Disusun Oleh:
Chairullah
NIM. 211133004
VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat
Darurat dan Keperawatan Perioperatif di Tingkat Regional Tahun 2020"
MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat
Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat
Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam Keperawatan Gawat
Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat
Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri, Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan Kerjasama Baik Lokal maupun Regional.
LEMBAR PENGESAHAN
Telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Akademik (Clinical Teacher) dan Pembimbing
Klinik (Clinical Instructure).
Telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa,
Chairullah
NIM. 211133004
Mengetahui,
2.1.1 Defenisi
dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut
dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat
2.1.2 Klasifikasi
sebagai berikut :
segmen uterus.
Sedangkan indikasi dari janin adalah fetal distres dan janin besar
eklamsi.
atas 37 minggu.
itu, bayi kembar pun dapat mengalami sungsang atau salah letak
lintang sehingga sulit untuk dilahirkan secara normal.
adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat
sebagai berikut :
persalinan
2) His lemah/melemah
dan panggul)
9) Hydrocephalus
2.1.5 Patofisiologi
kasus mulut rahim tertutup plasenta yang lebih dikenal dengan plasenta
previa, bayi kembar, kehamilan pada ibu yang berusia lanjut, persalinan
dengan berat di atas 500 gr dengan sayatan pada dinding uterus yang
untuk ibu. Sedangkan untuk janin adalah gawat janin. Janin besar dan
keluar hanya sedikit, luka dari insisi akan menjadi post de entris bagi
kuman. Oleh karena itu perlu diberikan antibiotik dan perawatan luka
dengan prinsip steril. Nyeri adalah salah utama karena insisi yang
dan menimbulkan luka post Sectio Caesarea, yang bila tidak dirawat
Kurlinawati, 2017).
2) Pemantauan EKG
4) Elektrolit
5) Hemoglobin/Hematokrit
6) Golongan Darah
7) Urinalis
2.1.7 Penatalaksanaan
1) Pemberian Cairan
2) Diet
dilakukan pada 6 sampai 8 jam pasca operasi, berupa air putih dan
air teh.
3) Mobilisasi
4) Katerisasi
Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan rasa tidak
7) Obat-obatan lain
8) Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah
9) Pemeriksaan rutin
Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu
selama beberapa hari dalam masa nifas, atau bersifat berta seperti
2) Komplikasi-komplikasi lain
embolisme paru.
3) Komplikasi baru
rawat jalan, riwayat alergi obat, kebiasaan, dan gaya pola hidup.
nifas.
akan keluar.
4) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum : tingkat kesadaran, jumlah GCS, tanda-
kloasma.
nafas abnormal)
patella.
5) Data penunjang
leukosit, trombosit.
tampak meringis.
Kriteria Hasil :
Terapeutik :
Kebersihan tangan meningkat
(5) Batasi jumlah pengunjung
Kebersihan badan meningkat Berikan perawatan kulit pada area edema
(5) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Nyeri menurun (5) dan lingkungan pasien
Pertahankan teknikn aseptic pada pasein beresiko tinggi
Edukasi :
2.2.4 Implementasi
Setelah rencana keperawatan disusun langkah selanjutnya adalah dalam menetapkan tindakan keperawatan. Tindakan ini dapat dilakukan
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah untuk penilaian yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan tujuan. Jika kriteria yang ditetapkan belum tercapai maka
Anggraenil, I.A., D.S. Nurdiati, & R.S. Padmawati. (2015). Keberhasilan ibu bekerja
memberikan asi eksklusif.Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 3(2), 69-76
Asih & Risneni. (2016). Faktor – faktor yang berhubungan dengan persalinan Sectio
Caesarea di RSUD Dr. H Abdul Meoloek Provinsi Lampung. Poltekkes :
Lampung.
Astuti dan Kurniawati. (2017). Pengaruh Pijat Oksitosin dan Memerah ASI terhadap
Produksi ASI pada Ibu Postpartum dengan Seksio Sesarea, Jurnal Pendidikan dan
Pelayanan Kebidanan Indonesia, Vol 2 No 1 hal 1-7, diakses pada tanggal 15
Januari 2018.
Azriani, D & Handayani,S. (2016). faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI
pertama (kolostrum). Center for Research and Development of Health Ecology,
NIHRD. [edisi 2016, diakses tanggal Juni 2017]. Diunduh dari: http:// www.
digilib.ekologi.litbang.depkes.go.id
Denney, A.S., & Tewksbury, R.(2015). How To Write A Literature Review. Journal Of
Criminal Justice Education, 24(2). 218-234
Eka riyanti, Retno Dwi Mulyani, dan Diah Astutiningrum. (2019). “Efektivitas Pijat
Oksitosin terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum Sectio Caesarea
Primipara Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong”. STIKES
Muhammadiyah GombongThe 10th University Research Colloqium 2019
Fadhila et al., (2016). Efektifitas Kombinasi IMD dan Pijat Oksitosin pada Awal Masa
Menyusui terhadap Keberhasilan ASI Eksklusif di BPM Istiqomah Surabaya,
Jurnal Kebidanan, Vol VII No 1, diakses dari http://karyailmiah.unipasby.ac.id
pada tanggal 30 Januari 2018
Fitriyanty, Rada. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum Dengan Masalah
Ketidakefektifan Pola Pemberian ASI Menggunakan Teknik Power Pumping di
Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Tahun 2019. KTI, Prodi DIII Keperawatan.
Pandan : Akper Pemkab Tapanuli Tengah
Harianja, Liska. (2019). Asuhan Keperawatan pada ibu Post Sectio Caesarea dengan
Nyeri Menggunakan Terapi Foot And Hand Massage di RSUD Pandan Tapanuli
Tengah Tahun 2019. KTI, Prodi DIII Keperawatan. Pandan : Akper Pemkab
Tapanuli Tengah
Indiarty. (2015). Asuhan Keperawatan Pada Ny Dengan Post Sectio Caesarae Atas
Indikasi Placenta Previa di Ruang Bougenvile RSUD Dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga. Purwokerto : Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Kesehatan RI Kemenkes RI. (2019). Data dan Informasi Profil Kesehata Indonesia
Tahun 2018 Jakarta : Kementrian Kesehatan RI
Ramandanty, P. Freytisia. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Operasi Sectio
Caesarea Di Ruang Mawar Rsud A.W Sjahranie Samarinda. Karya Tulis Ilimiah,
Prodi D-III Keperawatan. Kalimantan Timur : Politeknik Kesehatan Kalimantan
Timur.
Sagita, F. Erin. (2019). Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Dengan Post Operasi
Sectio Caesarea Di Ruangan Rawat Inap Kebidanan Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2019. Tulis Ilimiah, Prodi D-III Keperawatan. Padang :
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.
Siti Rofi’ah, Sri Widatiningsih, dan Chrina Rahayuni.(2016). “Pengaruh Pijat Oksitosin
Dan Mobilisasi Dini Terhadap Pengeluaran Kolostrum Ibu Post
SectioSugiyono. (2014). Panduan Lengkap Asuhan Keperawatan Kebidanan Ibu
Nifas Normal. Yogyakarta: Deepublish. Dilihat 30 Juni 2018, Https:// Books