Perkembangan secara alamiah suatu penyakit (tanpa intervensi/ campur tangan medis)
sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural di bedakan menjadi 3 tahap yaitu :
1. Tahap Prepatiogenesis
Tahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi interaksi ini
terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan
belum masuk ke dalam tubuh. Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda
penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini
disebut sehat. Pada periode prepatogenenis ini te4rkjadi dua tahap yaitu:
a. Interaksi antara agen-environment
Sebagai daerah tropis, Indonesia memiliki potensi daerah endemis beberapa penyakit
infeksi yang setiap saat dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Pengaruh
geografis dapat menyebabkan mudahnya agen berkembang. Perubahan cuaca yang
begitu cepat juga menjadi penyebab penyebaran virus dan bakteri.
b. Interaksi antara host-environment
Pencemaran lingkungan seperti asap karena kebakaran hutan, gas buang sarana
transportasi dan polusi udara dalam rumah dapat menimbulkan penyakit ISPA jika
terhirup oleh host.
2. Tahap Patogenesis
a. Tahap inkubasi
agen penyebab penyakit ISPA telah merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa yang
notabennya merupakan pelindung utama pertahanan system saluran pernafasan kita.
Akibatnya, Tubuhpun menjadi lemah apalagi diperparah dengan keadaan gizi dan daya
tahan yang sebelumnya rendah.
b. Tahap penyakit dini
Tahap ini mulai dengan munculnya Gejala-gejala klinis dapat karena adanya
interaksi.
c. Tahap penyakit lanjut
Merupakan tahap dimana penyakit memerlukan pengobatan yang tepat untuk
menghindari akibat lanjut yang kurang baik.
3. Tahap Post Patogenesis
a. sembuh sempurna (bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi seperti
keadaan sebelumnya/bebeas dari penyakit).
b. Sembuh tapi cacat ; penyakit penjamu berakhir/bebas dari penyakit, tapi
kesembuhannya tak sempurna, karena terjadi cacat (fisik, mental maupun sosial) dan
sangat tergantung dari serangan penyakit terhadap organ-organ tubuh penjamu.
c. Karier : pada karier perjalanan penyakit seolah terhenti, karena gejala penyakit tak
tampak lagi, tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit penyakit, yang pada
suatu saat bila daya tahan tubuh penjamu menurun akan dapat kembuh kembali.
Keadaan ini tak hanya membahayakan penjamu sendiri, tapi dapat berbahaya
terhadap orang lain/masyarakat, karena dapat menjadi sumber penularan penyakit
(human reservoir)
d. Kronis ; pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, tapi gejala-gejala
penyakit tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat maupun ringan.
Keadaan ini penjamu masih tetap berada dalam keadaan sakit.
e. Meninggal ; Apabila keadaan penyakit bertambah parah dan tak dapat diobati lagi,
sehingga berhentinya perjalanan penyakit karena penjamu meninggal dunia. Keadaan
ini bukanlah keadaan yang diinginkan.
Hubungan pejamu, bibit penyakit dan lingkungan pada penyakit ISPA (Segitiga
Epidemiologi)
Teori Trias Penyakit menurut Gordon & Le Rich, 1985 bahwa Proses terjadinya
penyakit disebabkan adanya interaksi antara faktor penyebab (agen), faktor manusia
(host) dan faktor lingkungan (environment).
Kondisi sehat adalah kondisi dimana keadaan agen, host dan environment berada
dalam suatu keseimbangan, seperti gambar dibawah ini :
Apabila terjadi ketidakseimbangan oleh salah satu faktor maka akan dapat menyebabkan
terjadinya penyakit ISPA, seperti gambar dibawah ini :
Apabila kondisi lingkungan mendukung pada perkembangan agen penyakit ISPA, misalnya
suhu ruangan yang rendah (udara lembab), kepadatan dalam rumah tinggi, ventilasi rumah
yang kurang dan lain sebagainya, maka perkembangan agen (bakteri dan virus) menjadi
meningkat dan kemampuan daya tahan host (manusia) menjadi rendah. Maka dalam hal ini
host memiliki risiko terserang penyakit ISPA.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/19913/Chapter%20II.pdf;jsessi
onid=6E79714182F6034EAA98739B64AE21B0?sequence=4
https://id.scribd.com/doc/38400447/Epidemiologi-Infeksi-Saluran-Pernafasan-Akut-
Ispa
http://youngqie.blogspot.co.id/2014/12/epidemiologi-ispa.html
http://rochthia.weblog.esaunggul.ac.id/2014/05/10/tugas-online-3-epidemiologi-
penyakit-menular/