Anda di halaman 1dari 11

KARDIOTONIK

Disusun oleh:
Dwi Nurmalasari 16330701
Melati Claudia T 16330731
Siti Lathifah 16330727
Srigemawati Singerin 16330713
Yani Mulyani 16330729
PENGERTIAN

Kardiotonik merupakan obat atau senyawa yang dapat meningkatkan


kekuatan kontraksi jantung dan menunjukan efek penting pada eksitabilitas,
automatisitas dan kecepatan konduksi jantung. Kardiotonik terutama digunakan
untuk pengobatan payah jantung kongestif, fibrilasi, dan takikardia atrial
paroksimal.
MACAM-MACAM GOLONGAN OBAT KARDIOTONIK

Obat kardiotonik dapat dibagi dalam 4 golongan, yaitu:

1. Inhibitor ACE

Merupakan vasodilator yang paling sesuai pada gagal jantung, karena


dapat menurunkan resistensi arteri maupun vena dengan mencegah
peningkatan angiotensin II (vasokonstriktor) yang sering ditemukan pada gagal
jantung (misalnya kaptopril, enalapril).
MACAM-MACAM GOLONGAN OBAT KARDIOTONIK

2. Bloker

Bloker secara akut dapat menurunkan kontraktilitas miokard dan


memperberat gagal jantung. Obat golongan bloker diantaranya karvedilol,
bisoprolol dan metoprolol
MACAM-MACAM GOLONGAN OBAT KARDIOTONIK
3. Obat Inotropik

Contoh obat inotropic yaitu digoksin, suatu glikosida yang diekstrak dari
daun foxglove (Digitalis sp.). Digoksin meningkatkan kekuatan kontraksi jantung
pada gagal jantung.

4. Obat Simpatomimetik

Obat ini mengaktivasi reseptor jantung dan menstimulasi adenilat siklase.


Contoh obat golongan ini adalah dobutamin dan dopamine.
MEKANISME KERJA OBAT KARDIOTONIK
MEKANISME KERJA OBAT KARDIOTONIK
Interaksi Obat-Reseptor, terutama melibatkan ikatan hidrogen, ikatan hidrofob & daya tarik
menarik elektrostatik, seperti Gambar berikut:

Cincin lakton mengikat tempat A melalui daya tarik


menarik elektrostatik (gugus C=C) dan ikatan hidrogen
(gugus O-H), inti steroid mengikat tempat B melalui
ikatan Van der Waals atau ikatan hidrofob.
Gugus-gugus gula mengikat tempat C melalui ikatan
hidrofob dan ikatan hidrogen (gugus OH) sehingga
stabilitas kompleks cukup besar dan bersifat
irreversibel yang semu.
HUBUNGAN SRTUKTUR AKTIFITAS OBAT KARDIOTONIK
Nama Glikosida Koefisien Penyerapan (%) Awal Kerja Efek Tinggi (jam) Waktu Paruh Dosis Loading Dosis Pemeliharaan (mg)
(menit I.V Rata-rata
Serbuk Daun Digitalis - 40 - - 4-6 hari Oral; 800 100
I.V; -
Lanatosid C 16,2 rendah Oral; 0,5-1,5
Hari 1; 3,5
Hari 2; 2,5
Hari 3; 2
I.V; -
Deslanatosid C rendah - 10-13 1-2 33 jam Oral; - -
I.V; 0,8
Asetildigoksin 98
-metildigoksin Oral; 0,3-0,6 0,1-0,2
I.V; -
Digoksin 81,5 55-75 15-30 1,5-5 36 jam Oral; 0,25-0,5
1,25-1,5
I.V;
0,75-1
Digitoksin 96,5 90-100 25-120 4-12 4-6 hari Oral; 0,1
0,7-1,2
I.V; 1
Ouabain Sangat rendah - 5-10 0,5-2 21 jam Oral; - -
I.V; 0,3-0,5
STUDI KASUS

Seorang penderita datang ke dokter dengan keluhan mudah lelah, sesak napas
(dispnea), sering kencing malam hari (nocturia), lalu dokter memeriksa tekanan darah,
meraba vena leher (vena jugularis), pemeriksaan laboratorium meliputi kadar urea, kadar
kreatinin kemudian dokter menulis resep:
R/ Digoksin tab No.XII
S.S.dd.tab 1
Verapamil tab No.XII
S.S.dd. tab 1
Pro: Kardigal (45th)
PEMBAHASAN

Berdasarkan keluhan pasien, menunjukkan indikasi gagal jantung, dimana gejala meliputi:
dispnea, kelelahan. Salah satu obatnya adalah agen inotropik seperti golongan digitalis
atau glikosida jantung, contohnya digoksin. Mekanisme kerjanya dengan meregulasi
konsentrasi kalsium sitosol dan meningkatkan kontraktilitas otot. Efek digoksin pada
pengobatan gagal jantung: inotropik positif, kronotropik negatif dan mengurangi aktivitas
parasimpatis (misal diuresis). Digoksin memiliki waktu paruh panjang 36-48 jam, indeks
terapi rendah, dieliminasi melalui ginjal. Dosis sekali sehari 0,125 mg-0,25 mg, tersedia
dalam bentuk tablet 0,25 mg.
Verapamil bila diberikan bersama digoksin tidak rasional karena verapamil memberikan
efek aditif dengan digoksin dalam memperlambat konduksi AV, mengurangi efek
inotropik digoksin seta meningkatan absorbsi dan penurunan sekresi digoksin, akibatnya
kadar plasma digoksin meningkat 70- 100%.

Anda mungkin juga menyukai