PERANCANGAN PERCOBAAN
NAMA : Nurfadiansih
NIM : C1M019108
FOTO
UKURAN 4X6
AGROEKOTEKNOLOGI
C12: (C)_4M#)
2021
1
KATA PENGANTAR
Semoga bermanfaat.
Mataram, 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
1.PENDAHULUAN…………………………………………………………… 3
……………….
2. RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) 7
……………………...........................
3. UJI LANJUT 11
……………………………………................................................
4. RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) …………………………. 15
……...........
5. RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN (RBSL) ……………………. 21
…………
3
1. PENDAHULUAN
(Sastrosupadi,2000)
4
LEMBAR KERJA
Soal:
- Perancangan percobaan
Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik menggunakan
statistika deskripsi maupun statistik inferensi yang bertujuan untuk mengubah
peubah input menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut
atau Perancangan percobaan adalah prosedur untuk menempatkan perlakuan ke dalam
satuan-satuan percobaan dengan tujuan utama mendapatkan data yang memenuhi
persyaratan ilmiah. (BAHAN AJAR MATA KULIAH PERANCANGAN
PERCOBAAN, Drs. Raupong, M.Si Anisa, S.Si, M.Si, UNHAS).
- Galat Percobaan
a) Keragaman
Perbedaan nilai suatu peubah hasil pengukuran antara satu individ dengan individu lainnya
yang di amati.
c) Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu yang menjadi perhatian dalam percobaan,dimana
hasil pengamatan akan disimpulkan secara umum pada kumpulan individu yang diamati
tersebut berdasarkan sampel. Keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian.Menurut
Sugiyono (1997: 57), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
d) Contoh/Sample adalah sebagian individu yang di ambil secara acak atau random dari
suatu populasi atau himpunan bagian dari populasi.
Contoh diambil dari Rancangan Acak Lengkap Ulangan Sama Percobaan untuk
mengetahui pengaruh besarnya dosis obat perangsang hormon sapi (0 mg, 1 mg, 2mg, 3
mg,4mg, dan 5 mg) terhadap banyaknya sperma (ml). Masing-masing perlakuan diulang
5 kali. Dengan α=5% apakah terdapat pengaruh dosis terhadap banyaknya sperma ?
7
Perlakuan dan ulangan yang digunakan pada kasus ini sebagai berikut :
Perlakuan dengan dosis 0 mg (P1) diulang 4 kali
Perlakuan dengan dosis 1 mg (P2) diulang 5 kali
Perlakuan dengan dosis 2 mg (P3) diulang 5 kali
Perlakuan dengan dosis 3 mg (P4) diulang 4 kali
Perlakuan dengan dosis 4 mg (P5) diulang 5 kali
Perlakuan dengan dosis 5 mg (P6) diulang 4 kali
4. Jelaskan istilah di bawah ini dan tuliskan rumusnya (berdasarkan Rancangan Acak
Kelompok)
a) Nilai Tengah (Mean)
mean merupakan nilai rata-rata suatu data. Nilai rata-rata merupakan hasil bagi antara
jumlah nilai keseluruhan dengan banyaknya data pengamatan (n) atau data yang diolah.
Secara matematis,
mean (nilai rata-rata) dapat dituliskan sebagai :
∑ xi
̅̅ X =
n
Keterangan :
̅ X : nilai rata-rata
Xi : nilai data ke-i
n : banyaknya data
Ulangan adalah banyaknya kali atau frekuensi suatu macam perlakuan yang
dicobakan dalam suatu percobaan = r - 1
Perlakuan = t - 1
8
Galat = ( r – 1) ( t - 1)
Total = rt - 1
5. Apakah fungsi dari Pengulangan, Pengacakan dan Local Control dari suatu rancangan
percobaan
Pengulangan adalah perlakuan yang muncul lebih dari satu kali dalam suatu
percobaan. Jika dalam suatu percobaan setiap perlakuan hanya muncul satu kali atau
mempunyai ulangan tunggal maka kita tidak dapat menduga galat dalam percobaan
(galat: kesalahan antara nilai sebenarnya dengan nilai yang diestimasi).
Fungsi dari pengulangan :
a. Pendugaan galat: Jika suatu percobaan tidak mengandung ulangan, maka galat
percobaan tidak dapat diduga.
b. Meningkatkan ketelitian percobaan : Pengguaan teknik-teknik yang kurang
teliti atau pegnggunaan satuan percobaan yang kurang homogen dapat diatasi
dengan menambah jumlah ulangan.
c. Memperluas cakupan kesimpulan: pemilihan satuan percobaan yang lebih
bervariasi, misalnya ulangan yang dilakukan dalam waktu yang berbeda.
d. Mengendalikan ragam galat: Dengan membuat kelompok sebagai ulangan,
maka satuan percobaan di dalam kelompok mempunyai keragaman minimum
dan satuan percobaan antar kelompok mempunyai keragaman maksimum,
sehingga usaha untuk melihat perbedaan perlakuan di dalam kelompok akan
lebih teliti.
Tujuan dari pengulangan adalah untuk meningkatkan ketelitian karena jika
10
jumlah ulangan semakin banyak atau bertambah maka akan semakin
meningkatkan ketelitian, agar tidak salah dalam pengambilan keputusan karena
pengulangan dapat menambah cakupan penarikan kesimpulan, dapat
mengendalikan ragam galat pengulangan juga memungkinkan kita untuk
mengelompokkan satuan-satuan percobaan menurut respon yang diharapkan
untuk memaksimumkan keragaman antar kelompok dan meminimumkan
keragaman dalam kelompok, sehingga mempelajari perbedaan perlakuan dapat
lebih teliti, dan juga bertujuan untuk menduga ragam galat.
Pengacakan adalah proses memasangkan masing masing level pada tiap factor dengan
acak dalam sebuah percobaan. Pengacakan dilakukan sebagai jaminan akan peluang
yang sama bagi setiap satuan percobaan untuk mendapat suatu perlakuan. Lebih jauh
lagi, tanpa pengacakan hampir semua rumusan statistika yang diterapkan dalam
analisis akan menjadi tidak valid karena digunakannya asumsi independensi dalam
setiap pengaruh galat yang muncul. Tanpa pengacakan tidak ada jaminan bagi
munculnya kovarians antargalat. Pengacakan mengandung arti setiap unit percobaan
harus memiliki peluang yang sama kepada masing-masing satuan percobaan untuk
dikenakan perlakuan tertentu.
Fungsi dari pengacakan agar pengujian menjadi sah, supaya galat menjadi
independent serta percobaan yang dilakukan dapat terhindar dari bias yang
disebabkan adanya perbedaan antara satuan-sauan percobaan. Pengacakan
perlakuan pada unit-unit percobaan dapat menggunakan table bilangan acak,
undian angka, sistem lotere atau dengan computer. Selain itu yang lebih baik
adalah menggunakan daftar bilangan teracak atau bilangan perandoman.
2. RANCANGAN ACAK LENGKAP
Rancangan Acak Lengkap (RAL) ialah rancangan yang paling sederhana di antara
rancangan rancangan percobaan yang baku. RAL biasanya digunakan untuk percobaan yang
dilakukan di laboratorium, ruang kultur jaringan dan rumah kaca atau dalam percobaan
11
percobaan tertentu yang memiliki kondisi lingkungan relative homogen. Rancangan ini
disebut rancangan acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit
percobaan.
Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud Rancangan Acak Lengkap dan sebutkan syarat-syarat
yang digunakan ?
e) Permasalahan data hilang lebih mudah ditangani (sedikit lebih mudah dibandingkan
dengan RAK)
- data hilang tidak menimbulkan permasalahan analisis data yang serius
- kehilangan Sensitifitasnya lebih sedikit dibandingkan dengan rancangan lain
- derajat bebas galatnya lebih besar (maksimum). Keuntungan ini terjadi terutama
apabila derajat bebas galat sangat kecil.
f) Tidak memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai bahan percobaan.
Kerugian RAL:
a) Terkadang rancangan ini tidak efisien.
b) Tingkat ketepatan (presisi) percobaan mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit
percobaan benar-benar homogen
c) Hanya sesuai untuk percobaan dengan jumlah perlakuan yang tidak terlalu banyak
d) Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten (lemah) apabila satuan
percobaan tidak benar-benar homogen terutama apabila jumlah ulangannya sedikit.
RAL factorial
JKT=
13
JKP=
JKA
JKB
JKAB
SK Db JK KT F HIT FTAB
5% 1%
Perlakuan 3 1669,335 71,58** 2,96 4,60
Pupuk Organik 2 73,505 3,15tn 3,35 5,49
(B)
Jamur 2 2403,84 103,08** 3,35 5,49
Trichoderma (T)
BxT 4 13,325 0,571tn 2.,73 4,11
Galat 27 23,32
38 14
Total
Rak factorial
FK
JKT=
JKR=
JKA
JKB
JKAB
15
JKG
SK Db JK KT F HIT
F AB
T
5% 1%
Ulangan 3 255,63 85,21 5,42** 2,96 4,60
Perlakuan
V 2 1027,38 513,69 32,71** 3,35 5,49
arietas Jar 2 155,05 77,525 4,93tn 3,35 5,49
ak Tanamx
Varietas 4 765,4 191,35 12,18** 2,73 4,11
Jarak Tanam
Galat 27 424,11 15,70
Total 38 2627,63
Pada taraf kepercayaan 95%:
- Pengaruh Interaksi: signifikan (Fhitung 12,18 lebih besar disbanding dengan f tabel 5%
dan 1%
- Pengaruh Faktor A: signifikan (Fhitung 32,71
- Pengaruh Faktor B: signifikan F hitung 4,93