Anda di halaman 1dari 6

TUBERCULOSIS

(BU KASIH)
TBC :

Disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis


80% menyerang paru”
TBC dormant(tidur)
Dapat menyerang organ” lain: Jantung, sumsum tulang belakang, ginjal , tulang, otak, dll

Tb Latent : dimana kuman pada fase dormant(tidak menimbulkan infestasi klinik gejala” TBC
aktif= hanya tinggal didalam paru) tetap harus di berikan terapi

Tb Milier : Hampir seluruh paru” tertutup oleh kuman TB

MDR(Multi Drugs Resisten) Tb : kuman Tb resisten terhadap minimal 2 obat fist time OAT (Oral
Anti Tb)

Mycobacterium tuberculosis

Gram (+)
Berkembang perlahan(15-20 jam)
Dapat menahan desinfectan lemah
Dapat bertahan dalam keadaan kering meskipun
tidak diberikan makanan
Butuh Organisme Host/inang untuk tumbuh
Banyak menginfeksi jika :

1. Tempat lembab
2. Batuk” lebih dari sebulan

Pencegahan :

 Vaksin BCG(Bacillus Calmette-Guerin):


1. Untuk mencegah TBC
2. diambil dari bacteri dengan genus yang sama dengan kuman Tb hanya beda
spesiesnya dan kemudian dimodifikasi supaya tidak terlalu infeksius seperti kuman
Tb.
3. Memberikan kekebalan paling tidak 15 tahun(durasi masa kerja)

Pengobatan :

OAT dibagi 2 :

 First line drug :


1. Isoniazid
2. Rifampin(derivate dari rifamisin)
3. Rifabutin(mirip dengan rifampin)lebih banyak dipilih oleh klinis karena interaksi
dengan obat lain lebih minim. T1/2 lebih panjang didalam tubuh.
4. Ethambutol
5. streptomycin : Jenis obat Antibiotik golongan aminoglikosida (obat alternaftif
second line )
6. pyrazinamide,

WARNING!
1. OAT tidak boleh diberikan dosis tunggal, minimal harus2/3 obat : karena jika
diberikan obat tunggal akan terjadi resistensi, kecuali untuk profilaksis.
2. Terapi untuk TBC minimal 6bulan-9bulan belum terhitung dari pemeriksaannya, 12
bulan lanjutan dilihat kultur dahaknya benar” bersih dr kuman Tb
3. Untuk penambahan pyrazinamide bisa diberikan 2 bulan awal
4. Obat kombinasi paling banyak untuk kombinasi adalah Isoniazid selama kuman blm
resiten terhadap INH/Isoniazid

Isoniazid/INH : untuk kuman” masa aktif/pertumbuhan, untuk kuman dormant efektinitasnya


bisa berkurang tapi masi dapat digunakan untuk kuman”di makrofag

1. Dosis kecil : menghambat , Dosis besar : membunuh


2. Mekanisme kerjanya menghambat asam nikolat : adalah suatu subtasi yang dibutuhkan
untuk pembentukan dinding sel mikrobakteri.
3. Diabsorbsi dengan baik oleh saluran pencernaan.
4. Bida didstribusikan di sel.tubuh.
5. Dimetabolisme di hepar melalui mekanisme proses acetylasi. Acetylasi cepat :
pemberian dosis tinggi.
6. Inhibitor p450

Penggunaannya :

1. Untuk bakteri mikrobakteri maupun Tb latent(fase aman)


2. Untuk profilaksis : untuk orang” yg berisiko tinggi(tanda” TBC : dari lingkungan/org yang
immunocompromised daya tahan tubuh lemah, org yg minum kortiko streroid)

Efek Merugikan :

1. Hepatotoxicity
2. Neuropathy Peripheral : diberikan Pyridoxine(B6), adl untuk mengatasi efek samping
dari INH
3. Gatric upset
4. Hemolitik anemia
5. Inhibitor enzyme
6. Reaksi alergi (kulit, ruam kulit)

Rimfamisin :
Mekanisme kerja : menghambat enzim DNA dipenden RNA polymerase , menggangu
pembentukan dari RNA, ISoniazid dikombinasi dg rimfamisin akan memberikan efek sinergis.
Dibandingkan dnegan OAT lain rimfamisin akan memberikn efek lebih cepat ketara.

Farmakokinetik :

Dimetabolisme di hepar dan diekresikan dicairan empedu: obat mengalami siklus enterohepatic

Kondisi” inflamasi di daerah selaput otak akan mengalami : akan tinggi didalam cairan serebro
spinal.

Keluhan yang dirasakan pasien setelah minum rimfamisin Urine berwarna merah , cairan lain jg
berwarna merah.

Digunakan 2x dalam seminggu akan menyebabkan flureksindrom/ Sindrom yg menyerupai flu


jika dya mempunyai induser crome p450

Induser cromeP450 berfungsi untuk proses metabolisme

Induser dan inhibitor berpengaruh jika kita menggunakan obat bersama obat lain, induser dya
akan menginduksi cytocrome p450 shg obat lain akan mudah termetabolisme : kadar darah
dalam tubuh akan cepat menurun.

Indeks terapi sempit : heparin (antikoagulan), carbamaseptin(untuk anti depresin) venitoin


berinteraksi dengan isoniazid.

RIFABUTIN

Cara kerja sama dengan rimfamisin hanya saja beda : interaksi dengan obat lain minimal. Efek
samping sama saja .

ETHAMBUTOL : sbg bakteriostatic

Menghambat enzim arabinosyl transferase : enzim ini diperlukan untuk membentuk arabino
huctan: bahan yg dibutuhkan untuk membentuk dinding sel mikrobakteri.

Digunakan untuk kasus” infeksi yang disebabkan oleh bakteri lipo bacteria

FARMAKOKINETIK :

1. Diekresikan dalam feses 20% dan dalam urin 50%(dalam bentuk unexchanged)
2. Persilangan BBB(meningitis)
3. Jumlah dosis harian diberikan satu waktu
4. Tidak direkomendasikan pada anak-anak dibawah 5 tahun)

E.S : bias menyebabkan neuritis optic (buta warna parsial : merah hijau), hiperuricemia(yg
terjadi ono simtomatis jdtdak disertai gejala”), mempengaruhi fungsi renal, GIT upset
PYRAZINAMID

1. Berupa prodrug yang dirubah ke bentuk actifnya adalah asam pyrazinoat


2. Tidak bleh digunakan saat hamil

PROSES:

Konsep cepat dalam 2 jam profil farmakokinetika sdah dalam titik puncak

Untuk penggunaaan dapat dipaki untuk NBA Tb atau digunakan pada 2 bulan awal bersama
kombinasi ioniazid/rimfamisin jd stlah 2 bulan: pyrazinamid dpt dihentikan

Dapat digunakan untuk Tb latent(bakterinya masi dormant)

Profilaksin dapat dikombinasi dengan kloroquinolon, tapi tdk akan digunakan kloroquionon
tunggal untuk first line.

Efek samping :

1. Hepatotoxic(pasien hepar)
2. Hiperuricemia : berlanjut sampai gout actritis

Second line

Streptomycin gol.aminoglikosida

Jika bakteri sdh resisten dg strepto maka dapat diganti dg amikasin/ kamanisin/creptomisin.

Diberikan streptomycin jika bakteri sdah MBR resisten terhadap rimfamisin,


pyramizide,isoniazid

CLINICAL USES :

Untuk kasus “ keganasan Tb mengancam hidup : contohnya menginitis atau TB” yang berkaitan
dengan darah.

Menggunakan second line kalau first line nya sdah tdak memberikan berubahan atau pasien
sdah menunjukan tanda”efek samping dari first line. Kasus MBR : kalau minimal resisten
minimal 2 dari obat first line.

Rifampicin – Pyrazinamide

Untuk rimfamicin dan pyracinamide selalu dilakukan pemeriksaan fungsi hepar.

Paseien yg sering minum alcohol perlu diberikan perhatian khusus.


Dirkomendasikan bagi pasien yg tdak mungkin untuk menyelesaikan lagi cour terapi dan dapat
di monitor perform LTFs dasar dan pada 2,4,6 minggu berhenti jika kadarnya lebih tinggi 2 5 kali
batasa atas hepatitis tingkat sekarang/ bilirubin meningkat 49%.

OBAT” SECOND LINE

• Ethionamide

1. Cara kerja Sintesis block di asam mycolic (as isoniazid)


2. Hanya ada dosis oral
3. Dapat digunakan untuk Tb& Lepra
4. Metabolit dihati
5. Dapat menyebabkan iritasi lambung
6. Hepatotoxic
7. Neurologi

• Capreomycin : tdk digunakan lagi krn efek sampingnya dpt menimbulkan


nefrotoksik/ototoksik, steril abscess: luka yg sampai kluar nanahnya disebabkan oleh
kuman yg steril, kuman steril adl tdk kontaminasi dari luar, akibat bakteri” didalam
tubuh.

• Cycloserine : mengganggu sampai saraf pusat menimbulkan gejala kegilaan.

Effect : meimbulkan neuropati perifer : diberikan pyridoxine untuk meminimkan


neuropati perifer.

• Para-aminosalicylic acid

1. Efeksifitasnya lebih rendah


2. Bida didistribusikan diseluruh cairan tubuh kecuali di cairan cerebrum spinal(Tb
menginitis tdak bisa)
3. Efek samping :
Crystalluria
Anorexia & nausea
Diarrhea
Epigastric pain
Peptic ulcer & hemorrhage can occur
Hypersensitivity reactions

• Rifapentine : mirip dg rimfamisin dan rifabutin.

Mekanisme: inhibitor polymerase RNA(Rimfamisin), tp bias cross-resiten dengan


rimfamisin dan dg rifabutin tdk mengalami cross resisten.

Efek samping : potent inducer P450


• Amikacin : untuk alternaftif streptomycin

Untuk MDR-TB

Streptomycin dengan amikasin tdk memberikan efek cross resiten.

• Fluoroquinolon (Ciprofloxacin & Levofloxacin)

sebagai kombinasi/multi drug

Untuk mengatasi TB yg sdah resisten

Bias untuk mycobacteria yg typical&antitypical

Selain cipro digunakan ofloksasin

Anda mungkin juga menyukai