Anda di halaman 1dari 17

ANTIBIOTIK

KELOMPOK 3
NATASYA AURELIA TOBONDO 1820027
NURULSAFARI ALI 1820037
YELSA 1820059
ASVINA A. YANIS 1820007
MOHAMMAD FAHRI 1820024
DEFINISI
• Antibiotik adalah zat biokimia yang diproduksi
oleh mikroorganisme, yang dalam jumlah kecik
dapat menghambat pertumbuhan atau
membunuh pertumbuhan mikroorganisme lain
(Harmita dan Radji, 2008).
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK
• Penisilin (Penicillins)
• Sefalosporin (Cephalosporins)
• Aminoglikosida (Aminoglycosides)
• Makrolida (Macrolides)
• Sulfonamida (Sulfonamides)
• Fluoroquinolones
• Tetrasiklin (tetracyclines)
PENISILIN
Golongan penisilin mempunyai persamaan sifat kimiawi,
mekanisme kerja, farmakologi, dan karakterisktik imunologis
dengan sefalosforin, monobaktam, karbapenem, dan penghambat
beta-laktamase. Semua obat tersebut merupakan senyawa beta
laktam yang dinamakan demikian karena mempunyai cincin
laktam beranggota empat yang unik (Katzung, 2012). Penisilin
mempunyai mekanisme kerja dengan cara mempengaruhi langkah
akhir sintesis dinding sel bakteri (transpepetidase atau ikatan
silang), sehingga membran kurang stabil secara osmotik. Lisis sel
dapat terjadi, sehingga penisilin disebut bakterisida. Keberhasilan
penisilin menyebabkan kematian sel berkaitan dengan ukurannya,
hanya defektif terhadap organisme yang tumbuh secara cepat dan
mensintesis peptidoglikan dinding sel (Mycek et al., 2001).
SEFALOSPORIN
Sefalosporin adalah antibiotik beta-laktam yang berkaitan erat
dengan penislin secara struktur dan fungsional. Kebanyakan
sefalosporin dihasilkan secara  semisintetik dengan pengikatan
kimia pada rantai samping asam 7-aminosefalosporanat.
Sefalosporin dan sefamisin mempunyai mekanisme kerja sama
dengan penislin dan dipengarungi oleh mekanisme resistensi yang
sama, tetapi obat−obat tersebut lebih cenderung menjadi lebih
resisten dibandingkan penislin terhadap beta-laktam (Mycek et al,
2001).
Sefotaksim termasuk golongan sefalosporin generasi III. Golongan
ini diindikasikan pada pasien dengan infeksi traktus respiratorius
bawah, infeksi kulit atau struktur kulit, infeksi tulang dan sendi,
infeksi intra-abdomen, dan infeksi traktus genitourinarius.
AMINOGLIKOSIDA
• Aminoglokosida bersifat bakterisidal dan aktif
terhadap bakteri gram posistif dan
gram negative. Gentamisin, Amikasin dan
kanamisin  juga aktif terhadap pseudomonas
aeruginosa.
• Streptomisin aktif terhadap mycobacterium
tuberculosis dan penggunaannya sekarang
hampir terbatas untuk tuber kalosa.
MAKROLIDA
• Makrolida atau makrolid adalah jenis antibiotik yang
berguna untuk mengobati beragam infeksi bakteri yang
umum terjadi, mulai dari infeksi telinga, radang panggul,
hingga pneumonia. Antibiotik makrolid terbuat dari
berbagai jenis bakteri Streptomyces dan hanya boleh
digunakan dengan resep dokter.
• Makrolid bekerja dengan cara menghambat sintesis protein
dalam bakteri, sehingga dapat menghentikan pertumbuhan
bakteri. Obat ini tersedia dalam bentuk obat minum, seperti
tablet, kaplet, sirop, dan sirop kering, serta obat luar,
seperti tetes mata, suntikan, cairan obat luar, krim, dan gel.
SULFONAMIDA
• Sulfonamida atau sulfa adalah golongan antibiotik yang
digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Sulfa bisa
digunakan untuk menangani berbagai penyakit akibat
infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, bronkitis,
meningitis bakterial, pneumonia, serta infeksi mata atau
telinga.
• Sulfonamida bekerja dengan cara mengganggu
pembentukan asam folat pada bakteri. Asam folat
merupakan nutrisi yang dibutuhkan bakteri untuk
membentuk asam nukleat, DNA, dan RNA, agar bakteri
dapat berkembang biak. Jika proses pembentukan asam
folat terganggu, bakteri tidak bisa berkembang biak.
FLUOROQUINOLONES
• Quinolone adalah obat golongan antibiotik yang
digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit akibat
infeksi bakteri. Quinolone tersedia dalam bentuk
tablet, suntik, tetes mata, dan tetes telinga.
• Quinolone merupakan antibiotik spektrum luas, yaitu
jenis antibiotik yang efektif membunuh berbagai jenis
bakteri, baik bakteri gram positif maupun bakteri gram
negatif. Obat ini bekerja dengan cara menghambat
enzim topoisomerase IV dan DNA gyrase yang
diperlukan oleh bakteri untuk memperbanyak diri.
TETRASIKLIN
• Tetrasiklin merupakan antibiotik dengan spectrum luas.
Penggunaannya semakin lama semakin berkurang karena
masalah resistansi.
• Tetracycline hcl adalah obat antibiotik yang digunakan
untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri, seperti
anthrax, sifilis, gonore, infeksi saluran kemih, infeksi kulit,
atau infeksi saluran pencernaan.
• Tetracycline hcl bekerja dengan menghambat pertumbuhan
dan perkembangan bakteri. Obat ini juga bisa digunakan
untuk mengatasi infeksi bakteri yang berat, yang tidak bisa
diatasi oleh antibiotik jenis lain, seperti penisilin.
CONTOH OBAT
• Penicillin, contohnya penicillin G, ampicillin, nafcillin, oxacycline,
flucloxacillin, dan amoxicillin.
• Cephalosporin, contohnya cefaclor, cefixime, cefotetan,
cefadroxil, cefalexin, cefpirome, dan cefepime.
• Aminoglycoside, contohnya gentamicin, amikacin, kanamycin,
neomycin, dan tobramycin.
• Macrolide, contohnya erythromycin, azithromycin, clarithromycin,
clindamycin, dan dirithromycin.
• Carbapenem, contohnya ertapenem, emienem, dan meropenem.
• Monobactam, contohnya Aztreonam.
• Quinolones, contohnya ciprofloxacin, levofloxacin, dan norfloxacin.
• Golongan lainnya  Tetracyclines,  doxycycline, minocycline,
sulfonamides, trimethoprim (co-trimoxazole), rifampin, dan
metronidazole.
PEMBUATAN ANTIBIOTIK
• Bahan baku
Produksi skala besar antibiotik tergantung pada proses
fermentasi. Selama fermentasi, sejumlah besar organisme
yang memproduksi antibiotik tumbuh. Selama fermentasi,
organisme menghasilkan bahan antibiotic, yang kemudian
dapat diisolasi untuk digunakan sebagai obat.
Kaldu fermentasi merupakan bahan baku utama yang
diperlukan untuk produksi antibiotik Kaldu ini adalah larutan
berair terdiri dari semua bahan yang diperlukan untuk
proliferasi mikroorganisme. Biasanya, berisi sumber karbon
seperti molase, atau makanan kedelai, yang keduanya terbuat
dari gula laktosa dan glukosa.
• Meskipun antibiotik paling banyak terjadi pada alam,
mereka biasanya tidak tersedia dalam jumlah yang
dibutuhkan untuk produksi skala besar.
Untuk alasan ini, proses fermentasi dikembangkan. Ini
melibatkan mengisolasi mikroorganisme yang
diinginkan, mendorong pertumbuhan budaya dan
menyempurnakan serta mengisolasi produk antibiotik
akhir. Adalah penting bahwa kondisi steril
dipertahankan selama proses manufaktur, karena
kontaminasi oleh mikroba asing akan merusak
fermentasi.
• Persiapan
Sebelum fermentasi dimulai, mikroorganisme
yang memproduksi antibiotik yang diinginkan
harus diisolasi dan jumlahnya harus
ditingkatkan. Untuk melakukan hal ini, budaya
starter dari sampel sebelumnya terisolasi,
disimpan organisme dibuat di laboratorium.
• Fermentasi
Antibiotika ditemukan dalam tangki benih dan
juga menyediakan lingkungan indusif untuk
pertumbuhan. Berikut mikroorganisme yang
diizinkan untuk tumbuh dan berkembang biak.
Selama proses ini, mereka mengeluarkan jumlah
besar antibiotik yang diinginkan. Tank-tank
didinginkan untuk menjaga suhu antara 73-81 F
(23-27,2 C).
MEKANISME KERJA ANTIBIOTIK
a. Menghambat sintesis dinding sel bakteri.
b. Menghambat fungsi membran plasma.
c. Menghambat sintesis asam nukleat.
d. Menghambat sintesis protein melalui
penghambatan pada tahap translasi dan
transkripsi meterial genetik.
e. Menghambat metabolisme folat
THANKS FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai