Kelompok 6
Penyusun :
Cicik Zakiyatul Cholisa (19 512 036)
Agustinus Butkim (19 512 045)
Nervelia Hindom (19 512 063)
Theodora M. Pahun (19 512 088)
Gambar 1. Antibiotik
⮚ Penisillin
⮚ Sefalosporin (Cephalosporin)
Sefalosporin adalah kelompok antibiotik yang digunakan untuk
mengobati infeksi bakteri. Obat ini bekerja membunuh bakteri dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Sefalosporin merupakan
antibiotik jenis beta laktam, yang berasal dari jamur spesies Acremonium.
Sefalosporin digunakan untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri,
seperti otitis media, pneumonia, meningitis, infeksi kulit, infeksi ginjal, infeksi
tulang, infeksi tenggorokan, dan infeksi menular seksual, seperti gonore.
⮚ Aminoglikosida (Aminoglycoside)
⮚ Tetrasiklin (Tetracycline)
Tetrasiklin tersedia dalam berbagai macam bentuk obat, yakni salep, salep
mata, kapsul, dan suntik. Jenis-jenis tetrasiklin meliputi:
- Doxycycline
- Minocycline
- Tetracycline
- Oxytetracycline
- Demeclocycline HCL
- Tigecycline
⮚ Makrolid
Makrolid adalah jenis antibiotik yang berasal dari bakteri bernama
Saccharopolyspora erythraea atau Streptomyces erythreus. Bakteri ini
biasanya tumbuh di tanah atau air, dan memiliki struktur senyawa kimia
kompleks yang dinamakan macrocyclic.
⮚ Sulfonamide
⮚ (Kloramfenikol) Chlorampenicol
Efek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat khasiat dari
kardiodepresifnya (menekan fungsi jantung ), mengakibatkan hipersensitasi
berupa dermatitis alergi. Penggolongan Secara kimiawi anestetik local dibagi 3
kelompok yaitu:
1) Senyawa ester, contohnya prokain, benzokain, buvakain, tetrakain, dan
oksibuprokain
2) Senyawa amida, contohnya lidokain, mepivikain, bupivikain,,
cinchokain,
3) Semua kokain, semua obat tersebut diatas dibuat sintesis
b. Anestetika Umum Obat yang dapat menimbulkan suatu keadaan depresi
pada pusat pusat syaraf tertentu yang bersifat reversible, dimana seluruh
perasaan dan kesadaran ditiadakan. Efek samping Hampir semua anestetik
inhalasi mengakibatkan sejumlah efek samping yang terpenting diantaranya
adalah Menekan pernafasan paling kecil pada N2O, eter dan trikloretiken,
Mengurangi kontraksi jantung, terutama haloten dan metoksifluran yang
paling ringan pada eter, Merusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan
lagi seperti senyawa klor, Merusak ginjal, khususnya metoksifluran.
Penggolongan Menurut penggunaannya anestetik umum digolongkan
menjadi 2 yaitu:
1) Anestetik injeksi, contohnya diazepam, barbital ultra short acting
( thiopental danheksobarbita).
2) Anestetik inhalasi diberikan sebagai uap melalui saluran pernafasan.
Contohnya eter, dll.
6. Anti Emetika
Antiemetika adalah obat-obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan perasaan mual atau muntah. Karena muntah hanya suatu gejala,
maka penting dalam pengobatan adalah mencari penyebabnya. Anti emetika
diberikan kepada pasien dengan keluhan sebagai berikut:
a) Mabuk jalan (motion sickness)
b)Mabuk kehamilan (morning sickness)
c)Mual atau muntah yang disebabkan penyakit tertentu.
7. Obat Analgetik
obat penghalang nyeri Obat atau zat-zat yang mengurangi atau
menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan bila
menurunkan panas disebut Antipiretika. Atas kerja farmakologisnya, analgetik
dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu:
1) Analgetik Non narkotik (Perifer)
analgetik ini tidak dipengaruhi system saraf pusat yang memiliki khasiat
sebagai anti piretik untuk menurunkan suhu.Terdiri dari obat-obat yang tidak
bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral Berdasarkan rumus kimianya
analgetik perifer digolongkan menjadi
● Golongan salisilat Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal
atau aspirin. Obat ini diindikasikan untuk sakit kepala, neri otot, demam.
Sebagai contoh aspirin dosis kecil digunakan untuk pencegahan
thrombosis koroner dan cerebral.Asetosal adalah analgetik antipirentik
dan anti inflamasi yang sangat luas digunakan dandigolongkan dalam obat
bebas. Efek sampingnya yaitu perangsangan bahkan dapatmenyebabkan
iritasi lambung dan saluran cerna.
● Golongan para aminofenol Terdiri dari fenasetin dan asetaminofen
(parasetamol). Efek samping golongan ini serupadenga salisilat yaitu
menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sedang, dan
dapatmenurunkan suhu tubuh dalam keadaan demam, dengan mekanisme
efek sentral. Efeksamping dari parasetamol dan kombinasinya pada
penggunaan dosis besar atau jangka lamadapat menyebabkan kerusakan
hati.
● Golongan pirazolon (dipiron) Dipiron sebagai analgetik antipirentik,
karena efek inflamasinya lemah. Efek samping semua derivate pirazolon
dapat menyebabkan agranulositosis, anemia aplastik dan trombositopenia.
● Golongan antranilat, digunakan sebagai analgetik karena sebagai anti
inflamasi kurang efektif dibandingkandengan aspirin. Efek samping
seperti gejala iritasi mukosa lambung dan gangguan salurancerna sering
timbul.
- Cimetidine
- Famotidine
- Ranitidine.
- Nizatidine
- Roxatidine
DAFTAR PUSTAKA