Oleh
Eka Istiqomah 210300799
Diajukan Oleh :
Pembimbing Klinik
Ratnawati, AMK
Tanggal 22 Januari 2022 …………………………
Pembimbing Akademik
Erni Samuti, S.Kep., Ns., M.Kep
Tanggal…………….. …………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sectio Caesarea merupakan tindakan medis yang diperlukan untuk membantu
persalinan dengan indikasi tertentu, baik akibat masalah kesehatan ibu atau kondisi
janin. Persalinan Sectio Caesarea dilakukan ketika persalinan normal tidak bisa
dilakukan lagi. Tindakan Sectio Caesarea saat ini dilakukan tidak lagi dengan
pertimbangan medis, tetapi juga dengan permintaan pasien sendiri atau saran dokter
yang menangani. Hal tersebut yang menjadi faktor penyebab meningkatnya angka
kejadian Sectio Caesarea (Ayuningtyas et al., 2018).
Tindakan operasi Sectio Caesarea menyebabkan nyeri danmengakibatkan
terjadinya perubahan kontinuitas jaringan karena adanya pembedahan. Nyeri
merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan aktual dan potensialyang sangat mengganggu dan menyulitkan
banyak orang dan sangat individual karena rasa nyeri yang tidak dapat dibagi kepada
orang lain (Anjarsari, 2019).
World Health Organization (WHO) menetapkan standar rata-rata persalinan
dengan Sectio Caesarea di sebuah negara adalah sekitar 5-15 persen per 1000 kelahiran
di dunia (Sihombing et al., 2017). Kejadian ibu yang mengalami Sectio Caesarea di
dunia terus meningkat pada tahun 2015, terutama pada negara-negara berpenghasilan
berkembang dan menengah. Pada tahun 2015 selama hampir 30 tahun tingkat
persalinan dengan sectio caesarea menjadi 10% sampai 15% dari semua proses
persalinan di negara- negara berkembang (Puspitaningrum, 2017). Di China ibu Post
Operasi Sectio Caesarea yang mengalami nyeri mencapai 36,4 hingga 39,3 persen dari
jumlahpenduduk setiap tahunnya, bahkan data WHO Global Survey on Maternal and
Perinatal Health menunjukkan ibu Post Operasi Sectio Caesarea yang mengalami nyeri
mencapai 46,2 persen (Sihombing et al., 2017).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Definisi Sectio Caesarea
Sectio Caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi pada
dinding abdomen dan uterus persalinan buatan. Sehingga janin di lahirkan melalui
perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh
dan sehat (Anjarsari, 2019).
Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin denganmembuat sayatan pada
dinding uterus melalui dinding depan perut (Martowirjo, 2018). Sectio Caesarea
adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada
dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh
serta berat janin di atas 500 gram (Sagita, 2019).
2. Klasifikasi
Menurut Ramandanty (2019), klasifikasi bentuk pembedahan Sectio Caesarea
adalah sebagai berikut:
a) Sectio Caesarea Klasik
Sectio Caesarea Klasik dibuat vertikal pada bagian atas rahim. Pembedahan
dilakukan dengan sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira sepanjang 10
cm. Tidak dianjurkan untuk kehamilan berikutnya melahirkan melalui vagina
apabila sebelumnya telah dilakukan tindakan pembedahan ini.
b) Sectio Caesarea Transperitonel Profunda
Sectio Caesarea Transperitonel Profunda disebut juga low cervical yaitu
sayatan vertikal pada segmen lebih bawah rahim. Sayatan jenis ini dilakukan
jika bagian bawah rahim tidak berkembang atau tidak cukup tipis untuk
memungkinkan dibuatnya sayatan transversal. Sebagian sayatan vertical
dilakukan sampai ke otot-otot bawah rahim.
c) Sectio Caesarea Histerektomi
Sectio Caesarea Histerektomi adalah suatu pembedahan dimana setelah janin
dilahirkan dengan Sectio Caesarea, dilanjutkan dengan pegangkatan rahim.
d) Sectio Caesarea EkstraperitonealSectio
Caesarea Ekstraperitoneal, yaitu Sectio Caesarea berulang pada seorangn
pasien yang sebelumnya melakukan Sectio Caesarea. Biasanya dilakukan di
atas bekas sayatan yang lama. Tindakan ini dilakukan denganinsisi dinding dan
faisa abdomen sementara peritoneum dipotong ke arah kepala untuk
memaparkan segmen bawah uterus sehingga uterus dapat dibuka secara
ekstraperitoneum.
3. Manifestasi Klinis
Menurut Martowirjo (2018), manifestasi klinis pada klien dengan post Sectio
Caesarea antara lain :
a. Kehilangan darah selama prosedur pembedahan 600-800 ml.
b. Terpasang kateter, urin jernih dan pucat.
c. Abdomen lunak dan tidakada distensi.
d. Ketidaknyamanan untuk menghadapi situasi baru
e. Balutan abdomen tampak sedikit noda.
f. Aliran lokhia sedangdan bebas bekuan, berlebihan dan banyak
4. Etiologi
menurut Sagita (2019), indikasi ibu dilakukan Sectio Caesarea adalah ruptur uteri
iminen, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini. Sedangkan indikasi dari janin
adalah fetal distres dan janin besar melebihi 4.000 gram> Dari beberapa faktor
Sectio Caesarea diatas dapat diuraikan beberapa penyebab sectio sebagai berikut :
a. CPD (Chepalo Pelvik Dispropotion) adalah ukuran lingkar panggul ibu tidak
sesuai dengan ukuran kepala janin yang dapat menyebabkan ibu tidak dapat
melahirkan secara normal. Tulang-tulang panggul merupakan susunan
beberapa tulang yang membentuk rongga panggul yang merupakan jalan
yang harus dilalau oleh janin ketikaakan lahir secara normal. Bentuk panggul
yang menunjukkan kelainan atau panggul patologis juga dapat menyebabkan
kesulitan dalam proses persalinan normal sehingga harus dilakukan tindakan
operasi. Keadaan patologis tersebut menyebabkan bentuk rongga panggul
menjadi asimetris dan ukuran-ukuran bidang panggul menjadi abnormal.
b. PEB (Pre-Eklamasi Berat) adalah kesatuan penyakit yang langsung disebabkan
oleh kehamilan, sebab terjadinya masih belum jelas. Setelah perdarahan dan
infeksi, preeklamsi dan eklamsi merupakan penyebab kematian maternatal dan
perinatal paling penting dalam ilmu kebidanan. Karena itu diagnosa dini
amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan mengobati agar tidak berlanjut
menjadi eklamsi.
c. KDP (Ketuban Pecah Dini) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda
persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartus. Sebagian besar ketuban
pecah dini adalah hamil aterm di atas 37 minggu.
d. Bayi kembar, tak selamanya bayi kembar dilahirkan secara Sectio Caesarea. Hal
ini karena kelahiran kembar memiliki resiko terjadi komplikasi yang lebih
tinggi daripada kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat
mengalami sungsang atau salah letak lintang sehingga sulit untuk dilahirkan
secara normal.
e. Faktor hambatan jalan lahir, adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan
lahir yang tidak memungkinkan adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan
bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernafas.
f. Kelainan Letak Janin
1) Kelainan pada letak kepala
Letak kepala tengadah, bagian terbawah adalah puncak kepala, pada
pemerikasaan dalam teraba UUB yang paling rendah. Etiologinya kelainan
panggul, kepala bentuknya bundar, anaknya kecil atau mati, kerusakan dasar
panggul. Presentasi muka, letak kepala tengadah (defleksi), sehingga
bagian kepala yang terletak paling rendah ialah muka. Hal ini jarang terjadi,
kira-kira 0,27-0,5 %. Presentasi dahi, posisi kepala antara fleksi dan
defleksi, dahi berada pada posisi terendah dan tetap paling depan. Pada
penempatan dagu, biasnya dengan sendirinya akan berubah menjadi letak
muka atau letak belakang kepala.
2) Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum
uteri. Dikenal beberapa jenis letak sungsang, yakni presentasi bokong,
presentasi bokong kaki sempurna, presentasi bokong tidak sempurna dan
presentasi kaki.
5. Patofisiologis
Adanya beberapa kelainan/hambatan pada proses persalinan yang menyebabkan
bayi tidak dapat lahir secara normal/spontan, misalnya karena ketidakseimbangan
ukuran kepala bayi dan panggul ibu, keracunan kehamilan yang parah, pre
eklampsia dan eklampsia berat, kelainan letak bayi seperti sungsang dan lintang,
kemudian sebagian kasus mulut rahim tertutup plasenta yang lebih dikenal dengan
plasenta previa, bayi kembar, kehamilan pada ibu yang berusia lanjut, persalinan
yang berkepanjangan, plasenta keluar dini, ketuban pecah dan bayi belum keluar
dalam 24 jam, kontraksi lemah dan sebagainya. Kondisi tersebut menyebabkan
perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectio Caesarea (Ramadanty, 2018).
Sectio Caesarea merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas
500gram dengan sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. Dalam proses
operasi, dilakukan tindakan anastesi yang akan menyebabkan pasien mengalami
imobilisasi. Efek anastesi juga dapat menimbulkan otot relaksasi dan menyebabkan
konstipasi. Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan dan
perawatan post operasi akan menimbulkan masalah ansietas pada pasien. Selain itu
dalam proses pembedahan juga akan dilakukan tindakan insisi pada dinding
abdomen sehinggga menyebabkan terputusnya inkontiunitas jaringan, pembuluh
darah, dan saraf-saraf disekitar daerah insisi. Hal ini akan merangsang pengeluaran
histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rangsangan pada area sensorik
sehingga menyebabkan adanya rasa nyeri sehingga timbullah masalah keperawatan
nyeri (Nanda Nic Noc, 2015).
6. Pathway
Nifas
Anastesi Insisi
fisiologis
Psikologis
Nyeri Laktasi
Hambatan Resiko Infeksi
mobilitas fisik
- Taking in,
- taking hold Prolaktin
- letting go menurun
Hisapan
Perubahan menurun
peran
Ketidakefektifan
pemberian Asi
7. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut
b. Ketidakefektifan pemberian Asi
c. Resiko infeksi
8. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 Manajemen Nyeri 1400:
jam diharapkan masalah nyeri akut dapat teratasi - Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
dengan kriteria hasil: yang meliputi lokasi, karakteristik,
Tingkat nyeri onset/durasi, frekuensi, kualitas,
Indikator Outcome intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor
pencetus
Awal Akhir
- Gali bersama pasien faktor yang
Nyeri yang dilaporkan 3 5 memperberat nyeri
- Gunakan komunikasi teraupeutik untuk
Ekspresi Nyeri wajah 3 5
mengetahui pengalaman nyeri dan
Keterangan: penerimaan pasien terhadap nyeri yang
1. Berat dirasakan
2. Cukup berat - Intervensi teknik non farmakologi untuk
3. Sedang mengurangi nyeri
4. Ringan - Anjurkan untuk mengurangi faktor yang
5. Tidak ada dapat memperberat nyeri
- Kolaborasi dengan dokter dan tenaga
kesehatan lainnya terkait pemberian terapi
farmakologi
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 Konseling Laktasi 5244:
pemberian Asi jam diharapkan masalah ketidakefektifan pemberian - Tentukan keinginan dan motivasi
Asidapat teratasi dengan kriteria hasil: ibu untuk melakukan kegiatan
Mempertahankan pemberian Asi 1002: menyusui
Indikator Outcome - Berikan materi pendidikan, sesuai
kebutuhan
Awal Akhir
- Instruksiakan adanya tanda, gejala
Teknik untuk mencegah 2 5 dan strategi dan manajemen jika
nyeri payudara ada penyumbatan saluran asi
Mengenali tanda-tanda 2 5 - Dukung ibu untuk memakai pakain
saluran asi tersumbat yang nyaman dipakai dan BH yang
Mengenali tanda-tanda 2 5 mendukung
mastitis - Diskusiskan stategi yang bertujuan
Puas dengan proses 2 5 untuk mengoptimalkan suplai air
menyusui susu (misalkan pijatan payudara,
Keterangan: perawatan payudara,
1. Berat mengosongkan air susu dll)
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
3. Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 Perawatan post partum 6930
jam diharapkan masalah Resiko infeksi dapat teratasi - Pantau Tanda-tanda vital
dengan kriteria hasil: - Monitor lokia terkait dengan warna,
Status maternal : Post partum 2511 jumlah, bau dan adanya gumpalan
Indikator Outcome - Pantau lokasi fundus.
