Anda di halaman 1dari 8

OBAT ANTIBIOTIK

KELOMPOK 4
T I N G K AT 1 B
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Antibiotik adalah golongan senyawa antimikroba yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia pada 
organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotik khususnya berkaitan dengan pencegahan dan pengobatan
penyakit infeksi, ia termasuk bahan anti bakteri paling penting.Antibiotik bekerja dengan mematikan atau menghalangi pertumbuhan populasi
bakteri. Sejumlah antibiotik juga memiliki aktivitas antiprotozoa tetapi antibiotik tidak efektif melawan virus Dalam bioteknologi dan 
rekayasa genetika, antibiotik juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotik bekerja seperti pestisida dengan
menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah molekul bakteri. Antibiotik berbeda dengan disinfektan
 dalam hal cara kerjanya, yaitu disinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup

Tidak seperti pengobatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun seperti strychnine, antibiotik dijuluki "peluru
ajaib": obat yang membidik penyakit tanpa melukai inangnya. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur,
atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam efektivitasnya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada
antibiotik yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Efektivitasnya juga
bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut
Antibiotik oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotik intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus
yang lebih serius. Antibiotik kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep
2
MACAM-MACAM OBAT
1. Penisilin 4. Makrolida
Ini merupakan kelompok antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi Kelompok obat makrolida umum dipakai untuk mengatasi infeksi pernapasan,
bakteri umum, seperti infeksi kulit, infeksi paru-paru, hingga infeksi salurah infeksi telinga, infeksi kulit, hingga penyakit menular seksual.
kemih. Contoh antibiotik makrolida, seperti erythromycin, clarithromycin, dan
Beberapa obat yang termasuk kelompok penisilin ini, seperti amoxicillin, azithromycin.
ampicillin, dan penicillin. 5. Tetrasiklin
2. Cephalosporin Golongan antibiotik ini digunakan untuk mengobati berbagai infeksi, seperti
Kelompok obat ini sering digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang sifatnya sifilis, gonore, infeksi saluran kemih, anthrax, hingga jerawat.
serius, seperti meningitis dan septikemia. beberapa contoh antibiotik yang masuk ke dalam golongan ini adalah
Obat-obatan  yang masuk dalam kelompok cephalosporin, antara lain cefotaxime, Minocycline, doxycycline, tetracycline, dan tigecycline
ceftazidime, dan cefuroxime. 6. Quinolon
3. Aminoglikosida Berbagai Infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit,
Aminoglikosida sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang sangat hingga infeksi saluran kemih, bisa diatasi dengan golongan obat ini.
berbahaya, seperti septikemia. Contoh obat quinolon, meliputi ciprofloxacin, moxifloxacin, dan levofloxacin.
7. Sulfonamida
Biasanya, sulfonamida digunakan untuk mengobati kondisi-kondisi, seperti
infeksi saluran kemih, infeksi mata, bronkitis, hingga diare.
Sulfamethoxazole dan sulfisoxazole adalah dua contoh jenis antibiotik
sulfonamida.

3
CARA KERJA
Berikut ini cara kerja antibiotik:
3. CARA KERJA
Beberapa antibakteri, seperti penisilin dan sefalosporin, disebut juga bakterisidal, karena bekerja dengan langsung membunuh
bakteri. Jenis antibiotik tersebut mungkin langsung menyerang dinding sel bakteri yang melukai sel. Dengan begitu, bakteri
tidak lagi dapat menyerang tubuh, sehingga mencegah sel-sel ini melakukan kerusakan lebih lanjut di dalam tubuh.
Antibakteri lain, seperti tetrasiklin dan eritromisin, bekerja dengan cara menghalangi pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Sering
disebut juga antibiotik bakteriostatik, mereka mencegah bakteri mendapatkan nutrisi, sehingga bakteri akan berhenti membelah
dan berkembang biak.
Beberapa antibakteri memiliki spektrum yang luas dan dapat melawan berbagai jenis kuman di dalam tubuh, sementara yang lain
lebih spesifik. Dokter kadang-kadang juga dapat merekomendasikan tes darah urin atau tes lain untuk mengidentifikasi bakteri
yang menyebabkan infeksi yang kamu alami Antibiotik mulai bekerja segera setelah kamu meminumnya. Seberapa cepat kamu
sembuh setelah mendapatkan pengobatan antibiotik bervariasi. Hal itu juga tergantung pada jenis infeksi yang kamu coba atasi.
Kebanyakan antibiotik harus diminum selama 7-14 hari. Dalam beberapa kasus, perawatan yang lebih singkat juga dapat bekerja
dengan baik. Dokter bisa menentukan lama perawatan terbaik dan jenis antibiotik yang tepat untuk kamu.
Meskipun kamu mungkin sudah merasa lebih baik setelah beberapa hari pengobatan, kamu dianjurkan untuk menyelesaikan semua
dosis antibiotik yang sudah ditentukan dokter untuk memastikan infeksi sudah sepenuhnya teratasi. Hal ini dapat membantu
mencegah resistensi antibiotik. Jadi, jangan berhenti minum antibiotik lebih awal tanpa berbicara dulu dengan dokter.

4
INDIKASI
Infeksi pada saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih dan gonore akut (raja singa) Infeksi
pada kulit. jaringan lunak, tulang dan sendi serta osteomilitis akut. Mengobati penyakit tipes.

KONTRAINDIKASI
Penderita yang mempunyai riwayat alergi terhadap ciprofloxacin dan golongan quinolon lain Penderita
yang mempunyai riwayat epilepsi atau gangguan kejang lainnya. Penderita yang mempunyai riwayat
ruptur tendon Penderita yang merupakan wanita hamil dan ibu menyusui.

5
EFEK SAMPING DAN CARA MENGATASI
Selain resistensi, Anda perlu mewaspadai efek samping yang timbul akibat konsumsi antibiotik sembarnagan.
Efek samping tersebut, antara lain:
1. Mual
2. Muntah
3. Diare
4. Rasa tidak nyaman pada perut
5. Sakit perut
Efek samping tersebut berbeda dengan reaksi alergi antibiotik. Perlu Anda tahu, alergi terjadi ketika sistem
kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya.

6
Cara mengatasi efek samping dari antibiotik adalah
1. Minum suplemen probiotik
Antibiotik tidak hanya membunuh bakteri penyebab penyakit, tapi juga “menghapus” bakteri baik (probiotik) yang berkontribusi pada kesehatan sistem saluran
cerna.
Konsumsi suplemen probiotik dapat membantu mencegah diare terkait antibiotik dengan efek yang terasa 72 jam setelah memulai terapi antibiotik. Jika sulit
menemukan suplemen tersebut, Anda juga dapat menemukan probiotik pada makanan fermentasi seperti yoghurt dan kefir.
2. Minum teh herbal
Jika Anda merasa mual saat mengonsumsi antibiotik, cobalah untuk menyesap teh jahe untuk menenangkan perut Anda. Rasa mulas yang muncul bisa hilang
dengan cara ini.
Namun, hindari teh hitam yang tinggi kafein. Ini karena teh tersebut dapat meningkatkan intensitas diare terkait antibiotik, serta risiko mual.
3. Terapkan gaya hidup sehat
Untuk mengurangi risiko efek samping lain akibat konsumsi antibiotik, perkuat sistem kekebalan tubuh Anda dengan menerapkan pola diet sehat, berolahraga
teratur, tidur cukup, dan kelola stres dengan baik.
Selalu ingat bahwa antibiotik adalah obat yang hanya dapat dikonsumsi dengan resep dari dokter. Jangan sekali-sekali membeli dan mengklaim dosis antibiotik
secara sepihak. Hal tersebut berisiko dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan efek samping yang mungkin lebih parah lagi.
 

7
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai