MAKROLIDA
FARIS IRYANDI
1502101010219
Makrolida adalah golongan Obat yang bertindak dengan
mencegah bakteri memproduksi protein yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan reproduksi. Tergantung pada konsentrasi obat
yang diberikan makrolida mungkin bersifat bakteriostatik atau
bakterisidal.
Antibiotika golongan makrolida yang pertama ditemukan
adalahPikromisin, diisolasi pada tahun 1950 .
Macrolide merupakan salah satu golongan obat anti mikroba
yangmenghambat sintesis protein mikroba. Untuk kehidupannya,
selmikroba perlu mensintesis berbagai protein. Sintesis
proteinberlangsung di ribosom, dengan bantuan mRNA dan tRNA.
Padabakteri, ribosom terdiri atas atas dua subunit, yang
berdasarkankonstanta sedimentasi dinyatakan sebagai ribosom
30S dan 50S.untuk berfungsi pada sintesis protein, kedua
komponen ini akanbersatu pada pangkal rantai mRNA menjadi
ribosom 70S.
Kerja dari makrolida ini adalah berikatan pada ribosome sub
unit 50S dan mencegah pemanjangan rantai peptida.
Antibiotik makrolida juga digunakan
untuk menyembuhkan infeksi yang disebabkan
oleh bakteribakteri Gram positif seperti Streptococcus Pne
moniae dan Haemophilus influenzae.
Farmakokinetik
Azitromycin berbeda dengan eritromycin dan juga claritromycin,
terutama dalam sifatfarmakokinetika. Satu dosi Azitromycin 500
mg dapat menghasilkan konsentrasi serumyang lebih rendah,
yaitu sekitar 0,4 g/mL. Akan tetapi Azitromycin dapat
melakukanpenetrasi ke sebagian besar jaringan dapat melebihi
konsentrasi serum sepuluh hinggaseratus kali lipat. Obat dirilis
perlahan dalam jaringan-jaringan (waktu paruh jaringanadalah 2-
4 hari) untuk menghasilkan waktu paruh eliminasi mendekati 3
hari. Sifat-sifatyang unik ini memungkinkan pemberian dosis
sekali sehari dan pemendekan durasi pengobatan dalam banyak
kasus.
Efek Samping
Efek Samping dari makrolida :
1)Efek-efek gastrointestinal : Anoreksia, mual, muntah dan
diare sesekali menyertaipemberian oral. Intoleransi ini
disebabkan oleh stimulitas langsung pada motilitasusus.
2)Toksisitas hati : dapat menimbulkan hepatitis kolestasis
akut (demam, ikterus,kerusakan fungsi hati), kemungkinan
sebagai reaksi hepersensitivitas.
3)Interaksi-interaksi obat : menghambat enzim-enzim
sitokrom P450 danmeningkatkan konsentarsi serum
sejumlah obat, termasuk teofilin, anti koagulanoral,
siklosporin, dan metilprednisolon. Meningkatkan konsentrasi
serum digoxinoral dengan jalan meningkatkan
bioavailabilitas.