Anda di halaman 1dari 10

10/7/2022

Obat Wajib Apotek OBAT WAJIB APOTEK


PRODI FARMASI
• Obat wajib Apotek (OWA) adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh Apoteker di Apotek tanpa
Universitas BTH TASIKMALAYA resep dokter. Peraturan tentang Obat Wajib Apotek berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI No.
347/Menkes/SK/VII/1990 yang telah di perbaharui dengan keputusan menteri kesehatan No.
924/Menkes/Per/X/1993, di keluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut :
by Saeful Amin
• Pertimbangan yang utama untuk obat wajib apotek ini sama dengan pertimbangan obat yang
diserahkan tanpa resep dokter, yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong diri nya
sendiri guna mengatasi masalah kesehatan, dengan meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat,
aman dan rasional.
• Pertimbangan yang kedua untuk meningkatkan peran apoteker di apotek dalam pelayanan
komunikasi, informasi dan edukasi atau pembelajaran serta pelayanan obat kepada masyarakat
sehingga masyrakat lebih mengerti tentang penggunaan obat yang baik dan benar sesuai dengan dosis.
• Pertimbangan yang ketiga untuk meningkatkan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan
sendiri.

1 2

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR :


347/MENKES/SK/VLI/1990 TENTANG OBAT WAJIB APOTIK
MENTERI KESEHATAN

Menimbang • Mengingat
• bahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna 1. Undang-Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan (Lembaran Negara
mengatasi masalah kesehatan, dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat No.131 Tahun 1960);
meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional;
• bahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai melalui 2. Undang-Undang No. 7 Tahun 1963 tentang Farmasi (Lembaran Negara No.8l Tahun
peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri yang sekaligus 1963);
menjamin penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional; 3. Ordonansi Obat Keras ( Staatblad 1937 No.419) ;
• bahwa oleh karena itu peran Apoteker di Apotik dalam pelayanan KIE (Komunikasi, 4. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1980 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam No.26 Tahun 1965 Tentang Apotik
rangka peningkatan pengobatan sendiri;
• bahwa untuk itu perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Obat Keras yang
dapat diserahkan tanpa resep dokter Apoteker di Apotik.

3 4
10/7/2022

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI


NOMOR : 347/MENKES/SK/VII/1990 TANGGAL : 18 JULI
MEMUTUSKAN: 1990
OBAT KERAS YANG DAPAT DISERAHKAN TANPA RESEP DOKTER
• Menetapkan OLEHAPOTEKER DI APOTIK (OBAT WAJIB APOTIK NO. 1)
• Pertama : Keputusan Menteri Kesehatan tentang OBAT WAJIB APOTIK yaitu obat keras yang dapat diserahkan
oleh Apoteker kepada pasien di Apotik tanpa dokter.
• Kedua : Obat yang termasuk dalam OBAT WAJIB APOTIK ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
• Ketiga : Obat yang tercantum pada lampiran Keputusan ini dapat diserahkan oleh Apoteker di Apotik dan
selanjutnya disebut OBAT WAJIB APOTIK No. 1 Obat wajib pajak ini dapat ditinjau kembali dan
disempurnakan setiap waktu sesuai dengan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
• Keempat: Apoteker di Apotik dalam melayani pasien yang memerlukan obat di maksud dictum kedua diwajibkan
:
1. Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang disebutkan dalam Obat Wajib Apotik yang
bersangkutan.
2. catatan pasien serta obat yang telah diserahkan.\
3. Memberi informasi meliputi dosis dan aturan pakainya, kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu
diperhatikan oleh pasien.
• Kelima: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

5 6

7 8
10/7/2022

9 10

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR :TENTANG


KRITERIA OBAT YANG DISERAHKAN TANPA RESEP

Menimbang
• Bahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri
guna mengatasi masalah kesehatan, dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat
meningkatkan pengobatan sendiri secara cepat, aman dan rasional;
• bahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai
melalui peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri
yang sekaligus menjamin penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional;
• bahwa oleh karena itu ditetapkan kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep
dengan Peraturan Menteri Kesehatan.

11 12
10/7/2022

MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN : PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG KRITERIA OBAT YANG DAPAT DISERAHKAN
TANPA RESEP

Mengingat • Pasal 1
• Undang-Undang Obat Keras (St. 1997 No. 541); • Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
• Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 tentang Narkotika (Lembaran Negara Tahun • Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan
1976 No. 37, Tambahan Lembaran Negara No. 3086);
kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan
• Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1992 No. 100, Tambahan Lembaran Negara No. 3495);
• Keputusan Presiden No. 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen • Rasio khasiat keamanan adalah perbandingan relatif dari keuntungan
penggunaanya dengan mempertimbangkan risiko bahaya
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 917/MENKES/PER/X/1993 tentang Wajib Daftar
Obat Jadi
penggunaannya;
• Menteri adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

13 14

Pasal 2 Pasal 3
• Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria : • Daftar obat yang dapat diserahkan tanpa resep ditetapkan oleh Menteri.
• Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia • Penilaian terhadap obat yang dapat digolongkan menjadi obat yang dapat diserahkan
2 tahun dan orang tua diatas 65 tahun. tanpa resep dilakukan secara terus menerus dengan mempertimbangkan
• Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
penyakit. Pasal 4
• Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan • Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
oleh tenaga kesehatan. • Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan ini
• Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
• Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan
untuk pengobatan sendiri.

15 16
10/7/2022

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR :


925/MENKES/PER/X/1993 TENTANG DAFTAR
PERUBAHAN GOLONGAN OBAT NO. 1

Menimbang : Mengingat :
• bahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna • Undang-Undang Obat Keras (St. 1937 No. 541);
mengatasi masalah kesehatan, dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat • Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 No.
meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional; 100, Tambahan Lembaran Negara Negara No. 3495);
• bahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai melalui • Keputusan Presiden No. 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen;
peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri yang sekaligus
menjamin penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional; • Peraturan Menteri Kesehatan No. 917/MENKES/PER/X/1993 Tentang Wajib Daftar Obat
Jadi;
• bahwa oleh karena itu dipandang perlu untuk mengubah golongan beberapa obat yang
ditetapkan pada persetujuan pendaftarannya sebagai obat keras menjadi obat yang dapat • Peraturan Menteri Kesehatan No. 919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat yang
diserahkan tanpa resep; dapat Diserahkan Tanpa Resep.
• bahwa untuk itu perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan.

17 18

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI


NOMOR : 925/MENKES/PER/X/1993
TENTANG : DAFTAR PERUBAHAN GOLONGAN OBAT NO. 1
• MEMUTUSKAN :
• MENETAPKAN :
• Pertama : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PERUBAHAN GOLONGAN
OBAT NO.1
• Kedua: dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan resep adalah permintaan tertulis dari
dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Ketiga: Setiap Perubahan Golongan Obat ditetapkan dengan Keputusan Menteri
• Keempat : Daftar Perubahan Golongan Obat No. 1 sebagaimana tercantum dalam lampiran
Keputusan ini.
• Kelima : Semua Daftar Obat Keras dan Daftar Obat Bebas Terbatas yang sudah ditetapkan
masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan ini.
• Keenam : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

19 20
10/7/2022

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR :


924/MENKES/PER/X/1993 TENTANG DAFTAR OBAT WAJIB
APOTIK NO. 2

Menimbang
• bahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi
masalah kesehatan, dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri
secara tepat, aman dan rasional;
• bahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai melalui
peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri yang sekaligus menjamin
penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional;
• bahwa oleh karena itu peran Apoteker di apotik dalam pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan
pengobatan sendiri;
• bahwa sesuai dengan perkembangan di bidang farmasi yang menyangkut khasiat dan keamanan obat,
dipandang perlu menetapkan Daftar Obat Wajib Apotik No. 2 sebagai tambahan lampiran Keputusan
Menteri Kesehatan No. 347/Men.Kes/SK/V/1990 tentang Obat Wajib Apotik dengan Keputusan
Menteri Kesehatan.

21 22

Mengingat • MEMUTUSKAN :
• Undang-Undang Obat Keras (St. 1937 No. 542);
• MENETAPKAN :
• Undang-undang No. 23 Rahyun 1992 tentang Kesehatan (lembaran Negara Tahun 1992 No. 100,
Tambahan Lembaran Negara No. 3495); • Pertama : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG DAFTAR
• Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1980 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 26 WAJIB APOTIK NO.2
Tahun 1965 tentang Apotik;
• Kedua : Daftar Obat Wajib Apotik No. 2 sebagai tambahan lampiran
• Keputusan Presiden No. 15 tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen;
Keputusan Menteri Kesehatan No. 347/Men.Kes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 244/Men.Kes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara Apotik sebagaimana terlampir.
Pemberian Izin Apotik;
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 347/Men.Kes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotik; • Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat
Diserahkan Tanpa Resep.

