Anda di halaman 1dari 9

ANTIVIRAL ||WIAN MAY

Yang membedakan virus dan bakteri adalah penyebabnya.

Virus adalah suatu parasit obligat intraseluler, bereplikasi bersama dengan sel inang/host.

Obat : menghambat terjadinya pemasukan virus kedalam sel manusia, mencegah pengeluaran dari sel
manusia.

1. Memasukan virus kedalam sel inang : Enfuvirtide (HIV); Docasanol (HSV: virus didaerah
persyarafan); Palivizumab(RSU)
2. Menghambat : amantadine, rimantadine (influenza )
3. Menghambat penitrasi untuk membentuk suatu sintesis protein maka virus perlu
penitrasi(masuk): contoh yg bisa menghambat adl interferon(obat sistem imun, bias digunakan
untuk hepatitis B/C), alfa (HBV,HCV)
Hepatitis B/C jika sudah mengalami sirosis, hanya akan diberikan obat untuk menghambat
progesifitas virus. Krn sdh tidak mempan dengan obat antiviral , biasnya terjadi peningkatan
serum transaminase : SGOT(AST) diproduksi di hati dan organ” lain DAN SGBT(ALT : lebih
spesifik untuk menunjukkan test fungsi hati karena mayoritas yg diproduksi oleh hati adalah
SGBT) untuk melihat test fungsi hati, jika peningkatan lebih dari 4-5 kali nilai ambang batas
normal maka harus di waspadai , nilai normal 0-40.bisa juga karena efek samping obat.
Kenapa bias terjadi peningkatan SGOT dan SGBT krn keduanya akan dilepaskan jika terjadi
kerusakan sel hati terserang virus (hati lisis) maka akan menyebabkan peningkatan serum
tranaminase did lm darah .
4. Sintesa protein awal
5. Terbentuk asam” nukleat (obat yg menghambat pembentukan asam nukleat : yg sifatnya nucleus
liver transaminase)membutuhkan enzim livertransaminase untuk menghambat virus.
Ada dua sifar : nuleoside(NRTIs) dan nonnukleoside(NNTIs) untuk kasus HIV : parameter CD4
untuk melihat kekebalan tubuh manusua, CD4 menurun maka pengobatan HIV ditingkatkan.
HIV : infeksi oleh Human Infeksi Virus
AIDS : sudah terinfeksi HIV dan mengalami komplikasi sampai menimbulkan sindrom. Infeksi
sekunder : sariawan, diare, Tb, candida, flu. Daya tahan tubuh pasien rendah
Acyclovir (HSV) , Foscanet(CMV), Entecavir(HBV)
6. Terjadi virus transkipsi, translasi ; terjadi pembentukan asam” amino, bias di block dari inhibitor
protease(bias untuk pengobatan penyakit HIV)
3 pengobatan utama penyakit HIV :
a. NRTI
b. NNRTI: memblock DNA
c. PROTEASE INHIBITOR
7. Sebelum virus dilepaskan ada juga yg menghambat : obat:inhibitor neuraminidase(influenza)

SEJARAH :

1950 : triofluorothymidine

Pertengahan 1970 : ditemukan adenine arabinoside (vidarabine, ara-A) untuk kasus” keganasan:
kanker
ANTIVIRAL ||WIAN MAY

Akhir 1970 : acyclovir

1990 appearance of AIDS epidemic à reverse transcriptase inhibitor/ the protease

Herpes simplex : bisa menyebabkan gangguan persyarafan, penyakit dimukosa :

Acyclovir Docosanol Penciclovir Famciclovir & Ganciclovir


10% valacyclovir =
prodrugs
untuk menghambat replikasi dlm sediaan salep , adanya sediaan merupakan prodrugs dari untuk indikasi serius
DNA, sifat lebih tdk toksik, dijual bebas, topical dan bs acyclovir : kenapa di buat cytomegalovirus
menyerang sel” yg terkena berdasarkan digunakan untuk prodrugs karena kadar retinitis(radang
virus, absobsi cukup baik penelitian kasus” herpes dalam darah 3-5 kali lebih retina) diberikan
lewat oral, dimetabolit mempercepat waktu daerah mulut dan besar dari acyclovir dengan intraokula(ditusukan
diseluruh tubuh , dieleminasi penyembuhan muka pemberian peroral. didalam mata)
diginjal. (kekambuhan Prodrugs obat yang harus diimmunocompromi
herpes) diaktifkan dahulu untuk sed patients à 100x
menimbulkan efek. lebih besar lagi
CMV dari acyclovir
Spectrum : Herpes viruses, Tujuannya :
termasuk: herpes simplex 1. Karena obat mengiritasi
(types 1 & 2), varicella zoster, lambung maka obat harus
Epstein-Barr, Herpesvirus dibuat prodrugs
simiae (B virus) & 2. obat” yg terlalu toksik
cytomegalovirus

