Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI

OLEH :

Nama : Nurindah Zulfiana Arham

Nim : D1B121299

Kelas : 02 Alih Jenjang

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR


2022
Perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif

Perbedaan Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif


Komposisi dinding sel 40 lapisan peptidoglikan Hanya 1-2 lapis
yang membentuk struktur peptidoglikan dan
yang kaku dan merupakan merupakan 5 persen dari
50 persen dari penyusun bahan dinding sel
dinding sel
Zat kimia dinding sel Asam tikoat dan Lipoprotein dan selaput
Terikuronat luar
Ketahanan terhadap Rentan terhadap penisilin Sulit dan lambat ditembus
antibiotic oleh antibiotic mudah
resisten terhadap antibiotik
Ketahanan terhadap Lebih tahan terhadap Kurang tahan terhadap
perlakuan fisik perlakuan fisik perlakuan fisik

Contohnya :

Bakteri gram positif : staphylococcus, Clostridium

Bakteri gram positif : Enterobactericeae, Salmonella sp, Shigella sp, dan E.coli

Perbedaan antara antibiotic berspektrum luas dan antibiotic berspektrum sempit

1) Antibiotic berspektrum sempit (narrow spectrum) yaitu antibiotic yang hanya mampu
menghambat segolongan jenis bakteri saja.contohnys hanya mampu menghambat atau
membunuh bakteri gram negative saja yang termasuk dalam golongan ini adalah
penisilin, streptomisin, neomisin, basitrasin.
2) Antibiotic berspektrum luas (broad spectrum), yaitu antibiotic ynag dapat
menghambat atau membunuh bakteri dari golongan gram positif maupun negative.
Yang termasuk golongan ini yaitu tetrasiklin dan derivatnya, kloramfenikol,
ampisilin, sefalosporin, carbapenem dan lainnya.
Mekanisme kerja antibiotik beserta uraiannya

Diketahui bahwa :

Bakteriostatik

 antibiotik yang bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri


 Menghambat multiplikasi bakteri

Bakteriosidal

 antibiotik yang bekerja dengan membunuh bakteri .


 Digunakan biasanya pada area infeksi dimana imun sistem inang tidak dapat menjangkau
secara maksimal → antibiotik tidak maksimal (kasus endocarditis, meningitis,
osteomyolitis, neutropenia)

Klasifikasi antibiotic berdasarkan mekanisme kerjanya :

1. Inhibitor sintesis dinding sel bakteri


memiliki efek bakterisidal dengan cara memecah enzim dinding sel dan menghambat enzim
dalam sintesis dinding sel.
contoh : gol. Beta-laktam (penicillin, amoksisilin), vascomycin, bacitracin
2. Mengubah permeabilitas membran sel
memiliki efek bateriosstatik dan bakterisidal dengan cara menghilangkan permeabilitas
membran dan oleh karena hilangnya substansi seluler menyebabkan sel menjadi lisis
contoh : polimikson, nistatin, amfotericin
3. Inhibitor sintesis protein bakteri
memiliki efek bakteriosstatik dan bakterisidal dengan cara menganggu sintesis protein tanpa
mengganggu sel-sel normal dan menghambat tahap-tahap sintesis protein.
Efek bakteriostatik bekerja dengan mempengeruhi fungsi subunit ribosom 30S atau 50S
sehingga menyebabkan penghambatan sintesis protein yang reversibel.
Efek bakterisidal dengan cara membentuk ikatan dengan subunit ribosom 30S dan mengubah
sintesis protein, yang akhirnya akan mengakibatakan kematian sel
contoh : gol. Aminoglikosida (amikacin, gentamycin), gol. Makrolida (eritromycin,
azitromycin)
4. Menghambat sintesis asam folat
memiliki efek bateriostatik dan bakterisidal dengan cara membuat Bakteri tidak dapat
mengabsorbsi asam folat, tetapi harus membuat asam folat dari PABA (asam para amino
benzoat), dan glutamat.
contoh : gol. Sulfonamid, trimetroprim
5. Mengganggu sintesis DNA
memiliki efek bateriostatik dan bakterisidal dengan cara menghambat asam deoksiribonukleat
(DNA) girase sehingga menghambat sintesis DNA. DNA girase adalah enzim yang terdapat
pada bakteri yang menyebabkan terbukanya dan terbentuknya superheliks pada DNA
sehingga menghambat replikasi DNA. Selain itu juga bekerja denagn cara menghambat RNA
polimerase dan menghambat topoisomerase
contoh : rifampicin, metronidazole, gol. Quionolon.

Anda mungkin juga menyukai