efek: bakterisidal
*efek bakteriostatik
contoh obat :
- amfoterisin,
- nistatin,
- polimiksin,
- kolistin
Mekanisme kerja Antibiotik….(LANJUTAN)
3. Penghambatan sintesis protein
contoh obat :
sulfonamid,
isoniazid, rifampin
Mekanisme kerja Antibiotik….(LANJUTAN)
Kesimpulan
TBC
• Tuberkulosis infeksi kuman
Mycobacterium tuberculosis, sistemik, dan
dapat bermanifestasi pada hampir semua
organ tubuh dengan lokasi terbanyak di
paru, biasanya merupakan lokasi infeksi
primer
Eliminasi Kambuh
Eliminasi basil resisten dan presisten ( sensitif obat)
sensitif
Gagal pengobatan
(resistensi obat )
Penyembuhan TB
Isoniazid (INH)
• INH adalah obat antiTb yang paling poten.
• INH selalu digunakan dalam kombinasi dengan
obat lain untuk mencegah terjadinya resistensi.
• Obat ini bekerja dengan menganggu asam
mikolat pada dinding sel mikobakteria.
• INH bersifat bakteriostatik pada basilus yang
sudah dewasa dan bersifat bakterisid pada
bakteri yang sedang membelah.
• Eliminasi INH adalah melalui hati dengan cara
asetilasi.
Rifampisin
• Rifampisin menginhibisi sintesis RNA dengan
berikatan dengan subunit beta pada RNA
polimerase bergantung-DNA bakteri.
• Rifampisin dieliminasi melalui empedu dan
urin.
• Rifampisin mempercepat aktivitas enzim
sitokrom P450 hati sehingga menurunkan
waktu paruh dari kebanyakan obat.
Pirazinamid
Diberikan untuk:
- Pasien TB baru BTA (+)
- Pasien TB paru BTA (-) foto toraks (+)
- Pasien TB ekstra paru
Dosis untuk paduan OAT KDT – kategori 1
Diberikan untuk:
- Pasien kambuh
- Pasien gagal
- Pasien dengan pengobatan setelah default (terputus)
Dosis untuk paduan OAT KDT – kategori 2
Tahap lanjutan 3
Tahap intensif tiap hari RHZE x seminggu RH
Berat badan (150/75/400/275) + S (150 / 150) + E (
275)
Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu