Oleh:
Kelompok 2
Achmad Rifqi Anan 1821201002
Ryan Setiawan 1821201027
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Nurhadi Saputro, M.Eng
sebagai dosen pengampu mata kuliah teknologi tepat guna yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
BAB III..........................................................................................................................5
PENUTUP.....................................................................................................................5
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................5
3.2 SARAN................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................6
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahap pembekuan, kalor akan dikeluarkan dari bahan hingga tercapai
temperatur dimana pada temperatur tersebut kecepatan sublimasi akan lebih
cepat daripada kecepatan meleleh. Air yang terkandung dalam bahan akan
berubah menjadi es sehingga pergerakan molekul air akan sulit sehingga air tidak
mencair[3]. Pembekuan bertujuan untuk mengunci molekul agar tidak bergerak,
memisahkan zat pelarut dan mengurangi perbedaan temperature antara bahan
yang dikeringkan dengan bahan yang dibuang (air)[1].
Pada pengeringan tahap 1, udara akan divakum dan panas akan diatur
sehingga menyebabkan air yang berbentuk es berubah bentuk menjadi gas,
karena terjadi proses menyublim kandungan air dalam bahan akan berkurang
dengan menyisakan air antara 5% - 10% [1].
3
Setelah pengeringan tahap 1, masih ada kandungan air yang tersisa pada
bahan yang menyebabkan bahan tersebut kurang stabil. Dalam beberapa kasus,
setelah pengeringan tahap 1 terdapat kandungan air yang cukup tinggi yang
menyebabkan tumbuhnya mikro organisme pada saat penyimpanan. Oleh sebab
itu, perlu dilakukan pengeringan tahap 2 guna mengurangi kadar air hingga
tersisa kurang dari 2%[1].
2. Bahan yang bersifat non biologis yang membutuhkan Dehydration akan tetapi
mudah terbakar.
3. Bahan biologis yang mati seperti enzym, vitamin, anti bodi, tulang atau
lapisan tisu yang digunakan untuk keperluan operasi, dan industry yang
mengolah bahan biologis.
5. Barang barang yang sensitife seperti buku tua, artefak dan lain sebagainya.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Freeze Dry merupakan salah satu metode dalam pengolahan bahan khususnya di
bidang penyimpanan. Freeze Dry menggunakan fenomena menyublim pada suhu
rendah yang digunakan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam bahan.
Proses yang terjadi dalam Freeze Dry ada 3 tahapan yaitu pembekuan, pengeringan
tahap 1, dan pengeringan tahap 2. Pembekuan dilakukan agar kandungan air berubah
menjadi es sehingga apabila pada temperature tertentu diberikan perlakuan panas
maka terjadi perubahan bentuk dari es (padat) menjadi uap air (gas). Selanjutnya
proses pengeringan tahap 1 bertujuan untuk menghilangkan kadar air hingga tersisa
5% - 10%. Tahap pengeringan ke 2 dilakukan apabila terdapat kandungan air yang
masih tinggi setelah pengeringan tahap 1 dan juga berguna agar bahan lebih tahan
lama dikarenakan tidak ada tempat hidup bagi bakteri.
3.2 SARAN
Sebelum membahas teknologi Freeze Dry alangkah baiknya mahasiswa :
1. Mempelajari perpindahan panas.
2. Mempelajari konsep perubahan wujud benda.
3. Mempelajari teknologi pengeringan konvensional.
5
DAFTAR PUSTAKA