- Pantau luka perineum atau luka operasi
Tinggi fundus uteri Awal Akhir
- Dorong pergerakan dimulai sejak awal
Kenyamanan 3 5 dan dilakukan secara rutin
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
Aktivitas fisik 2 5
untuk memberikan analgesik sesuai
Jumlah lokia 2 5 kebutuhan
Warna lokia 2 5
Penyembuhan insisi 2 5
Keterangan:
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
DAFTAR PUSTAKA
Pengkajian
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Ny. I
Umur : 36 th 11 bulan
Alamat : Ngluweng 4/1 Ngleri, Playen
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Irt
Diagnosa medis : SC+MOW
Tanggal masuk RS : 17 Januari 2022
No. RM : 21xxxxx
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 40
Jenis kelamin :L
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ngluweng 4/1 Ngleri Playen
Hubungan dengan klien : Suami
B. Keluhan utama
Nyeri bekas luka post op.
P: Saat melakukan aktivitas, Q: Seperti tersayat-sayat, R: Ulu hati dan perut bawah
bekas operasi, S: 6, T: Hilang timbul.
Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang dari poli Obsgyn dengan keluhan kontrol rutin, didapatkan data
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
plasenta letak rendah, gerakan janin +, kenceng-kenceng, mual, muntah nyeri perut
bagian bawah, kemudian pasien dibawa ke bangsal kana untuk dilakukan perawatan
lebih lanjut, Saat dilakukan pengkajian pasien akan dilakukan operasi caessarea,
setalah dilakukan operasi pasien pasien mengatakan nyeri post operasi P: Saat
melakukan aktivitas, Q: Seperti tersayat-sayat, R: Ulu hati dan perut bawah bekas
operasi, S: 6, T: Hilang timbul.
C. Riwayat penyakit dahulu
Keterangan
Laki-laki Garis Perkawinan
F. Riwayat ginekologi
1. Masalah ginekologi : Pasien mengatakan tidak ada masalah pada
masa kehamilan
2. Riwayat KB : IUD selama 3 tahun, tidak ada keluhan
G. Riwayat obstetric
Pemeriksaan obstetric
Status obstetrik : G0P3A0
Bayi rawat gabung : Tidak (BBLR)
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 68kg/151cm
Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg, Nadi: 79 x/menit, RR: 22 x/menit, S: 38
o
C
1. Pemeriksaan cepalo caudal
Kepala
a. Inspeksi dan palpasi kepala
1) Bentuk dan kesimetrisan : Bentuk kepala simetris, bulat
2) Lesi/luka, bersih : Tidak ada lesi, kepala sedikit kotor
b. Inspeksi dan palpasi rambut
1) Kebersihan: Rambut kotor
2) Warna rambut (hitam, abu-abu, merah) : Hitam
3) Tekstrur rambut : rambut lurus, tipis mengkilap
sedikit kasar
4) Observasi distribusi rambut (lebat, jarang, rontok):
Rambut lebat, rontok
c. Palpasi dan auskultasi arteri temporalis (amplitude)
Muka
1) Inspeksi : Tidak ada luka pada wajah
2) Warna, kulit, kesimetrisan : Warna kulit putih kekuningan, kulit muka
bersih, bentuk muka simetris
d. Palpasi otot temporal dan otot masseter
Muka dapat digerakkan, rahang terkunci, pipi dapat dikembungkan, alis dapat
terangkat, dahi dapat berkerut, kelopak mata dapat tertutup.
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
Telinga
a. Ketajaman pendengaran : tidak ada kegagalan respon saat diajak bicara
b. Inspeksi dan palpasi telinga
1) Daun telinga : simetris, warna sama dengan wajah, tidak ada bengkak,
jika ditekuk dapat digerakan
2) Prosessus mastoideus : teraba halus, tidak ada lesi dan nyeri
3) Liang pendengaran : tidak ada bengkak, tidak ada serumen, telinga bersih
c. Bau nafas
Ammonia
Mulut dan tenggorokan
a. Inspeksi dan palpasi mukosa mulut dan bibir :
bentuk simetris, warna merah muda, lembab, tidak ada lesi, tekstur kenyal
b. Inspeksi gigi dan gusi:
berwarna merah muda, gusi lembab, halus tidak ada radang/perdarahan gusi,
gigi bersih, tersusun kuat, tidak terdapat nyeri
c. Inspeksi dan palpasi mukosa buccal
berwarna merah muda, tekstur halus, rata, lembab, posisi pada garis tengah,
tidak ada lesi
d. Inspeksi palatum dan uvula
Palatum lunak berwarna merah mud, palatum keras, bentuk tidak seperti
kubah, tidak ada lesi, tidak ada inflamasi, tidak ada edema, tidak petechie,
tidak ada eksudat, ovula dan palatum dapat terangkat
e. Inspeksi faringeal
Warna merah muda berkilau, tidak ada tanda infeksi
f. Inspeksi tonsil
tidak ada tanda inflamasi
g. Tes rasa
Ketajaman mengecap rasa berfungsi dengan baik
Leher
a. Inspeksi dan palpasi leher
Leher tidak hiperekstensi, tidak ada massa, trachea simetris, bentuk vena dan
arteri datar, denyut arteri teratur, tidak ada distensi, pergerakan bebas
b. Inspeksi, palapasi, auskultasi kelenjar tyroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada suara vaskuler
Dada
Thoraks dan paru
a. Inspeksi thoraks
1) Pernafasa dada/perut, frekuensi pernafasan
Pernafasan dada, 19x/menit
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
5) Kandung kemih : -
6) Ginjal kanan dan kiri : -
d. Palpasi
1) Tinggi fundus uteri : 2 jari diatas pusat
2) Konsistensi fundus : Keras
3) Keempat kuadran : Normal, halus, terdapat nyeri pada perut post SC,
tidak ada massa
4) Hepar : Tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran
5) Limpa : Tidak teraba nyeri
6) Ginjal kanan dan kiri : ginjal kanan lebih superior
Ekstermitas bawah
Panjang Badan : 48 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar lengan : 21 cm
Lingkar dada : 27 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Kulit : kemerahan
c. Genetalia : Normal
d. Anus : Normal
4. Refleks
c. Rooting : Ada
d. Moro : Ada
keadaan pasien saat ini yang mengganggu yaitu nyeri karena luka post op SC
Nutrisi
3. Pola Eliminasi
1) Eliminasi fekal/bowel
b) Waktu : Pagi
d) Konsistensi : Lunak
[ - ] diare
[ - ] inkontinensia bowel
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
2) Eliminasi urin
a) Frekuensi : 3xsehari
Jenis kegiatan 0 1 2 3
BAB/BAK 2
Mandi 2
Ambulasi 2
Berubah posisi 2
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dengan alat
2: dengan bantuan
3 : dengan alat dan bantuan
5. Pola Tidur dan istirahat
Pasien mengatakan jika malam hari sering terbangun karena merasa nyeri
Skala :6
sebagai ibu
- Pasien mengatakan tidak ada rasa takut untuk bertemu orang lain
- Pasien mengatakan apabila ada masalah yang terjadi pada keluarga selalu
baik
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
- Pasien mengatakan tidak pernah merasa kesepian karena ada suami dan
hamil.
Pasien mengatakan tidak ada kejadian luar biasa yang dialami selama 5 tahun
ini, pasien mengatakan setiap ada masalah selalu dibantu oleh suami dan
keluarganya. Pasien mengatakan jika merasa cemas pasien sholat dan mengaji.
apabila ada kegiatan pengajian yang ada di desa pasien selalu menghadiri
Pemeriksaan penunjang
Hematologi
Golongan Darah B
Kimia Darah
A. Analisa Data
DO:
1. 18/01/2022 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri 1400:
09.30 3x8 jam diharapkan masalah nyeri akut dapat - Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
teratasi dengan kriteria hasil: yang meliputi lokasi, karakteristik,
Tingkat nyeri onset/durasi, frekuensi, kualitas, Eka
Indikator Outcome intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor
pencetus
Awal Akhir
- Gali bersama pasien faktor yang
Nyeri yang dilaporkan 3 5 memperberat nyeri
- Gunakan komunikasi teraupeutik untuk
Ekspresi Nyeri wajah 3 5
mengetahui pengalaman nyeri dan
Keterangan: penerimaan pasien terhadap nyeri yang
1. Berat dirasakan
2. Cukup berat - Intervensi teknik non farmakologi untuk
3. Sedang mengurangi nyeri
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
2. 18/01/2022 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Konseling Laktasi 5244:
09.45 pemberian Asi 3x8 jam diharapkan masalah ketidakefektifan - Tentukan keinginan dan motivasi
pemberian Asidapat teratasi dengan kriteria ibu untuk melakukan kegiatan
hasil: menyusui Eka
Mempertahankan pemberian Asi 1002: - Berikan materi pendidikan, sesuai
Indikator Outcome kebutuhan
- Instruksiakan adanya tanda, gejala
Awal Akhir
dan strategi dan manajemen jika ada
penyumbatan saluran asi
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
3. 18/01/2022 Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Perawatan post partum 6930
09.10 3x8 jam diharapkan masalah Resiko infeksi - Pantau Tanda-tanda vital
dapat teratasi dengan kriteria hasil: - Monitor lokia terkait dengan warna,
Status maternal : Post partum 2511 jumlah, bau dan adanya gumpalan Eka
Indikator Outcome - Pantau lokasi fundus.
- Pantau luka perineum atau luka operasi
Tinggi fundus uteri Awal Akhir
- Dorong pergerakan dimulai sejak awal dan
Kenyamanan 3 5 dilakukan secara rutin
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
Aktivitas fisik 2 5
untuk memberikan analgesik sesuai
Jumlah lokia 2 5 kebutuhan
Warna lokia 2 5
Penyembuhan insisi 2 5
Keterangan:
1. Berat
2. Cukup berat
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
C. Tindakan Keperawatan/Implementasi
No. DP HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1 18 januari 10.15 - Melakukan pengkajian nyeri Selasa, 18 Januari 2022 Jam 11.45
2022 - Menggali bersama pasien faktor yang S:
memperberat nyeri - Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi
- Menggunakan komunikasi teraupeutik - Pasien mengatakan masih sulit untuk berpindah Eka
untuk mengetahui pengalaman nyeri dan posisi
penerimaan pasien terhadap nyeri yang - Pengkajian nyeri :
dirasakan P : post SC
- Berikan teknik non farmakologi untuk Q : Nyeri terasa seperti tersayat-sayat
mengurangi nyeri (teknik nafas dalam) R : Perut bagian bawah bekas post SC
- Menganjurkan untuk mengurangi faktor S : Skala 6
yang dapat memperberat nyeri T: Hilang timbul
- Berkolaborasi dengan dokter dan tenaga - Pasien mengatakan akan mengurangi pergerakan
kesehatan lainnya terkait pemberian terapi yang dapat meningkatkan nyerinya, seperti
farmakologi mengangkat beban berat
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
O:
A: Tingkat nyeri
Indikator Outcome
P : Lanjutkan intervensi :
Keterangan:
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
P: Lanjutkan Intervensi
Konseling Laktasi 5244:
- Menentukan keinginan dan motivasi ibu untuk
melakukan kegiatan menyusui
- Memberikan materi pendidikan, sesuai kebutuhan
(Pendidikan kesehatan perawatan payudara) dengan
video
- Menginstruksiakan adanya tanda, gejala dan strategi
dan manajemen jika ada penyumbatan saluran asi
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
3. 18 januari 10.50 Perawatan post partum 6930 Selasa, 18/januari/22 Jam 12.15
2022 - Memantau Tanda-tanda vital S:
- Memonitor lokia terkait dengan warna, - Pasien mengatakan perih dan nyeri pada luka Eka
jumlah, bau dan adanya gumpalan - Pasien mengatakn sedikit ada rembesan darah
- Memantau lokasi fundus. dari bekas operasi
- Memantau luka perineum atau luka
O:
operasi
- Mendorong pergerakan dimulai sejak - Terdapat luka SC tertutup verban dibagian perut
awal dan dilakukan secara rutin - Verban tampak sedikit terdapat darah.
- Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan - Pasien dapat beraktivitas secara perlahan
lain untuk memberikan analgesik sesuai - Warna lokea merah segar
kebutuhan - Jumlah cairan loke 25cc
- Obat yang diberikan
Infus RL
Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam
Seftriakson 2x200 mg
- Hasil pemeriksaan
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
Indikator Outcome
Kenyamanan 3 5 3
Aktivitas fisik 2 5 3
Jumlah lokia 2 5 3
Warna lokia 2 5 3
Penyembuhan insisi 2 5 3
P: Lanjutkan Intervensi
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
1 19 januari 09.20 - Melakukan pengkajian nyeri Rabu, 19 Januari 2022 Jam 10.15
2022 - Menggali bersama pasien faktor yang S:
memperberat nyeri - Pasien mengatakan nyerinya sudah sedikit
- Menggunakan komunikasi teraupeutik berkurang Eka
untuk mengetahui pengalaman nyeri dan - Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan kiri
penerimaan pasien terhadap nyeri yang dan bisa duduk dengan bantuan
dirasakan - Pengkajian nyeri :
- Berikan teknik non farmakologi untuk P : post SC
mengurangi nyeri (teknik nafas dalam) Q : Nyeri terasa seperti tersayat-sayat
- Menganjurkan untuk mengurangi faktor R : Perut bagian bawah bekas post SC
yang dapat memperberat nyeri S : Skala 4
- Berkolaborasi dengan dokter dan tenaga T: Hilang timbul
kesehatan lainnya terkait pemberian terapi - Pasien mengatakan sudah meminum obat yang
farmakologi diberikan
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
O:
A: Tingkat nyeri
Indikator Outcome
P : Hentikan Intervensi
- Pulang
- BB bayi prematur
- Pasien mengetahui cara perawatan payudara
A: Mempertahankan pemberian Asi 1002
Indikator Outcome
Keterangan:
1. Berat
2. Cukup berat
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
Jl. Ringroad Barat Daya No.1, Tamantirto, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269.
Web: www.almaata.ac.id
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
P: Lanjutkan Intervensi
- Meminta pasien untuk melakukan perawatan payudara
secara rutin
3. 19 januari 10.00 Perawatan post partum 6930 Rabu, 19/januari/22 Jam 11.15
2021 - Memantau Tanda-tanda vital S:
- Memonitor lokia terkait dengan warna, - Pasien mengatakan masih terasa perih dan nyeri
jumlah, bau dan adanya gumpalan pada luka Eka
Indikator Outcome
Kenyamanan 3 5 4
Aktivitas fisik 2 5 4
Jumlah lokia 2 5 4
Warna lokia 2 5 4
Penyembuhan insisi 2 5 4
P: Hentikan Intervensi
- Pulang