Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI FREEZE DRY

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Oleh:
Kelompok 2
Achmad Rifqi Anan 1821201002
Ryan Setiawan 1821201027

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS ILMU EKSAKTA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA


BLITAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Nurhadi Saputro, M.Eng
sebagai dosen pengampu mata kuliah teknologi tepat guna yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Blitar, 10 Desember 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................1

1.3 TUJUAN PENULISAN.......................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN............................................................................................................3

2.1 FREEZE DRY.......................................................................................................3

2.2 PROSES FREEZE DRY.......................................................................................3

2.3 BAHAN BAHAN YANG DAPAT DIPROSES MENGGUNAKAN FREEZE


DRY............................................................................................................................4

BAB III..........................................................................................................................5

PENUTUP.....................................................................................................................5

3.1 KESIMPULAN....................................................................................................5

3.2 SARAN................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................6

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Freeze Dry atau yang biasa disebut Lyophilization bukanlah hal yang
baru. Lyophilization sudah dilakukan oleh suku eskimo sejak lama dengan
metode menjemur ikan yang ditiup angin dingin[1].

Penggunaan Freeze Dry dibidang industri mendapat apresiasi sejak


ditemukannya antibiotic pada tahun 1927. Sejak saat itu, industri mulai beralih
menggunakan metode penyimpanan Freeze Dry daripada pembekuan secara
konvensional.

Pembekuan secara konventronal dinilai kurang ekonomis karena


tingginya biaay transportasi karena produk beku lebih berat daripada produk
yang masih segar, dan juga berpotensi kehilangan produk yang dibekukan ketika
terjadi kegagalan pada proses pembekuan[1].

Berdasarkan keterangan diatas, Freeze Dry merupakan salah satu proses


penyimpanan yang sudah umum didunia industri tetapi kurang populer di
masyarakat pada umumnya. Oleh sebab itu makalah ini mengangkat topik Freeze
Dry.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Apa Freeze Dry itu?
b. Bagaimana kelebihan Freeze Dry dibanding penyimpanan dengan metode
Dehydration?
c. Bagaimana cara kerja Freeze Dry ?
d. Benda apa saja yang dapat disimpan dengan metode Freeze Dry ?
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dari artikel ini yaitu
a. Mahasiswa mampu menjelaskan proses Freeze Dry
b. Mahasiswa mengetahui cara kerja Freeze Dry.
c. Mahasiswa mengetahui benda apa saja yang dapat disimpan dengan metode
Freeze Dry.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 FREEZE DRY


Lyophilization atau Freeze Dry merupakan suatu proses penyimpanan
yang memadukan proses pengeringan dengan proses pembekuan agar produk
dapat disimpan lebih lama dikarenakan kadar air yang ada di produk sedikit[2].
Dalam proses Freeze dry, air yang terkandung dalam produk membeku akan
tetapi akan berubah bentuk menjadi uap ketika udara yang ada di dalam mesin
divakum[3]. Kandungan air yang hilang dalam proses Freezze dry sampai 98%
[1].

2.2 PROSES FREEZE DRY


Proses Freeze Dry memiliki 3 tahapan yaitu pembekuan, pengeringan
tahap 1 dan pengeringan tahap 2[3].

Pada tahap pembekuan, kalor akan dikeluarkan dari bahan hingga tercapai
temperatur dimana pada temperatur tersebut kecepatan sublimasi akan lebih
cepat daripada kecepatan meleleh. Air yang terkandung dalam bahan akan
berubah menjadi es sehingga pergerakan molekul air akan sulit sehingga air tidak
mencair[3]. Pembekuan bertujuan untuk mengunci molekul agar tidak bergerak,
memisahkan zat pelarut dan mengurangi perbedaan temperature antara bahan
yang dikeringkan dengan bahan yang dibuang (air)[1].

Pada pengeringan tahap 1, udara akan divakum dan panas akan diatur
sehingga menyebabkan air yang berbentuk es berubah bentuk menjadi gas,
karena terjadi proses menyublim kandungan air dalam bahan akan berkurang
dengan menyisakan air antara 5% - 10% [1].

3
Setelah pengeringan tahap 1, masih ada kandungan air yang tersisa pada
bahan yang menyebabkan bahan tersebut kurang stabil. Dalam beberapa kasus,
setelah pengeringan tahap 1 terdapat kandungan air yang cukup tinggi yang
menyebabkan tumbuhnya mikro organisme pada saat penyimpanan. Oleh sebab
itu, perlu dilakukan pengeringan tahap 2 guna mengurangi kadar air hingga
tersisa kurang dari 2%[1].

2.3 BAHAN BAHAN YANG DAPAT DIPROSES MENGGUNAKAN FREEZE


DRY.
1. Bahan bahan yang dapat diproses menggunakan Freeze Dry antara lain:

2. Bahan yang bersifat non biologis yang membutuhkan Dehydration akan tetapi
mudah terbakar.

3. Bahan biologis yang mati seperti enzym, vitamin, anti bodi, tulang atau
lapisan tisu yang digunakan untuk keperluan operasi, dan industry yang
mengolah bahan biologis.

4. Makhluk hidup yang memerlukan regenerasi sel seperti vaksin.

5. Barang barang yang sensitife seperti buku tua, artefak dan lain sebagainya.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Freeze Dry merupakan salah satu metode dalam pengolahan bahan khususnya di
bidang penyimpanan. Freeze Dry menggunakan fenomena menyublim pada suhu
rendah yang digunakan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam bahan.

Proses yang terjadi dalam Freeze Dry ada 3 tahapan yaitu pembekuan, pengeringan
tahap 1, dan pengeringan tahap 2. Pembekuan dilakukan agar kandungan air berubah
menjadi es sehingga apabila pada temperature tertentu diberikan perlakuan panas
maka terjadi perubahan bentuk dari es (padat) menjadi uap air (gas). Selanjutnya
proses pengeringan tahap 1 bertujuan untuk menghilangkan kadar air hingga tersisa
5% - 10%. Tahap pengeringan ke 2 dilakukan apabila terdapat kandungan air yang
masih tinggi setelah pengeringan tahap 1 dan juga berguna agar bahan lebih tahan
lama dikarenakan tidak ada tempat hidup bagi bakteri.

3.2 SARAN
Sebelum membahas teknologi Freeze Dry alangkah baiknya mahasiswa :
1. Mempelajari perpindahan panas.
2. Mempelajari konsep perubahan wujud benda.
3. Mempelajari teknologi pengeringan konvensional.

5
DAFTAR PUSTAKA

[1] D. S.PRZIC and N. LJ.Ruzic, “LYOPHILIZATION - THE PROCESS AND


INDUSTRIAL USE,” vol. 1, p. 552, 2004.
[2] T. J. Widagdo and D. M. Kamal, “PROTOTYPE PENGERING BEKU
ATMOSFERIK UNTUK MENGHASILKAN KURMA KERING
BERKLEAS,” pp. 12–14, 2021.
[3] Wardah and T. Sopandi, “Teknologi Hasil Pertanian.” pp. 25–47, 2016.

Anda mungkin juga menyukai