hepatotoksik adalah terkait efek meningkatnya CYP pada homeostasis kalsium . Ini
juga mungkin terjadi melalui stres oksidan, sehingga terjadi peningkatan peroksidasi
lipid. Dalam kasus ketika rifampisin dan isoniazid yang digunakan bersama-sama,
rifampisin dapat meningkatkan toksisitas isoniazid, karena asetil-isoniazid dari
isoniazid diubah menjadi hidrazin monoacetyl, yang dikatalisis oleh CYPs (Chen,
J., et.al., 2006).
Obat anti TB kedua yang diduga juga akan mengakibatkan hepatotoksik adalah INH.
Metabolisme utama INH adalah asetilasi oleh enzim n-asetiltransferase 2 (NAT2) dan
CYP 2E1 dan menghasilkan hepatotoksin.
Rumusan masalah
Seorang wanita 30 tahun, dengan ras kaukasian menderita neuropati perifer karena obat isoniazid
Mind map
RM
Isoniazid
Isoniazid merupakan obat aktif dalam penanganan tuberculosis. Obat ini mempunyai molekul
kecil (BM 137) yang larut bebas dalam air. Kerja isoniazid menghambat sebagian besar tuberkel
pada konsentrasi 0,2 mcg/mL dan bersifat bakterisidal untuk basil tuberkel yang tumbuh aktif.
Isoniazid dapat menembus kedalam makrofag dan aktif bekerja terhadap organisme ekstra
maupun intrasel.
Mekanisme kerja
Obat isoniazid menghambat pembentukan asam mikolat (FUNGSI merupakan komponen
esensial dari dinding sel mikrobakteri). Obat ini merupakan suatu Prodrug yang diaktifkan oleh
KatG (Katalase peroksidase mikrobakteri), setelah itu membentuk kompleks dengan suatu
protein pembawa AcpM (acyl carrier protein) dan KasA yang merupakan suatu beta asil protein
penghambat pembentukan asam mikolat dinding bakteri dan mematikan sel.
Resistensi terhadap isoniazid terjadi karena adanya mutase sehingga meningkatkan ekspresi lebih
inhA yang bertugas menyandi asil protein pembawa reductase dependen NADH, terjadi mutase /
delesi gen KatG, mutase yang menyebabkan lebihnya gen ahpC yang merupakan gen virulensi
sebagai proteksi sel dari stress oksidatif dan mutase gen KasA.
Klinis
Dosis lazim pada anak anak isoniazid adalah 5 mg/kg/hari atau 300 mg pada dewasa. Untuk
dosis dapat ditingkatkan hingga 10 mg/kg/hari. Piridoksin 25 30 mg/ hari dianjurkan bagi
mereka yang dalam kondisi mudah terjadinya neuropati. Isoniazid sering digunakan dalam
bentuk oral, tetapi ada juga dalam bentuk parenteral dengan dosis pemberian yang sama.
Pemberian piridoksin 25 50 mg/ hari dianjurkan bagi individu yang kondisia mempermudah
terjadinya neuropati perifer.
aktifitas obat dari inaktif. Prodrug merupakan senyawa yang tidak aktif secara farmakologis, dan
dirancang untuk memaksimalkan kadar aktif dalam tempat kerjanya. Prodrug ini akan melalui
fase I melalui hidrolisis ester atau amida menjadi metabolit aktif.
Reaksi fase II merupakan reaksi konjugasi dengan senyawa endogen seperti asam glukoronat,
sulfat, glutation, asam - asam amino, asetil atau asetat menjadi bentuk yang sangat polar.
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Farmakologi dasar & klinik vol 1. Ed 12. Jakarta: The
McGraw Hill Companies, Inc dan EGC Penerbit Buku Kedokteran; 2014; h. 57 71.
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Farmakologi dasar & klinik vol 2. Ed 12. Jakarta: The
McGraw Hill Companies, Inc dan EGC Penerbit Buku Kedokteran; 2014; h. 950 1.