Anda di halaman 1dari 13

⮚ Definisi

⮚ Macam-Macam Obat
⮚ Cara Kerja Obat
⮚ Efek Samping
⮚ Tujuan
⮚ Indikasi dan Kontra indikasi

1. Antibakteri : Anin

2. Antivirus : prity, icha


Definisi :
Antivirus merupakan salah satu penggolongan obat yang secara spesifik digunakan untuk
mengobati infeksi virus.
Macam-Macam Obat:
Anti Nonretrovirus
a. Anti Virus Untuk Herpes
1) Asiklovir 
Mekanisme Kerja
Asiklovir bekerja pada DNA polimerase virus, seperti DNA polimerase virus herpes.
Sebelum dapat meghambat sintesis DNA virus, asiklovir harus mengalami fosfolirasi
intraseluler, dalam tiga tahap unutk menjadi bentuk tifosfat. Fosfolirasi intraseluler,
dalam tiga tahap untuk menjadi bentuk trifosfat. Fosfolirasi pertama dikatalisis oleh
timidin kinase virus, proses selanjutnya berlagsung dalam sel yang terinfeksi virus.
Indikasi
Infeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun sistemik (termasuk keratitis herpetik,
herpetik ensefalitis, herpes genitalia, herpes neonatal dan herpeslabialis) dan infeksi VZV
(Varisel dan herpes Zoster).
Kontraindikasi

Efek samping
Asiklovir pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Asiklovir topikal dalam
pembawa polietilen glikol dapat menyebabkan iritasi mukosan dan rasa bakar yang
sifatnya sementara jika dipakai pada luka genitalia. Asiklovir oral, walaupun jarang,
dapat menyebabkan insufisiensi renal dan neurotoksitas.

2) Valasiklovir
Mekanisme Kerja
Bekerja pada DNA polimerase virus, seperti DNA polimerase virus herpes. Sebelum
dapat meghambat sintesis DNA virus, asiklovir harus mengalami fosfolirasi intraseluler,
dalam tiga tahap unutk menjadi bentuk tifosfat. Fosfolirasi intraseluler, dalam tiga tahap
untuk menjadi bentuk trifosfat. Fosfolirasi pertama dikatalisis oleh timidin kinase virus,
proses selanjutnya berlagsung dalam sel yang terinfeksi virus.
Indikasi
Varasiklovir terbukti efektif dalam terapi infeksi yang disebabkan oleh virus herpes
simplex, virus varisela-zoster dan sebagai profilaksis terhadap penyakit yang disebabkan
sitomegalo virus. 
Kontraindikasi

Efek Samping
Sama dengan asiklovir. Pernah terdapat laporan varasiklovir menyebabkan
mikroangiopati trombotik pada pasien imunosupresi yang menerima berbagai macam
obat. 

3) Gansiklovir
Mekanisme kerja
Gangsiklovir diubah menjadi gansiklovir monofosfat oleh enzim fosfotranssilase yang
dihasilkan sel yang terinfeksi sitomegalovirus. Gansiklovir monofosfat merupakan
substrat fosfotransfirase yang lebih baik dibandingkan dengan asiklovir. Waktu paruh
eliminasi gansiklivir trifosfat sedikitnya 12 jam sedangkan asiklovir hanya 1-2 jam
Indikasi
Infeksi CMV, terutama CMV retinitis pada pasien imunocompromised (misalnya AIDS),
baik untuk terapi atau pencegahan
Kontraindikasi

Efek samping
Mielosupresi dapat terjadi pada terapi dengan gansiklovir.

4) Valgansiklovir
Mekanisme kerja
Sama dengan gansiklovir
Indikasi
Infeksi CMV. Valgansiklovir oral merupakan sediaan yang diharapkan dapat
menggantikan gansiklovir IV dalam terapi dan pencegahan infeksi CMV
Kontra Indikasi

Efek samping
Sama dengan gangsiklovir. Laporan efek samping lain yang terjadi dengan terapi
valgansiklovir adalah sakit kepala dan gangguan gastrointestinal.
5) PENSIKLOVIR
Mekanisme kerja
Pada prisnsipnya sama dengan asiklovir
Indikasi
Infeksi herpes simplex mukokutan, khususnya herpes labialis recurent (cold sores)
Kontra Indikasi

Efek samping
Reaksi lokal pada tempat aplikasi, namun jarang terjadi 

6) FAMSIKLOVIR
Mekanisme kerja
Famsiklofir merupakan prodrug pensiklovir. Famsiklovir diubah melalui proses hirolisis
pada 2 gugus asetilnya dan oksidasi pada posisi 6-, kemudian bekerja seperti pada
pensiklovir. 
Indikasi utama
HSV-1, HSV-2, dan VZV
Kontra Indikasi
Efek samping
Umumnya dapat ditolerasi degan baik, namun dapat juga menyebabkan sakiat kepala,
diare dan mual. Urtikaria, ruam sering terjadi pada pasien lansia. Pernah juga terdapat
laporan halusiansi dan konfusional state (kebingungan).

7) FOSKARNET
Mekanisme kerja
Obat ini membentuk kompleks dengan DNA polimerase virus pada tempat ikatan
pirofosfat, mencegah pecahnya pirofosfat dari nukleosida trifosfat dan akan menghambat
proses pemanjangan primer-template
Indikasi
Retinitis CMV pada pasien AIDS, infeksi herpes mukokutan yang resisten terhadap
asiklovir (devisiensi timidin kinase virus) serta infeksi HSV dan VZV pada pasien
imunocompromise
Kontra Indikasi
Efek samping
Nefrotoksisitas dan hipokalsemia simptomatik

8) IDOKSURIDIN
Mekanisme kerja dan resistensi
Mekanisme anti virus idoksuridin berlum sepenuhnya dapat dipahami namun derivat
idoksuridin yang telah mengalami fosforilasi dapat mengganggu bebagai sistem enzim
Indikasi
HSV keratitis
Kontra Indikasi
Efek samping
Nyeri, pruritus, inflamasi atau edeme pada mata atau kelopak mata. Reaksi alergi jarang
terjadi

9) TRIFLURIDIN
Mekanisme kerja dan resistensi
Trifluridin monofosfat menghambat timidilat sinteta sesecara irreversible dan trifudin
trifosfat merupakan penghambat kompotettif dari trimidin trifosfat yang akan bergabung
ke DNA oleh DNA polimerase
Indikasi
HSV keratitits 
Kontra Indikasi
Efek samping
Merasa tidak nyaman saat penetesan obat dan edeme palpebra.. jarang terjadi reaksi
hipersensivitas, iritasi, keratitis, punctata superfisial dan keratopati epitel

10) BRIVUDIN
Mekanisme kerja 
Brivudin (setelah mengalami fosforilasi intraseluler) bekerja sebagai penghambat
kompotititf DNA polimerase virus. Brivudin juga bekerhja sebagai substrat alternatif dan
bergabung pada DNA virus, yang menyebabkan penurunan integritas dan fungsi DNA
virus
Indikasi
Infeksi HSV-1 dan VZV,terutama herpes zozter
Kontra Indikasi
Efek samping

11) SIDOFOVIR
Mekanisme kerja
Menghambat sintesis DNA virus dengan cara memperlambat dan akhirnya menghentikan
perpanjangan rantai. 
Indikasi
CMV retinitis pada pasien AIDS. Sidofovir juga efektif untuk terapi HSV yang resisten
terhadap asiklovir, herpes genitalia rekuren, CIN-III, lesi-papiloma laring dan kutan,
lesimoluskum contangiosum, infeksi adenovirus dan PML 
Kontra Indikasi
Efek samping
Nefrotoksisitas merupakan efek samping terberat sidofovir intravena
12) FOMIVIRSEN
Mekanisme kerja
Merupakan komplemen terhadap sikuens mRNA unutk transkripsi awal CMV dan
menghambat replikasi CMV melalui mekanisme yang sequence-specifik dan mekanisme
non spesifik lainnya termasuk hambatan pengikatan virus ke sel
Indikasi
CMV retinitis pada pasien AIDS
Kontra Indikasi
Efek samping
Iritis terjadi pada 25% pasien, yang dapat diatasi dengan kortikosteroid topikal

b. Anti Virus Untuk Influenza

1) AMANTADIN DAN RIMANTADIN


Mekanisme Kerja
Merupakan antivirus yang bekerja pada M2 virus, suatu kanal ion transmembran yang
diaktifasi oleh ph
Indikasi
Pencegahan dan terapi awal infeksi virus influenza A (amantadin juga diindikasikan
untuk terapi penyakit parkinson)
Kontraindikasi
Efek samping
Gastrointestinal ringan yang terganatung dosis. Efek samping SSP seperti kegelisahan,
kesulitan berkonsentrasi, insomnia, dan kehilangan nafsu makan

2) INHIBITOR NEURAMINIDASE (OSEL TAMIVIR, ZANAMIVIR)


Mekanis kerja
Asam N-asetil neuraminat merupakan komponen mukoprotein pada sekresi respirasi;
virus berikatan pada mukus, namun yan gmnyebabkan penetrasi virus kepermukaan sel
adalah aktifitas enzim neuraminidase
Indikasi
Terapi dan pencegahan infeksi virus influensa A dan B 
Efek samping
Umumnya zamanifir dapat ditoleransi dengan baik

3) RIBAVIRIN
Mekanisme kerja
Ribavirin merupakan analog guanosin yan gcincin purinnya tidak lengkap
Indikasi
Terapi infeksi RSV pada bayi dengan risiko tingi
Efek samping
Ribavirin aerosol dapat menyebabkan iritasi konjungtiva yan gringan, ruam yang bersifat
sementara

c. Anti Virus Untuk HBV dan HCV


1) LAMIVUDIN
Mekanisme Kerja
Lamivudin bekerja dengan cara menhentikan sintesis DNA, secara kompetitif
menghambat polimerase virus. Lamivudin tidak hanya aktif terhadap HBV saja namun
juga terhadap varian precorelcore-promoter.
Indikasi
Infeksi HBH
Efek samping
Obat ini umumnya dapat ditoleransikan dengan baik

2) ADEFOVIR
Mekanisme kerja dan resistensi
Adefovir merupakan penghambat replikasi HBV sangat kuat yang bekerja idak hanya
sebagai DNA chain terminator , namun diduga juga meningkatkan aktifitas sel NK dan
menginduksi produksi interferon endogen
Indikasi
Infeksi HBV. Adefovir terbukti efektif dalam terapi ifeksi HBV yang resisten terhadap
lamivudin
Efek samping
Pada umumnya adefovir 10 mg/hari dapat ditoleransi dengan baik

3) ENTEKAVIR
Mekanisme kerja dan resistensi
Entekavir menalami fosforilasi menjadi bentuk trifosfat yang aktif, yang berperan sebagai
kompetitor substrat natural(deoksiguanosin trifosfat) serta menghambat HBV polimerase.
Indikasi
Infeksi HBV

Efek samping
Efek samping yang sering terjadi dalam studi klinis entekacir adalah sakit kepala, infeksi
saluran nadaas ata, batuk, pusing, nyeri abdomen atas dan mual

4) INTERVERON
Mekanisme kerja
Virus dapat dihambat oleh interferon pada beberapa tahap, dan tahapan hambatannya
berbeda pada tiap virus. Namun, bebrapa virus dapat juga melawan efek interveron
dengan cara menghambat kerja protein tertentu yang diinduksi oleh interferon. Salah
satunya adalah resistensi hepatitis C virus terhadap interferon yang disebabkan oleh
hambatan aktifitas protein kinase oleh HCV
Indikasi
Infeksi kronik HBV, infeksi kronik HCV, sarkoma, kaposi pada pasien HIV, beberapa
tipe malignansi dan multiple sclerosis
Efek samping
efek samping yang paling umum timbul adalah symptoms, fatigue, leukopenia dan
depresi

ANTIRETROVIRUS
NUCLEOSIDA REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBATOR
1) ZIDOVUDIN
Mekanisme kerja
Target zidovidin adalah enzim reverse transcriptase (RT) HIV zidovudine bekerja dengan
cara menghambat enzim reverse transcrip-tase virus, setelah gugus azidotimidin (AZT)
pada zidovudine mengalami fosforilasi. Dan akan menghambat reaksi reverse
transcriptase
Indikasi 
Infeksi HIV
Efek samping
Anemia, neutropenia, sakit kepala, mual
2) DIDANOSIN
Mekanisme kerja
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus
Indikasi
Infeksi HIV, terutama infeksi HIV tingkat lanjut
Efek samping
Diare, pankreatiitis, neuropati perifer

3) ZALSITABIN
Mekanisme kerja
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus
Indikasi
Infeksi HIV, terutama infeksi HIV tingkat lanjut yang tidak responsif terhadap zidovudin
Efek samping
Pankreatiitis, Neuropati perifer, stomatitis

4) STAVUDIN
Mekanisme kerja
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA 
Indikasi
Infeksi HIV, terutama infeksi HIV tingkat lanjut, dikombinasikan dengan anti HIV
lainnya
Efek samping
Neuropati perifer, sakit kepala, mual dan ruam

5) LAMIVUDIN
Mekanisme kerja
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA 
Indikasi
Infeksi HIV dan HBV
Efek samping
Asidosis laktat dan hepatomegali dengan steatosis. Efek samping lain adalah sakit kepala
dan mual

6) EMTRISITABIN
Mekanisme kerja
Obat ini diubah ke bentuk trifosfat oleh enzim seluler. Mekanisme kerja selanjutnya sama
dengan lamivudin
Indikasi
Infeksi HIV dan HBV
Efek samping
Nyeri abdomen dengan rasa keram, diare, kelemahan otot, sakit kepala, lipodistrofi,
mual, rinitis, prutiyis dan ruam

7) ABAKAVIR
Mekanisme kerja
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA 
Indikasi
Infeksi HIV
Efek samping
Mual muntah, diare, reaksi hipersensitif gangguan gastrointestinal

NUCLEOTIDE REVERSE TRACRIPTASE INHIBATOR (NtRTI)


TENOFOVIR DISOPROKSIL
Mekanisme kerja
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA 
Indikasi
Infeksi HIV dengan efafirenz; tidak boleh dikombinasikan dengan lamivudin dan
abakavir
Efek samping
Mual, muntah, flatulens, diare

NON-NUCLEOSIDA REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBATOR (NHRTI)


1) NEVIRAPIN
Mekanisme kerja
Bekerja pada situs alosetrik tempat ikatan non-substrat HIV-1 RT
Indikasi
Infeksi HIV-1 dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya, terutama NRTI
Efek samping
Ruam, demam, fatigue, sakit kepala, somnolens, mual dan penongkatan enzim hati

2) DELAVIRDIN
Mekanisme kerja
Sama dengan nevirapim
Indikasi
Indikasi HIV-1, dikombinasi dengan anti HIV lainnya, terutama NRTI
Efek samping
Ruam, peningkatan tes fungsi hari

3) AFAVIRENZ
Mekanisme kerja
Sama dengan nevirapin
Indikasi
Infeksi HIV-1 dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya, terutama NRTI dan NtRTI
Efek samping
Sakit kepala, pusing, mimpi buruk, sulit berkonsentrasi dan ruam

PROTEASE INHIBATOR (PI)


1) SAKUINAVER
Mekanisme kerja
Sakuinavir bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic
inhibator
Indikasi
Infeksi HIV dalam kombinasi dengan anti HIV lain 
Efek samping
Diare, mual, nyeri abdomen

2) RITONAVIR
Mekanisme kerja
Sama dengan sakuinaver
Indikasi
Infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainya
Efek samping
Mual, muntah, diare

3) IDINAVIR
Mekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
Indikasi
Infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya seperti NRTI
Efek samping
Mual, batu ginjal

4) NELFINAVIR
Mekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
Indikasi
Infeksi HIV
Efek samping
Diare, mual, muntah

5) AMPRENAVIR
Mekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
Indikasi
Infeksi HIV
Efek samping
Mual, diare, ruam, peri oral/oral

6) LOPINAVIR
Mekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
Indikasi
Infeksi HIV
Efek samping
Mual, muntah, peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida, penigkatan y-GT

7) ATAZANAVIR
Mekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
Indikasi
Infeksi HIV
Efek samping
Hiperbilirubinnemia, mual, perubahan EKG (jarang)

3. Antifungi : gurinda, Amrullah

4. Antiparasit : Ady, Sherlytha


Definisi : Antiparasitik dari kata anti dan parasit. Antiparasitik adalah obat-obat
yangdigunakan untuk membunuh penyakit yang disebabkan oleh parasit.

Macam - macam obat : Ivermectin, Albendazole, Mebendazole, Nitazoxanide,


Thiabendazole

Cara Kerja Obat :


Ivermectin: Ivermectin bekerja pada sistem saraf dan fungsi otot sehingga mengakibatkan
kelumpuhan dan kematian parasit (Campbell
and Benz, 1984; Ludmerer et al., 2002).
Menurut Aranzazu et al. (2007) Ivermectin
bekerja dengan cara mengeluarkan dan
mengikat Gamma Amino Butyric Acid
(GABA) yang berfungsi memblokir impuls
syaraf perifer dan otot polos parasit.
Wolstenholme (2011) dan Yates et al. (2003)
menambahkan bahwa Ivermectin akan
melepaskan dan mengikat α subunit sebagai
reseptor glutamate-gated chloride channels
(GluCl) di sinapsis saraf tertentu yang
mengakibatkan terjadinya penghambatan
proses makan, fekunditas dan motilitas dari
endoparasit. Glutamate-gated chloride
channels (GluCl) merupakan anggota
spesifik dari famili Cys-loop dari ligand-
gated ion channels yang terdapat pada syaraf dan miosit pada invertebrata. Sifat
Ivermectin sebenarnya tidak mudah menembus otak dan cairan tulang belakang
sehingga tingkat toksisitasnya rendah.
Metabolisme Ivermectin terjadi di dalam hati
dan kebanyakan peletkskresikan melalui
feses serta dalam jumlah lebih kecil
peletkskresikan melalui urin. Menurut Prasad
and Koley ( 2006), ivermectin memiliki batas
keamanan paling rendah 10 kali lipat dari
dosis minimal (0,2 mg/kg BB) untuk sapi
dewasa. Lebih lanjut, menurut Patel et al.
(2018), pedet jauh lebih sensitif terhadap
pengobatan dengan ivermectin dan jika
terjadi overdosis prognosanya lebih jelek
dibandingkan dengan sapi dewasa.

Albendazole :

Mebendazole :

Nitazoxanide :

Thiabendazole :

Efek Samping : Efek samping yang ringan dan transien pernah dilaporkan terjadi pada
24% pasien filariasis dengan gejala dan tanda berupa anoreksia, astenia, nyeri kepala,
atralgia,myalgia, demam, dan eosinofilia. Efek samping lainnya adalah muncul ruam
merah berupa makula dan papula yang disertai gatal terjadi dalam waktu 2-4 hari setelah
konsumsi oral. Reaksi ini terjadi akibat adanya pelepasan produk toksik yang berasal dari
parasit yang mati. Hematoma, peningkatan waktu protrombin, nausea, hipotensi,
perubahan gel T datar atau perpanjangan PR pada EKG juga pernah ditemukan pada
beberapa pasien

Tujuan :

Indikasi : Pada kasus Skabies, Pedikulosis, Onchocerciasis, Demodicosis, Rosacea,


Filariasis, Miasis

Kontraindikasi : Kontraindikasi Penggunaan Ivermektin (antiparasit) tidak dianjurkan


untuk wanita hamil dan menyusui, obat tergolong kategori C. Ivermectin tidak
direkomendasikan untuk penggunaan pada anak-anak dengan berat badan < 15 kg karena
obat ini dapat meningkatkan GAB dan pada anak usia muda sawar darah otak belum
berkembang dengan baik. Hindari pada penderita yang memiliki riwayat kejang ataupun
riwayat operasi pemasangan shunt

5. Relevansi Dengan rehabilitasi : Pak Ratno, Kak Umi

Anda mungkin juga menyukai