PENDAHULUAN
Antibiotik berasal dari kata anti = lawan dan bios = hidup. Antibiotik
adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang memiliki
sifat anti bakteri, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Kegiatan
antibiotis pertama kali ditemukan oleh dr. Alexander fleming , inggris,
penisilin. Namun obat ini baru dikembangkan pada permulaan perang dunia
ketika obat-obat anti bakteri sangat diperlukan unuk mengobati luka-luka
akibat pertempuran.
b. Kadar antibiotik pada tempat infeksi harus cukup tinggi. Semakin tinggi
kadar antibiotik semakin banyak tempat ikatannya pada sel bakteri.
1
c. Antibiotik harus tetap berada pada tempat ikatannya untuk waktu yang
cukup memadai agar diperoleh efek yang adekuat.
c. tidak menimbulkan pengaruh efek samping (side effect) yang buruk pada
host, seperti : reaksi alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung dan sebagainya.
d. tidak mengganggu keseimbangan flora normal dari host seperti flora usus
atau flora kulit (Entjang, 2003).
2
mian kuman sangat tergantung pada daya tahan tubuh.
Mekanisme kerja antibiotik bakteriostatik adalah dengan mengganggu
sintesis protein pada bakteri penyebab penyakit. Contoh antibiotik
bakteriostatik populer adalah spectinomycin (mengobati gonore),
tetracycline (umum digunakan untuk infeksi), chloramphenicol (untuk
semua jenis infeksi bakteri), dan macrolide (efektif bakteri gram positif).
3
Sitoplasma pada sel-sel hidup berikatan dengan membran
sitoplasma yang berperan di dalam barier permeabilitas selektif,
berfungsi di dalam transport aktif dan mengontrol komposisi
internal dari sel. Bila fungsi integritas membran sel ini terganggu
maka ion dan makromolekul akan keluar dari sel dan akan
menghasilkan kerusakan dan kematian sel. Membran sitoplasma
bakteri dan jamur mempunyai struktur yang berbeda dengan sel-sel
hewan dan dapat lebih mudah dirusak oleh beberapa bahan kimia
atau obat. Golongan ini antara lain amfoterisin B, kolistin,
imidazol, polien dan polimiksin.
3) Menghambat sintesis asam nukleat
Rifampin menghambat pertumbuhan bakteri melalui
pengikatan pada DNA dependent RNA polymerase. Rantai
polipeptida dari enzim polimerase melekat pada faktor yang
menunjukkan spesifisitas di dalam pengenalan letak promoter
dalam proses transkripsi DNA. Rifampin berikatan secara
nonkovalen dan kuat pada subunit RNA polimerase dan
mempengaruhi proses inisiasi secara spesifik sehingga
mengakibatkan hambatan pada sintesis RNA bakteri. Golongan ini
antara lain kuinolon dan nitrofuran.
4) Menghambat sintesis protein melalui penghambatan pada tahap
translasi dan transkripsi material genetik
Mekanisme kerja antibiotik golongan ini belum diketahui
secara jelas. Bakteri memiliki ribosom 70S sedangkan mamalia
memiliki ribosom 80S. Subunit dari masing-masing tipe ribosom,
komposisi kimiawi dan spesifisitas fungsionalnya jelas berbeda
sehingga dapat dijelaskan mengapa obat-obat antimikroba dapat
menghambat sintesis protein pada ribosom bakteri tanpa
menimbulkan efek pada ribosom mamalia. Golongan ini antara lain
aminoglikosida, tetrasiklin, kloramfenikol, makrolid, linkomisin
dan klindamisin.
5) Menghambat metabolism folat
Trimetoprim dan sulfonamid mempengaruhi metabolisme
folat melalui penghambatan kompetitif biosintesis tetrahidrofolat
yang bekerja sebagai pembawa 1 fragmen karbon yang diperlukan
untuk sintesis DNA, RNA dan protein dinding sel.
4
mikroorganisme resistensi terhadap antibiotik tertentu. Contohnya
pseudomonas aeruginosa secara alami resisten terhadap antibiotik golongan
makrolid ialah eritromicin. Dan dapat juga terjadi resistensi didapat apabila
sebelumna sensitif terhadap suatu antibiotik kemudian jadi resisten. Ada dua
kemungkinan terjadi apabaila ada mutasi pada kromosom dna bakteri materi
gen spesifik menghambat mekanisme kerja antibitik. Contoh pseudomonas
aeruginosan resisten terhadap haemophillus.
Penyebab resistensi
5
Mekanisme molekular resistensi terhadap antibiotik
Resistensi dapa terjadi karena adana gen resisten. Gen resiten pada bakteri
berfungsi melindungi terhadap inhibitori effec dari antibiotik. Gen resisten
dapat melakukan coding protein transpor membran untuk mencegah
antibiotik masuk sel bakteri. Sehingga mencegah kontak dengan targetna.
Bakteri memperoleh gen resisten dari transduksi, ialah perpindahan informasi
genetik oleh virus penginfeksi bakteri ang disebut bakteruifage. Fage
berikatan pada membran sel bakteri lalu melakukan injeksi. Ada dua hal ang
dilakukan oleh fage ialah dna dapat menjadi non infektif dan menggabungkan
gen ang membawana ke dalam dna bakteri itu sendiri atau virus dapat
berkembang biak dan merusak sel inang.
-MRSA
-ESBL
6
-MDRO
7
BAB II
HASIL PENGAMATAN
• Pengertian
•Tujuan
8
- Pada dilusi padat caranya dengan antibiotik diencerkan sampai
didapatkan konsentrasi, kemudian konsentrasi obat dicampur dengan
media agar lalu ditanam.
B. Difusi
c. Kapas lidi steril dimasukan kedal suspensi kuman lalu ditekan pada
dinding tabung sampai kapasnya tidak terlalu basah lalu oleskan pada
permukaan media agar hingga rata.
9
Pembacaan hasil
-Zona radikal
-zona irradikal
-zona resisten
° Cara sumuran
10
b. Suspensi tersebut ditambahkan dengan aquades steril sampai
kekeruhan mencapai standar konsentra si kuman yaitu 10 pangkat 8 CFU
per ml
c. Kapas lidi steril dimasukan kedal suspensi kuman lalu ditekan pada
dinding tabung sampai kapasnya tidak terlalu basah lalu oleskan pada
permukaan media agar hingga rata.
e. Tunggu sampai agar beku, disk antibiotik diletakkan pada agar tsb.
11
2.1.2 Pembahasan materi FKG klinis, mencakup pengertian, cara kerja,
klasifikasi, contoh antibiotik, dosis.
- Kuinolon
Bentuk double helix DNA harus dipisahkan menjadi dua rantai DNA
pada saat akan berlangsungnya replikasi dan transkripsi.Golongan
kuinolon menghambat kerja enzim DNA girase pada bakteri sehingga
12
terjadi gangguan dalam proses replikasi dan transkripsi. Obat golongan
ini bersifat bakterisidal .
- Rifampisin
Mekanisme kerja dari antibiotik ini adalah dengan cara memblok sintesis
mRNA dengan mengambat DNA-dependent RNA polymerase dari
mikroorganisme lain dengan menekan permulaan terbentuknya rantai
RNA dalam sintesis RNA. Rifampisin terutama aktif terhadap sel yang
sedang tumbuh.
Kondisi Dosis
Tuberkulosis Dewasa : 9-12 mg/kgBB perhari
Anak anak : 10-20 mg/kgBB perhari
Dosis maksimum 600mg per hari
Kusta Dewasa : 600 mg, satu kali sebulan selama 6-12 bulan
Anak anak : 10 mg/kgBB per hari, untuk pemberian 1
kali per bulan selama 6-12 bulan
13
d. Antimetabolit yang menghambat sintesis protein
Obat Dosis
Kotrimokazol Tablet/kapsul 400 atau 800 mg
Trimetoprim 10mg perhari
2.2 Pengujian
2.2.1 Alat dan bahan
Lampu Spirtus
Kapas Lidi steril
Pinset
Media Agar
Kertas Samir yang mengandung antibiotic
Kuman
Jangka sorong
Korek Api
14
2.2.2 Cara kerja secara skematik pada uji sensitivitas antibiotik metode
difusi
o Zona radikal
Suatu daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak ditemukan adanya
pertumbuhan bakteri.
o Zona irradikal
Suatu daerah disekitar disk dimana ditemukan adanya pertumbuhan
bakteri dihambat atau tidak subur
o Zona resisten
Suatu daerah disekitar disk yang menunjukkan dimana masih banyak
bakteri atau bakteri tidak terbunuh.
15
2.4 Pembelajaran
16
BAB III
SARAN DAN SIMPULAN
3.2 saran
17
DAFTAR PUSTAKA
- Frieden, T., 2013. The Threat of Antibiotic Resistance, dalam: Antibiotic
Resistance Threats in The United States. US Departement of Health and
Human Services, United States.
- Supriyantoro, 2011. 'Kebijakan dan Program Pemerintah Dalam
Mengurangi Resistensi Antibiotik'. Dipresentasikan pada 7th National
Symposium of Indonesia Antimicrobial Resistance Watch di Jakarta,
Cermin Dunia Kedokteran, Jakarta, hal. 474–476.
- Uswano, agusinus,dkk. 2008.isolasi dan karakerisasi mutan s.cereviciae
ang secara simultan resisten terhadap asam nasilidiksat dan sensitif
terhadap temperatur. Majalah faermasi indonesia.vol. 4.no.4
- Maddison et al 2008. Antibacterial drugs. stance. Clinical Microbiology
and Infection, 18: 268–281.
- Magiorakos, A.-P., Srinivasan, A., Carey, R.B., Carmeli, Y., Falagas,
M.E., Giske, C.G., dkk., 2012. Multidrug-resistant, extensively drug-
resistant and pandrugresistant bacteria: an international expert proposal for
interim standard definitions for acquired resi Ocampo et al. 2014.
Antagonism is prevalent between bakteriostatic and bactericidal
antibiotics.
18