Anda di halaman 1dari 15

OBAT-OBAT FARMAKOTERAPI

KEMOTERAPI ANTIBIOTIK
a. Golongan Sefalosporin
Sefalosporin adalah kelompok antibiotik yang bekerja untuk membunuh bakteri dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Struktur kimia sefalosporin mirip dengan
struktur penisilin sehingga memiliki cara kerja yang mirip dengan antibiotik tersebut.
Sefalosporin merupakan antibiotik yang berasal dari jamur spesies Acremonium. Hingga saat
ini, sefalosporin terdiri dari lima generasi atau kelas dan digunakan untuk mengobati
berbagai jenis penyakit akibat infeksi bakteri.

NO Nama Generik
1 cefadroxil,
2 cefalexin
3 cefazolin
4 cefuroxime
5 cefprozil
6 cefaclor
7 ceftriaxone,
8 cefotaxime,
9 cefixime,
10 cefpodoxime,
11 cefditoren,
12 ceftizoxime,
13 cefoperazone,
14 ceftazidime,
15 cefdinir

1. Cefadroxil adalah obat antibiotik yang masuk ke dalam jenis sefalosporin. Obat ini
digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri seperti radang tenggorokan, kulit,
dan infeksi saluran kemih. Cara kerja obat ini adalah dengan menghentikan
pertumbuhan bakteri.
2. Cefotaxim adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai macam
infeksi bakteri misalnya infeksi pernafasan bagian bawah, infeksi saluran kemih,
meningitis, dan gonore. Obat ini termasuk dalam kelas antibiotik bernama
cephalosporin. Antibiotik ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
3. Cefixime adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati pilek dan flu
4. Ceftriaxone adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati penyakit gonore dan
infeksi bakteri lainnya. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi
pada luka operasi.
b. Golongan Kloramfenikol
Kloramfenikol adalah antibiotik berspektrum luas, menghambat bakteri Gram-positif dan
negatif, aerob dan anaerob, Klamidia, Ricketsia, dan Mikoplasma. Kloramfenikol
mencegah sintesis protein dengan berikatan pada subunit ribosom 50S. Efek samping
yang ditimbulkan adalah supresi sumsum tulang, grey baby syndrome, neuritis optik
pada anak, pertumbuhan kandida di saluran cerna, dan timbulnya ruam (Kemenkes,
2011).
Antibiotik ini diindikasikan pada pasien dengan demam tifoid, infeksi berat lain terutama
yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae, abses serebral, mastoiditis, ganggren,
septikemia, pengobatan empiris pada meningitis. Contoh obat golongan
kloramphenicole adalah kloramphenicole dan thiamphenicole
c. Golongan Quinolon
Quinolone adalah antibiotik sintetik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri,
seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit, infeksi mata, infeksi telinga, sinusitis, bronkitis,
pneumonia, radang panggul, hingga infeksi menular seksual seperti gonore.

NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG


1. Ciprofloxacin Ciproxin, Baquinor
2. Levofloxacin
3. Ofloxacin Tarivid

1. Ciprofloxacin, antibiotik untuk Infeksi saluran pernapasan dan infeksi kulit, Otitis
eksterna berat, Infeksi ginjal, Prostatitis, Tifus, Infeksi tulang dan sendi
2. Levofloxacin, antibiotik untuk Sinusitis bakteri akut, Pneumonia, infeksi kulit,
Anthrax, Konjungtivitis bakteri (obat tetes mata)
3. Ofloxacin, antibiotik untuk Infeksi menular seksual, Gonore (kencing nanah), Otisis
media akut (obat tetes telinga)

d. Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah kelompok antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi yang
disebabkan bakteri aerob gram-negatif. Antibiotik ini cukup efektif dalam melawan bakteri
seperti Mycobacterium Tuberculosis dan Staphylococcus. Aminoglikosida dapat
membunuh secara langsung bakteri yang bisa menyebabkan infeksi serius. Antibiotik
bakterisida ini bekerja dengan cara menghentikan produksi protein yang dibutuhkan
bakteri untuk bertahan hidup. Aminoglikosida tersedia dalam bentuk tetes mata dan
telinga, salep/krim, serta suntik. Beberapa contoh obat aminoglikosida di antaranya
adalah gentamicin, paromomycin, neomycin, streptomycin, tobramycin, dan amikacin.

NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG


1. Gentamisin Sulfat Garamycin
2. Amikasin Amikin
3. Kanamisin Sulfat Kanamycin Meiji
4. Neomisin Sulfat Neobiotic
5. Streptomosin Streptomycin Meiji
6. Framisetin Sofra-Tulle
Daryant-Tulle

e. Golongan Makrolida
Makrolid adalah jenis antibiotik yang berasal dari bakteri bernama Saccharopolyspora
erythraea atau Streptomyces erythreus. Bakteri ini biasanya tumbuh di tanah atau air,
dan memiliki struktur senyawa kimia kompleks yang dinamakan macrocyclic. Makrolid
biasanya diresepkan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan, pneumonia, dan
infeksi kulit. Obat ini bekerja cara dengan menghambat sintesis protein dalam bakteri.

NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG


1. Eritromisin Erythrocin,
Kalthrocin,
Pharothrocin
2. Spiramisin Rovamycin,
Spiradan
3. Roxithromycin Rulid
4. Azithromycin Zithromax, Zycin

1. Erotromisin antibiotik untuk jerawat dan infeksi saluran pernafasan


2. Spiramisin antibiotik untuk Infeksi Cryptosporidium, infeksi protozoa,
dan toksoplasmosis
3. Azithromycin Infeksi kulit atau saluran pernapasan, Infeksi Mycobacterium
avium
f. Golongan Tetrasiklin
Tetracycline adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Obat ini
akan mengganggu metabolisme bakteri, sehingga bakteri mati.

NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG


1. Tetrasiklin Dumocycline, Supertetra, Tetrin
2. Doksisiklin Vibramycin, Dumoxin
3. Minosiklin HCl Minocin
4. Oksitetrasiklin HCl Oxytetracycline Indo Farma,
Terramycin

- Dosis Tetracycline
Rincian dosis tablet tetracycline HCl untuk dewasa adalah sebagai berikut:

Keperluan Dosis

250-500 mg per hari, 1 kali sehari atau dibagi menjadi


Jerawat
beberapa kali minum, minimal selama 3 bulan.

Gonore 500 mg, 4 kali sehari, selama 7 hari.

Sifilis 500 mg, 4 kali sehari, selama 15 hari.

Brucellosis 500 mg, 4 kali sehari, selama 3 minggu.

g. Golongan Penisilin
Penisilin adalah antibiotik yang digunakan untuk menangani infeksi bakteri. Obat ini
bekerja dengan membunuh bakteri penyebab infeksi atau menghentikan
pertumbuhannya. Beberapa kondisi yang dapat diobati dengan penisilin meliputi:
 Radang tenggorokan akibat infeksi Streptococcus
 Demam rematik
 Aktinomikosis

jenis dan dosis yang digunakan dapat berbeda, tergantung kondisi yang diderita. Pasien
dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan penisilin.

NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG


1. Benzyl Penicillin Procaine
Penicillin-G
2. Penisilin V (Phenoxymethyl Fenocin
Penicillin) Ospen
3. Ampisilin Penbritin
Kalpicillin
Omnipen
Viccillin
4. Amoksisilin Amoxi
Topcillin
Ospamox
SULFONAMIDA
Contoh-contoh sulfonamide antara lain :
1. Sulfacetanida (N-[(4-aminofenil)sulfonil]-asetamida);
2. Sulfadiazin
3. Sulfadimetoksin (4-amino-N-(2,6-dimetoksi-4-pirimidinil)benzenesulfonamida)
4. Sulfamidin (=sulfametazin: 4-amino-N-(4,6-dimetil-2-pirimidinil)benzenesulfonamida);
5. Sulfaguanidin (4-amino-N-(aminominometil)benzenesulphonamide);
6. Sulfametizol (4-amino-N-(5-metil-1,3,4-tiadiazol-2-il)benzenesulphonamide);
7. Sulfametoksazol (4-amino-N-(5-metil-3-isoxazolil)benzenesulfonamida);
8. Sulfatiazol (4-amino-N-2-tiazolilbenzenesulfonamida); dan sebagainya.

ANTIMALARIA
Obat malaria yang dikenal umum adalah :
1. Obat standar : Klorokuin dan Primakuin. Klorokuin efektivitasnya sangat tinggi
terhadap Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum.
2. Obat alternatif : Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin). Kombinasi SP sangat efektif
untuk mengobati penderita malaria oleh Plasmodium falciparum yang sudah resisten
klorokuin.
3. Obat penunjang : Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus).
4. Obat malaria berat : Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc).
5. Obat standar dan Klorokuin injeksi ( 1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.
PENGGOLONGAN OBAT MALARIA :
1. Obat propilaksis/pencegahan : obat nyamuk yang mengandung DEET
2. Obat pencegah/penyembuh demam/kurativum : klorokuin,meflokuin, halofantrin,
pirimetamin.
3. Obat pencegah kambuh : primakuin
4. Obat pembunuh gametosit

ANTIAMUBA
PENGGOLONGAN OBAT :
1. Obat amuba kontak : yang meliputi senyawa metrokonazol dan tinidazol, dengan jenis
antibiotik tetrasiklin dan aminoglikosida.
2. Obat amuba jaringan : yang terdiri dari senyawa nitro-mikonazol.

ANTIHELMETIKA
Obat-Obat Untuk Pengobatan Nematoda
1. Mebendazol
2. Pirantel Pamoat
3. Tiabendazol
4. Invermektin
Obat Untuk Pengobatan Trematoda (Prazikuantel)
Obat Untuk Pengobatan Cestoda (Niklosamid)

ANTIFUNGI
Obat-obat antijamur diklasifikasikan menjadi beberapa golongan yaitu : (Tripathi M.D, 2001)
 Antibiotik
o Polyenes : Amfotericin B, Nystatin, Hamycin, Nalamycin
o Heterocyclibenzofuran : griseofulvin
 Antimetabolite: Flucytosine (5-Fe)
 Azoles
o Imidazole (topical) : clotrimazol, econazol, miconazol (sistemik) : ketoconazole
o Triazoles (sistemik) : Flukonazole, Itrakonazole
 Allylamine Terbinafine
 Antijamur lainnya : tolnaftate, benzoic acid, sodium tiosulfat.
ANTIVIRUS
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
Asiklovir
ANTIVIRUS UNTUK INFLUENZA
A. Amantadin dan Rimantadin
B. Inhibitor Neuraminidase (Oseltamivir, Zanamivir)
C. Ribavirin
ANTIVIRUS UNTUK HBV DAN HCV
A. Lamivudin
B. Adefovir
C. Entekavir
D. Interferon
GOLONGAN OBAT ANTIRETROVIRUS
1. NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NRTI)
A. Zidovudin
B. Didanosin
C. Zalsitabin
D. Emtrisitabin
E. Abakavir

2. NUCLEOTIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NtRTI)


Tenofovir Disoproksil
3. NON-NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NNRTI)
A. Nevirapin
B. Delavirdin
C. Efavirenz

ANTI KANKER
FORBIDEN
ANTI TBC
Pengobatan tuberculosis sekunder meliputi :
1. Kanamisin
2. PAS (Para Amino Salicylic) Acid
3. Tiasetazon
4. Etionamid
5. Prorionamid
6. Sikloserin
7. Viomisiun
8. Kapreomisin
9. Amikasin
10. Ofloksasin
11. Siprofloksasin
12. Klofazimin

ANTILEPRA Kusta alias lepra atau penyakit Morbus Hansen adalah infeksi menular kronis
yang menyerang sistem saraf, kulit, selaput lendir hidung, dan mata. Penyakit ini disebabkan
oleh Mycobacterium leprae, bakteri tahan asam berbentuk batang.

Dapson : diaminodifenilsulfon, DDS, suatu inhibitor folat sintese


Klofazimin
Rifampisin : rifampin, rifadin, rimactane

GANGGUAN PENCERNAAN
1. Antasida adalah obat yang digunakan untuk menetralkan kadar asam di dalam lambung
a. Aluminium Hidroksida
b. Al Oksida
c. Magnesium Karbonat
d. Mg Trisilikat
e. Mg Oksida
f. Mg Hidroklorida
g. Natrium Karbonat
h. Bismuth Subnitrat
i. Bismuth Subsitrat
j. Kalsium Karbonat

2. Obat digestive adalah obat yang berisi kombinasi enzim pencernaan, seperti amilase,
lipase, atau protease, yang berguna untuk membantu tubuh mencerna makanan ketika
pankreas tidak bisa menghasilkan enzim pencernaan yang cukup

a. Pankreatin (enzim pencernaan) : Amylase, Tripsin, Lipase. Fungsinya membantu proses


pencernaan
b. Pepsin (enzim lambung)
c. Ox-bile (empedu sapi). Fungsinya mempertinggi daya kerja lipase, merangsang pengeluaran
empedu dari hati
d. Bromealin

3. Obat anti diare :


a. Adsorben : kaolin, karbo adsorben, attapulgit. Fungsinya menyerap racun
b. anti motilitas : loperamid hidroklorida, kodein fosfat, morfin. Fungsinya menekan peristaltik
usus.
c. Adstringen : tannin/tanalbumin. Fungsinya menciutkan selaput usus
d. Pelindung : Mucilago. Fungsinya melindungi selaput lendir usus yang luka

4. Obat laksativa atau Obat pencahar adalah golongan obat-obatan yang digunakan untuk
mengatasi sembelit atau konstipasi.

a. Perangsang dinding usus (meningkatkan motilitas usus)


Bisakodil
Dankron
Rhei
Sennae
Aloe
b. Memperbesar isi usus
Magnesium Sulfat/ Garam Inggris
Nartium Fosfat
Agar-agar
CMC (Carboxy Metil Cellulose)
Tylose

5 Obat Anti Spasmodika untuk meredakan kram pada perut, akibat otot kandung kemih atau
usus yang tegang.
 Atropin Sulfat
 Alkaloida belladona
 Hiosin Butil Bromida
 Papaverin HCl
 Mebeverin HCl
 Propantelin Bromida
 Pramiverin HCl
 Cisaprid

6. Obat Protektor Hati adalah :


a. Curcuma Rhizoma Domestica
b. Curcuma Xanthorrizae
c. Sylimarin
d. Mekonin

SISTEM SARAF PUSAT

1. Obat Anestetik :
a) Anestetik Lokal
1. Bupivikain
Indikasi : anestetik lokal
2. Etil Klorida
Indikasi : anestetik lokal
3. Lidokain
Indikasi : anestesi filtrasi dan anestesi permukaan, antiaritmia
Efek samping : mengantuk
4. Benzokain
Indikasi : anestesi permukaan dan menghilangkan rasa nyeri dan gatal
5. Prokain (novokain)
Indikasi : anestesi filtrasi dan permukaan
6. Tetrakain
Indikasi : anestesi filtrasi
7. Benzilalkohol
Indikasi : menghilangkan rasa gatal, sengatan matahari dan gigi
Kontra indikasi : inssufiensi sirkulasi jantung dan hipertensi
Efek samping : menekan pernafasan

b) Anestetika Umum
Sediaan, indikasi, kontra indikasi dan efek samping
1. Dinitrogen monoksida
Indikasi : anestesi inhalasi
2. Enfluran
Indikasi : anestesi inhalasi (untuk pasien yang tidak tahan eter)
Efek samping : menekan pernafasan, gelisah, dan mual
3. Halotan
Indikasi : anestesi inhalasi
Efek samping : menekan pernafasan, aritmia, dan hipotensi
4. Droperdol
Indikasi : anestesi inhalasi
5. Ketamin Hidroklorida
Indikasi : anestesi inhalasi
Efek samping : menekan pernafasan (dosis tinggi), halusinasi dan tekanan darah naik.
6. Tiopental
Indikasi : anestesi injeksi pada pembedahan kecil seperti di mulut
Kontra indikasi : insufiensi sirkulasi jantung dan hipertensi
Efek samping : menekan pernafasan

2. Obat Hipnotik dan Sedatif


1. Diazepam
Indikasi : hipnotika dan sedative, anti konvulsi, relaksasi, relaksasi otot dan anti
ansietas (obat epilepsi).
2. Nitrazepam
Indikasi : seperti indikasi diazepam
Efek samping : pada penggunaan lama terjadi kumulasi dengan efek sisa (hang over),
gangguan koordinasi dan melantur.
3. Flunitrazepam
Indikasi : hipnotik, sedative, anestetik premedikasi operasi.
Efek samping : amnesia (hilang ingatan)
4. Kloral Hidrat
Indikasi : Hipnotika dan sedatif
Efek samping : merusak mukosa lambung usus dan ketagihan
5. Luminal
Indikasi : sedatif, epilepsi, tetanus, dan keracunan strikhnin.

3. Obat Psikofarmaka/psikotropik
Penggolongan obat-obat ataraktika dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Derivat Benzodiazepin
2. Kelompok lain, contohnya : benzoktamin, hidrosizin dan meprobramat.

4. Obat Antikonvulsan
Obat mencegah & mengobati bangkitan epilepsi.
Contoh : Diazepam, Fenitoin, Fenobarbital, Karbamazepin, Klonazepam.

5. Obat Analgetik atau Obat Penghalang Nyeri


Obat Generik, Indikasi, Kontra Indikasi, dan Efek Samping
1. Morfin
Indikasi : analgetik selama dan setelah pembedahan
Kontra indikasi : depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut
Efek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/indiksi pada over dosis
2. Kodein fosfat
Indikasi : nyeri ringan sampai sedang
Kontra indikasi : depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut
Efek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/indiksi pada over dosis
3. Fentanil
Indikasi : nyeri kronik yang sukar diatasi pada kanker
Kontra indikasi : depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut
Efek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/indiksi pada over dosis
4. Petidin HCl
Indikasi : nyeri sedang sampai berat, nyeri pasca bedah
Kontra indikasi : depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut
Efek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/indiksi pada over dosis
5. Tremadol HCl
Indikasi : nyeri sedang sampai berat
Kontra indikasi : depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut
Efek samping : mual, muntah, konstipasi, ketergantungan/indiksi pada over dosis
Nalorfin, Nalokson
Adalah antagonis morfin, bekerja meniadakan semua khasiat morfin dan bersifat
analgetik. Khusus digunakan pada kasus overdosis atau intoksikasi obat-obat analgetik
narkotik.

6. Neuroleptika
Obat Generik, Indikasi, Kontra Indikasi, dan Efek Samping
1. Piracetam
Obat ini diindikasikan untuk gejala dengan proses menua seperti daya ingat berkurang,
terapi pada anak seperti kesulitan belajar.
2. Pyritinol HCl
Obat ini diindikasikan untuk pasca trauma otak, pendarahan otak, gejala degenerasi
otak sehubungan gangguan metabolisme.
3. Mecobalamin
Obat ini diindikasikan untuk terapi neuropati perifer.

7. Obat Antiepileptika
Obat Generik, Indikasi, Kontra Indikasi, Efek Samping

1. Fenitoin
Indikasi : semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status epileptikus
Kontra indikasi : gangguan hati, wanita hamil dan menyusui
Efek samping : gangguan saluran cerna, pusing nyeri kepala tremor,
insomnia.

2. Penobarbital
Indikasi : semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status epileptikus
Kontra indikasi : depresi pernafasan berat, porifiria
Efek samping : mengantuk, depresi mental

3. Karbamazepin
Indikasi : epilepsi semua jenis kecuali petit mal neuralgia trigeminus
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal, riwayat depresi sumsum tulang
Efek samping : mual, muntah, pusing, mengantuk, ataksia, bingung

4. Klobazam
Indikasi : terapi tambahan pada epilepsi penggunaan jangka pendek ansietas.
Kontra indikasi : depresi pernafasan
Efek samping : mengantuk, pandangan kabur, bingung, amnesia
ketergantungan kandang-kadang nyeri kepala, vertigo
hipotensi.

5. Diazepam
Indikasi : status epileptikus, konvulsi akibat keracunan
Kontra indikasi : depresi pernafasan
Efek samping : mengantuk, pendangan kabur, bingung, ataksia,
amnesia, ketergantungan, kadang nyeri kepala.

8. Obat Antiemetika
Obat Generik, Indikasi, Kontra Indikasi, Efek Samping
1. Sinarizin
Indikasi : kelainan vestibuler seperti vertilago, tinnitus, mual dan muntah.
Kontra indikasi : kehamilan/menyusui, hipotensi, dan serangan asma
Efek samping : gejala ekstra piramidal, mengantuk, sakit kepala

2. Dimenhidrinat
Indikasi : mual, muntah, vertigo, mabuk perjalanan dan kelainan labirin
Kontra indikasi : serangan asma akut, gagal jantung dan kehamilan
Efek samping : mengantuk dan gangguan psikomotor

3. Klorpromazin HCl
Indikasi : mual dan muntah
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal
Efek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal

4. Perfenazin
Indikasi : mual dan muntah berat
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal
Efek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal

5. Proklorperazin
Indikasi : mual dan muntah akibat gangguan pada labirin
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal
Efek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal

6. Trifluoperazin
Indikasi : mual dan muntah berat
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal
Efek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal

9. Obat Parkinson (Penyakit Gemetaran)


Obat Generik, Indikasi, Kontra Indikasi, Efek Samping
1. Triheksifenidil
Mempunyai daya antikolinergik yang dapat memperbaiki tremor, tet
Api kurang efektif terhadap akinesia dan kekakuan.
2. Biperidin
Derivat yang terutama efektif terhadap akinesia dan kekakuan, kurang aktif terhadap
teromr.
Indikasi : Parkinson, gangguan ekstra piramidal karena obat
Kontra indikasi : retensi urin, glaukoma, tersumbatnya saluran cerna
Efek samping : gangguan lambung usus, mulut kering, gangguan penglihatan dan
efek-efek sentral

3. Levodopa
Levodopa terutama efektif terhadap hipokinesia dan kekakuan, sedangkan terhadap
tremor umumnya kurang efektif dibandingkan dengan antikolinergik.
Indikasi : parkinsonisme bukan karena obat
Kontra indikasi : glukoma, penyakit psikiatri berat
Efek samping : anoreksia, mual, muntah, insomnia

4. Bromokriptin
Bekerja sebagai antagonis dopamine, obat ini semula digunakan pada pasien-pasien
parkinson hanya dimana efek-efek dopa berkurang setelah beberapa tahun dan
efeknyapun menjadi singkat, bersamaan dengan lebih seringnya terjadi efek samping.
Indikasi : parkinsonisme
Efek samping : gangguan lambung usus, pada dosis tinggi halusinasi, gangguan
psikomotor dll.

5. Amantidine
Obat anti influenza ini secara kebetulan ditemukan daya anti parkinsonnya.
Efek samping : lebih ringan dari levodopa, pada dosis biasa tidak sering terjadi
antara lain mulut kering, gangguan penglihatan, hipotensi ortostatik,
kadang-kadang terjadi udema mata kaki.
Mekanisme kerja melalui memperbanya pelpasan dari ujung-ujung saraf.

KARDIOVASKULAR

ANTIANGINA
Obat Antiangina :
1. Nitrat organic
2. Beta bloker
3. Calsium antagonis

ANTIARITMIA
Contoh Obat :
1. Propanolol : tab 10 dan 40 mg, kapsul lepas lambat 160 mg
2. Alprenolol : tab 50 mg
3. Oksprenolol : tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg
4. Metoprolol : tab 50 mg dan 100 mg, tab lepas lambat 100 mg
5. Bisoprolol : tab 5 mg
6. Asebutolol : kap 200 mg dan tab 400 mg
7. 'Pindolol : tab 5 dan 10 mg
8. Nadolol : tab 40 dan 80 mg
9. Atenolol : tab 50 dan 100 mg

GLIKOSIDA
 Tablet Lanatosid C (cedilanid) 0,25 mg
 Digoksin 0,25 mg
 Beta-metildigoksin 0,1 mg

ANTIHIPERTENSI
Obat Antihipertensi dibedakan :
1. Diuretik
2. Beta bloker
3. Alfa bloker
4. Ca antagonist
5. Penghambat ACE
6. Penghambat saraf sentral
7. Vasodilator

SISTEM PERNAFASAN

Contoh obat-obat saluran pernafasan :


1. Teofilin
Indikasi : Asma bronkial, bronchitis asmatic kronis, emfisema.
Kontra indikasi : Penderita tukak lambung yang aktif dan yang mempunyai riwayat
penyakit kejang.
Efek samping : Penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan mual, muntah,
nyeri epigastrik, diare, sakit kepala, insomnia, kejang otot, palpitasi,
tachycardia, hipotensi, aritmia, dll.

2. Ketotifen
Indikasi : Profilaksis asma bronchial karena alergi.
Kontra indikasi : -
Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering.

3. Ipratorium
Indikasi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema.
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap senyawa yang menyerupai atropin.
Efek samping : Mulut kering, iritasi kerongkongan, batuk, peningkatan tekanan
intra okuler jika mengenai mata penderita glaukoma.

4. Terbutalin
Indiaksi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema, dan penyakit paru lain
dengan komplikasi bronchospasme.
Kontra indikasi : Hipertiroidisme.
Efek samping : Tremor, palpitasi, pusing.

5. Efedrin
Indikasi : Asma, bronchitis, emfisema.
Kontra indikasi : Penyakit jantung, hipertensi, gondok, glaukoma.
Efek samping : Tachycardia, gelisah, insomnia, sakit kepala, eksitasi, aritmia ventrikuler.

Anda mungkin juga menyukai