TIMPANOPLASTI
Christin Rony Nayoan1*
1
Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
Published by:
Tadulako University,
Managed by Faculty of Medicine.
Email: fk@untad.ac.id
Address:
Jalan Soekarno Hatta Km. 9. City of
Palu, Central Sulawesi, Indonesia
perforasi tanpa mengubah sistem tulang telinga tengah yang dangkal dan Columella
pendengaran. Termasuk dalam prosedur ini effect. D.Tipe IV foramen ovale terlindungi
adalah mengeksplorasi kondisi telinga dengan sisa stapes. Tipe V graft pada stapes
tengah dan memastikan kondisi tulang yang terfiksir untuk melindungi foramen
pendengaran. ovale.
2. Timpanoplasti tipe II digunakan untuk Sumber dari Sismanis AA, Tympanoplasty:
perforasi membrane timpani dengan erosi Tympanic membrane repair7.
maleus. Ini melibatkan pencangkokan/ Beberapa jenis jaringan digunakan
pemasangan graft pada inkus atau sisa-sisa sebagai material graft pada tehnik
maleus tersebut.tujuannya adalah timpanoplasti. Diawali oleh Wullstein yang
memperbaiki membrane timpani dan menggunakan split thickness skin graft dan
mekanisme lever yang diperankan oleh full thickness, untuk merekonstruksi perforasi
malleus dan inkus. membran timpani, ternayata tidak bertahan
3. Timpanoplasti tipe III diindikasikan untuk lama karena mengalami deskuamasi yang
kondisi rusaknya dua tulang pendengaran mengundang infeksi dan reperforasi.
dengan kondisi stapes masih utuh dan Kemudian mortiz dan zolner yang
mobile. Ini melibatkan penempatan graft ke menggunakan pedikel flap dan Shea
stapes.bertujuan untuk mengembalikan menggunakan dinding vena, pencarian
proses konduksi suara ke foramen ovale. material graft ini terus berkembang hingga
4. Timpanoplasti tipe IV digunakan untuk 1961 storrs menggunakan fascia temporalis
kerusakan tulang pedengaran yang dan disempurnakan tehniknya oleh Glasscock.
mencakup semua atau bagian dari Sejak saat itu penggunaan fascia tepatnya
lengkungan stapes. Ini melibatkan fascia temporalis semakin berkembang karena
penempatan cangkokan pada atau sekitar bahan ini mudah didapat, lebih kokoh dari
kaki stapes yang mobile. jaringan ikat longgar dan lebih kenyal dari
5. Timpanoplasti tipe V digunakan pada kaki dinding vena1,4,6. Pada kondisi infeksi telinga
stapes yang terfiksir. tengah yang cukup berat, adanya kantung
retraksi, atelektasis dan gangguan fungsi tuba,
menyebabkan graft fascia temporalis lebih
mudah menjadi atrophi dan reperforasi
sehingga para ahli mencari material lain yang
lebih kuat untuk mencegah reperforasi, atrophi
dan retraksi. Maka ditemukan kartilago
sebagai pengganti dari fascia. Kartilago yang
paling sering digunakan adalah berasal dari
tragus dan konka. Kartilago tragus lebih lurus
sehingga tidak membutuhkan pembentukkan
Gambar 1. Tipe-tipe timpanoplasti menurut
Wullstein.
kembali dan lebih mudah untuk diambil.
Sebaliknya kartilago konka, lebih berlekuk,
A.Tipe I memperbaiki kondisi normal harus dibentuk kembali dan proses
telinga tengah. B.Tipe II sebagian tulang pengambilan cukup sulit akan tetapi kartilago
pendengaran telah rusak, jadi dipertahankan konka dapat dipilih bila kita membutuhkan
dan dihubungkan kembali. C.Tipe III graft yang cukup lebar/besar 4,9.
miringostapediopeksi yang menghasilkan