Anda di halaman 1dari 12

Nama : Zoro Prita Sitohang

Nim : P07539022168

Kelas : 1D

Tugas Farmakologi Dasar

QUIZ ANTIBIOTIK

1. Jelaskan jenis dan mekanisme kerja obat penyakit TBC?


Jawab :

- Streptomisin
Streptomisin berasal dari isolasi Streptomyces griseus, dan merupakan
antibiotik pertama yang sukses digunakan melawan tuberkulosis

Mekanisme kerja obat :

Streptomisin adalah aminoglikosida yang aktif melawan basil aktif yang


sedang tumbuh. Cara kerja dari antibiotik ini adalah dengan menghambat
inisiasi dari translasi untuk sintesis protein.

- Etambutol
Etambutol adalah agen antimycobacterial yang termasuk dalam
ethylaminobutan. Etambutol efektif bekerja melawan Mycobacterium
tuberculosis tetapi tidak efektif melawan jamur, virus, dan bakteri lain.

Mekanisme kerja obat :

Etambutol bekerja sebagai bakteriostatik melawan bakteri tuberkulosis dan


bakteri yang resistensi terhadap agen antimycobacterial lainnya. Mekanisme
kerja dari Etambutol adalah menghambat sintesis metabolit penting dari
metabolisme sel dan multiplikasi bakteri dengan menghambat pembentukan
asam mikolat dan dinding sel. Penghambatan sintesis dinding sel dilakukan
dengan menghambat arabinosyl transferases yang terlibat dalam sintesis
dinding sel. Hal ini kemudian mengakibatkan permeabilitas dinding sel
bakteri meningkat.

- Pirazinamid
Pirazinamid adalah analog nikotamid yang penting diberikan sebagai OAT
ini pertama bersama isoniazid dan rifampisin untuk pengobatan tuberkulosis.

Mekanisme kerja obat :

Pirazinamid bekerja secara bakteriostatik Pirazinamid dalam bentuk produk


akan dikonversi menjadi asam pirazinoat oleh enzim piramidase bakteri.
Asam pirazinoat dan analognya 5-kloro-pirazinamid dapat menghambat
sintesis asam lemak dari bakteri. Pirazinamid mengganggu lalu lintas energi
dan Transport di membran bakteri. Akumulasi dari asam pirazinoat di dalam
kondisi asam akan mengasamkan sitoplasma dan merusak sel bakteri.

- Rifampisin
Rifampisin adalah salah satu OAT yang paling efektif, bersama dengan
isoniazid, merupakan regimen dasar dari pengobatan tuberkulosis.

Mekanisme kerja obat :

Rifampisin dapat dengan mudah berdifusi masuk menyerang membran sel


karena karakteristik lipofiliknya. Aktivitas bakterisida obat ini bergantung
pada kemampuan obat ini untuk menghambat transkripsi ribonucleotida acid
(RNA).Mekanisme kerja obat ini adalah dengan berikatan pada beta subunit
dari RNA Polimerase (RNAP) yang bergantung pada DNA sehingga
menghambat transkripsi RNA. Komplek ikatan enzim dan obat ini
menghambat inisiasi pembentukan rantai RNA dan juga elongasinya.

- Isoniazid

Isoniazid adalah salah satu obat pilihan untuk obat lini pertama tuberkulosis.
Fungsinya adalah untuk menghambat produksi dari asam mikolat,
komponen dinding sel penting pada bakteri.
Mekanisme kerja :

Mekanisme kerja utama dari isoniazid adalah dengan berfokus pada


pembentukan berbagai senyawa reaktif yaitu reactive oxygen species.Setelah
isoniazid beredar dalam aliran darah, isoniazid akan berdifusi secara pasif
masuk ke dalam tubuh bakteri, yang mana bentuk tidak aktif dari isoniazid
akan diaktifkan oleh MnCl2 dan enzim katalase-peroksidase. Enzim ini juga
berfungsi untuk melawan kadar pH rendah ketika terjadi proses oksidatif
yang mengubah radikal bebas oksigen menjadi H2O2 di dalam
fagosom.Proses ini juga mengubah isoniazid menjadi bentuk aktifnya,
dimana bentuk aktifnya ini akan berikatan dengan NADH di sisi aktif
protein InhA.
Sumber :
http://eprints.undip.ac.id/50613/3/Ivona_Oliviera_22010112130152_Lap.KTI_Bab_
2.pdf

2. Sebutkan dan jelaskan mekanisme kerja obat-obat antibiotik yang


merupakan terapi kombinasi beserta indikasi penyakit nya !

Jawab : antibiotik adalah jenis obat yang diresepkan oleh dokter guna
melawan bakteri. Antibiotik bekerja dengan dua cara, yaitu menghentikan
pertumbuhan dan membunuh bakteri. Jenis-jenis antibiotik
1. Penisilin

Penisilin bekerja dengan mencegah pembentukan dinding sel untuk


membunuh bakteri. Jenis antibiotik ini digunakan untuk mengobati
infeksi paru-paru, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit.
2. Sefalosporin
Cara kerja Sefalosporin sama dengan penisilin, jenis antibiotik ini cukup
efektif untuk mengobati kondisi meningitis dan septikemia

3. Aminoglikosida
Aminoglikosida bekerja mencegah bakteri berkembang biak dengan
menghambat bakteri membuat protein. Jenis antibiotik yang satu ini
umumnya hanya digunakan di rumah sakit untuk mengobati penyakit
serius, seperti septikemia (infeksi yang menyebar pada darah).

4. Makrolida
Makrolida juga bekerja dengan memodifikasi atau menghambat
pembuatan protein oleh bakteri. Jenis antibiotik ini banyak digunakan
untuk mengobati masalah kesehatan seperti, bronkitis, sinusitis, servisitis,
pneumonia, dan faringitis.

5. Tetrasiklin
Sama halnya dengan aminoglikosida dan makrolida, tetrasiklin juga
bekerja mencegah bakteri berkembang biak dengan menghalanginya
membuat protein. Tetrasiklin sering kali digunakan untuk mengobati
infeksi seperti, jerawat dan rosacea (kemerahan dan bintil-bintil pada
wajah).

Sumber : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-
antibiotik

3. Bagaimana mekanisme kerja AB sehingga dikatakan ber spektrum luas dan


spektrum sempit ?

Jawab :

Antibiotik berdasarkan luas spektrum kerjanya dibagi menjadi 2. Antibiotik


bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan maupun membunuh bakteri.
Antibiotik yang bekerja dengan membunuh banyak spesies bakteri termasuk
antibiotik dengan spektrum luas atau antibiotik broad spectrum, sedangkan
antibiotik yang membunuh hanya beberapa spesies bakteri disebut antibiotik
spektrum sempit atau antibiotik narrow spektrum .

Sumber: http://eprints.umm.ac.id/63688/3/BAB%20II.pdf

4. Apa itu resistensi ? Dan kenapa setiap pemberian antibiotik harus


dihabiskan?

Jawab :
Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika antibiotik tidak lagi efektif dalam
membunuh bakteri yang menginfeksi tubuh. Resistensi antibiotik
menyebabkan bakteri tetap berkembang biak dan sulit diobati. Kenapa
pemberian obat harus dihabiskan, karena untuk membasmi bakteri penyebab
penyakit hingga tuntas dan mencegah terjadinya resistensi antibiotik yang
berbahaya.
Sumber : https://www.alodokter.com/resistensi-antibiotik

QUIZ ANTIVIRUS

1. Jelaskan apa itu vaksin ?


Jawab :

Vaksin merupakan antigen (mikroorganisme) yang diinaktivasi atau


dilemahkan yang bila diberikan kepada orang yang sehat untuk
menimbulkan antibodi spesifik terhadap mikroorganisme tersebut, sehingga
bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang penyakit..
Sumber : https://www.biofarma.co.id/id/researcher/detail/vaksin

2. Apa perbedaan vaksin dan antivirus

Jawab :

Vaksin

1. Definisi dari vaksin adalah produk medis yang diberikan melalui


suntikan, mulut/oral, ataupun semprot dengan tujuan menghasilkan
kekebalan terhadap penyakit tertentu (seperti vaksin virus hepatitis B,
maka digunakan untuk vaksinasi pencegahan infeksi virus hepatitis B)
2. Tujuan pemberian vaksin adalah membentuk kekebalan terhadap
penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Sehingga vaksin dapat
ditujuan untuk pencegahan baik untuk yang disebabkan virus atau
kuman, seperti vaksin untuk pencegahan panyakit yang disebabkan
kuman adalah vaksin BCG untuk infeksi TBC; vaksin campak untuk
pencegahan infeksi karena virus Campak
3. Cara kerjanya adalah dengan membentuk sistem kekebalan tubuh yang
dapat melindungi tubuh dari penyakit tertentu selama bertahun-tahun,
seperti vaksin Hepatitis B, perlindungan terhadap infeksi hepatitis B
dapat sampai lebih dari 15 tahun, dan memerlukan evaluasi antibodi
ulang untuk memastikan perlu tambahan vaksinasi hapatitis B atau tidak
4. Jenis vaksin yang ada dapat berupa vaksin dari mikroorganisme mati,
dilemahkan/hidup, vaksin toksoid, dan jenis biosintetik
5. Vaksin diberikan pada manusia yang sehat

Antivirus

1. Definisi dari antivirus adalah obat-obat yang diberikan kepada pasien


yang sakit dan disebabkan oleh infeksi virus. Sehingga, pasien yang
terinveksi virus hanya dapat diobati dengan obat antivirus. Obat
antibiotik tidak dapat mengobatai pasien dengan infeksi virus, seperti
contohnya amoxillin tidak dapat mengobati infeksi Hepatitis B.
2. Tujuan pemberian antivirus adalah pengobatan pasien yang sudah
terinfeksi virus. Seperti pada pasien dengan HIV, pengobatan antivirus
dengan ARV dapat diberikan.
3. Cara kerja obat antivirus adalah dapat dikelompokkan terhadap beberapa
target pengobatan penghambat DNA polimerase, penghambat RNA,
NNRTI, NRTI, penghambat protease, direct acting
4. Jenis obat antivirus tergantung dari virus penyebab nya, sehingga obat
yang sudah diakui secara formal efektifitasnya dapat digunakan pada
pasien dengan infeksi virus tertentu
5. Obat antivirus diberika pada pasien yang sudah dipastikan terinfeksi atau
dalam kondisi sakit

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/vaksinc2cf6b

3. Jelaskan efek samping penggunaan dari masing-masing obat anti virus


Jawab:
• Interferon
Interferon bekerja dengan meningkatkan respon kekebalan tubuh serta
menghambat pertumbuhan virus. Contoh obat interferon adalah:
1.Interferon Alfa-2a
Ada beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan interferon
alfa-2a, yaitu:
• Nyeri, bengkak, atau kemerahan di tempat suntikan
• Mual, muntah, atau diare
• Sakit perut atau hilang nafsu makan
• Sakit punggung
• Pusing
• Mulut kering
• Perubahan indera perasa
• Gejala flu, yang ditandai dengan demam, kelelahan, nyeri otot
• Rambut rontok sementara
2.Interferon Alfa-2b
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan Interferon
Alfa-2b adalah:
• Gejala flu, seperti pilek atau hidung tersumbat
• Sakit kepala atau pusing
• Rasa lelah yang tidak biasa
• Mual, muntah, hilang nafsu makan
• Diare atau sakit perut
• Rambut menipis
• Nyeri, bengkak, atau iritasi di lokasi penyuntikan suntik
3.Interferon Alfa n-3
Ada beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan interferon
alfa-n3, yaitu:
• Sakit kepala atau pusing
• Nyeri otot atau nyeri sendi
• Rasa lelah yang tidak biasa
• Mual, muntah, atau mulut kering
• Diare atau sakit perut
• Nyeri, bengkak, dan kemerahan di area penyuntikan

• Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI)


NRTI adalah salah satu obat antivirus antiretroviral (ARV) yang digunakan
untuk menangani HIV/AIDS. Obat NRTI bekerja dengan cara menghambat
perkembangan virus HIV dalam sel tubuh. Contoh obat NRTI adalah:
1.Adefovir
Beberapa efek samping yang dapat muncul jika mengonsumsi adefovir adalah:
• Sakit kepala
• Lemas
• Diare
• Mual atau muntah
• Kembung
• Nyeri perut

