NIM : P07539022039
KELAS : 1A
Diare, muntah-muntah, dan reaksi alergi adalah beberapa efek samping umum. Co-
amoxiclav juga meningkatkan risiko infeksi jamur, sakit kepala, dan masalah
trombus. Penggunaan ini tidak direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki
alergi terhadap penisilin. Amoksisilin lumayan aman untuk dipakai selama kehamilan.
4. Apa itu resisten? Dan kenapa setiap pemberian Antibiotik harus dihabiskan?
Jawab :
Resistensi antibiotik merupakan konsekuensi dari penggunaan antibiotik yang salah,
dan perkembangan dari suatu mikroorganisme itu sendiri, bisa jadi karena adanya
mutasi atau gen resistensi yang didapat (WHO, 2012).
Antibiotik merupakan obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengobati infeksi
bakteri. Obat ini dianjurkan untuk selalu dihabiskan meskipun kondisi tubuh sudah
membaik.
Antibiotik sendiri harus dihabiskan untuk menghentikan infeksi bakteri muncul
kembali, serta mengurangi risiko bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik.
Resistensi merupakan keadaan di mana bakteri tidak dapat dibunuh lagi dengan
antibiotik. ( WHO, 2012)
Namun yang perlu diingat adalah alasan utama pemberian antibiotik digunakan untuk
menyembuhkan infeksi bakteri, bukan untuk mencegah resistensi obat.
SOAL QUIZ ANTIVIRUS
Antivirus merupakan suatu zat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan dan
melawan infeksi virus secara spesifik. Terdapat dua jenis antivirus, yaitu yang secara
alami dapat dihasilkan tubuh ataupun yang berasal dari obat-obatan. Antivirus alami
dalam tubuh di antaranya adalah protein interferon alpha dan beta yang dapat
mengenali sel yang terinfeksi virus secara spesifik, lalu memberi sinyal pada sel lain
untuk mencegah proses perkembangbiakan virus. Adapun antivirus obat COVID-19
yang telah digunakan antara lain lopinavir/ritonavir, hidroksiklorokuin, deksametason,
remdesivir, dan lain-lain.
Referensi :
Chen, J., & Lu, H. (2021). New challenges to fighting COVID-19: Virus variants,
potential vaccines, and development of antivirals. Communication.
doi:10.5582/bst.2021.01092
Clarck, D. P. & Pazdernik, N. J. (2009). Biotechnology: Applying the Genetic
Revolution. Elsevier: Burlington.
Nafizahni, M. (2021, Maret 26). Types of Covid-19 Vaccines: What Are The
Differences? Diambil kembali dari Covid-19 Jakarta:
https://corona.jakarta.go.id/en/artikel/kenalan-dengan-vaksin-vaksin-covid-19-yuk
World Health Organization. (2020). World Health Organization. Diambil kembali dari
Vaccines Explained: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-
2019/covid-19-vaccines/explainers
4. Jelaskan farmakoterapi dan mekanisme kerja obat antivirus untuk penyakit influenza,
HIV, Herpes!
Jawab :
Obat antivirus yang paling sukses hingga saat ini adalah asiklovir yang merupakan
penemuan kebetulan. Asiklovir yang sebelumnya diproduksi sebagai obat antikanker
ternyata memiliki aktivitas in vitro yang baik terhadap virus herpes simplex dan
setelah uji klinis, asiklovir itu diizinkan untuk digunakan sebagai obat antivirus di
tahun 1980-an. Selanjutnya, antivirus dirancang dan diproduksi dengan target virus
yang spesifik sehingga akan menghambat replikasi virus (Goura dan Tim, 2009).
Antivirus untuk influenza
Pengobatan untuk infekksi antivirus pada saluran pernapasan termasukinfluenza tipe
A & B, virus sinsitial pernapasan (RSV).
1. Amantadin dan Rimantadin
Mekanisme kerja Amanatadin dan rimantadin merupakan antivirus yang bekerja
padaprotein M2 virus, suatu kanal ion transmembran yang diaktivasi oleh pH.Kanal
M2 merupakan pintu masuk ion ke virion selama proses uncoating.Hal ini
menyebabkan destabilisasi ikatan protein serta proses transport DNA virus ke
nucleus. Selain itu, fluks kanal ion M2 mengatur pH kompartemen intraseluler,
terutama aparatus Golgi.
2. Inhibitor Neuraminidase ( Oseltamivir, Zanamivir)
Mekanisme kerja Asam N-asetilneuraminat merupakan komponen mukoprotein
padasekresi respirasi, virus berikatan pada mucus, namun yang menyebabkan
penetrasi virus ke permukaan sel adalah aktivitas enzim neuraminidase.Hambatan
terhadap neuraminidase mencegah terjadinya infeksi.Neuraminidase juga untuk
penglepasan virus yang optimal dari sel yangterinfeksi, yang meningkatkan
penyebaran virus dan intensitas infeksi. Hambatan neuraminidase menurunkan
kemungkinan berkembangnya influenza dan menurunkan tingkat keparahan, jika
penyakitnya berkembang
3. Ribavirin
Mekanisme kerja Ribavirin merupakan analog guanosin yang cincin purinnya
tidaklengkap. Setelah mengalami fosforilasi intrasel, ribavirin trifosfat mengganggu
tahap awal transkripsi virus, seperti proses capping danelongasi mRNA serta
menghambat sintesis ribonukleoprotein.
2. Golongan Antifolat
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat sintesis asam folat yang berperan
dalampembentukan DNA sel parasit. Ketika sintesis asam folat terhambat, aktivitas
pertumbuhan sel Plasmodium akan terhambat dan secara bertahap akan mengalami
kematian. Obat yang termasuk ke dalam golongan ini yaitu sulfadoksin, proguanil dan
pirimetamin.
Sumber : Heinberg A, Kirkman L. The molecular basis of antifolate resistance in Plasmodium
falciparum: looking beyond point mutations. Ann N Y Acad Sci. 2015 Apr;1342(1):10–8.
4. Golongan Artemisinin
Mekanisme kerja golongan artemisinin yaitu berinteraksi dengan Ferriprotoporphyrin
IX asam dengan menghasilkan spesies radikal bebas yang bersifat toksik. Struktur
jembatan peroksida pada molekul artemisinin dapat diputus oleh ion fero yang berasal
dari hemoglobin, menjadi radikal bebas yang reaktif sehingga membunuh parasit.
Contoh obat dari golongan ini yaitu artesunat, artemisinin, dihidroartemisinin dan
artemether.
5. Golongan Miscellaneous
Obat yang termasuk ke dalam golongan ini diantaranya lumefantrin, halofantrin, dan
atovaquon. Lumefantrin bekerja sama dengan golongan artemisinin mencegah
detoksifikasi hem dalam parasit vakuola makanan, sehingga menyebabkan akumulasi
kompleks hem yang toksik. Halofantrin bekerja dengan membentuk kompelks dengan
FP IX, halofantrin efektif dalam mengatasi multi resisten obat antimalaria, akan
tetapi efek samping berupa gagal jantung menjadikan pemakaian halofantrin ini harus
diwaspadai. Atovaquon bekerja dengan menghambat rantai transport elektron pada
mitokondria, sehingga mengakibatkan fungsi mitokondria menjadi rusak. Peranan
mitokondria adalah membantu dalam biosintesis purin.
6. Golongan ACT dan non ACT Beberapa penelitian telah menemukan banyaknya
obat antimalaria yang telah resisten terhadap Plasmodium sp sehingga WHO
menganjurkan pengobatan dengan kombinasi ACT (Artemisinin Combination
Therapy) dan non ACT.
2. Jelaskan mekanisme Kerja obat anti jamur!
Jawaban :
Mekanisme kerja obat antijamur adalah dengan mempengaruhi sterol membran
plasma sel jamur, sintesis asam nukleat jamur, dan dinding sel jamur yaitu kitin, β
glukan, dan mannooprotein (Gubbins et al., 2009).
1. Sterol membran plasma : ergosterol dan sintesis ergosterol.
Ergosterol adalah komponen penting yang menjaga integritas membran sel
jamur dengan cara mengatur fluiditas dan keseimbangan dinding membran sel jamur.
Kerja obat antijamur secara langsung (golongan polien) adalah menghambat sintesis
ergosterol dimana obat ini mengikat secara langsung ergosterol dan channel ion di
membran sel jamur, hal ini menyebabkan gangguan permeabilitas berupa kebocoran
ion kalium dan menyebabkan kematian sel. Sedangkan kerja antijamur secara tidak
langsung (golongan azol) adalah mengganggu biosintesis ergosterol dengan cara
mengganggu demetilasi ergosterol pada jalur sitokrom P450 (demetilasi prekursor
ergosterol) (Gubbins et al., 2009).
2. Sintesis asam nukleat
Kerja obat antijamur yang mengganggu sintesis asam nukleat adalah dengan
cara menterminasi secara dini rantai RNA dan menginterupsi sintesis DNA. Sebagai
contoh obat antijamur yang mengganggu sintesis asam nukleat adalah 5 flusitosin
(5FC), dimana 5 FC masuk ke dalam inti sel jamur melalui sitosin permease. Di
dalam sel jamur 5FC diubah menjadi 5 fluoro uridin trifosfat yang menyebabkan
terminasi dini rantai RNA. Trifosfat ini juga akan berubah menjadi 5 fluoro
deoksiuridin monofosfat yang akan menghambat timidilat sintetase sehingga memutus
sintesis DNA (Gubbins et al., 2009).
3. Unsur utama dinding sel jamur : glukans
Dinding sel jamur memiliki keunikan karena tersusun atas mannoproteins,
kitin, dan α dan β glukan yang menyelenggarakan berbagai fungsi, diantaranya
menjaga rigiditas dan bentuk sel, metabolisme, pertukaran ion pada membran sel.
Sebagai unsur penyangga adalah β glukan. Obat antijamur seperti golongan
ekinokandin menghambat pembentukan β1, 3 glukan tetapi tidak secara kompetitif.
Sehingga apabila β glukan tidakterbentuk, integritas struktural dan morfologi sel
jamur akan mengalami lisis (Gubbins et al., 2009).
4. Jelaskan terapi farmakologi dan mekanisme kerja obat anti bakteri untuk penyakit
disaluran cerna!
Jawab :
Terapi farmakologi merupakan pengelolaan hipertensi menggunakan obat-obatan
yang dikenal dengan obat antihipertensi baik golongan diuretik, penghambat
adrenergik maupun vasodilator (Divine, 2012).
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba, terutama fungi, yang dapat
menghambat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik dewasa dibuat
secara semisintetik atau sintetik penuh. Antibiotik dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu spektrum sempit seperti Benzil Penisilin dan Sptreptomisin, dan juga
spektrum luas contohnya Kloramfenikol dan Tetrasiklin.(Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2018).
Mekanisme Kerja Tiamfenikol
Memiliki mekanisme kerja yaitu biosintesis protein menghambat
aktivitas peptidiltransfase, dihambat melalui ikatan pada sub unit 50S.
Mempunyai aktivitas bakteriostatik yang luas baik terhadap organisme gram
positif maupun gram negatif (Medicines & Unit, 1997).