BAHAN
ATRIBUT
PANGAN KOMPOSISI DAMPAK
MUTU
• Daging Alami :
• Ikan • Air
• Sayuran • Lemak
• Buah • Protein
penggumpalan tepung
Faktor Eksternal
◦ Suhu, O2 dan CO2, Zat pengatur tumbuh, kerusakan
fisik/mekanis
Laju proses respirasi merupakan ciri cepat
tidaknya perubahan komposisi kimiawi dalam
produk, dan hal tersebut behubungan dengan
daya simpan produk hortikultura setelah
panen.
Proses respirasi dalam produk dapat
dibedakan menjadi tiga tingkat yaitu:
pemecahan polisakarida menjadi gula
sederhana;
oksidasi gula menjadi asam piruvat;
transformasi piruvat dan asam-asam
◦ Irreversible
◦ Bau tidak sedap
◦ Perubahan bentuk secara drastis
◦ Kehilangan daya tarik
◦ Perubahan nilai gizi merugikan
Perubahan nilai gizi dapat terjadi pada
a. waktu proses pembuatan karena panas, O2, pH
dan cahaya
b. Waktu penyimpanan
Kerusakan fisik
Disebabkan oleh perlakuan-perlakuan fisik seperti pemanasan, pendinginan
dan tekanan udara.
Contoh dari kerusakan fisik adalah Kerusakan warna dan tekstur pada
daging yang dibekukan, tepung mengeras atau membatu karena
penyimpanan pada tempat yang lembab dsb.
Bahan pangan yang rusak karena fisik akan mudah mengalami proses
pembusukan karena terjadi peningkatan aktivitas enzim proteolitik.
Pada buah-buahan dan sayuran, akan menjadi lunak dan berair.
Pada ikan, akan menjadi lunak dan kemerahan
Kerusakan biologis
Diakibatkan oleh respirasi bahan pangan
Kerusakan biologis disebabkan oleh kerusakan
fisiologis, serangga, maupun binatang pengerat.
Kerusakan ini meliputi reaksi metabolisme pada bahan
atau enzim-enzim yang terdapat didalamnya sehingga
terjadi proses autolysis yang menyebabkan terjadinya
kerusakan.
Kerusakan kimia
Kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi kimia seperti
reaksi oksidasi, hidrolisis, reaksi enzimatis.
1. Browning : Enzymatic and Non Enzymatic
2. Lipid hydrolysis
3. Lipid oxidation
4. Protein denaturation
5. Protein crosslinking
6. Protein hydrolysis
7. Polysaccharide hydrolysis
8. Glycolytic Changes
9. Degradation of Pigmen
Perubahan yg tdk diinginkan Atribut Mutu
1. a. Loss of WHC (water holding
capacity)
b. Loss of Solubility TEKSTUR
c. Toughening (keras)
d. Softening
2. a. Rancidity (ketengian)
b. Cooked & Caramel Flavor FLAVOR
c. Other Off-flavor
3. a. Darkening
b. Bleaching COLOR
c. Off-Colors
4. Degradation of :
a. Vitamin
b. Protein NUTRITIVE VALUE
c. Lipid
d. Mineral
KERUSAKAN BAHAN PANGAN PRODUK HEWANI DAN OLAHANNYA
berbagai bakteri.
Pembentukan lendir disebabkan oleh pertumbuhan berbagai mikroba
Pencegahan :
a.Refrigeneresi
b.Pembekuan
c.Prosses Termal
d.Iradiasi
e.Preservasi Kimia
f.Pengasapan
b. Ikan
Bau/rasa lumpur : Streptomyces
a.Warna ikan kuning kehijauan : Pseudomonas flourecens
a.Green rots (busuk hijau) : albumin encer & berserabut hijau, yolk
diselimuti bintik2 pink/putih mengeras, membran vitelin putih menebal
berwarna putih/hitam , penyebab Pseudomonas fluorescens
b.Black rots (busuk hitam) : kantung udara membesar, albumin coklat
kehijauan & encer, yolk hitam & liat, bau busuk, penyebab : Proteus
melavonogenes & Aeromonas
c.Red rots (busuk merah) : yolk kemerahan, albumin encer, keabuan,
diselimuti warna kemerahan, penyebab Serratia
d.Musty Eggs (telur basi) : cangkang telur tampak bersih dan bebas dari
kontaminan material asing, tp tercium bau apek/basi akibat dari
terkontaminasi udara yang terserap cangkang
e.Moldy Egg (telur bulukan) : jamuran tampak pada cangkang/isi telur
berupa titik/spot. Kapang berasal dr wadah/pengemas telur. Penyebab :
Penicillium, Alternaria & Rhizopus
d. Susu
a.Perubahan cita rasa : Pseudomonas
Pencegahan :
Hasil pemerahan harus segera dikeluarkan dari kandang untuk
Pencegahan :
Penyimpanan daging unggas harus pada suhu dingin agar tidak
cepat membusuk
selama pengolahan daging unggas atau ketika pemotongan
harus dijaga kebersihannya agar tidak terkontaminasi oleh
bakteri
Karkas adalah bagian badan ternak yang telah disembelih, dikuliti, dikeluarkan. isi
perutnya dan dipotong kaki bagian bawah serta kepalanya
f. Kornet
Kerusakan disebabkan oleh mikroorganisme diantaranya flat
sour yaitu apabila produk didalam kaleng memberikan cita rasa
asam karena adanya aktivitas mikroba tanpa memproduksi gas,
(kaleng tetap datar, tidak menggembung, tetapi produk
menjadi asam).
Kebusukan ini disebabkan oleh aktivitas bakteri tahan panas
yang tidak mati selama proses sterilisasi.
Hal tersebut bisa terjadi akibat sanitasi selama pengolahan
yang buruk atau karena proses pengolahan tidak tepat.
Pencegahannya
Teliti dalam sanitasi selama proses pengolahan, dan selama
proses pengolahannya mulai dari sterlisasi dll
Nutrisi
◦ Unsur dasar yang dibutuhkan mikroba
C, N, H, O2, F, Fe dan logam lainnya.
Waktu
Suhu
pH
Ketersediaan oksigen
Aw (aktivitas air)
Senyawa kimia
Radiasi