2.Emtricitabine-Tenofovir

Emtricitabine-tenofovir dapat menyebabkan sejumlah efek samping, seperti:


• Sakit kepala
• Pusing
• Mual
• Sakit perut
• Ruam kulit
• Depresi
• Cemas
• Sulit tidur pada malam hari
• Mimpi buruk atau mimpi yang aneh
• Dada terasa panas (heartburn)
• Berat badan menurun
• Tangan atau kaki terasa nyeri, panas, atau kesemutan

3.Zidovudine

Zidovudine dapat menyebabkan sejumlah efek samping, di antaranya:


• Sakit kepala
• Demam
• Batuk
• Mual muntah
• Hilang nafsu makan
• Tangan, kaki, wajah, atau bokong terlihat lebih kecil karena kehilangan
lemak
Sumber: https://www.alodokter.com/obat-antivirus

4. Jelaskan farmakoterapi dan mekamnisme kerja obat antivirus untuk penyakit


influensa, HIV, herpes!
Jawab:
1.Influenza
Ada 2 golongan utama pengobatan antivirus untuk influenza, yaitu:
adamantane dan neuraminidase inhibitor.
- Adamantane (M2 inhibitor)
Mekanisme kerja amantadine adalah dengan menghambat channel M2 pada
virus influenza. Setelah virus masuk ke dalam sel melalui endositosis, maka
channel M2 bekerja memompa proton ke dalam virus. Akibatnya, pH di dalam
virus akan turun. Penurunan pH ini akan memicu replikasi virus. Dengan
amantadine menghambat channel M2, maka replikasi virus akan dihambat.
Amantadine efektif menghambat replikasi influenza A, tetapi tidak untuk
influenza B dan influenza C. Akan tetapi, akhir-akhir ini dilaporkan makin
banyak resistensi influenza terhadap amantadine. Dengan demikian, saat ini
amantadine sudah tidak direkomendasikan lagi untuk pengobatan influenza.
- Rimantadine adalah derivat amantadine. Rimantadine pertama kali mendapat
approval FDA untuk pengobatan influenza pada tahun 1994.
Mekanisme kerja rimantadine serupa dengan amantadine, yaitu menghambat
channel M2. Pada pandemi flu tahun 2009, diketahui sebagian besar dari virus
influenza A telah resisten terhadap rimantadine. Sejak saat itu rimantadine
tidak direkomendasikan lagi untuk pengobatan influenza. Neuraminidase
Inhibitor Beberapa obat antivirus yang termasuk neuraminidase inhibitor,
yaitu: oseltamivir dan zanamivir. Penghambat neuraminidase bekerja dengan
cara menghambat enzim neuraminidase virus. Virus yang telah bereplikasi di
dalam sel, akan menempel pada dinding dalam dari membran sel.
Neuraminidase diperlukan oleh virus yang telah terbentuk untuk dapat keluar
dari sel. Karena neuraminidase dihambat, maka virus tidak dapat keluar dari
sel. OSELTAMIVIR Ada 2 sediaan oseltamivir, yaitu kapsul 75 mg dan
suspensi (12 mg/mL). Indikasi: Pengobatan: untuk penyakit akut tanpa
komplikasi pada pasien berusia lebih dari 1 tahun yang sudah mengalami
gejala tidak lebih dari 2 (dua) hari.
2.HIV
HIV/AIDS adalah kondisi kronis yang disebabkan oleh infeksi human
immunodeficiency virus.
Pada orang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuh akan melemah
sehingga sulit melindungi dari berbagai penyakit infeksi. Bagi kebanyakan
orang, minum obat ARV sangat efektif untuk mengendalikan gejala HIV.
Obat ini diharapkan dapat mengendalikan infeksi virus sehingga pasien
ODHA bisa hidup sehat sekaligus mengurangi risiko penularan kepada orang
lain. Obat antiretroviral (ARV) bekerja dengan cara mengurangi jumlah viral
load HIV sampai ke kadar yang sangat rendah, bahkan mungkin virus tidak
lagi terdeteksi dalam tes viral load untuk HIV.Dengan begitu, infeksi virus
HIV tidak dapat menyebabkan gangguan pada sistem imun. Viral load HIV
adalah perbandingan jumlah partikel virus HIV per 1 mililiter dalam darah.
3.Herpes
Acyclovir adalah obat untuk penyakit herpes .mekanisme kerja acyclovir Obat
ini bekerja dengan menurunkan kemampuan virus dalam menggandakan diri,
yaitu melalui penghambatan DNA polymerase dan replikasi DNA virus,
sehingga mencegah pembentukan DNA virus tanpa mempengaruhi sel normal
(sel tubuh).

Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/399619-antivirus-untuk-
influenza-71a1f129.pdf
https://spiritia.or.id/informasi/detail/357
http://sipio.tangerangselatankota.go.id/direktori-obat/antivirus/11#:~:text=Obat
%20ini%20bekerja%20dengan%20menurunkan,HARUS%20SESUAI%20DENGAN
%20PETUNJUK%20DOKTER

QUIZ

1. Jelaskan mekanisme obat antimalaria


Jawab:
Mekanisme kerja obat anti malaria adalah dengan menghambat sintesis folat.
Seperti pada bakteri, plasmodium harus mensintesis asam folat
menggunakan PABA sebagai metabolit yang penting. Asam folat direduksi
menjadi asam tetrahidrofolat oleh enzim dihidrofolat reduktase (DHFR).

Sumber:https://www.academia.edu/14806116/
PENYAKIT_MALARIA_DAN_MEKANISME_KERJA_OBAT_OBAT_ANTIMA
LARIA
Roihatul Muti’ah
1Oktober 2012
PENYAKIT MALARIA DAN MEKANISME KERJA OBAT-OBAT
ANTIMALARIA

2. Jelaskan mekanisme kerja obat anti jamur


Jawab:
Mekanisme kerja obat antijamur adalah dengan mempengaruhi sterol
membran plasma sel jamur, sintesis asam nukleat jamur, dan dinding sel
jamur yaitu kitin, β glukan, dan mannoprotein

Sumber: https://www.honestdocs.id/anti-jamur

DR. VINA SETIAWAN

Jul 17, 2019

Anti Jamur: Informasi Manfaat dan Cara Kera

3. Jelaskan mekanisme kerja obat antelmentik (anti cacing)


Jawab:
Obat cacing atau antihelmintik bekerja dengan melumpuhkan saraf dan otot
cacing, menghambat penyerapan nutrisi pada tubuh cacing, atau mencegah
reproduksi cacing dewasa. Cara kerja obat ini menyebabkan cacing tidak
dapat tumbuh dan berkembang biak, kemudian mati dan terbawa keluar
bersama tinja.

Sumber: https://www.alodokter.com/obat-cacing#:~:text=Obat%20cacing%20atau
%20antihelmintik%20bekerja,dan%20terbawa%20keluar%20bersama%20tinja.
8 September 2022
Dr. Meva Nareza
Obat Cacing

4. Jelaskan terapi farmakologi dan mekanisme kerja obat antibakteri untuk


penyakit disaluran cerna!
Jawab:
Farmakoterapi secara harfiah dikatakan juga terapi dengan obat. Yang
dimana merupakan salah satu aspek yang penting dalam penanganan
berbaagai penyakit. Dalam hal manajemen terapi, dikenal berbagai terapi
lain seperti terapi bedah, fisioterapi dan pisikoterapi bahkan berbagai terapi
alternatif seperrti akupungtur. Masing- masing terapi tersebut meiliki peran
tersendiri.
Mekanisme kerja antibakteri untuk penyakit saluran cerna adalah menyerap
racun penyebab penyakit di saluran pencernaan. Setelah itu, racun akan
dibuang bersama dengan kotoran atau feses.

Sumber: (BUKU_FARMAKOTERAPI_SALURAN_CERNA_UJI_TURNITIN.
M. Yanis musdja M.sc Apt
Azrifitria, M.si Apt
FARMAKOTERAPI SALURANCERNA
21-Mar-2020 )

Anda mungkin juga menyukai