Anda di halaman 1dari 19

Informasi Obat (K)

Informasi Obat (K)


Putri Aulia Rahmawati 18334026
Siti Aminah 22334754
PEMBAHASAN

01 02 03
Penggolongan secara
Definisi Antibiotik Klasifikasi Antibiotik
umum

04 05 06

Terapi Antibiotik Dosis Efek Samping


01

Definisi Antibotik
Definisi Antibiotik
Antibakteri atau Antibiotik (L. anti = lawan, bios = hidup)
merupakan zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri
yang mampu menghambat pertumbuhan atau mematikan kuman,
namun memiliki toksisitas yang rendah bagi manusia

Kata antibiotik sering diartikan sebagai sebuah substansi yang


digunakan untuk melawan mikroba, bersinonim dengan antibiotic

Antibiotik yang membunuh bakteri disebut bakterisidal,


sedangkan antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri
disebut bakteriostatik.
02
Penggolongan
secara Umum
Penggolongan Secara Umum
Beta Laktam

Aminoglikosid
Kloramfenikol
a

Kuinolon Tetrasiklin

Linkomisin Makrolida
03
Klasifikasi
Antibiotik
Berdasarkan mekanisme Aksi
Inhibitor sintesis dinding Inhibitor sintesis protein Mengubah permeabilitas
bakteri bakteri membran sel

Antibiotik menghambat sintesis merusak fungsi subunit 50S Antibiotik yang mengacaukan
peptidoglikan pada dinding sel ribosom seperti golongan sintesa molekul lipoprotein di
bakteri seperti golongan β-lactam kloramfenikol, makrolida, membran sel sehingga
(penisilin, sefalosporin, dan klindamisin, linezolid dan meningkatkan permeabilitas dan
carbapenem) dan golongan streptogramin serta antibiotik zat-zat yang ada di dalam sel
glikopeptida (vancomicin, yang bekerja dengan berikatan dapat merembas keluar,
bacitracin) pada subunit 30S ribosom seperti contohnya polimiksin dan
aminoglikosida dan tetrasiklin daptomycin
sehingga terjadi penghambatan
Menghambat sintesis asam folat pertumbuhan bakteri atau Mengganggu sintesis DNA
bacteriostatic.
antimetabolik yang bekerja mempengaruhi metabolisme asam
dengan memblok enzim dalam nukleat dengan menghambat
proses sulfonamid asam folat polimerisasi RNA dan
seperti kombinasi sulfonamide menghambat topoisomerase
dan trimethoprim. seperti Quinolon, Rifampisin
Situs Target Antibiotik
Berdasarkan Spektrum Kerja

Spektrum Luas (Broad Spektrum Sempit (Narrow


Spektrum) Spektrum)
Antibiotik spektrum luas yaitu terasiklin dan Antibiotik spektrum sempit efektif melawan satu
sefalosporin yang baik untuk menyerang jenis organisme. Contohnya obat penisilin dan
organisme gram positif maupun negative. eritromisin yang dipakai untuk mengobatasi
Biasanya digunakan untuk mengobati infeksi infeksi karena bakteri gram positif. Sifatnya yang
yang belum diketahui bakteri penyebabnya karena selektif maka lebih aktif dalam melawan
harus melakukan pembiakan. organisme tunggal daripada antibiotic
berspektrum luas.
Berdasarkan Struktur Molekul
Beta Laktam

Penisilin Sefalosporin
memiliki struktur umum yang terbentuk dari memiliki spektrum aktivitas lebih luas dari
cincin tiazolidin yang melekat pada cincin β- penisilin karena stabilitas yang lebih besar
Lactam mebawa gugus amino bebas sehingga dengan adanya β-Lactamase. Inti dari
membentuk inti asam 6-aminopenicillanic (6- sefalosporin adalah asam 7-
APA). aminocephalosporanic yang memiliki
kemiripan yang dekat dengan asam 6-
aminopnecillanic
Carbapenem
Monobactam
mampu menahan hidrolisis enzim β-
Lactamse sehingga aktifitas antibiotik tetap Struktur cincin β-Lactam dari Monobactam
bekerja. Carbapenem, memiliki spektrum berdiri dan tidak menyatu dengan cincin lain.
aktivitas terluas dan potensi terbesar Monobactam tidak efektif terhadap bakteri
melawan bakteri gram positif dan gram gram positif maupun anaerob. Pemberian
negatif sehingga sering disebut “antibiotik monobactam dengan cara injeksi dan inhalasi
pilihan terakhir”
Makrolida
● memiliki struktur utama cincin lakton yaitu amino dan gula
netral dilekatkan oleh ikatan glikosidik
● Mekanisme kerja antibiotik Makrolida yaitu penghambatan
pertumbuhan bakteri (bacteriostatic), tetapi dalam konsentrasi
yang tinggi dapat mematikan bakteri (bacterisidal).
Erythromycin merupakan obat pertama kali yang tersedia di
kelompok ini, Clarithromycin dan Azithromycin merupakan
turunan dari Erythromycin yang memiliki aktivitas menghambat
sintesis protein dengan mengikat subunit 50S ribosomal RNA
bakteri
● Eryrthromycin aktif terhadap pneumococci, streptococci,
staphylococci dan corynebacteria (difteri, sepsis corynebacteria,
erythrasma).
● Clarithromycin aktif terhadap Mycobacterium leprae,
Toxoplasma gondii, and H influenzae
● Azithromycin aktif terhadap M avium kompleks dan T gondii.
Semua makrolida umumnya diekskresi melalui hati dan
This Photo by Unknown Author is licensed sebagian melalui urin
under CC BY
Kloramfenikol

● menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat secara


terbalik ke subunit 50S ribosom sehingga menghambat
pembentukan ikatan peptide
● Kloramfenikol merupakan antibiotik broad-spectrum yang
berkhasiat bakteriostatik terhadap gram positif aerob maupun
anaerob dan bakteri gram negative
● Kloramfenikol dapat bersifat bakterisid terhadap H. influenza,
Neisseria meningitides, dan beberapa jenis Bacteroides.
Clarithromycin aktif terhadap Mycobacterium leprae,
Toxoplasma gondii, and H influenzae
● Kloramfenikol dianjurkan untuk infeksi tifus (Salmonella typhi)
This Photo by Unknown Author is licensed dan meningitis (H. influenzae)
under CC BY
04

Terapi Antibiotik
Antibiotik yang merupakan antimikroba seringkali digunakan pada beberapa keadaan :

1) Terapi empirik / presumtif

Terapi empirik merupakan pemberian terapi berdasarkan pengalaman dengan entitas klinis tertentu yang merujuk pada
hasil uji klinis. Dengan harapan intervensi dini akan menurunkan morbiditas dan mortalitas. Terapi empirik diberikan
sebelum hasil kultur dan sensitivitas tes keluar. Terapi ini dapat memberikan manfaat yang nyata pada beberapa kasus,
namun pada kasus klinis lain juga dapat tidak bermanfaat atau justru membahayakan.

2) Terapi definitif

Terapi definitif merupakan terapi yang diberikan setelah adanya hasil kultur dan hasil tes sensitivitas mikroba /
Antimicroba Susceptability Test (AST). Terapi definitif terutama digunakan pada kasus-kasus seperti infeksi mikroba
yang mengancam jiwa, terapi yang berkepanjangan (endocarditis, meningitis, septic artritis, dll), serta pasien yang tidak
mengalami perbaikan klinis setelah pemberian terapi antibiotik empirik.

3) Terapi profilaksis

Terapi profilaksis merupakan pemberian terapi dengan tujuan mencegah kejadian infeksi pada berbagai keadaan. Terapi
profilaksis harus digunakan jika efikasi dan manfaatnya terbukti. Terapi profilaksis dapat dibagi menjadi dua:
a. Profilaksis bedah : Bertujuan menurunkan insiden infeksi luka bedah setelah operasi
b. Profilaksis non bedah : Profilaksis non bedah merupakan pemberian antibiotic dengan tujuan mencegah kolonisasi
(infeksi asimptomatik) atau mencegah timbulnya penyakit setelah kolonisasi / inokulasi patogen
05
Dosis & Efek
Samping
Nama
Dosis Kemasan Kontra Indikasi Efek Samping
Antibiotik

Hipersensitivitas atau riwayat reaksi alergi


Kejang (dosis tinggi), reaksi Jarisch-Herxheimer
berat (misalnya anafilaksis, sindrom Stevens-
Dewasa dan Anak 20 mg/kgBB/hr : 250-500 mg. (dalam pengobatan penyakit Lyme), kristaluria (dosis
Dus, 10 Strip Johnson) terhadap amoksisilin atau -laktam
Amoxicillin Anak dengan BB <20 kg : 20-40 mg/kgBB dalam parenteral tinggi), waktu protrombin memanjang,
@ 10 kaplet lainnya (misalnya penisilin, sefalosporin,
2 dosis terbagi tiap 8 jam. mual, diare, muntah, perubahan warna gigi (coklat,
karbapenem, monobaktam). Mononukleosis
kuning, abu-abu) terutama pada anak-anak.
menular (dicurigai atau dikonfirmasi).

Infeksi saluran pernafasan : 250?500 mg setiap 6 jam.


Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin :
500 mg setiap 6 jam. Anak-anak dengan berat badan 20 Dus, 10 Strip Diare, Merasa mual dan muntah, Mulut atau lidah
Ampicillin Hipersensitif terhadap penisilin.
kg atau kurang : 50?100 mg/kg BB sehari diberikan @ 10 Tablet terasa sakit
dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Pada infeksi yang
berat dianjurkan diberikan dosis yang lebih tinggi.

Gangguan umum dan kondisi situs admin: Reaksi


situs aplikasi (misalnya peradangan, iritasi, sensasi
terbakar, nyeri, kekeringan, sifat berminyak), reaksi
Dewasa : Infeksi berat : 150 - 300 mg tiap 6 jam. situs injeksi (misalnya nyeri, iritasi, abses, indurasi).
Infeksi sangat berat : 300 - 450 mg tiap 6 jam.
Dus, 10 Strip Hipersensitif terhadap klidamisin atauGangguan sistem saraf: Dysgeusia, sakit kepala,
Clindamycin Anak : infeksi berat : 3 - 6 mg/kg BB tiap 6 jam
@ 10 kapsul linkomisin pusing. Gangguan ginjal dan kemih: Azotaemia,
tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Durasi
oliguria, proteinuria.
terapi setidaknya 10 hari berturut-turut.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: ruam
makulopapular, pruritus, eritema, seborrhoea,
Nama Antibiotik Dosis Kemasan Kontra Indikasi Efek Samping

Dewasa, anak dan bayi > 2 minggu: sehari 50 Depresi sum-sum tulang, anemia aplastik,
Dus, 10 Strip @ hipersensitivitas, ibu hamil,
Chloramphenicol mg/kgBB dalam 3-4 dosis. Bayi < 2 minggu & bayi sindroma gray pada bayi, ruam kulit, urtikaria,
10 Tablet menyusui, porfiria
prematur 25 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis. gangguan pencernaan, enterokolitis

Profilaksis infeksi bedah, Infeksi saluran pernapasan,


Infeksi kulit dan jaringan lunak, Infeksi Gram-negatif
yang rentan, Infeksi Gram-positif yang rentan Hipersensitivitas. Pasien
Dewasa: 1-2 g setiap hari dalam 2-4 dosis terbagi; Dus, 10 Strip @ yang sedang terapi dengan
Gangguan saluran cerna, reaksi alergi,
Erythromycin dapat ditingkatkan hingga 4 g setiap hari untuk 10 Kaplet salut terfenadin, astemizol, atau
ototoksisitas, kolitis pseudomembran.
infeksi berat. Dosis >1 g harus diberikan dalam lebih selaput cisaprid. Gangguan fungsi
dari 2 dosis terbagi. Anak: 30-50 mg/kg sehari dalam hati berat.
2-4 dosis terbagi; dapat berlipat ganda pada infeksi
berat.

Mual, muntah, diare, eritema (hentikan


Dosis umum: 250 mg tiap 6 jam. Pada infeksi berat
pengobatan), sakit kepala dan gangguan
dapat ditingkatkan sampai 500 mg tiap 6-8 jam. Sifilis
Hipersensitif, gangguan ginjalpenglihatan dapat merupakan petunjuk
primer, sekunder dan laten: 500 mg tiap 6-8 jam Dus, 10 Strip @
Tetracyclin berat, Hamil, dan anak < 12peningkatan tekanan intrakranial,
selama 15 hari. Uretritis non gonokokus: 500 mg tiap 10 Kapsul
tahun. hepatotoksisitas, pankreatitis dan kolitis.
6 jam selama 7-14 hari (21 hari bila pengobatan
Dapat menyebabkan dental karies atau
pertama gagal atau bila kambuh).
perubahan warna pada gigi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai