KELOMPOK 4
Antivirus dapat digunakan untuk tujuan profilaksis, supresi, preemptive atau untuk terapi
suatu penyakit yang sudah jelas
2. Herpes mukokutan
obat standar untuk penyakit ini adalah asiklovir intravena
terapi alternatif : pensiklovir intravena 5mg/kgBB setiap 8 sampai 12 jam
5
6. HBV dan HCV
antivirus yang sudah disetujui untuk Hepatitis B adalah Lamivudin, Adefovir dan Interferon- α.
Tujuan terapi adalah untuk mencegah terjadinya sirosis atau karsinome hepatoseluler, diharapkan
terjadi eradiksi virus, minimal supresi.
7. HIV-AIDS
terapi HIV-AIDS saat ini adalah dengan mengkombinasi beberapa anti-retrovirus dengan tujuan
mengurangi viral load (jumlah virus dlaam darah) agar menjadi sangat rendah.
6
Regimen kombinasi obat anti-retrovirus yang diusulkan untuk terapi
HIV-AIDS di Indonesia (Depkes RI 2003) :
Kolom A Kolom B
7
PENGGOLONGAN OBAT ANTIVIRUS
Indikasi
Infeksi CMV, terutama CMV retinitis pada pasien
immunocompromised (misalnya : AIDS), baik
untuk terapi dan pencegahan.
Sediaan dan dosis
Untuk induksi diberikan IV10 mg/kg per hari (2x5 mg/kg, setiap 12 jam)
selama 14-21 hari, dilanjutkan dengan pemberian maintenance per oral
3000 mg per hari (3 kali sehari 4 kapsul @ 250 mg). implantasi intraocular
(intravitreal) 4,5 mg gansiklovir sebagai terapi lokal CMV retinitis.
Efek samping
Mielosupresi, Neutropenia terjadi pada 15-40% pasien dan
trombositopenia terjadi pada 5-20%.
Mekanisme Kerja
Menghambat DNA polimerase dan reverse transcriptase pada
tempat ikatan pirofosfat
2. ANTIVIRUS UNTUK INFLUENZA
Indikasi
Pencegahan dan terapi awal infeksi virus influenza A ( Amantadin juga
diindikasi untuk terapi penyakit Parkinson ).
Efek samping
Efek samping SSP seperti kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi, insomnia,
hilang nafsu makan. Rimantadin menyebabkan reaksi SSP lebih sedikit karena
tidak banyak melintasi sawar otak darah. Efek neurotoksik amantadin
meningkat jika diberikan bersamaan dengan antihistamin dan obat
antikolinergik/psikotropik, terutama pada usia lanjut.
Farmakokinetik
Kedua obat mudah diabsorbsi oral. Amantadin tersebar ke seluruh tubuh
dapat mudah menembus ke SSP. Rimantadin tidak dapat melintasi sawar darah-
otak sejumlah yang sama. Amantadin tidak dimetabolisme secara luas.
Dikeluarkan melalui urine dan dapat menumpuk sampai batas toksik pada
pasien gagal ginjal. Rimantadin dimetabolisme seluruhnya oleh hati. Metabolit
dan obat asli dikeluarkan oleh ginjal.
Dosis
a. tablet dan sirup untuk penggunaan oral.
b. Amantadin diberikan dalam dosis 200 mg per hari ( 2 x 100 mg kapsul ).
Rimantadin diberikan dalam dosis 300 mg per hari ( 2 x sehari 150 mg
tablet ).
c. Dosis amantadin harus diturunkan pada pasien dengan insufisiensi renal,
namun rimantadin hanya perlu diturunkan pada pasien dengan klirens
kreatinin ≤ 10 ml/menit.
B. Inhibitor Neuraminidase ( Oseltamivir, Zanamivir )
Merupakan obat antivirus dengan mekanisme kerja yang sam terhadap
virus influenza A dan B. Keduanya merupakan inhibitor neuraminidase;
yaitu analog asam N-asetilneuraminat ( reseptor permukaan sel virus
influenza ), dan disain struktur keduanya didasarkan pada struktur
neuraminidase virion.
Indikasi
Terapi dan pencegahan infeksi virus influenza A dan B.
Efek Samping
zanamifir umumnya ditoleransi dg baik, ES yg dilaporkan batuk
bronkospame dan penurunan fungsi paru reversibel. ES oseltamifir :
mual, muntah, nyeri abdomen, sakit kepala
Dosis
A. Lamivudin
Merupakan isomer analog
dari deoksitidin. Bekerja
dengan menghentikan
sintesis DNA dan
menghambat polimerase
virus.
Indikasi
Infeksi HBV ( wild-type
dan precore variants).
Dosis
a. Per oral 100 mg per hari
( dewasa )
b. anak-anak 1mg/kg yang bila perlu
ditingkatkan hingga 100mg/hari.
c. Lama terapi yang dianjurkan
adalah 1 tahun pada pasien
HBeAg (-) dan lebih dari 1 tahun
pada pasien yang HBe (+).
Efek Samping
Mual, muntah, sakit kepala,
peningkatan kadar ALT dan AST
dapat terjadi pada 30-40% pasien
B. INTERFERON
Indikasi
Penggunaan interferon sebagai antivirus yaitu untuk terapi
AIDS,infeksi virus seperti hepatitis B kronis,hepatitis C kronis
Cara kerja
Interferon tidak membunuh virus secara langsung namun interferon
meningkatkan respon system imun tubuh
Efek samping
Demam,menggigil,sakit kepala,nyeri otot,rasa tidak nyaman
B. ANTIRETROVIRUS
1. Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
Mekanisme kerja
Menghentikan perpanjangan rantai DNA virus, dengan cara bergabung pada
ujung 3 rantai DNA virus
Indikasi
Infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya(seperti lamivudin dan
abakafir).
Dosis
Zidovudin tersedia dalam bentuk kapsul 100 mg, tablet 300 mg dan sirup 5
mg /5ml disi peroral 600 mg / hari.
Efek samping
Anemia, neotropenia, sakit kepala, mual.
B. Didanosin
Mekanisme kerja
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan
rantai DNA virus.
Indikasi
Infeksi HIV, terutama infeksi HIV tingkat lanjut, dalam kombinasi anti
HIV lainnya.
Dosis
Tablet & kapsul salut enteric peroral 400 mg / hari dalam dosis tunngal
atau terbagi.
Efek samping
Diare, pancreatitis, neuripati perifer.
2. Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NtRTI)
Mekanisme kerja
Bekerja pada HIV RT ( dan HBV RT ) dengan cara menghentikan pembentukan rantai
DNA virus.
Indikasi
Infeksi HIV dalam kombinasi dengan evafirens, tidak boleh dikombinasi dengan lamifudin
dan abakafir.
Dosis
Per oral sehari 300 mg tablet.
Efek samping
Mual, muntah, Flatulens, dan diare.
3. Non- Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
Mekanisme kerja
Bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non subtract HIV-1 RT.
Indikasi
Infeksi HIV-1 dalam kombinasi dengan anti-HIV, lainnya terutama NRTI.
Dosis
Per oral 200mg / hari selama 14 hari pertama ( satu tablet 200mg per hari ), kemudian
400mg / hari ( 2 x 200 mg tablet ).
Efek samping
Ruam, demam, fatigue, sakit kepala, somnolens dan peningkatan enzim hati.
4. Protease inhibitor (PI)
Mekanisme kerja
Sakuinavir bekerja pada tahap transisi merupakan HIV protease peptidomimetic
inhibitor.
Indikasi
Infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lain ( NRTI dan beberapa PI
seperti ritonavir).
Dosis
Per oral 3600mg / hari (6 kapsul 200mg soft kapsul 3 X sehari ) atau 1800mg /
hari (3 hard gel capsule 3 X sehari), diberikan bersama dengan makanan atau
sampai dengan 2 jam setelah makan lengkap.
Efek samping
Diare, mual, nyeri abdomen.
B. Ritonavir
Mekanisme kerja
Ritonavir bekerja pada tahap transisi merupakan HIV protease
peptidomimetic inhibitor.
Indikasi
Infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya (NRTI dan PI
seperti sakuinavir).
Dosis
Per oral 1200mg / hari (6 kapsul 100mg, 2 X sehari bersama dengan
makanan )
Efek samping
Mual, muntah , diare.
5. Viral entry inhibitor
Indikasi
Terapi infeksi HIV-1 dalam kombinasi dengan antiHIV-lainnya.
Dosis
Enfurtid 90 mg (1ml) 2 kali sehari diinjeksikan subkutan dengan lengan atas bagian
paha enterior atau abdomen.
Efek samping
Adanya reaksi local seperti nyeri, eritema, proritus, iritasi dan nodul atau kista.