Anda di halaman 1dari 17

Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

Program Studi : D3 Kebidanan


Kelas :A&B
Hari/ Tanggal : Jumat, 19 Juni 2023 – Senin, 22 Juni 2023

Kerjakan UAS Take Home Bahasa Indonesia dengan mengikuti instruksi berikut!

1. Buatlah Proposal Penelitian sesuai dengan template yang telah disediakan!


2. Judul Proposal Penelitian disesuaikan dengan judul yang telah dibuat saat proses
perkuliahan!
3. BAB I disesuaikan dengan BAB I yang telah disusun saat proses perkuliahan!
4. BAB II dan BAB III disusun dengan berpedoman pada materi yang telah
dijelaskan pada saat proses perkuliahan!
5. Proposal Penelitian adalah proposal original, bukan plagiarisme dan copy paste!

DAMPAK OPERASI CAESAR TERHADAP KEHAMILAN SELANJUTNYA


PROPOSAL PENELITIAN

Oleh

Nama: Duan Veladelfy Matruty


NIM: P07124021009

PROGRAM STUDI D-III


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MALUKU
MEI 2023
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………...…


Daftar Isi ……………………………………………………

BAB I Pendahuluan...........................................................
A. Latar Belakang….................………..........
…………..
B. Rumusan Masalah...........................................
C. Tujuan Penelitian..............................................
D. Manfaat Penelitian...........................................

BAB II Kajian Pustaka......................................................


A. Definisi operasi Caesar ................................
B. Indikasi operasi Caesar .............................
C. Komplikasi operasi Caesar........................
D. Jenis operasi Caesar .................................
E. Dampak nyeri post operasi Caesar ..........

BAB III Metode Penelitian...............................................


A. Jenis Penelitian................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...........................
C. Data dan Sumber Data....................................
D. Teknik Pengumpulan Data..............................
E. Teknik Analisis Data........................................

F. Tahapan Penelitian....................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sudah banyak ibu-ibu di Indonesia khususnya di Kabupaten Muara Enim telah


melakukan operasi caesar. Kebanyakan wanita hamil cemas dan khawatir
menghadapi persalinan. Banyak wanita menginginkan persalinana yang normal dan
melahirkan bayi yang sempurna. Seperti yang telah diketahui ada dua macam
persalinan yaitu persalinan yang alami atau normal dan persalinan operasi caesar. Di
zaman sekarang banyak penulis temui orang-orang kaya dan kalangan selebritis yang
melakukan proses operasi caesar. Hal ini dilakukan karena wanita tersebut
menginginkan tanggal-tanggal cantik untuk kelahiran anaknya. Selain itu dengan
melahirkan secara operasi caesar wanita menginginkan bentuk vaginanya tetap
sempurna, karena bayi lahir tidak melalui vagina dan ingin menjaga tubuhnya tetap
bagus sehingga mempengaruhi dunia kariernya.

Menurut Mochtar (2011) sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan
membuat sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina atau disebut
juga histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim.

Operasi caesar adalah persalinan yang dilakukan dengan cara pembelahan perut yang
dikarenakan alasan tertentu atau karena keinginan pihak ibu sendiri. Persalinan
operasi caesar dilakukan karena adanya alasan medis seperti kesulitan melahirkan
karena bayinya terlalu besar. Apabila dipaksa untuk melakukan persalinan secara
normal akan mengancam keselamatan ibu dan bayi.

Kehamilan selanjutnya adalah suatu proses karena sang ibu mengandung kembali.
Operasi caesar dapat berdampak negatif pada kehamilan selanjutnya misalnya pasca
melahirkan dengan cara operasi caesar. Hal ini sudah terbukti dari hasil penelitian di
lapangan bahwa ibu telah melaksanakan operasi caesar pada kehamilan sebelumnya,
maka besar kemungkinan ibu tersebut kehilangan kesempatan untuk melahirkan
secara normal pada kehamilan berikutnya. Hal itu dikarenakan hormon-hormon pada
jalan lahir sudah tidak bisa berjalan dengan baik. Kondisi di atas disebabkan beberapa
alasan medis seperti penyakit asma, hipertensi dan keinginan untuk menjaga
vaginanya tetap baik.

Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini dianggap penting untuk


dilakukan. Oleh sebab itu ditentukanlah judul “dampak operasi Caesar terhadap
kehamilan selanjutnya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat


mengenai dampak operasi Caesar terhadap kehamilan selanjutnya adalah:
1.apa saja konsep dasar operasi Caesar
2.Apa dampak operasi caesar terhadap kehamilan selanjutnya?
3.Bagaimana cara mengatasi agar operasi caesar tidak
berdampak buruk terhadap kehamilan selanjutnya?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1.Untuk mengetahui konsep dasar operasi Caesar

2.Untuk mengetahui dampak operasi caesar terhadap kehamilan


selanjutnya
3.Untuk mengetahui cara mengatasi agar operasi caesar tidak
berdampak buruk pada kehamilan selanjutnya

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara
teoritis, penelitian ini dapat membantu mengembangkan dan menambah khasanah
bidang kesehatan
Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak
lainnya khususnya ibu hamil untuk mengetahui dampak operasi Caesar terhadap
kehamilan selanjutnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI OPERASI SESAR/SECTIO CAESAREA

Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin


dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan
dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta
berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009).

Menurut Mochtar (2011) sectio caesarea adalah suatu cara


melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus
melalui depan perut atau vagina atau disebut juga histerotomia
untuk melahirkan janin dari dalam rahim.

Tindakan operasi sectio caesarea dilakukan untuk mencegah


kematian janin maupun ibu yang dikarenakan bahaya atau
komplikasi yang akan terjadi apabila ibu melahirkan secara
pervaginam (Sukowati et al, 2010).

Operasi caesar adalah proses melahirkan bayi yang dilakukan


dengan pembedahan bagian perut serta rahim ibu, tepatnya di atas
tulang kemaluan. Pilihan melakukan operasi caesar biasanya
disebabkan karena kondisi ibu yang berisiko jika melakukan
persalinan normal, atau juga keinginan ibu untuk melahirkan di
waktu tertentu.

Jika dibandingkan dengan persalinan normal, operasi caesar


membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih. Mayoritas pasien
operasi caesar baru bisa pulang ke rumah setelah 3–5 hari menjalani
perawatan di rumah sakit sampai dokter memastikan kondisi ibu stabil.

B.INDIKASI OPERASI SESAR/SECTIO CAESAREA

Menurut Oxorn (2010), indikasi sectio caesarea terbagi menjadi :

1) Panggul sempit dan dystocia mekanis; Disproporsi fetopelik.


panggul sempit atau jumlah janin terlampau besar, malposisi dan
malpresentasi, disfungsi uterus, dystocia jaringan lunak. neoplasma
dan persalinan tidak maju.

2) Pembedahan pada histerektomi, miomektomi ekstensif dan

jahitan luka pada sebagian kasus dengan jahitan cervical atau


perbaikan ostium cervicis yang inkompeten dikerjakan sectio
caesarea.

3) Perdarahan; disebabkan plasenta previa atau abruptio pasenta.

4) Toxemia gravidarum; mencakup preeklamsi dan eklamsi,

hipertensi esensial dan nephritis kronis.

5) Indikasi fetal; gawat janin, cacat, insufisiensi plasenta,

prolapses funiculus umbilicalis, diabetes maternal, inkompatibilitas


rhesus, post moterm caesarean dan infeksi virus herpes pada traktus
genitalis.

C.KOMPLIKASI

Komplikasi sectio caesarea menurut Jitowiyono (2010) yaitu :

1) Pada ibu

(a) Infeksi puerpereal

Komplikasi ini bisa bersifat ringan seperti kenaikan suhu tubuh


selama beberapa hari dalam masa nifas, bersifat berat seperti
peritonitis, sepsis dan sebagainya.

(b) Perdarahan

Perdarahan banyak bisa timbul pada waktu pembedahan jika


cabang-cabang arteri ikut terbuka, atau karena atonia uteri

(c) Komplikasi lain seperti luka kandung kemih, emboli paru

dan sebagainya sangat jarang terjadi

(d) Suatu komplikasi yang baru kemudian tampak, ialah

kurang kuatnya perut pada dinding uterus, sehingga pada

kehamilan berikutnya bisa terjadi ruptur uteri. Kemungkinan


peristiwa ini lebih banyak ditemukan sesuah sectio caesarea
secara klasik.

2) Pada janin

Seperti halnya dengan ibu, nasib anak yang dilahirkan dengan sectio
caesarea banyak tergantung drai keadaan yang menjadi alasan untuk
melakukan sectio caesarea. Menurut statistik di negara-negara
dengan pengawasan antenatal dan intranatal yang baik, kematian
perinatal pasca sectio caesarea berkisar antara 4-7 %.

D.JENIS-JENIS OPERASI CAESAR/SECTIO CAESAREA

Menurut Wiknjosastro (2007), sectio caesarea dapat diklasifikasikan


menajdi 3 jenis, yaitu

1) Sectio caesarea transperitonealis profunda

Merupakan jenis pembedahan yang paling banyak dilakukan dengan


cara menginsisi di segmen bagian bawah uterus. Beberapa
keuntungan menggunakan jenis pembedahan ini, yaitu perdarahan
luka insisi yang tidak banyak, bahaya peritonitis yang tidak besar,
parut pada uterus umumnya kuat sehingga bahaya rupture uteri
dikemudian hari tidak besar karena dalam masa nifas ibu pada
segmen bagian bawah uterus tidak banyak mengalami kontraksi
seperti korpus uteri sehingga luka dapat

sembuh lebih sempurna.

2) Sectio caesarea klasik atau sectio caesarea corporal

Merupakan tindakan pembedahan dengan pembuatan insisi pada


bagian tengah dari korpus uteri sepanjang 10-12 cm dengan ujung
bawah di atas batas plika vasio uterine. Tujuan insisi ini dibuat hanya
jika ada halangan untuk melakukan proses sectio caesarea
Transperitonealis profunda, misal karena uterus melekat dengan kuat
pada dinding perut karena riwayat persalinan sectio caesarea
sebelumnya, insisi di segmen bawah uterus mengandung bahaya dari
perdarahan banyak yang berhubungan dengan letaknya plasenta pada
kondisi plasenta previa. Kerugian dari jenis pembedahan ini adalah
lebih besarnya resiko peritonitis dan 4 kali lebih bahaya ruptur uteri
pada kehamilan selanjutnya.

3) Sectio caesarea ekstraperitoneal

Insisi pada dinding dan fasia abdomen dan musculus rectus dipisahkan
secara tumpul. Vesika urinaria diretraksi ke bawah sedangkan lipatan
peritoneum dipotong ke arah kepala untuk memaparkan segmen bawah
uterus. Jenis pembedahan ini dilakukan untuk mengurangi bahaya dari
infeksi puerpureal, namun dengan adanya kemajuan pengobatan
terhadap infeksi, pembedahan sectio caesarea ini tidak banyak lagi
dilakukan karena sulit dalam melakukan pembedahannya.

E.DAMPAK NYERI POST SECTIO CAESAREA

Persalinan secara sectio caesarea memberikan dampak bagi ibu dan bayi,
nyeri yang hilang timbul akibat pembedahan pada dinding abdomen dan
dinding rahim yang tidak hilang hanya dalam satu hari itu memberi
dampak seperti mobilisasi bounding attachment (ikatan kasih terbatas,
sayang) terganggu/tidak terpenuhi, Activity of Daily Living (ADL)
terganggu pada ibu dan akibatnya nutrisi bayi berkurang sebab
tertundanya pemberian ASI sejak awal, selain itu juga mempengaruhi
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang akan mempengaruhi daya tahan
tubuh bayi yang dilahirkan secara Sectio Caesarea (Afifah, 2009).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Orun (2010) mengenai IMD pada
ibu post sectio caesarea didapatkan hasil bahwa hanya terdapat 2.8%
yang melakukan IMD pada 30 menit pertama setelah persalinan, dan
18.9% satu jam setelah persalinan. Dalam tiga jam pertama, frekuensi
menyusui pada ibu melahirkan bayi secara normal lebih tinggi dari pada
ibu dengan persalinan sectio caesarea. Hal ini membuktikan bahwa IMD
tidak dapat dilakukan secara maksimal pada ibu post sectio caesarea.

Pasca Operasi Caesar

Setelah operasi, pasien akan menjalani perawatan pasca operasi coesar


atau pemulihan di ruang perawatan selama beberapa jam. Selama berada
di ruang perawatan, dokter akan memeriksa tekanan darah pasien, kadar
oksigen, irama jantung, serta suhu tubuh.

Pasien akan diberikan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
ketika efek bius mulai menghilang. Pasien juga akan disarankan untuk
lebih banyak minum dan berjalan-jalan ringan guna mencegah sembelit
dan penggumpalan darah Umumnya, usai menjalani operasi caesar, ibu
akan mengeluarkan darah nifas. Di tiga hari pertama, darah yang keluar
jumlahnya cukup banyak dan berwarna kecoklatan, merah terang, dan
akan berhenti dengan sendirinya setelah enam minggu. Guna
mempercepat pemulihan ibu disarankan tidak melakukan aktivitas berat,
berhubungan seksual, atau mengonsumsi makanan cepat saji dan tinggi
gula.

Sementara itu, beberapa hal yang perlu dilakukan setelah operasi caesar
adalah:

•Mengenakan pakaian yang nyaman.

• Menjaga luka jahitan tetap kering.

• Memperbanyak konsumsi makanan yang bergizi seimbang.

• Mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

• Mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.

Efek Samping Operasi Caesar

Beberapa efek samping yang dapat terjadi pada ibu setelah menjalani
operasi caesar adalah:

• Perdarahan pada area operasi.

• Reaksi alergi terhadap obat, seperti mual dan gatal.

• Cedera operasi.

• Infeksi pada luka operasi.

•Gumpalan darah dalam rahim atau rongga perut Gangguan kehamilan


berikutnya, seperti perlengketan pada rahim atau rongga perut.
• Meningkatkan risiko ruptur uteri

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
hanya menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi
hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
pengumpulan data. klasifikasi, pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan
tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih,
2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di puskesmas Lateri.
Pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan pertimbangan berikut; karena peneliti
berasal dari wilayah atau daerah tersebut dan cukup mengetahui kondisi
masyarakat di wilayah yang menjadi tujuan penelitian.

C. Data dan Sumber Data


Penelitian ini memiliki dua jenis data yaitu; a) Data primer yakni data
yang berasal data dari sumber asli ataupun pertama (Jonathan Sarwono, 2006: 8).
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara langsung pada ibu
yang sudah pernah melakukan operasi Caesar berupa hasil wawancara dan
observasi b) Data Sekunder yakni data yang berasal dari sumber kedua yang
dapat diperoleh melalui, buku-buku, jurnal, brosur dan artikel yang di dapat dari
website yang berkaitan dengan penelitian ini. (Burhan Bungin, 2005:119). Untuk
memperoleh data ini peneliti menggunakan sejumlah buku-buku, contoh
penelitian sebelumnya, dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Data
sekunder biasanya berupa grafik, diagram maupun label dari sebuah informasi.

D. Teknik Pengumpulan
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara ,
observasi, kuesioner , studi pustaka dan pendokumentasian.
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena
melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya.
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab.
studi pustaka Pada umumnya peneliti terlebih dahulu akan mencari
sejumlah buku yang relevan dengan topik penelitian. Kemudian, membacanya
satu persatu demi mendapatkan data yang diperlukan
dokumentasi tidak hanya berpaku pada dokumen teks yang berisi tulisan
pada lembaran kertas, tetapi dokumen juga bisa berupa foto, video, dan sumber
digital.
E. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif.
pada zaman modern ini banyak sekali ibu-ibu yang berada di Lateri yang
melakukan operasi caesar yang disebabkan alasan-alasan tertentu dan
keinginan sendiri. dalam pengumpulan data digunakan teknik kuesioner,
wawancara dan observasi, selain itu penulis menggunakan studi pustaka yaitu
sumber dari media. internet, buku dan koran dan juga studi dokumentasi
( pendokumentasian ).

Analisa data yang di gunakan dalampenelitian ini adalah dengan menggunakan


presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut:
P = x 100%
Keterangan:
P: Presentase yang di cari
F: Frekuensi atau variabel yang di teliti
n: Jumlah sampel.

F. Tahapan Penelitian

1. Tahap pendahuluan dengan membuat latar belakang, merumuskan


masalah, menentukan tujuan dan manfaat penelitian
2. Tahap pembahasan, berupa pemaparan contoh
sebelumnya dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini
3. Tahap metode penelitian berupa jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
data dan sumber data, teknik pengumpulan, teknik analisa data, tahapan
penelitian
DAFTAR PUSTAKA

"Dampak Operasi Caesar terhadap Kehamilan Selanjutnya".

http//www.google.com ( diunduh 22. Oktober 2013).

Halimah. 1998. Operasi Caesar. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Kurnianggi, Apriliza dkk. 2013. Dampak Operasi Caesar terhadap

Kehamilan Selanjutnya. Muara Enim.

Akademi Kebidanan.

-Meiker, Jhon. 1990. Dampak Operasi Caesar. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai