Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNIK PENGERINGAN PRODUK HASIL PERTANIAN

Dosen pengampu: Endang Purnama Dewi, S.T.P., M.Si.

Mata Kuliah: Teknik Biosistem

Kelompok 3:

Muhammad Hakimi J1B022


Indah Karnadewi J1B022
Jody Arsyandi J1B022
Nova Sari J1B022
Ria Septiani J1B022082
Mia J1B

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Teknik Pengeringan
Produk Hasil Pertanian”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata,kami berharap semoga makalah tentang “Teknik Pengeringan Produk Hasil
Pertanian” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Mataram, 1 September 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
A. Landasan Teori..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
A. Pengertian Pengeringan …………………………………………………………………………………………..
B. Proses pengeringan yang dapat meningkatkan umur produk hasil pertanian ...............
C. Faktor faktor yang tepat dalam memilih produk hasil pertanian…………………………………
D. Keuntungan dan kelemahan pengeringan produk hasil pertanian secara alami…………..
E. Penggunaan energi yang dapat di optimalkan dalam proses pengeringan produk hasil
pertanian…………………………………………………………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………….
BAB I. PENDAHULUAN

A. LANDASAN TEORI
Pengeringan adalah proses pengeluaran air dari produk hasil pertanian dengan
menggunakan energi panas sehingga kadar air dari bahan tersebut menurun. Pada proses
pengeringan terjadi kehilangan sebagian air yang terdapat dari produk hasil pertanian.
Proses pengeringan biasanya disertai dengan proses penguapan air. Selain bertujuan
untuk mengurangi kandungan air yang terdapat dalam produk hasil pertanian sehingga
dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan
produk hasil pertanian dan memperpanjang daya simpannya juga dapat meningkatkan
efisiensi transportasi/ distribusidistribusi, pengemasan dan penyimpanan serta dapat
memperkecil volume produk hasil pertanian.
Prinsip pengeringan melibatkan dua hal yaitu panas yang diberikan pada bahan dan air
yang harus dikeluarkan dari bahan (Supriyono, 2003). Tujuan utama pengeringan
komoditas pertanian adalah untuk pengawetan. Selain itu, tujuan dari pengeringan
juga untuk meningkatkan daya tahan, mengurangi biaya pengemasan, mengurangi bobot
pengangkutan, memperbaiki cita rasa bahan dan mempertahankan kandungan nutrisi
bahan (Achanta dan Okos, 2000).Bahan pangan yang dihasilkan dari produk-produk
pertanian pada umumnya mengandung kadar air. Kadar air jika tidak diturunkan dapat
mempengaruhi kondisi fisik bahan pangan.Sebagian bahan pakan segar mengandung air
70% atau lebih. Makanan maupun pakanMengandung dua jenis air yaitu air bebas dan air
terikat. Air bebas adalah air yang mudah Dikeluarkan melalui penguapan, sedangkan air
terikat adalah air yang sulit dikeluarkan meskipunDengan cara pengeringan (Winarnoetal,
1980).
Pengeringan hasil pertanian dimaksudkan untuk mengurangi kadar air yang terkandung
Dalam bahan hasil pertanian yang dikeringkan hingga mencapai tinggal 10% sampai 12%
saja,Dengan hasil pengeringan seperti ini biji-bijian hasil pertanian tidak mudah diserang
Mikroorganisme pembusuk (Lahming, 1994)
Proses pengeringan akan mengakibatkan produk yang dikeringkan mengalami perubahan
Warna, tekstur, dan aroma. Panas dari proses pengeringan tidak hanya menguapkan air
selamaPengeringan, akan tetapi juga menyebabkan hilangnya komponen volatile dari
bahan pangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan terdiri dari faktor udara
pengering dan sifat bahan. Faktor yang berhubungan dengan udara pengering adalah
suhu, kecepatan volumetrik aliran Udara pengering, dan kelembaban udara, sedangkan
faktor yang berhubungan dengan sifat bahanYaitu ukuran bahan, kadar air awal dan
tekanan parsial dalam bahan (Fellow, 2001).
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan pengeringan
2.Bagaimana proses pengeringan dapat meningkatkan umur simpan produk hasil
pertanian
3.Apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pengeringan
yang tepat untuk produk pertanian tertentu
4.Apa keuntungan dan kelemahan pengeringan produk hasil pertanian secara alami
5.Bagaimana penggunaan energi dapat di optimalkan dalam proses pengeringan produk
pertanian

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengeringan.
2. Untuk mengetahui proses pengeringan .
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang tepat dalam memilih metode pengeringan.
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan dari pengeringan produk hasil
pertanian.
5. Untuk mengetahui penggunaan energi yang dapat di optimalkan dalam proses
pengeringan.
BAB 2 PEMBAHASAN

A.Pengertian Pengeringan
Pengeringan adalah proses penting yang digunakan untuk menghilangkan kadar air
atau kelembaban dari suatu benda atau material. Proses ini melibatkan aplikasi panas, ventilasi,
atau metode lainnya untuk mendorong penguapan air dari material tersebut. Pengeringan
memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai industri, termasuk makanan, farmasi, pertanian, dan
manufaktur. Misalnya, dalam industri makanan, pengeringan digunakan untuk mengawetkan
makanan dengan mengurangi kadar airnya, yang membantu memperpanjang umur simpan
produk dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang merusak. Selain itu, pengeringan juga
digunakan dalam produksi bahan kimia dan material industri untuk menghasilkan produk yang
memiliki kadar air yang tepat sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan demikian,
pengeringan adalah proses penting yang mendukung banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari
dan berbagai sektor industri.
Proses pengeringan melibatkan sejumlah faktor penting yang harus diperhatikan dengan cermat.
Kontrol suhu, kecepatan aliran udara, dan waktu adalah beberapa parameter yang harus diatur
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kesalahan dalam proses pengeringan dapat
mengakibatkan kerusakan pada material, seperti perubahan struktural atau kehilangan nutrisi
dalam produk makanan.
Selain itu, pengeringan juga memiliki dampak pada efisiensi energi dan lingkungan. Proses
pengeringan yang tidak efisien dapat menghabiskan banyak energi, sehingga penting untuk
mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Terus berinovasi dalam metode
pengeringan yang lebih efisien dan berkelanjutan adalah langkah penting dalam menjaga
keseimbangan antara kebutuhan industri dengan kelestarian lingkungan.
Dalam rangka menjalankan proses pengeringan dengan baik, penting untuk memahami
karakteristik material yang akan dikeringkan dan menerapkan prinsip-prinsip pengeringan yang
sesuai dengan tujuan akhir, baik itu untuk pengawetan, produksi, atau aplikasi lainnya.

B. Proses Pengeringan yang dapat meningkatkan umur produk


hasil
Pertanian
Proses pengeringan merupakan langkah penting dalam memperpanjang umur simpan produk
hasil pertanian. Berikut adalah beberapa cara bagaimana proses pengeringan dapat meningkatkan
umur simpan produk tersebut.
1.Pengurangan kandungan air
Proses pengeringan adalah langkah kunci dalam mengurangi kandungan air dalam produk
pertanian. Air adalah faktor penting yang memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme seperti
bakteri dan jamur. Ketika produk pertanian memiliki kadar air tinggi, ini menciptakan
lingkungan yang ideal bagi mikroorganisme untuk berkembang biak, yang pada gilirannya dapat
menyebabkan pembusukan dan kerusakan produk. Oleh karena itu, dengan menghilangkan air
melalui pengeringan, produk menjadi lebih tahan lama karena mikroorganisme tersebut
kehilangan sumber nutrisi mereka. Hasilnya adalah produk yang lebih kering, lebih ringan, dan
lebih tahan lama, yang merupakan langkah penting dalam memperpanjang umur simpan produk
pertanian.
2.Penghambatan pertumbuhan mikroorganisme
Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur adalah ancaman serius terhadap produk pertanian
segar. Mereka dapat dengan cepat merusak produk dan menghasilkan pembusukan yang tidak
diinginkan. Salah satu manfaat utama pengeringan adalah bahwa dengan mengurangi kadar air
dalam produk, lingkungan menjadi kurang ramah bagi mikroorganisme ini. Air adalah salah satu
persyaratan utama bagi pertumbuhan mereka. Ketika kadar air berkurang secara signifikan,
mikroorganisme mengalami kesulitan dalam berkembang biak, menghasilkan lingkungan yang
lebih steril dan kurang menguntungkan bagi pertumbuhan mereka. Dengan demikian, proses
pengeringan tidak hanya mengurangi kandungan air tetapi juga secara efektif memperlambat
atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme, menjadikannya metode penting untuk
memperpanjang umur simpan produk pertanian.
3.Penghambatan aktivitas enzimatik
Enzim adalah molekul biologis yang dapat memediasi berbagai reaksi kimia dalam produk
pertanian. Namun, aktivitas enzim juga dapat menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan
dalam produk jika tidak dihentikan. Salah satu efek positif dari pengeringan adalah bahwa proses
ini dapat menghambat aktivitas enzim yang dapat merusak kualitas produk. Pengeringan
seringkali dilakukan pada suhu yang lebih tinggi daripada suhu kamar, dan ini dapat
mempengaruhi aktivitas enzim. Dengan mengurangi aktivitas enzim yang mungkin memecah
nutrisi atau merusak produk, pengeringan membantu mempertahankan kualitas produk dan
mencegah perubahan yang tidak diinginkan.
4.Mencegah oksidasi
Oksidasi adalah proses kimia yang dapat merusak produk pertanian dengan menghasilkan
perubahan warna, rasa, dan tekstur. Reaksi oksidasi sering terjadi dalam produk dengan kadar air
yang tinggi karena oksigen dalam udara bereaksi dengan komponen dalam produk. Dengan
mengurangi kadar air dalam produk melalui pengeringan, risiko oksidasi juga berkurang secara
signifikan. Ini berarti produk yang telah dikeringkan cenderung mempertahankan kualitas dan
tampilan yang lebih baik selama penyimpanan jangka panjang, yang penting untuk produk yang
harus dipertahankan dalam kondisi yang baik.
5.Peningkatan kestabilan
Produk yang telah dikeringkan cenderung lebih stabil daripada produk segar. Mereka tidak
rentan terhadap perubahan fisik atau kimia yang signifikan selama penyimpanan, yang mencakup
perubahan tekstur, rasa, atau penampilan. Stabilitas ini menjadikan produk lebih tahan lama dan
lebih mudah untuk didistribusikan dalam berbagai kondisi lingkungan. Selain itu, produk yang
stabil juga lebih mudah diolah lebih lanjut menjadi produk olahan seperti makanan kering,
campuran, atau camilan, yang memiliki umur simpan yang lebih panjang daripada produk segar.
Oleh karena itu, pengeringan adalah metode yang penting dalam menjaga stabilitas dan umur
simpan produk pertanian.

C. Faktor-faktor yang tepat dalam memilih metode pengeringan


Produsen atau petani dapat memilih metode pengeringan yang paling cocok untuk produk
pertanian mereka, yang akan membantu mempertahankan kualitas produk, meningkatkan umur
simpan, dan memenuhi persyaratan pasar.ada beberapa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih metode pengeringan yang tepat untuk produk hasil pertanian antara lain :
1.Jenis Produk Pertanian
Pemilihan metode pengeringan sangat dipengaruhi oleh jenis produk pertanian yang akan diolah.
Setiap jenis produk memiliki karakteristik yang berbeda, seperti tekstur, kadar air awal, dan
sensitivitas terhadap panas. Misalnya, produk buah-buahan seperti stroberi yang rentan terhadap
kerusakan panas mungkin lebih cocok untuk pengeringan vakum atau pengeringan beku, yang
memungkinkan pengaturan suhu yang lebih rendah. Sementara itu, biji-bijian seperti beras
mungkin lebih cocok untuk pengeringan konveksi panas karena lebih tahan terhadap pemanasan
yang intensif. Pemahaman yang mendalam tentang karakteristik produk pertanian adalah kunci
dalam memilih metode yang sesuai untuk mempertahankan kualitas produk.
2.Kadar Air Awal
Kadar air awal produk adalah faktor penting yang harus diperhitungkan. Produk dengan kadar air
yang tinggi, seperti tomat atau anggur, mungkin memerlukan metode pengeringan yang mampu
menghilangkan air dengan cepat untuk mencegah kerusakan dan pertumbuhan mikroorganisme
yang tidak diinginkan. Di sisi lain, produk dengan kadar air yang rendah, seperti kacang-
kacangan, mungkin dapat diproses dengan pengeringan suhu rendah agar tidak menghilangkan
nutrisi dan karakteristik rasa yang penting.
3.Kualitas Produk Akhir
Kualitas produk akhir adalah pertimbangan kunci dalam pemilihan metode pengeringan.
Beberapa metode, seperti pengeringan vakum atau pengeringan beku, dapat mempertahankan
lebih baik rasa, warna, dan nilai gizi produk. Namun, metode ini mungkin lebih mahal atau
memerlukan peralatan khusus. Produsen perlu memutuskan apakah kualitas produk yang lebih
tinggi sebanding dengan biaya yang lebih besar.
4.Kapasitas Produksi
Besarnya produksi atau kapasitas pabrik pengeringan memengaruhi pilihan metode. Metode
pengeringan matahari cocok untuk skala kecil atau rumah tangga, sementara produksi besar
mungkin memerlukan pengeringan konveksi panas atau metode pengeringan industri yang
efisien. Faktor biaya peralatan dan infrastruktur juga harus dipertimbangkan sesuai dengan
kapasitas produksi yang diinginkan.

5.Biaya dan Efisiensi Waktu


Aspek ekonomi memainkan peran penting dalam memilih metode pengeringan. Biaya investasi
awal, biaya operasional, dan efisiensi energi harus dipertimbangkan. Beberapa metode mungkin
memerlukan investasi besar dalam peralatan, sementara yang lain mungkin lebih ekonomis tetapi
memerlukan lebih banyak energi. Produsen harus melakukan analisis biaya-manfaat yang cermat
untuk memastikan bahwa pilihan metode pengeringan memberikan hasil yang menguntungkan
secara finansial.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, pemilik usaha pertanian atau produsen makanan
dapat membuat keputusan yang bijak dalam memilih metode pengeringan yang sesuai untuk
produk pertanian mereka, dengan tujuan memaksimalkan kualitas produk, mengurangi kerugian,
dan memenuhi kebutuhan pasar dengan efisien.

D.Keuntungan dan kelemahan pengeringan produk hasil pertanian


secara alami
Pengeringan produk hasil pertanian secara alami memiliki sejumlah keuntungan dan kelemahan.
•Keuntungan Pengeringan produk hasil pertanian
Tiga keuntungan utama dari pengeringan produk hasil pertanian secara alami adalah biaya
rendah, tidak memerlukan energi tambahan, dan pemeliharaan nutrisi yang lebih baik. Pertama,
biaya operasional yang rendah adalah aspek yang menonjol dari metode pengeringan alami.
Proses ini menggunakan sinar matahari dan udara sebagai sumber energi utama, yang tersedia
secara gratis. Ini berarti petani atau produsen tidak perlu mengeluarkan biaya signifikan untuk
energi listrik atau bahan bakar lainnya, membuat pengeringan alami menjadi pilihan ekonomis
yang menarik. Dengan biaya yang rendah, lebih banyak orang dapat mengakses teknik ini,
terutama di daerah dengan sumber daya terbatas.
Kedua, pengeringan alami ramah lingkungan karena tidak memerlukan energi tambahan. Ini
berkontribusi pada pengurangan jejak karbon dan konsumsi sumber daya yang lebih rendah
dalam rantai pasokan produk pertanian. Tidak hanya itu, tetapi penggunaan energi matahari
sebagai sumber utama juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Proses ini tidak
menghasilkan emisi polutan atau limbah berbahaya yang terkait dengan metode pengeringan
panas tinggi. Dengan demikian, pengeringan alami mendukung praktik pertanian berkelanjutan
dan lingkungan yang lebih sehat.
Ketiga, pengeringan alami dapat membantu dalam pemeliharaan nutrisi yang lebih baik dalam
produk pertanian. Karena tidak ada pemanasan tinggi yang terlibat, lebih banyak nutrisi seperti
vitamin dan mineral dapat dipertahankan dalam produk. Pemanasan berlebihan dalam
pengeringan panas dapat mengakibatkan kerusakan nutrisi, yang tidak terjadi dalam pengeringan
alami. Ini menjadikan produk hasil pertanian yang dikeringkan secara alami lebih sehat dan
bernilai gizi tinggi. Dengan demikian, pengeringan alami bukan hanya ekonomis dan ramah
lingkungan tetapi juga mendukung aspek kesehatan dan gizi produk pertanian.

•Kelemahan Produk hasil pertanian


Pengeringan produk hasil pertanian secara alami memiliki beberapa kelemahan yang perlu
dipertimbangkan.
Pertama, waktu yang diperlukan dalam proses ini cenderung lebih lama dibandingkan dengan
metode pengeringan panas. Ketergantungan pada sinar matahari dan cuaca dapat mengakibatkan
proses yang tidak efisien, terutama jika cuaca buruk atau hujan. Hal ini bisa mengakibatkan
penundaan dalam pengeringan produk, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko
kontaminasi dan kerusakan produk. Keterbatasan waktu juga bisa menjadi tantangan dalam
memenuhi tenggat waktu produksi yang ketat.
Kedua, pengeringan alami terbuka terhadap risiko kontaminasi lingkungan. Produk yang terbuka
di bawah sinar matahari dan udara terbuka berisiko terkontaminasi oleh debu, serangga, dan
polusi lingkungan. Meskipun ada upaya untuk melindungi produk, seperti menggunakan jaring
atau alat pengaman lainnya, risiko ini tetap ada. Ini dapat mengurangi kualitas dan kebersihan
produk, yang bisa menjadi masalah terutama dalam industri makanan dan minuman yang ketat
dalam hal standar kebersihan dan keamanan. Oleh karena itu, pengeringan alami memerlukan
perhatian ekstra terhadap faktor-faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kualitas produk.
Ketiga, pengeringan produk hasil pertanian secara alami memiliki kapasitas terbatas. Proses ini
sangat tergantung pada luasnya area yang tersedia untuk pengeringan, dan tidak selalu dapat
menangani jumlah produksi yang besar. Ini bisa menjadi masalah terutama bagi produsen yang
memiliki produksi skala besar atau yang harus memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
Keterbatasan kapasitas ini dapat membatasi kemampuan untuk memproses produk secara efisien
dan dapat memerlukan investasi tambahan dalam fasilitas pengeringan yang lebih besar. Sebagai
hasilnya, produsen mungkin perlu mencari metode pengeringan alternatif untuk memenuhi
permintaan mereka.
Keempat, pengeringan alami mungkin menghasilkan kualitas produk yang tidak selalu konsisten.
Kondisi cuaca yang bervariasi dan eksposur terhadap elemen-elemen lingkungan dapat
mengakibatkan perbedaan dalam tingkat kelembapan dan kualitas akhir produk. Ini dapat
menjadi tantangan dalam mencapai konsistensi dalam penampilan, rasa, dan tekstur produk
pertanian. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan dan pengendalian yang lebih ketat selama
proses pengeringan alami untuk memastikan kualitas produk yang seragam.

E.penggunaan energi yang dapat di optimalkan dalam proses


pengeringan produk pertanian
Proses pengeringan produk pertanian merupakan tahap penting dalam rantai pasokan produk
pertanian. Salah satu aspek kunci dalam pengeringan ini adalah penggunaan energi, yang dapat
dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. Ada beberapa cara
untuk mengoptimalkan penggunaan energi dalam proses pengeringan produk pertanian.
Pertama, pemilihan sumber energi yang tepat sangat penting. Pertimbangkan penggunaan energi
terbarukan seperti tenaga surya atau biomassa yang ramah lingkungan. Ini dapat mengurangi
ketergantungan pada energi fosil dan membantu mengurangi dampak lingkungan.
Kedua, teknologi pengeringan yang modern dapat membantu mengoptimalkan penggunaan
energi. Gunakan pengering dengan teknologi canggih yang memiliki sensor otomatis untuk
mengontrol suhu, kelembaban, dan waktu pengeringan. Hal ini memastikan bahwa energi
digunakan dengan efisien tanpa mengorbankan kualitas produk.
Selain itu, pengaturan yang tepat dalam proses pengeringan juga berperan penting. Penggunaan
rak atau jaring yang memungkinkan aliran udara yang baik akan membantu dalam penyebaran
panas secara merata, mengurangi waktu pengeringan, dan oleh karena itu, menghemat energi.
Terakhir, pemeliharaan peralatan dengan baik sangat penting. Perangkat pengering yang terawat
dengan baik cenderung lebih efisien dalam penggunaan energi. Pastikan untuk membersihkan
dan memeriksa peralatan secara berkala agar tetap berfungsi dengan optimal.
Dengan memperhatikan sumber energi, teknologi, pengaturan, dan pemeliharaan peralatan
dengan baik, proses pengeringan produk pertanian dapat dioptimalkan, yang pada akhirnya akan
mengurangi biaya produksi dan dampak lingkungan serta meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai