uap air tanpa
melewati fase cair. Ini akan menghasilkan produk yang bersifat porous dengan
perubahan yang sangat kecil terhadap ukuran dan bentuk bahan aslinya.Karena
panas yang digunakan sedikit, maka kerusakan karena panas juga
kecildibandingkan dengan cara-cara pengeringan lainnya. Produk yang bersifat
porous dapat direhidrasi dengan cepat didalam air dingin.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini ada untuk mengetahui Pengolahan dari
suhu tinggi serta tujuan dilakukannya Pengolahan dengan Freeze Drying.
BAB II
PEMBAHASAN
Freeze drying atau yang sering disebut pengeringan beku merupakan salah
satu contoh teknik pengolahan pangan dengan prinsip non termal.Teknik ini
dilakukan dengan menghilangkan kandungan air di dalam produk pangan melalui
pembekuan, kemudian dilakukan sublimasi untuk mengubah fasepadat (air)
menjadi gas dengan mengendalikan suhu dan tekanan pada pengolahannya.
Pengeringan jenis ini dinilai mempunyai kelebihan dalam mempertahankan mutu
dari produk, baik dari karakteristik sensorik, nilai gizi, fisik maupun kimia
dibanding dengan pengeringan biasa yang menggunakan termal.Alat yang
digunakan dalam teknologi pengolahan ini disebut freeze dryer.
Produk yang telah dihasilkan dari proses freeze drying umumnya aktivitas
enzimnya tidak mati, namun dalam kondisi inaktif sementara, dikarenakan
rendahnya kandungan air di dalam produk. Dengan ha tersebut menjadikan
produk freeze drying dapat teroksidasi, apabila terpapar oksigen (O2). Oleh
karena itu dalam pengolahannya produk yang telah dihasilkan harus segera
dikemas menggunakan kemasan yang melindungidari O2 seperti menggunakan
bahan alumunium, atau plastic.
Produk yang telah dihasilkan dari proses freeze drying umumnya aktivitas
enzimnya tidak mati, namun dalam kondisi inaktif sementara, dikarenakan
rendahnya kandungan air didalam produk. Dengan hal tersebut menjadikan
produk freeze drying dapat teroksidasi, apabila terpapar oksigen (O2). Oleh
karena itu dalam pengolahannya produk yang telah dihasilkan harus segera
dikemas menggunakan kemasan yang melindungi dari O2 seperti menggunakan
bahan alumunium, atau plastik. Serta lebih baik menggunakan metode vacuum
packaging agar meminimalisir udara di dalam kemasan.
- Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari bahan pangan. Faktor-faktor
tersebut adalah :
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan atau alat. Faktor-
faktor tersebut adalah :
a. Suhu
b. Tekanan
c. Kelembaban udara
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Freeze Drying
Kelebihan proses freeze drying pada bahan pangan adalah terhindar dari
kerusakan kimiawi dan mikrobiologis, sensorik, daya rehidrasi baik dan
kandungan gizi, sehingga cocok untuk produk yang rentan terhadap proses panas.
Kelemahan proses pengeringan beku adalah biaya mahal karena konsumsi energi
yang tinggi, waktu dan proses yang lama.
KESIMPULAN
SARAN
Pada pengoperasian alat-alat freeze drying perlu dilakukan dengan teliti dan hati-
hati, ini sebagai salah satu cara mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja dan
mengantisipasi kerusakan alat freeze drying membutuhkan biaya yang lebih
mahal jika dibandingkan dengan alat pengering lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Habibi, N. A., Fathia, S., & Utami, C. T. 2019. Perubahan Karakteristik Bahan
Pangan pada Keripik Buah dengan Metode Freeze Drying. JST
(JurnalSainsTerapan). 5(2): 67-76.
Hariyadi P. Freeze Drying Technology: for Better Quality & Flavor of Dried
Products, FoodRev, vol.VIII, no.2, 2013
Wolfe CW. Packaging Freeze-Dried Foods. Sage Journal, vol.5, no.1, 1964.