(BU KASIH)
TBC :
Tb Latent : dimana kuman pada fase dormant(tidak menimbulkan infestasi klinik gejala” TBC
aktif= hanya tinggal didalam paru) tetap harus di berikan terapi
MDR(Multi Drugs Resisten) Tb : kuman Tb resisten terhadap minimal 2 obat fist time OAT (Oral
Anti Tb)
Mycobacterium tuberculosis
Gram (+)
Berkembang perlahan(15-20 jam)
Dapat menahan desinfectan lemah
Dapat bertahan dalam keadaan kering meskipun
tidak diberikan makanan
Butuh Organisme Host/inang untuk tumbuh
Banyak menginfeksi jika :
1. Tempat lembab
2. Batuk” lebih dari sebulan
Pencegahan :
Pengobatan :
OAT dibagi 2 :
WARNING!
1. OAT tidak boleh diberikan dosis tunggal, minimal harus2/3 obat : karena jika
diberikan obat tunggal akan terjadi resistensi, kecuali untuk profilaksis.
2. Terapi untuk TBC minimal 6bulan-9bulan belum terhitung dari pemeriksaannya, 12
bulan lanjutan dilihat kultur dahaknya benar” bersih dr kuman Tb
3. Untuk penambahan pyrazinamide bisa diberikan 2 bulan awal
4. Obat kombinasi paling banyak untuk kombinasi adalah Isoniazid selama kuman blm
resiten terhadap INH/Isoniazid
Penggunaannya :
Efek Merugikan :
1. Hepatotoxicity
2. Neuropathy Peripheral : diberikan Pyridoxine(B6), adl untuk mengatasi efek samping
dari INH
3. Gatric upset
4. Hemolitik anemia
5. Inhibitor enzyme
6. Reaksi alergi (kulit, ruam kulit)
Rimfamisin :
Mekanisme kerja : menghambat enzim DNA dipenden RNA polymerase , menggangu
pembentukan dari RNA, ISoniazid dikombinasi dg rimfamisin akan memberikan efek sinergis.
Dibandingkan dnegan OAT lain rimfamisin akan memberikn efek lebih cepat ketara.
Farmakokinetik :
Dimetabolisme di hepar dan diekresikan dicairan empedu: obat mengalami siklus enterohepatic
Kondisi” inflamasi di daerah selaput otak akan mengalami : akan tinggi didalam cairan serebro
spinal.
Keluhan yang dirasakan pasien setelah minum rimfamisin Urine berwarna merah , cairan lain jg
berwarna merah.
Induser dan inhibitor berpengaruh jika kita menggunakan obat bersama obat lain, induser dya
akan menginduksi cytocrome p450 shg obat lain akan mudah termetabolisme : kadar darah
dalam tubuh akan cepat menurun.
RIFABUTIN
Cara kerja sama dengan rimfamisin hanya saja beda : interaksi dengan obat lain minimal. Efek
samping sama saja .
Menghambat enzim arabinosyl transferase : enzim ini diperlukan untuk membentuk arabino
huctan: bahan yg dibutuhkan untuk membentuk dinding sel mikrobakteri.
Digunakan untuk kasus” infeksi yang disebabkan oleh bakteri lipo bacteria
FARMAKOKINETIK :
1. Diekresikan dalam feses 20% dan dalam urin 50%(dalam bentuk unexchanged)
2. Persilangan BBB(meningitis)
3. Jumlah dosis harian diberikan satu waktu
4. Tidak direkomendasikan pada anak-anak dibawah 5 tahun)
E.S : bias menyebabkan neuritis optic (buta warna parsial : merah hijau), hiperuricemia(yg
terjadi ono simtomatis jdtdak disertai gejala”), mempengaruhi fungsi renal, GIT upset
PYRAZINAMID
PROSES:
Konsep cepat dalam 2 jam profil farmakokinetika sdah dalam titik puncak
Untuk penggunaaan dapat dipaki untuk NBA Tb atau digunakan pada 2 bulan awal bersama
kombinasi ioniazid/rimfamisin jd stlah 2 bulan: pyrazinamid dpt dihentikan
Profilaksin dapat dikombinasi dengan kloroquinolon, tapi tdk akan digunakan kloroquionon
tunggal untuk first line.
Efek samping :
1. Hepatotoxic(pasien hepar)
2. Hiperuricemia : berlanjut sampai gout actritis
Second line
Streptomycin gol.aminoglikosida
Jika bakteri sdh resisten dg strepto maka dapat diganti dg amikasin/ kamanisin/creptomisin.
CLINICAL USES :
Untuk kasus “ keganasan Tb mengancam hidup : contohnya menginitis atau TB” yang berkaitan
dengan darah.
Menggunakan second line kalau first line nya sdah tdak memberikan berubahan atau pasien
sdah menunjukan tanda”efek samping dari first line. Kasus MBR : kalau minimal resisten
minimal 2 dari obat first line.
Rifampicin – Pyrazinamide
• Ethionamide
• Para-aminosalicylic acid
Untuk MDR-TB