BATUK PILEK
APT MUH HUSNUL KHULUQ,M.FARM
TUBERKULOSIS (TBC)
LINI KEDUA Etionamid dan Prothionamid: Dua obat yang serupa dan digunakan sebagai bagian dari
regimen pengobatan untuk TBC resisten.
Cycloserine dan Terizidone: Digunakan ketika pengobatan dengan obat lain tidak
efektif atau tidak dapat ditolerir.
P-aminosalicylic acid (PAS): Salah satu obat lama yang masih digunakan untuk
pengobatan TBC multiresisten.
PENGOBATAN FASE INTENSIF
Urin, air mata, keringat, dan saliva yang berwarna merah atau
oranye, yang tidak berbahaya.
Hepatotoksisitas (Kerusakan Hati): Ini adalah efek samping yang paling serius
dan paling sering dikhawatirkan. Isoniazid dapat menyebabkan peningkatan
enzim hati dan, dalam kasus yang lebih jarang, hepatitis yang signifikan.
Gangguan Penglihatan: Ini adalah efek samping yang paling signifikan dari etambutol, yang dapat
mencakup kaburnya penglihatan, pengurangan ketajaman visual, dan perubahan cara melihat
warna (terutama hijau dan merah). Efek samping ini biasanya reversibel setelah pengobatan
dihentikan, tetapi pasien disarankan untuk segera melaporkan perubahan penglihatan kepada
dokter.
Neuritis Optik: Meskipun jarang, etambutol dapat menyebabkan neuritis optik, kondisi yang lebih
serius yang mempengaruhi saraf optik dan dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan yang lebih
signifikan. Risiko ini meningkat dengan dosis yang lebih tinggi dan durasi pengobatan yang lebih
lama.
Kerusakan Pendengaran: Streptomisin dapat merusak sel-
sel sensorik di telinga dalam, yang bisa menyebabkan
gangguan pendengaran, mulai dari penurunan
kemampuan mendengar frekuensi tinggi hingga
kehilangan pendengaran yang lebih parah dan permanen.
EFEK SAMPING
STREPTOMISIN
:OTOTOKSISITA
S: Vertigo dan Gangguan Keseimbangan: Streptomisin bisa
mempengaruhi organ keseimbangan di telinga dalam,
menyebabkan vertigo (pusing putar) atau gangguan
keseimbangan.
EFEK SAMPING STREPTOMISIN:
NEFROTOKSISITAS
01 02 03
Batuk adalah reaksi Batuk bisa kering Batuk sering kali
refleks tubuh untuk (tidak menghasilkan menjadi gejala
membersihkan dahak) atau infeksi saluran
saluran pernapasan produktif pernapasan seperti
dari lendir, iritan, (menghasilkan flu, pilek, bronkitis,
atau benda asing. dahak/lendir). dan penyakit
lainnya.
adalah obat yang digunakan untuk meredakan batuk kering
dengan mengurangi dorongan untuk batuk. Obat ini bekerja
di pusat batuk di otak untuk menekan refleks batuk. Contoh
antitusif meliputi:
ANTITUSIF
Dextromethorphan (DM): Salah satu antitusif non-opioid
yang paling umum digunakan. Tersedia dalam berbagai
bentuk, seperti sirup, tablet, dan lozenges.
Saat menggunakan mukolitik atau ekspektoran, penting untuk minum banyak cairan.
Hidrasi yang baik bisa membantu melonggarkan mukus dan memudahkan
pengeluarannya.
PILEK
Semprotan nasal: Semprotan nasal yang mengandung dekongestan seperti oksimetazolin atau
xylometazolin juga dapat membantu membuka saluran hidung. Namun, penting untuk tidak
menggunakannya terlalu sering karena penggunaan berlebih dapat menyebabkan reaksi semburan
kembali atau iritasi.
beberapa dekongestan dapat meningkatkan
tekanan darah atau tensi arteri. Obat-obatan
dekongestan, seperti pseudoephedrine dan
phenylephrine,
UNTUK PASIEN
Beta-Lactam oral atau intravena (IV) seperti
RAWAT INAP high-dose Amoxicillin atau Amoxicillin-
PNEUMONIA clavulanate.
CAP
Jika ada risiko tinggi terhadap Drug-
Resistant S. pneumoniae, maka pengobatan
Beta-Lactam ditambah dengan
Azithromycin adalah pilihan yang disukai.
Pasien dengan PSI IV atau V (skor CURB-65 ≥3) yang dirawat di
ICU:
adalah pengobatan yang dimulai sebelum penyebab pasti dari suatu kondisi
diketahui. Ini sering berdasarkan pengalaman klinis, gejala yang diamati, dan
pengetahuan tentang patogen yang mungkin.