Dosis : Orang dewasa: 200 mg


4-6 hours (for 10 days) T1/2
acyclovir sangat singkat, jadi
harus minum dosis yg lebih
tinggi.Efek samping : seperti
kebakar.
ANTIVIRAL ||WIAN MAY
Pasient yang terinfeksi :

 Tuberculosis
 Pneumocystis carinii pneumonia AIDS
 Herpes infections
 Candidiasis

PengobatanPasient
tidakyang
bolehterinfeksi :
dosis tunggal. Ada istilah cocktail therapy : yaitu yg harus dilakukan untuk terapi HIV,
dikombinasikan paling tidak ada pengobatan satu jenis golongan NRTIs, NNRTIs, protease inhibitor. Kombinasi dapat
• Tuberculosis
mengurangi resistensi dan meingkatkan potensial terapi.
• Pneumocystis carinii pneumonia
Mekanisme kerja : virus HIV untuk bisa berubah menjadi DNA membutuhkan enzim transciptase setelah itu berubah
menjadi double helix •DNA menempel
Herpes induk inangnya maka perlu enzim HIV integrase, stlah menempel di inti sel
infections
inangnya baru bisa memproduksi asam” amino melalui proses trancripsi, transilasi , dll
• Candidiasis
Tujuan akhir pembentukan protein, dengan mengumpulkan asam” amino, mengumpulkannya dengan enzim HIV
protease. Pengobatan tidak boleh dosis tunggal. Ada istilah cocktail therapy : yaitu yg harus dilakukan untuk terapi
hiv, kombinasi paling tidak ada pengobatan masing” satu jenis golongan mewakili, golongan NRTIs,
NNRTIs, protease inhibitor. Kombinasi dapat mengurangi resistensi dan meingkatkan potensial terapi

Obat” HIV yg bisa menghambat di enzim transcriptase dan di inhibitor untuk enzim proteasenya

Obat” HIV baru bias bekerja jika masuk ke sitoplasma/dalam sel dan teraktifasi dan mengalami
fosforilasi dan berubah menjadi bentuk tripospat dan baru bias berinteraksi dengan enzim reverse
tranciptase , bias mempengaruhi DNA polymerase dan pada akhirnya mencegah pembentukan DNA
VIRUS.

Aktifitasnya bisa HIV tipe 1 dan 2


ANTIVIRAL ||WIAN MAY

NRTIs

Golongan turunan dari pyramide

1. Azidothymidine (AZT) : bentuk lain dari sidobudin


 Deoxythymidine analog
 Anti HIV-1 & HIV-2
 Bias untuk hepatitis tipe ½ scr umum penyerapan tipe” peroral
 Dimetabolisme oleh hepar (mengalami proses glicorodinasi)
 Didistribusikan sampai ke cairan cerebrospinal : sifat cenderung lipofilik

Toksisitas :

 Myelosuppression
 CNS effects (sakit kepala, insomnia

Peningkatan efeksitasnya jika azytromidine diberikan bersama dengan :paracetamol, indomethacin,


and aspirin can inhibit AZT’s glucuronidation

Hiv penularan melalui vertical transmission : penularan terjadi dari ibu ke anak(dari kontak darah)

Obat azidothymidine dapat menurunkan penularan vertical transmisi

2. Zalcitabine (ddC) :
analog cytosine,
spesifik untuk HIV tipe 1
Mempunyai waktu paruh yg panjang(sekitar 10 jam)
Efek samping neuropaty perifer
Regimentation:Zalcitabine + Zidovudine + 1 protease inh
3. Stavudine (d4T)
a. Thymidine analog (d4T)
b. Jangan di berikan bersama AZT à krn AZT dpt menurunkan phosphorylation dari
d4T(obat tdk efektif)
c. Anti HIV-1 & HIV-2
d. Pharmacokinetics:
i. Sifat bioavailability sangat baik(86%) à tdak dipengaruhi oleh makanan(bias
diberikan kapan saja sesudah/seblum makan)
ii. Plasma protein yg diikat adl negligible à CSF konsentrasinya 55% diplasma
iii. Diekresikan diginjal+ sekresi tubular aktif
ANTIVIRAL ||WIAN MAY

effects:

 Dose-dependent peripheral sensory neuropathy


 Pancreatitis
 Arthralgias
 Meningkatkan serum aminotransferases

4. Lamivudin (3TC)
a. Cytosine analog
b. HIV-1 à bisa sinergis bila dikombinasikan dengan antiretroviral nucleoside analogs
( Zidovudine & Stavudine)
c. Bisa digunakan untuk infeksi hepatitis B
d. Pharmacokinetics:
i. Sifat bioaviability sangat baik 80% (tdk dipengaruhi makanan)
ii. Mayoritas dieleminasi di urine

Golongan turunan Purin

1. Didanosine (ddI)
Analog sintesis dari deoxyadenosine
Anti HIV adl potensial dari hydroxyurea à penipisan dari intracellular kolom dari dATP à
karena 2 agent diberikan dalam kombinasi
Pharmacokinetics:
a. Protein plasma mengikatnya lemah (< 5%) à CSF konsentrasi20% daro concent serum.
b. Tereliminasi oleh filtrasi glomerulus + tubular sekresi
c. Diminum dalam kondisi perut kosong spy absorbs lebih baik.

Adverse effects:

 Prankreatitis yang dipengaruhi dosis: kalo dosis semakin besar makan efeksitas smkin
besar
 Painful peripheral distal neuropathy
 Diarrhea
 Hepatitis
 Esophageal ulceration
 Cardiomyopathy
 CNS toxicity (headache, insomnia, irritability)
ANTIVIRAL ||WIAN MAY
NNRTIs

Sifatnya adalah mirip dengan NRTIs tetapi tempat reseptornya berbeda

Tidak membutuhkan posporilasi ataupun perubahan sampai ke triphospat,Untuk memblock RNA- &
DNA-dependent DNA polymerase activiti.

Lebih spesifik terhadap HIV tipe 1

Pemberian obat sesame golongan NRTIs resiko resisternsi besar disbanding dikombinasi dengan
golongan lain.

Farmakokinetik :

 Oral bioavailability tinggi


 Metabolisme cytochrome P450 (punya banyak sub-units )dari CYP3A
 Ekresi di urine

Adverse effects: Ruam kulit

NEVIRAPINE

Spesifik untuk HIV tipe 1

Tidak membutuhkan bioaktivasi, bias menimbulkan serum aminotranferase .

protease inhibitor contoh” obatnya adl:

1. Ritonavir,
2. Nelfinavir,
3. Saquinavir,
4. .Indinavir,
5. Amprenavir

Bekerja menghambat enzim di translate yang akan mengubah asam” amino menjadi polyprotein pada
akhirnya terjadi pematangan virus

Effect samping : lebih mempengaruhin lemak dalam tubuh : contohnya : terjadi sindrom bahan distribusi
lemak dalam tubuh, Hyperlipidemia(semua meningkat), resitensi insulin(pantau kadar gula darahnya)
PROTEASE INHIBITOR
ANTIVIRAL ||WIAN MAY

Ikut mempengaruhi sel yang terinfeksi

Effect samping :

 Rash
 Hyperglycemia
 Paresthesias(kesemutan tanpa sebab)

Saluran pencernaan :

 Mual, diarrhea & nyeri argomant


 Reaksi oral :

Bisa terjadi perubahan mukosa di bukal

Examples of Drugs for HIV :

 Didanosine (ddl) (Videx)


 Lamivudine (3TC) (Epivir)
 Stavudine (d4T) (Zerit)
 Zalcitabine (ddC) (Hivid)
 Zidovudine (AZT, ZVD) (Retrovir)

Non nucleoside Analogs:

 Delavirdine (Rescriptor)
 Nevirapine (NVP) (Viramune)

Protease Inhibitors:

 Indinavir (Crixivan)
 Nelfinavir (Viracept)
 Ritonavir (Norvir)

Saquinavir (Invirase, Fortovase)

OBAT ANTIVIRAL LAIN:

• Termasuk :

• Nucleoside antiviral agents

• Non nucleoside antiviral agents

• Immune enhancement agents


ANTIVIRAL ||WIAN MAY

• Mechanism of actions:

• Compete the receptors (ex: heparin, polysaccharide)

• Block viral absorption to & penetration into host cells & uncoating of viral nuclec acid
(ex: amantadine)

• Block viral biosynthesis (ex: idoxuridine)

• Enhance the host immune activity ex: interferon)

AMANTADINE untuk mengobati influenza di Barat (eropa, amerika)

Interferon sifatnya mengatur sistem imun: bekerja dnegan cara meningkatkan daya tahan tubuh.

Berdasarkan tempat diambilnya.

 Interferon α (type I) à leukocyte


 Interferon β (type I) à fibroblast(jaringan penunjang )
 Interferon γ (type II) à immune cell

Interferon mengganggu kerjanya protein ptotaniase, penghambatan rantai protein danmenghambat enzim
gulatlipase shg mencegah terjadiya MRNA , dan menghampat enzim polarimase shg tdk membentik
TRNA dhg rantai panjang tdk terbentuk.

Tiga enzim induksi dari interferon:

1. Protein kinase à leads to phosphorylation of elongation factor 2 à resulting in


inhibition of peptide chain initiation

2. Oligoisoadenylate synthase à leads to activation of a RNA & degradation of viral


mRNA

3. Phosphodiesterase à degrade the terminal nucleotides of tRNA à inhibit peptide


elongation

Clinical use:

 Treatment of chronic hepatitis C


 AIDS-associated Kaposi’s sarcoma
 Chronic myeloid leukemia
 Relapsing multiple sclerosis

Toxicities:

 Neutropenia, anemia, thrombocytopenia


 Elevated aminotransferase levels
 Flu-like symptoms (fever, chills, fatigue, myalgias, headache)
ANTIVIRAL ||WIAN MAY

Anda mungkin juga menyukai