23 24
10/7/2022

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI


NOMOR : 924/MENKES/PER /X/1993
TENTANG: DAFTAR OBAT WAJIB APOTIK NO. 2

OBAT KERAS YANG DAPAT DISERAHKAN


TANPA RESEP DOKTER OLEH APOTEKER DI APOTIK
(OBAT WAJIB APOTIK NO. 2)

25 26

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR : 1176/MENKES/SK/X/1999 TENTANG DAFTAR
OBAT WAJIB APOTIK NO. 3
• Menimbang : • Mengingat
• bahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi • Undang-Undang Obat Keras (St. 1937 No. 542);
masalah kesehatan, dirasa perlu ditunjang dengan obat yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri • Undang-undang No. 23 Rahyun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 No. 100,
secara tepat, aman dan rasional; Tambahan Lembaran Negara No. 3495);
• bahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai melalui • Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1980 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun
peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri yang sekaligus menjamin 1965 tentang Apotik;
penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional;
• Keputusan Presiden No. 15 tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen;
• bahwa oleh karena itu peran Apoteker di apotik dalam pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan • Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
pengobatan sendiri; Apotik;
• bahwa sesuai dengan perkembangan di bidang farmasi yang menyangkut khasiat dan keamanan obat, • Peraturan Menteri Kesehatan No. 919/Menkes/Per/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan
dipandang perlu menetapkan daftar obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh Apoteker di Tanpa Resep;
apotik; • Keputusan Menteri Kesehatan No. 347/Men.Kes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotik;
• bahwa untuk itu perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Daftar Obat Wajib Apotik • Keputusan Menteri Kesehatan No. 924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Obat Wajib Apotik No. 2.
No. 3

27 28
10/7/2022

DAFTAR OBAT KERAS YANG DAPAT DISERAHKAN


TANPA RESEP DOKTER OLEH APOTEKER DI APOTIK
(DAFTAR OBAT WAJIB APOTIK NO. 3)

• MEMUTUSKAN :
• MENETAPKAN :
• Pertama : Keputusan Menteri Kesehatan Tentang Perubahan Golongan Obat No.3
• Kedua : Daftar Obat Wajib Apotik No. 3 sebahai tambahan Lampiran Keputusan
Menteri Kesehatan No. 924/Menkes/Per/X/1993 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Keputusan ini.
• Ketiga : Obat sebagaimana tersebut dalam L
• Dikeluarkan dari Daftar Obat Wajib Apotik
• Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
apabila terdapat kekeliruan.

29 30

31 32
10/7/2022

PENYIMPANGAN OBAT KERAS


• Undang-undang Obat Keras (St. No. 419 tgl. 22 Desember 1949) c) Pedagang Besar yang diakui yang beradagang bertentangan dengan
Pasal 12 syarat-syarat yang dimaksudkan dalam pasal 7 ayat 4.
1. Hukuman penjara setinggi-tingginya 6 bulan atau denda uang setinggi-tingginya d) Mereka yang berdagang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
5.000 gulden dikenakan kepada: pada pasal 8 ayat 1.
a) Merekan yang melanggar peraturan-peraturan larangan yang dimaksudkan dalam e) Mereka yang berdagang bertentangan dengan peraturan-peraturan yang
pasal 3, 4 dan 5.
dikeluarkan ole Sec.V.St. sesuai dengan 8 ayat 2.
b) Pedagang kecil yang diakui yang berdagang berlawanan dengan ayat-ayat khusus
yang ditentukan pada surat izinnya atau bertentangan dengan peraturan umum yang f) Mereka yang tidak mentaati ketentuan-ketentuan dalam pasal 6 ayat 7;
dimaksudkan dalam pasal 6 ayat 5. pasal 7 ayat 6 atau pasal 9 ayat 1 dan 3.

33 34

KESIMPULAN
2. Obat-obat keras dengan mana atau terhadap mana dilakukan • Obat Wajib Apotek (OWA) adalah obat keras yang dapat
pelanggaran dapat dinyatakan disita. diserahkan oleh Apoteker oleh Apotek tanpa resep dokter,
3. Jika tindakan-tindakan yang dapat dihukum dijalankan oleh seorang karena merupakan obat umum yang banyak diperlukan pasien
Pedagang Kecil atau Pedangan Besar yang diakui maka sebagai di Indonesia dan jumlah yang diberikan kepada pasien harus
tambahan perdagangan dalam obat keras dapat dilarang untuk jangka dalam jumlah yang sesuai dengan ketentuan untuk mencegah
waktu setinggi-tingginya 2 tahun.
terjadinya penyalahgunaan.
4. Tindakan-tindakan yang dapat dihukum dalam pasal ini dianggap
sebagai pelanggaran.

35 36
10/7/2022

TUGAS
Berikan contoh kasus dan hubungkan dengan pasal
yang ada pada UU Obat Wajib Apotek

2OoWa B_BpWV

37 38

Anda mungkin juga menyukai