Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengeringan beku.
2. Untuk mengetahui perbedaan pengeringan beku dan pengeringan konvensional.
3. Untuk mengetahui mekanisme pengeringan beku.
4. Untuk mengetahui teknik pengeringan beku di industri.
5. Untuk mengetahui karakteristik produk kering-beku.
Proses pengeringan beku terjadi melalui mekanisme sublimasi yang terjadi pada
suhu dingin. Karena itu, proses gelatinisasi, karamelisasi, dan denaturasi tidak terjadi,
sehingga pada bagian pangan yang kering tidak terjadi perubahan pembentukan kerak.
Dengan demikian, uap air bisa berdifusi dengan baik dari bagian basah ke udara
lingkungan, sehingga bisa dihasilkan produk yang kering dengan baik. Secara detail,
perbedaan utama antara pengeringan beku dengan pengeringan biasa dapat diamati pada
Tabel 2.1 di bawah ini.
37-93°C (tergantung
tekanan
Suhu Pengeringan Di bawah titik beku
dan aliran udara)
Laju pengeringan Lambat dan tidak komplit Cepat, dan lebih komplit
Sering menghasilkan
Tidak menyebabkan
permukaan yang keriput,
permukaan yang keriput,
kurang porus, densitas
lebih porus, densitas lebih
tinggi, kurang mudah
Mutu Produk rendah, mudah disegarkan
dibasahkan (disegarkan)
kembali, warna normal,
kembali, warna kegelapan,
mutu flavor dan nilai gizi
mutu flavor, nilai gizi
lebih dapat dipertahankan.
berkurang.
Perbedaan mekanisme proses pengeringan biasa (A) dengan proses pengeringan beku (B).