Anda di halaman 1dari 16

ANTIBIOTIKA

KELOMPOK 1

1. Naura Laika / D1A191845


2. Rizki Subagja / D1A191770
3. Wafa Khoeriah / D1A191800
4. Wildan Cahyadi / D1A191899
DESINISI ANTIBIOTIKA

Antibiotik Berasal dari bahasa yunani: Anti


(lawan),Bios (hidup )  Antibiotik adalah Suatu
zat kimia yang dihasilkan oleh bakteri ataupun
jamur yang berkhasiat obat apabila digunakan
dalam dosis tertentu dan berkhasiat mematikan
atau menghambat pertumbuhan kuman dan
toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusia.
MEKANISME KERJA ANTIBIOTIKA
1. Dinding sel Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang sempurna dan tidak
tahan terhadap tekanan osmotis dari plasma dengan akibat pecah. Ex: Kelompok
penisilin dan sefalosporin.
2. Membran sel Molekul lipoprotein dari membran plasma (di dalam dinding sel)
dikacaukan sintesanya hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat-zat penting dari isi
sel dapat merembes keluar. Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin) dan
imidazol (mikonazol dan ketokonazol).
3. Protein Sel. Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida,
makrolida.
4. Asam-asam inti (DNA,RNA) RNA : Rifampisin DNA : asam nalidiksat dan kinolon,
acyclovir.
5. Antagonis Saingan Obat menyaingi zat-zat penting untuk metabolisme kuman, hingga
pertukaran zatnya terhenti. Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.
Penggolongan Antibiotika
A.Penggolongan atas
dasar mekanisme kerjanya

1). Zat bakterisida, pada dosis biasa


berkhasiat mematikan kuman :
1. Zat yang bekerja terhadap fase
tumbuh, ex: penisilin dan
sefalosporin, polopeptida 2). Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama
(polimiksin, basitrasin), berkhasiat menghentikan pertumbuhan dan
rifampisin, asam nalidiksat dan perbanyakan kuman. Ex: sulfonamida,
kuinolon. kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
2. Zat yang bekerja trhadap fase
istirahat, ex: aminoglikosida,
nitrofurantoin, INH,
kotrimoksazol.
1. Antibiotika Narrow-Spektrum
(aktivitas sempit) Obat ini
terutama aktif terhadap beberapa
jenis bakteri saja Misal : Penisilin
G dan Penisilin V, eritromisin,
klindamisin, kanamisin hanya
bekerja terhadap kuman Gram –
positif.  Streptomisin,
gentamisin, polimiksin-B, asam
nalidiksat khusus aktif terhadap
B. Penggolongan kuman Gram-negatif
berdasarkan luas
aktivitasnya

2.Antibiotika Broad Spektrum


(aktivitas luas) Bekerja terhadap
lebih banyak kuman baik jenis
bakteri Gram-positif maupun jenis
kuman Gram-negatif. Antara lain :
Sulfonamida, ampisilin,
sefalosporin, kloramfenikol,
tetrasiklin dan rifampisin
KLASIFIKASI ANTIBIOTIKA
01 Penisilin
02 Sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya

03 Tetrasiklin

04 Aminoglikosida

05 Kloramfenikol

06 Makrolida

07 Ripamfisin dan asam fusidat

08 Antibiotik lainnya.
1. GOLONGAN PENISILIN
Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Devirat :
Spektrum sempit : penisilin G, penisilin V, penisilin tahan penisilinase
Spektrum Luas : Ampicillin, dan Amoxicillin
Indikasi :
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi saluran pernapasan
3. Infeksi kulit
4. Infeksi jaringan lunak
Efek Samping : Reaksi alergi, Hipersensitif, Mual dan diare
2. Golongan Sefalosporin
Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Devirat :
Indikasi :
1. Sefaklor
1. Infeksi saluran kemih
2. Sefadroksil
2. Infeksi saluran pernapasan
3. Sefotaksim
3. Infeksi kulit
4. Seftazidim
4. Infeksi jaringan lunak
5. Seftriakson
5. Infeksi pada Sendi
6. Sefuroksin
Efek Samping : Reaksi alergi, Hipersensitif, Mual dan diare
7. Sefaleksim
8. Sefradin
9. Sefazolin
3. GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA
Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein sel bakteri.
Derivat :
Indikasi :
1. Streptomisin
1. Infeksi saluran pernapasan
2. Neomisin
2. Infeksi kulit
3. Kanamisin
Efek Samping : Terjadinya kerusakan pada telinga sehingga
4. Gentamisin
menggangu keseimbangan dan pendengaran
5. Framisetin
6. Tobramisina
7. Amikacini
4. Golongan Kloramfenicol
Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Derivat :
1. Kloramfenikol
2. Tiamfenikol
Indikasi :
3. Types
4. Konjungtifitas mata
Efek Samping :
5. Anemia
6. Mual, muntah dan diare
7. Alergi
8. Sydrom gray pada bayi.
5. TETRASIKLIN
Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein sel bakteri.
Derivat : Perhatian :
1. Klortetrasiklin 1. Kehamilan: golongan tetrasiklin dapat melewati plasenta dan
2. Oksitetrasiklin ditemukan dalam jaringan fetus. Dapat terjadi efek toksis pada
3. Doksisiklin fetus yang berupa retardasi perkembangan tulang (Kategori D).
4. Minosiklin 2. Menyusui: tetrasiklin dapat diekskresikan melalui air susu ibu.
Indikasi : Tidak dapat dikombinasikan dengan Susu dan Antasida.
5. Infeksi Saluran pernapasan 3. Penggunaan antibiotik golongan tetrasiklin selama masa
6. Infeksi saluran pencernaan pertumbuhan gigi (dari akhir masa kehamilan sampai anak usia 8
7. Kulit (luka) tahun) dapat menyebabkan perubahan warna gigi (kuning, abu-
Efek Samping : abu, coklat) yang bersifat permanen.
8. Gigi kecoklatan 4. Antibiotik golongan tetrasiklin membentuk kompleks kalsium
9. Muka kemerahan yang stabil pada jaringan pembentuk tulang
10. Diare/disentry
11. Sakit kepala/vertigo
6. Golongan Makrolida
Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein sel bakteri.
Derivat :
1. Erytromisin
2. Spiramisin
Indikasi : Infeksi Saluran pernapasan
Efek samping : Mual dan Muntah
7. GOLONGAN RIFAMPISIN DAN AS.
FUSIDAT
A.Rifampisin.
M.K Rifampisin : Menghambat Enzim bakteri (RNA Polimerase).
Derivat : Rifampisin
E.s : Mual, muntah, diare, pusing, gangguan penglihatan.
Peringatan : Dapat menyebabkan warna merah pada urin, keringat, tinja, liur, dahak dan air mata.

B. As. Fusidat
M.K As. fusidat : Menghambat sintesa protein sel bakteri.
Derivat : Asam Fusidat
Indikasi : Infeksi saluran pernapasan, radang sussum tulang belakang.
E.s : Mual, muntah, diare, pusing, gangguan penglihatan.
Peringatan : Dapat menyebabkan warna merah pada urin, keringat, tinja, liur, dahak dan air mata .
8. Golongan Antibiotika lainnya
A. Linkomisin dan Clindamycin
1. Linkomisin
M.K Linkomisin : menghambat pembentukan protein organisme.
Indikasi :Infeksi pada tulang dan sendi.
E.S : Diare, sakit perut, mual, muntah, ruam, gangguan funsi hati, nyeri.
2. Clindamycin
M.K Clindamycin : memperlambat dan menghentikan perkembangbiakan bakteri.
Indikasi : mengatasi infeksi bakteri pada paru-paru, kulit, sistem pencernaan, sendi dan tulang, organ
kelamin, serta jantung.
Efek samping :
1. Munculnya gangguan pencernaan, termasuk, mual, muntah, muncul rasa seperti logam di mulut,
serta diare.
2. Nyeri saat menelan.
3. Nyeri sendi.
4. Rasa panas di area dada (heartburn).
5. Iritasi pada area kulit yang diolesi clindamycin salep atau gel.
LANJUTAN
B. Golongan Kuinolon
Mekanisme kerja : menghambat pembentukan DNA bakteri.
Devirat :
1. Asam Nalidiksat
2. Ofloksasin
3. Ciprofloksasin -> Baquinor
4. Norfloksasin
Indikasi terutama ciprofloksasin: Infeksi saluran kemih, saluran cerna (typus) dan
Gonorrhoe.
E.S ciprofloksasin : tremor, gagal ginjal, sindrome steve jonhson, dan dapat menurunkan
kewaspadaan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai