Anda di halaman 1dari 50

PERTEMUAN 3

FARMASI KLINIS
TOPIK :
1. TUBERCOLOSIS
2. INFEKSI SALURAN KEMIH
3. ISPA
4. ISPB
5. INFEKSI SALURAAN PENCERNAAN
6. INFEKSI PARASITE
7. INFEKSI CACING
8. HIV
Apt. Intan Nedia Putri,S.Farm

Tempat /tgl lahir : Bukittinggi, 26 April 1994


Alamat : Lampung Utara

Riwayat pekerjaan :
Apoteker Rumah Sakit Umum Handayani
(2018 SD 2021)

Pekerjaan saat ini :


Apoteker Puskesmas Wonogiri
Apoteker Penanggung Jawab Apotek Nahasida
Jenis jenis pertanyaan seputar farmasi klinis yang sering
muncul

1. Terkait saran apoteker dalam waktu mengkonsumsi obat


2. Pertanyaan berupa pertanyaan terapan
TUBERCOLOSIS
Tuberkolosis penanggulanagannya diatur oleh pemerintah dan menjadi salah satu rencana jangka Panjang kemenkes
dalam penanggulangannya sehingga TBC masuk dalam program nasional.
Penanggulangan TBC diatur oleh pemerintah dan termaktub di kepmenkes no HK.01.07/ TAHUN 2019 tentang
pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana tuberkolosis

Penyakit yang disebabkan o/ infeksi bakteri batang


Apa itu tuberculosis ? mycobacterium tuberculosis . Menyerang paru paru
dan menginfeksi organ lain (TB EXTRA PARU)

Menular dari manusia ke manusia lewat percikan droplet


Mekanisme penularan ? yang ada diudara yang di keluarkan penderita. Droplet berisi
kuman tbc dan bertahan beberapa jam di udara

1. Orang dengan hiv


2. Orang mengkonsumsi imunosupresan
Faktor resiko 3. Perokok
4. Memiliki kontak erat dengan penderita tb aktiv
5. Berada di tempat resiko tinggi
6. Petugas kesehatan
GEJALA KLINIS TUBERCULOSIS
Batuk lebih dari 2 minggu, batuk berdahak dapat bercampur darah, dapat disertai nyeri dada, sesak napas.

Diagnosis Tubercolosis FR
Pemeriksaan bakteriologis : pemerikasaan apusan dahak (BTA), biakan dan identifikasi bakteri & TCM .

Tahapan pengobatan TB FR
Tahap awal: pengobatan diberikan setiap hari. Pada fase ini dimaksud untuk menurunkan jumlah kuman yang ada didalam
tubuh.pengobatan di berikan selama 2 bulan. Jika pasien rajin penularan sangat menurun sela 2 minggu pertama

Tahap lanjutan: untuk membunuh sisa sisa kuman yang ada dan persisten diharapkan pasien sembuh dan tidak terjadi
kekambuhan . Durasi pemberian 4 bulan setiap hari

Pada akhir fase awal/intensif bilahasil BTA masih + maka di lakukan uji kepekaan dan dievaluasi untuk tb-ro sembari
meneruskan fase lanjutan
TERAPI TBC
H: isoniazid R: Rifampicin Z: Pirazinamid E: etambutol S: Streptomicin

Antibiotik
FR
Tata Laksana

Kasus baru Fase Intensif +Fase Lanjutan → 2 bulan HRZE + 4 Bulan HR

Kambuhan 2 HRZES/1 HRZE 5HRE


FR Macam” obatnya

Tata laksana Resisten obat


Kategori resiten OAT
Monorestance : resist terhadap satu Oat ex: isoniazid
Polyresistan : resist lebih dari satu OAT,selain kombinasi isoniazid dan rifampizin.ex: isoniazid & etambutol & streptomycin
Multidrug resist: resiten thadap isoniazid dan rifampicin, dengan atau tanpa OAT lini pertama lain ex: HR, HRE,HRES
XDR : EXTENSIVE DRUG RESISTANCE :TB MDR + SALAH SATU OAT gol. Fluorokuinolon +min. salah 1 dari OAT lini kedua jenis
suntikan (kanamisin, kapreomisin, amikasin)
Resisten Rifampicin : resist terhadap rifampicin dengan atau tanpa OAT lain yang terdeteksi
Tata laksana

Panduan jangka pendek → untuk rifampisin resisten


Pengobatan dengan panduan jangka Panjang → u/ TB pre XDR, TB XDR, MDR, gagal pengobatan jangka pendek, kembali
setelah putus obat , TB MDR kambuh

Kelompok A Kelompok B Kelompok C

Levofloksasin Cofamizin Etambutol


Moksifloksasin Sikloserin/ terizidone Delamanid
Bedaquilin Pirazinamid
Linezolid Meropenem
Amikasin/streptomisisn

Keadaan khusus

HIV

TERAPI TB selama 2-8 minggu, kemudian dilanjutkan terapi HIV . Px tb-hiv mengalami imunosupresi berat (cd4 kurang dari 50
sel/mm3) ARV DIMULAI dalam waktu 2 minggu setelah pengobatan TB. Recommend: pemberian INH seumur Hidup

DM
PRINSIP pengobatan sama dengan tanpa DM. apabila kadar gula tidak terkontrol pengobatan dapat dilanjutkan sd 9 bulan.
Etambutol memperparah komplikasi px DM pd mata. Pemberian INH dapat menyebabkan neuropati perifer maka baiknya di+
vit B6. Rifampisin+ sulfonylurea menurunkan efek sulfonylurea-→ tingkatkan dosis sulfonil urea atau ganti oad lain
Tuberkolosi dengan kelainan hati
Pasien hepatitis akut/ ikterik → OAT ditunda sampai hepatitis sembuh. Bila sangat diperlukan : streptomicim & etambutol max 3
bulan.
Px hepatitis kronis : harus periksa fungdi hati → >3x normal sebelum terapi maka : 2HRES/6RH ATAU 2HES/10HE

TBC dengan ginjal kronik


Rekomendasi 2RHE /4HR
ISONIAZID & RIFAMPISIN DIELIMINASI DI HATI SEHINGGA TIDAK PERLU PENYesuaian dosis. Selama menerima isoniazid px ggl
ginjal diberikan Bersama piridoksin u/ mencegah neuropati perifer . Yang perlu penyesuaian dosis : etambutol dan metabolit
pirazinamid

TBC Pada ibu hamil , menyusui dan pengguna kontrasepsi FR


Kehamilan : peningkatan resiko abortus spontan, mortalitas dan BBLR Dan menyebabkan TB KONGENITAL . KONTRAINDIKASI
Dengan STREPTOMISIN → OTOTOKSISITAS JANIN
Ibu menyususi : OAT terekseri ke asi namun konsentrasi sedikit dan bukan KI sehingga dapat dilanjutkan
Pengguna kontrasepsi : wanita yang mendapat rifampicin tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal → interaksi yang
menurunkan efektifitas kb
TB dengan alergi

Bila gatal :Pertama pengobatan simtomatik : antihistain dan pelembab kulit


Ruam kulit : semua obat TB harus dihentikan setelah itu dosis scara bertahap ditingkatkan selama 3 hari
TB NEONATUS

Terapi INH u/ bayi baru lahir diteruskan sd sputum ibu negative sekurangnya 3 bulankemudian di uji tuberculin bila positif lanjut
sd total 9-12 bulan bila negative dihentikan

TB pada bayi

Rifampisin dan INH selama 9-12 bulan, pirazinamid 2 bulan . Asi tetap . Apabila bayi tidak terkena namun bta ibu + diberikan
profilaksis INH 5-10 mg/kg/bb/hari

TB Pada anak
FR
TB Paru BTA negative: 2HRZ/4 HR
TB paru BTA positive= 2HRZE/4HR
FR
EFEK SAMPING OBAT
EFEK SAMPING syok purura sy KEMUNGKINAN PENYEBAB PENGOBATAN
BERAT
Ruam kulit dengan atau tanpa gatal Streptomicin, isoniazid, rifampicin, Hentikan OAT
pirazinamid
Tuli Streptomicin Hentikan streptomycin
Pusing vertigo dan nystagmus Streptomicin Hentikan streptomisin
Ikterus tanpa penyakit hepar Streptomisin, isoniazid, rifampicin, Hentikan OAT
pirazinamid
Bingung (curiga gagal hati imbas obat ) Isoniazid, pirazinamid, rifampizin Hentikan OAT
GANGGUAN pengelihatan Etambutol Hentikan etambutol
Syok purpura gga Rifampisin Hentikan obat rifampicin
RINGAN
Anoreksia, mual, nyeri perut Pirazinamid , rifampisin, isoniazid Berikan obat dengan bantuan sedikit
makanan/ menelan OAT sebelum tidur,
dan ditelan secara lambat dengan sedikit
air. Bila parah rujuk dr
Nyeri sendi Isoniazid Paracetamol
EFEK SAMPING OBAT
EFEK SAMPING KEMUNGKINAN PENYEBAB PENGOBATAN
RINGAN
Rasa mengantuk Isoniazid Obat dapat diberikan sebelum tidur
Air kemih bewarna merah Rifampicin Edukasi pasien
Sindrom flu Pemberian rifampicin intermitten Ubah intermitten menjadi setiap hari
OBAT OBAT TB MDR
Hipotensi ,dapat menyebabkan Streptomisin Hindari penggunaan bersaamaan vaksin
nefrotoksik dan neurotoksik bcg dan tifoid
Tendinitis, rupture tendon, neuropatik Ofloksasin Hentikan pemakaian
perifer, mual sakit kepala insomnia
Agranulositosis, anoreksi, diare Kanamisin Hentikan
neurotoksik

Interaksi obat tbc FR Di tanyakan pengaplikasian

Makanan : menurunkan konsentrasi INH dan keju dapat menyebabkan reaksi → minum INH saat perut kosong
ANTASIDA : beberapa antasida menurunkan kadar INH dalam plasma → inh 2 2jam sebelum antacid atau 6 jam setelah antasida
Ketokonazol : rifampicin menurunkan ketokonazol → pisah dosis
CONTOH SOAL
1. Pria berusia 35 tahun didiagnosis terkena mycobacterium tuberculosis untuk pertama kali, hasil tes BTA negative, namun
foto toraks dan tanda klinis lain menunjukan positif. Apa rekomendasi anda sebagai apoteker?
a. Konfirmasi ulang kepada dokter tentang penegakkan diagnose tbc
b. pasien tidak terkena tbc
c. memberikan saran rekomendasi terapi 2hrzes/4hr
d. Memberikan saran rekomendasi terapi 2 HRZE/4 HR
e. Memberikan saran rekomendasi untuk uji tcm terlebih dahulu

Pembahasan:
Penegakkan diagnose TB dapat dilakukan dengan cara bakteriologis, yaitu cek BTA dahak, dan TCM
Namun diagnose TB juga dapat ditegakkan bila kedaan klinis dan foto torak menunjukan tanda dan gejala TB
Maka apoteker dapat menyarankan oat kategori 1 dengan regimen 2 HRZE/4HR
CONTOH SOAL
2. Seorang laki laki berusia 56 tahun didiagnosis menderita TBC sejak 2 bulan yang lalu. Pasien sedang menerima terapi
menggunakan INH dan rifampicin dikombinasikan dengan vitamin b6,apakah fungsi b6?
a. mengurangi efek hepatotoksik
b. mencegah neuritis perifer
c. mengurangi efek nefrotoksik
d. meningkatkan efikasi obat
e. mencegah efek ototoksik

Pembahasan:
b. Mencegah neurits perifer
Eso khas dari isoniazid dan umumnya diatasi dengan vitamin b6
CONTOH SOAL
3. Seorang pria berusia 35 tahun datang ke apotek untuk menebus OAT. Bapak tersebut pernah minum obat tuberkolosis
selama 1 bulan sebelumnya namun karena merasa bosan ia berhenti dan sekarang meminta obat karena gejala TB
Kembali memburuk. Sebagai apoteker Tindakan apa yang dilakukan ?
a. Memberi obat sesuai permintaan pasien
b. Menyarankan pasien untuk pemeriksaan Kembali ke dokter
c. Menolak permintaan pasien
d. Menyarankan suplemen kepada pasien
e. Memberikan obat herbal kepada pasien
Pembahasan:
b. Menyarankan pasien untuk pemeriksaan Kembali ke dokter
Dalam pengobatan TB harus rutin dan patuh dalam meminum obat. Berhenti minum obat sebelum dikatakan
pengobatan selesai disebut putus obat. Bila pasien akan memulai Kembali regimen TB nya. Maka regimen nya berubah
mengikuti lama ia telah berhenti minum obat awal
CONTOH SOAL
4. Seorang pria berusia 28 tahun didiagnosis mengidap HIV, setelah menyelesaikan terapi tb nya dan BTA nya negative.
Pasien dikatakan sembuh dari TB. Apa yang apoteker bisa sarankan kepada dokter terkait pasien tersebut ?
a. Memberikan isoniazid seumur hidup
b. Memberikan etambutol seumur hidup
c. Memberikan vitamin agar tidak terinfeksi Kembali
d. Menganjurkan cek BTA berkala
e. Memberikan pirazinamid seumur hidup

Pembahasan:
a. Memberikan isoniazid seumur hidup
Px hiv wajib minum isoniazid seumur hidup
CONTOH SOAL
5. Vaksin untuk mencegah serangan tuberkolosis adalah ?
a. DPT
b. DT
c. BCG
d. MMR
e. HPV
Pembahasan:
C. BCG
BACILLUS CALMETE-GUERIN (BCG) MERUPAKAN VAKSIN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA TB
6. Ibu menyusui bayi 5 bulan didiagnosa TB pertama Pembahasan :
kali, profilaksis TB pada bayi adalah ? a. Isoniazide
a. Isoniazide Balita sehat yang tinggal serumah dengan pasien TB
b. Rifampicin paru BTA positif, mendapatkan skor<5 pada evaluasi
c. Pyrazinamid system skoring maka diberikan isoniazid 5-10 mg/kg BB
d. etambutol hari selama 6 bulan , bila belum BCG, BCG dapat
e. streptomycin dilakukan setelah profilaksis selesai
INFEKSI SALURAN KEMIH
1. Adanya mikrorganisme pada urin. Mikrorganisme penginfeksi yaitu : e-coli, proteus SPP, klebsiela spp, staphylococcus,
pseudomonas
2. Gejala : dysuria, pyuria, demam, nyeri perut, leukosit urine

1. Sisitis
2. Dysuria pyuria syndrome (acute urethral Dapat didagnosa dengan
Klasifikasi ISK syndrome uji nitrit (u/ mendeteksi
3. Pielonefritis akut adanya ecoli
4. Urosepsis Dan
5. CAUTI (catheter associated urinary tract Tes esterase leukosit
infection) adlah tes dipstick ysng
6. Endokarditis bakterialis cepat untuk detect
7. Aneurisma yang terinfeksi dan prostetik pyuria
intravascular
TATA LAKSANA
DIAGNOSIS KLINIS BAKTERI PENYEBAB ANTINIOTIK PERHATIAN/ KETERANGAN
SISITIS E-COLI , KLEBSIELLA 1st LINE: cotrimoxazole oral Lama pemberian: 5 hari
PNEUMONIAE, ENTERECOCUS 960mg setiap 12 jam
FAECALIA 2nd line : Ciprofloxacin oral
500mg setiap 12 jam
fr
Anak :
1st: amoksisilin
2nd : kotrimoxazole
Dysuriapyuria syndrome ( Staphylococus Pilihan 1: Doksisiklin oral Lama pemberian 10 hari
acute urethra syndrome ) saprosaprophyticus, 100 mg setiap 12 jam
Chlamydia trachomatis, Pilihan 2: Siprofloksasin oral
Escherichia coli. 500 mg setiap 12 jam Lama pemberian: 7 hari
Pielonefritis akut Escherichia coli, Pilihan 1: Lama pemberian 7 hari
Staphylococcus spp. Klebsiella Siprofloksasin oral 500 mg
pneumoniae setiap 12 jam /Siprofloksasin
i.v. 400 mg setiap 12 jam
Pada anak : sefotaxim iv dosis Lama pemberian : 7 hari
TATA LAKSANA
DIAGNOSIS KLINIS BAKTERI PENYEBAB ANTIBIOTIK PERHATIAN/KETERANGAN
PIELONEFRITIS AKUTE Escherichia coli, Pilihan 2 dewasa : seftriakson Lama pemberian : 7 hari
(LANJUTAN) Staphylococcus spp. Klebsiella iv 2 gram setiap 24 jam
pneumoniae
Pilihan 2 pada anak:
gentamisin iv 6-8 mg/kgBB
atau im / 24 jam
Urosepsis/ complicated Escheria coli, 1st: Ampicilin sulbatam iv 1,5 Lama pemberian 7-14 hari
pyelonephriTis enterobacteriacae, gram tiap 6 jam
enterococcus faecalis, 2nd: Seftriakson iv 2 gram/24
streptococcus jam
3rd: Levofloksasin IV 500mg
setiap 24 jam
CAUTI (catheter associated Escheria coli, pseudomonas 1st: Siproflosasin iv Evaluasi penggunaan catheter
urinary tract infection) aeruginosa, enterecocus 400mgsetiap 12 jam
faecalis, Klebsiella 2rd: amikasin iv 750mg/24
pneumoniae jam
Dosis anak : amikasin 15
mg/KgBB setiap 24 jam
TATA LAKSANA kondisi khusus
KONDISI ANTIBIOTIK PERHATIAN / KETERANGAN
FR
HAMIL Amoksisilin clavulanate/ sefalosporin Selama 7 hari
Nitrofurantoin, tetrasiklin, sulfonamide
harus dihindari di semester 3
Cotrimoxazole dihindari di trisemester 1 ,
tidak memberika floroquinolon karena
potensinya menghambat pertumbuhan
tulang
ISK PADA ANAK Kotrimoxazole oral (24 mg/kgBB setiap 12
jam) selama 5 hari sebagai alternative
dapat diberikan ampicillin, amoksisilin
dan cefaleksin
CONTOH SOAL
6. Seorang anak berusia 4 tahun mengeluhkan nyeri perut bagian bawah, sering berkemih dan urin bewarna
keruh. Dokter mendiagnosa infeksi saluran kemih cysitis. Apakah obat yang sesuai dan berapa lama
pemberiannya?
a. Asam nalidikat 5 hari pemberian
b. Metonamin 7 hari pemberian
c. Asam pipedimat 5 hari pemberian
d. Nitrofurantoin 5 hari pemberian
e. amoksisilin 5 hari pemberian
Pembahasan :
e. Amoksisilin
Menurut penatalaksanaan 1st line dari sisitis anak adalah amoksisilin
CONTOH SOAL
7. Seorang Wanita hamil didiagnosa infeksi saluran kemih oleh dokter, usia kandungan pasien sudah memasuki 32
minggu. Dokter meresepkan nitrofurantoin. Sebagai apoteker ,anda akan melakukan resep terhadap resep yang
diberikan, saran apa yang akan anda berikan terkait resep tersebut?
a. Tidak ada masalah, segera menyiapkan resep
b. Merencanakan pemberian informasi kepada pasien bahwa obat harus habis
c. Memberikan saran kepada dokter untuk menambahkan vitamin c agar daya tahan tubuh px naik
d. Menkonfirmasi dr terkait nitrofurantoin yang tidak boleh diberikan ke px hamil dan menyarankan sefaleksin
e. Mengkonfirmasi dr terkai nitrofurantoin yang tidak boleh diberikan ke px hamil dan menyarankan Antibiotik
golongan floroquionolon

Pembahasan :
d. Menkonfirmasi dr terkait nitrofurantoin yang tidak boleh diberikan ke px hamil dan menyarankan sefaleksin
Pada ibu hamil tidak boleh menggunakan nitrofurantoin, tetrasiklin dan gol. floroquinolon
Tata laksana isk ibu hamil : amoxiclav/ sefalosporin
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS

Keadaan dimana saluran pernapasan terinfeksi oleh mikroba. Berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi infeksi
saluran napas atas dan infeksi saluran nafas bawah. Infeksi saluran nafas atas terdiri dari rhinitis, sinusitis, faringitis,
laryngitis, epiglottis, tonsillitis dan otitis. Sedangkan infeksi saluran napas bawah meliputi infeksi pada bronchus, alveoli
seperti bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia

Otitis Media
Merupakan inflamasi pada telinga bagian tengah dan terbagi menjadi otitis media akut, otitis media efusi, dan otitis
media kronik. Biasa terjadi pada bayi dan anak anak. Terjadi obstruksi tuba eustachius dan disfungsi pada tuba tersebut.
Tanda : peradangan local, otalgia, otorrhea, nyeri, demam, hilang pendengaran. Otitis media efusi ditandai cairan di
rongga telinga bagian tengah tanpa radang. Otitis media kronik ada cairan yang purulent dan meninkat jika terkena air ,
jarang timbul nyeri dan hilang pendengaran
Tata laksana FR

PENYAKIT PENYEBAB TATALAKSANA KETERANGAN


Otitis media akut tanpa Streptococus pneumonia, 1st: Amoksisilin 1st: 20-40 mg/kg/hari terbagi dalam 3
komplikasi hemophillus influenza, dosis → anak
Moraxella catarrhalis Dewasa= 80mg/kg/hari terbagi dalam
2 dosis
2nd: Amoxicilin penggunaan AB empiris selama 5 sd
clavulanate bila 10 hari
alergi penicillin :
sefuroksim,
seftriakson,/cefixi
me/ klindamicin
Otitis media supuratif kronik Pseudomonas aeruginosa, 1st: gol. Kuinolon Dikombinasi dengan h2o2 3%, asam
e.coli (ofloksasin aseta 2%, Nacl 0,9%
ciprofloxacin)

Terapi penunjang Analgetik & antipiretik : demam


Dekongestan : pelega
Antihistamin : alergi
kortikosteroid: radang
Sinusitis
Peradangan pada mukosa sinus pranasal . Dibagi menjadi sinus akut (infeksi pada sinus pranasal)sd 30 hari. Gejala menetap:
keluran hidung, batuk disiang hari dan malam tambah parah yang bertahan 10-14 hari dan dikatakna gejala berat disamping
secret disertai demam 39 c. bakteri penyebab : streptococcus pneumoniae, haemophilus influenza, Moraxella catarhiss

TATA LAKSANA
Tata laksana Keterangan
1st: Amoksisilin/ Amoksiclav
Kotrimoxazole Sinusitis viral dibedakan dari sinusitis bakteri bila gejala
eritromicin menetap lebih dari 10 hari atau gejala memburuk setelah 5-7
Doksisiklin hari
2nd : Sefalosporin Penggunaan antibiotik 10-14 hari
Makrolida
Quinolon (levofloxacin)
Sinusitis kronik
Tata laksana
TATA LAKSANA
1st: Amoksisilin/ Amoksiclav
Azitromicin
Levofloxacin

Faringitis
Peradangan pada mukosa faring dan sering meluas ke jaringan sekitarnya.faringitis biasanya timbul Bersama tonsillitis, rhinitis
dan laryngitis.
Bakteri penyebab : Streptococus , virus HSV, epistein barr, influenza, rhinovirus

TATA LAKSANA KETERANGAN


TATA LAKSANA 1st: Amoksilin/clavulanate Faringitis virus: methisprinol
2nd: Makrolida ( pilihan untuk alergi Faringitis oleh streptococcus grup A
penisilin ) biasanya sembuh dengan sendirinya,
3rd: Sefalosporin gol 2/ 3 demam dan gejala lain biasanya hilang
Kasus gagal menetap: klindamisin 10 hari setelah 3-4 hari
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH
BRONKHITIS
Kondisi peradangan pada daerah trakhebronkial, peradangan tidak meluas sampai alveoli. Klasifikasi: sebagai aku dan
kronik. Pada bayi dikenal dengan : bronchiolitis.
Bronkhitis akut umumnya terjadi pada musim dingin, hujan, kehadiran polutan yang mengiritasi
Penyebab bronchitis akut : Rhinovirua, influenza A dan B, Coronavirus, parainfluenza dan RSV
Penyebab bronchitis kronis: haemaphilus influenza, Moraxella cattarhalisa, streptococcus pneumoniae, e coli dll

Tata laksana
Penyakit Tata laksana Keterangan
Bronkitis akut 1st amoksisilin/klavulanat Ab digunakan 5-14 hari
kuinolon
2nd makrolida
Sefalosporin
BRONKHITIS
Tata laksana
Penyakit Tata laksana Keterangan
Bronkitis kronik (ada factor resiko dan 1st: Fluoroquinolone
dirawat) 2nd: beta lactam/ beta lactamase
inhibitor
Bronkitis Kronik (simple/ tidak ada 1st : makrolida g3 5-7 hari
factor resiko ) 2nd: sefaloporin gen 2 dan 3
3rd: doksisiklin, amoxicilinn
PNEUMONIA
Infeksi diujung bronkiol dan alveoli yang disebabkan pathogen.
Ditinjau dari asal pathogen maka dibagi menjadi 3: community acquired pneumonia (CAP) → didapat dari luar RS bakteri:
streptococcus pneumoniae, h. influenza, bakteri atypical
Hospital acquired pneumonia( HAP) → didapat selama pasien dirawat di RS bakteri: Klebsiella p, e.colli, acitenobacter
Ventilator acquired pneumonia (VAP)→ DARI PENGGUNAAN VENTILATOR bakteri: Acinetobacter baumanii, pseudomona
Pneumonia aspirasi : diakibatkan aspirasi secret oropharyngeal dan cairan lambung

Tata laksana FR

Jenis Tata Laksana


CAP Rajal : 11st: amoksisilin, 2nd : koamoxiclav, 3rd: klaritromicin/
azitro
Ranap non icu: 1st: levofloxacin, 2nd: sefotaksim+klaritromisin
HAP 1st: levofloxacin
Pneumonia aspirasi Levofloxacin + metronidazole
CONTOH SOAL
8. Seorang pasien pria, berusia 27 tahun mengalami batuk disertai dahak bewarna hijau. Pasien didiagnosis mengalami CAP.
Pasien diketahui alergi eritromisin, apakah pengobatan yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Azitromicin
b. Amoksisilin
c. Sefadroksil
d. Sefazolin
e. Kotrimoksazol

Pembahasan :
B.Amoksisilin
Untuk pasien rawat jalan 1st line cap adalah amoks
Infeksi saluran pencernaan
PENYAKIT PENYEBAB TATA LAKSANA KETERANGAN
Kolera Vibrio cholerae 1st line : kotrimoxazole atau Terapi utama rehidrasi :
tetrasiklin/ doksisiklin parenteral kristaloid oral dan
2nd line: ciprofloxacin / oralit
eritromicin
Disentri Bakteri shigella 1st line: Kotrimoxazole Lama pemberian 5 hari
2nd line: ciprofloksacin Lama pemberian 3 hari
Bakteri campylobacter Doksisiklin Lama pemberian 10 hari
Histolitica Metronidazole Lama pemberian 7-10 hari
Diare Salmonella histolitica, e-coli, Dewas Diare normalnya akan sembuh
clostridium difficle Histolitica sendiri 2-8 hari
Metronidazole
e.Coli
Azitromisin, ceftriaxone
Clostridium difficle :
metronidazole vancomycin
Infeksi saluran pencernaan
PENYAKIT PENYEBAB TATA LAKSANA KETERANGAN
Diare Salmonella histolitica, e-coli, E coli Diare normalnya akan sembuh
clostridium difficle Anak sendiri 2-8 hari
1st: ciprofloxacin
Azitromicin

Clostridium
Metronidazole
Vancomicin

Peptic ulcer Helicobacter pylori Regimen 3 obat : PPI+ Jika alergi klaritromisin →
KLARITROMISIN 500mg+ diberikan 4 regimen jika tidak
amoksisilin 1g/ ada pilihan lain →
FR metronidazole 500mg alergi PPI+levofloxacin
amox berikan metro 500mg+amoxicillin 1 g
4 obat : ppi+ bismuth
subsalisilat+metronidazole+
Tetrasiklin
Infeksi saluran pencernaan
PENYAKIT PENYEBAB TATA LAKSANA KETERANGAN
Thypus Rickettsia bacteria Ceftriakson, azithromycin → Trilogi tatalaksana :
dewasa Perawatan dan istirahat
Diet dan terapi suportif
Ciprofloxacin azitromicin → Antibiotik
anak

Untuk ibu hamil : amoxicillin/ sefalosporin


Efek samping mayor: tetrasiklin: →pewarnaan gigi tidak untuk anak<8th FR
Kloramfenicol → baby gray syndrome dan anemia aplasia
Ciprofloxacin → tendon rupture, peripheral neuropati tidak untuk anak <12 tahun
Klotrimoksazol : malformasi kongenital, abnormalitas pada janin
CONTOH SOAL
9. Anak laki laki 10 tahun mengalami diare berdasarkan tanda dan gejala dan diagnose dokter diare disebabkan shigella
pemberian antibiotic apa yang tepat ?
a. Amoxicilin
b. Metronidazole
c. Klaritomisin
d. Kotrimoxazole
e. Levofloxacine

Pembahasan:
d. Kotrimoxazole
Shigella → disentri
CONTOH SOAL
10. Seorang Wanita berumur 37 th di rawat di RS dengan diagnose ulkus peptikum karena H.pilori dan medapatkan terapi obat
lansoprazole amoksisilin dan claritine . Dari rekam medis pasien diketahui memiliki Riwayat alergi amoksisilin. Apoteker
menyarankan penggantian terapi amoksisilin. Antibiotik pengganti apa yang dapat apoteker sarankan?
a. Amoksiclav
b. Cefiksim
c. Metronidazole
d. Levofloxacin
e. Cotrimoxazole
Pembahasan:
c. Metronidazole
Merupakan lini ke2 setelah amox
Infeksi parasit
Scabies
Penyebab : sarcoptes scabiei
Tatalaksana : Permetrine 5%, benzil benzoate (hindari untuk anak ). Terapi tambahan : antihistamin, kortikosteroid, pengobatan
eksim dan pruritis
Keterangan: Balurkan ke seluruh tubuh, pada anak harus hingga leher wajah dan telinga, dibiaran selama 8 jam dan dapat
diulang setelah satu pekan. Pengobatan scabies juga dilakukan untuk seluruh kelompok orang penderita scabies serentak FR

Kutu Kepala
Penyebab : pediculus humanus capitis
Tatalaksana: permethrin 1% dalam bentuk cream rinse dibiarkan 2 jam
Keterangan : sebaiknya tidak digunakan pada anak usia< 2 th . Rambut di cuci dengan shampoo kemudian dioleskan losio/ krim
dan ditutup dengan kain. Setelah menunggu sesuai waktu yang ditentukan. Rambut dicuci kembali lalu disisir dengan sisir serit
Infeksi parasit
KUTU PUBIS
Penyebab: Pithrus pubis
Tatalaksana : permethrin, fonetrin, malation
Keterangan: dipakai biarkan hingga mengering dicuci setelah 12 jam. Digunakan kembali setelah 7 hari
CONTOH SOAL
Seorang anak Perempuan datang ke puskesmas mengeluh gatal di sela sela jari terlebih pada malam hari. setelah didagnosa
pasien tersebut terkena scabies dari kucing peliharaan, bagaimana cara penggunaan permetrine ?
a. 2 x oles hanya untuk penggunaan luar
b. Balurkan ke seluruh tubuh, pada anak harus hingga leher wajah dan telinga, dibiaran selama 8 jam dan dapat diulang
setelah satu pekan.
c. Balurkan ke seluruh tubuh, pada anak harus hingga leher wajah dan telinga, dibiaran selama 8 jam dan dapat diulang
setelah satu hari.
d. Balurkan ke seluruh tubuh, pada anak harus hingga leher wajah dan telinga, dibiaran selama 2jam dan dapat diulang
setelah satu pekan.
e. Balurkan ke seluruh tubuh, pada anak harus hingga leher wajah dan telinga, dibiaran selama 24 jam dan dapat diulang
setelah satu pekan. Pengobatan scabies juga dilakukan untuk seluruh kelompok orang penderita scabies serentak

Pembahasan :
B. Balurkan ke seluruh tubuh, pada anak harus hingga leher wajah dan telinga, dibiaran selama 8 jam dan dapat diulang
setelah satu pekan.
Infeksi cacing
Gejala : mengeluarkan cacing pada saat buang air besar atau muntah, badan kurus dan perut buncit
Kehilangan nafsu makan, lemas, Lelah, pusing, nyeri kepala, gelisah dan suka tidur
Gatal gatal disekitar dubur terutama malam hari 9cacing kremi)
Jenis cacing penghisap darah (cacing pita, tambang, cambuk) dapat terjadi anemia

Tata laksana
Infeksi cacing ca Tata laksana KETERANGAN
CACING KREMI Mebendazole/ albendazole (< 2 th
200mg, >2 th 400mg)
Cacing gelang Mebendazole/albendazole 100mg 2x sehari slm 3 hari
Cacing pita Albendazole 400mg 1x sehari selama 3 hari
Cacing tambang Mebendazol/albendazole Dos: 100mg 2x sehari 3 hari
CACING CAMBUK Mebendazole Single doses 500mg
Filaria Dietil karbamazin
CONTOH SOAL
11. Ibu ke apotek ingin membeli obat untuk anaknya yang diduga cacingan, setelah di gali informasinya diketahui gatal gatal
di dubur pada malam hari , berikan treatmen yang sesuai
a. Dietilkarbamazin
b. Hidrokortison salp
c. Mebendazol
d. Pirantel pamoat
e. premetrine

Pembahasan :
c. Mebendazole
Tata laksana cacing kremi pada anak 1st line nya mebendazole
Penggolongan obat
HIV
Gol. nukleosida Gol. Non nukleosida
Golongan transcriptase inhibitor Abacavir Delavirdin
Mekanisme kerja : Didanosin Efavirens
Emcitrabin Nevirapin
Lamivudin Rilpivin
Stavudin eltavirin
Tenofovir
Zidovudin
FR

Protease inhibitor Protease inhibitor


Terapi HIV
Mekanisme kerja : Atazanavir Saquinavir
Darunavir Nelfinavir 2 NRTI+ 1 NNRTI
Indinavir
Lopinavir
Ritonavir
TATA LAKSANA

LINI PERTAMA ALTERNATIF Kondisi Tata laksana


Remaja (10-19 tahun) dewasa termasuk ibu hamil menyusui khusus

TDF+3 TC(ATAU FTC)+EFV AZT+3TC+EFV(ATAU NVP) TB-HIV AZT/D4T+3TC(ATAU FTC)+EFV


TDF+3TC(ATAU FTC)+ NVP HIV-HEP B TDF+3TC(ATAU FTC)+EFV
AZT +3TC+EFV KRONIK AKTIF
PEDIATRI EFV UNTUK >3 TH
ANAK 3-10 TAHUN GAGAL AZT+3TC + EFV/ NVP
AZT+3TC+EFV ABC+3TC+NVP GINJAL
ABC+3TC+EFV HIV & CAN ORAL:
AZT+3TC+NVP KANDIDA NISTATIN KUMUR 4X
Anak < 3 thun FLUKONAZOL CAP 4X100
ABC/AZT+ 3 TC+LPV/R (ABC ATAU AZT)+ 3TC+NVP CAN ESOFAGUS
FLUKONAZOLE 4X200
PROFILAKSIS BAYI: Cat untuk terapi anak ITRACONAZOLE 4X200
4-6 MINGGU → ZIDOVUDIN Azt → anemia, bila hb <7,5 g/dl
DAN AB KOTRIMOXAZOLE ganti dgn stavudine
Dws → tenofovir
FR
Farmakologi obat antiretroviral
Obat Mekanisme obat Efek samping
Abacavir (ABC) Analog guanosin mhambat HIV-1 reverse Hipersensirivitas
transkripsi bersaing dengan substrate
mhambat replikasi virus
Didanosine (DDI) Mhambat replikasi HIV dgn memutus Neuropati perifer, pankreatitis
rantai HIV-RNA dependen DNA
polymerase
Emcitabine (FTC) Mhmbat produksi enzim dhingga virus Pigmentasi
tidak dapat mengalami pembelahan
Lamivudine (3TC) Mhambat reverse hiv transferase dgn Sakit kepala, pakreatitis
memutus rantai dna virus
Stavudin (d4t) Analog timidin →hambat replikasi virus Neuropati perifer
Tenovofir(TDF) Analog adenosin → hambat replikasi Toksisitas ginjal, mrnutunksn densitas
virus mineral tulang
Zidifudin (AZT) Mhambat timidin kinase Anemia
Farmakologi obat antiretroviral
Obat Mekanisme obat Efek samping
NNRTI
Delaviridine ( dlv) Berikatan u/ reverse transkripsi rna virus Ruam, peningkatan hasil tes hati
Efavirenz (EFV) Melawan HIV-1 Gangguan SSP , hepatotoksik
Etavirine (ETV) MEMBLOK RNA Ruam dan mual
Nevirapine ( NVP) Berikatan dengan reverse transkripsi Ruam mual
Protease inhibitor
Atazanavir (ATZ) Hambat pembelahan Ruam
Indinavir (IDV) HAMBAT PEMBELAHAN POLIPROTEIN NEFROLIATIS
Lopinavir ( LPVR) Hambat metabolism Ekg abnormal
Ritonavir (DRVr) Hambat metabolism Intoleran GI, hepatotoksis
Saquinavir ( SQV) HAMBAT PEMBELAHAN MUAL KEMBUNG
Nelfinavir (NFV) Hambat pembelahan Diare
CONTOH SOAL
12.Pasien 30 th, di diagnose HIV dan mendapat terpai kombinasi zidovudine, stavudine dan efavirenz. Dokter meminta apoteker
untuk menjelaskan pada pasien terkait efek samping zidovudi yang harus di monitoring. Efek samping apa yang perlu
disampaikan apoteker terkait obat tersebut ?
a. Anemia
b. Mual
c. Sakit kepala
d. Sakit perut
e. Miopati

Pembahasan :
A, anemia
Eso mayor zidovudine adalah anemia
CONTOH SOAL
13. seorang pasien laki laki usia 15 tahun menjalani rawat inap di rumah sakit. Dokter mendiagnosis HIV stadium IV dan
hepatitis b. hasil pemeriksaan Hcsag + CD4 200 sel/microliter. Dokter meminta saran apoteker untuk pemilihan antiretroviral
yang digunakan. Apakah saran anda sebagai apoteker?
a. Abakavir
b. Didanosin
c. Stavudin
d. Tenovofir
e. Zidovudin

Pembahasan :
d. Tenovofir
koinfeksi HIV hepatitis B(kronik akut): diperlukan panduan NRTI yang berisi TDF+3TC(ATAU FTC)+EFV
CONTOH SOAL
14.Seorang pasien laki laki usia 25 tahun menjalani rawat inap di RS. Dokter mendiagnosis pasien tersebut HIV mendapatkan
obatt AZT. Obat golongan apakah yang dimaksud?
a. Nucleosida reverse transcriptase inhibitor
b. Non nukleosida reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
c. PROTEASE inhibitor
d. Fusion inhibitor
e. Integrase inhibitor

Pembahasan :
a. NRTI
CONTOH SOAL
15.Seorang pria didiagnosis menderita HIV, Kemudian diberikan anti retroviral. Setelah 2 minggu pengobatan, pria tsb masuk
UGD dan didiagnosis mengalami steven johnson sindrom . Obat apa yang menyebabkan hal tersebut?
a. Zidovudin
b. Lamivudin
c. Nevirapin
d. Efafiren
e. Ritonavir

Pembahasan :
c. Nevirapin
CONTOH SOAL
16.Pasien 30 tahun didiagnosa HIV diberi terapi 3TC. Apa data lab yang dapat digunakan untuk pemantauan ESO ?
a. SGPT/SGOT
b. BILIRUBIN
c. SCR
d. ALBUMIN
e. PROTEINURIA

Pembahasan :
A,sgpt sgot
3tc adalah lamivudine

Anda mungkin juga menyukai