Anda di halaman 1dari 5

Medika Tadulako (Jurnal Ilmiah Kedokteran)

Vol. 7 No. 1, Maret 2022


P-ISSN : 2355-1933/℮-ISSN : 2580-7390

Original Literature Review

TIMPANOPLASTI
Christin Rony Nayoan1*
1
Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

Email Corresponding: ABSTRAK


christinnayoan@untad.ac.id Timpanoplasti adalah operasi telinga tengah yang bertujuan untuk memperbaiki
sistem aerasi dari tuba eustachius sampai dengan tulang temporal serta
Page : 62-66 memperbaiki sistem penghantaran mekanik gelombang suara dan menciptakan
kondisi yang bersih dan kering.Terdapat lima tipe timpanoplasti. Terdapat
beberapa variasi teknik timpanoplasti serta indikasi dan kontra indikasi dari
Kata Kunci : tindakan tersebut. Beberapa jenis jaringan digunakan sebagai material graft pada
Graft, Telinga, Operasi, Kartilago tehnik timpanoplasti. Material graft yang paling sering dipergunakan adalah
fascia dan perikondrium, namun pada kondisi penyakit telinga tengah yang parah
Keywords: kartilago menjadi lebih menjadi pilihan sebagai material graft.
Graft, Ear, Surgery, Cartilage

Article History: ABSTRACT


Received: 18-02-2022 Tympanoplasty is a middle ear surgery that aims to improve the aeration system
Revised: 25-02-2022 from the eustachian tube to the temporal bone and improve the mechanical
Accepted: 28-02-2022 delivery system of sound waves and create a clean and dry condition. There are
five types of tympanoplasty. There are several variations of tympanoplasty
techniques and the indications and contraindications of the procedure. Several
types of tissue are used as graft material in tympanoplasty techniques. The most
commonly used graft materials are fascia and perichondrium, but in severe
middle ear disease, cartilage becomes the preferred graft material.

Published by:
Tadulako University,
Managed by Faculty of Medicine.
Email: fk@untad.ac.id
Address:
Jalan Soekarno Hatta Km. 9. City of
Palu, Central Sulawesi, Indonesia

PENDAHULUAN atelektasis, perforasi yang berulang, fascia dan


Timpanoplasti pertama kali perikondrium cenderung mengalami atrophi
diperkenalkan pada tahun 1950an oleh Zollner dan seringkali gagal menutup perforasi,
dan Wullstein, yang menggunakan berbagai kartilago menjadi lebih menjadi pilihan
macam graft material ataupun jaringan dalam sebagai material graft. Terdapat beberapa
upaya untuk menutup perforasi pada membran variasi teknik timpanoplasti serta indikasi dan
timpani. Sejak saat itu banyak dikembangkan kontra indikasi dari tindakan tersebut. 1,2.
tehnik, metode, pendekatan dan juga
TIMPANOPLASTI
pengembangan untuk mencari material graft.
Material graft yang paling sering Timpanoplasti adalah operasi telinga
dipergunakan adalah fascia dan perikondrium, tengah yang bertujuan untuk memperbaiki
namun pada kondisi penyakit telinga tengah sistem aerasi dari tuba eustachius sampai
yang cukup luas dengan gangguan fungsi tuba, dengan tulang temporal serta memperbaiki

Christin Rony Nayoan:62-66 62


Medika Tadulako (Jurnal Ilmiah Kedokteran) / Vol 7 No.1 Maret 2022

sistem penghantaran mekanik gelombang Shea yang ketika melakukan stapedektomi


suara dan menciptakan kondisi yang bersih secara kebetulan berhasil menutup robeknya
dan kering1,3. Operasi rekonstruksi ini sering membran timpani dengan menggunakan fascia
dijadikan satu sistem operasi rekonstruksi musculus temporalis dan melaporkan suatu
tulang pendengaran atau tympano-ossicular seri keberhasilannya menggunakan fascia
system yang meliputi kanaloplasti, sebagai tandur1,6,7. Indikasi dan kontra indikasi
miringoplasti dan ossikuloplasti dengan tindakan timpanoplasti termuat dalam tabel.1.
pengertian bahwa kanaloplasti adalah tindakan
untuk melebarkan kanalis auditorius eksternus, Tabel 1. Daftar indikasi dan kontraindikasi
miringoplasti adalah tindakan untuk timpanoplasti 1,6,8
merekonstruksi membran timpani dengan Indikasi Kontraindikasi
1. Kurang pendengaran Tidak ada kontraindikasi
menggunakan graft untuk menutupi perforasi tipe konduksi yang absolut tapi harus
membran timpani sehingga dapat dikarenakan perforasi mempertimbangkan
mengembalikan fungsi vibrasinya dan membran timpani, kondisi setiap pasien dari
diskontinuitas tulang jenis timpanoplasti yang
ossikuloplasti adalah tindakan pembedahan pendengaran akan dilakukan.
untuk merekonstruksi tulang pendengaran. 2. Otitis media yang Pertimbangan mengenai
kronik atau rekuren 1. Keadaan umum pasien
Timpanoplasti sering juga menyertai
karena kontaminasi menghadapi tindakan
mastoidektomi baik mastoidektomi dinding akibat dari perforasi pembedahan
utuh maupun dinding runtuh, dan biasanya membrane timpani 2. Pada OMSK benigna
3. Terjadi kurang dikontraindikasikan
dilakukan diakhir tindakan pendengaran yang pada keadaan only
1,3,4,5
mastoidektomi . progresif dikarenakan hearing ear atau
Rekonstruksi membran timpani pertama otitis media yang telinga kontralateral
kronik mengalami kurang
kali tercatat pada abad ke 17 ketika Banzer 4. Perforasi gendang pendengaran yang
pada tahun1640 menguraikan usahanya telinga yang menetap berat dan tidak
lebih dari 3 bulan tertolong dengan alat
menambal perforasi membran timpani 5. Terlibat dalam bantu dengar.
menggunakan kandung kemih babi yang olahraga air atau 3. Pasien dengan keadaan
dibentangkan di corong yang terbuat dari berenang perawatan pasca
6. Diskontinuitas tulang tindakan tidak dapat
gading. Konsep untuk memperbaiki perforasi pendengaran dilakukan dengan baik
membrane timpani secara revolusioner 7. Untuk memfiksasi 4. Tumor ganas telinga
diperkenalkan oleh Wullstein dan Zollner pada tulang pendengaran 5. Telah dioperasi
berulang, infeksi tidak
tahun 1952 dan 1955. Istilah timpanoplasti dapat dikendalikan,
pertama kali diperkenalkan oleh Wullstein dan angka kegagalan
tinggi
pada tahun 1953 yang kemudian membagi 6. Otitis eksterna maligna
timpanoplasti menjadi 5 tipe pada tahun 1959. yang tidak terkendali
Wullstein menutup perforasi membran timpani 7. Otitis media kronik
yang berkomplikasi
dengan split thickness skin graft. Shea pada
tahun 1957, sewaktu melakukan stapedektomi, Ada lima tipe dasar dari prosedur
mendapatkan secara tidak sengaja, dinding timpanoplasti menurut Wullstein (1959)
vena dapat untuk menutup perforasi membran berdasarkan konsep transformasi suara di
timpani. Kemudian House, Glasscock dan foramen ovale dan proteksi suara di foramen
Sheehy memodifikasi teknik itu menjadi rotundum.
teknik onlay yang digunakan sampai sekarang. 1. Timpanoplasti tipe I atau yang disebut
Teknik underlay pertama kali dilaporkan oleh miringoplasti. Hanya merekonstruksi
membrane timpani yang mengalami

Christin Rony Nayoan:62-66 63


Medika Tadulako (Jurnal Ilmiah Kedokteran) / Vol 7 No.1 Maret 2022

perforasi tanpa mengubah sistem tulang telinga tengah yang dangkal dan Columella
pendengaran. Termasuk dalam prosedur ini effect. D.Tipe IV foramen ovale terlindungi
adalah mengeksplorasi kondisi telinga dengan sisa stapes. Tipe V graft pada stapes
tengah dan memastikan kondisi tulang yang terfiksir untuk melindungi foramen
pendengaran. ovale.
2. Timpanoplasti tipe II digunakan untuk Sumber dari Sismanis AA, Tympanoplasty:
perforasi membrane timpani dengan erosi Tympanic membrane repair7.
maleus. Ini melibatkan pencangkokan/ Beberapa jenis jaringan digunakan
pemasangan graft pada inkus atau sisa-sisa sebagai material graft pada tehnik
maleus tersebut.tujuannya adalah timpanoplasti. Diawali oleh Wullstein yang
memperbaiki membrane timpani dan menggunakan split thickness skin graft dan
mekanisme lever yang diperankan oleh full thickness, untuk merekonstruksi perforasi
malleus dan inkus. membran timpani, ternayata tidak bertahan
3. Timpanoplasti tipe III diindikasikan untuk lama karena mengalami deskuamasi yang
kondisi rusaknya dua tulang pendengaran mengundang infeksi dan reperforasi.
dengan kondisi stapes masih utuh dan Kemudian mortiz dan zolner yang
mobile. Ini melibatkan penempatan graft ke menggunakan pedikel flap dan Shea
stapes.bertujuan untuk mengembalikan menggunakan dinding vena, pencarian
proses konduksi suara ke foramen ovale. material graft ini terus berkembang hingga
4. Timpanoplasti tipe IV digunakan untuk 1961 storrs menggunakan fascia temporalis
kerusakan tulang pedengaran yang dan disempurnakan tehniknya oleh Glasscock.
mencakup semua atau bagian dari Sejak saat itu penggunaan fascia tepatnya
lengkungan stapes. Ini melibatkan fascia temporalis semakin berkembang karena
penempatan cangkokan pada atau sekitar bahan ini mudah didapat, lebih kokoh dari
kaki stapes yang mobile. jaringan ikat longgar dan lebih kenyal dari
5. Timpanoplasti tipe V digunakan pada kaki dinding vena1,4,6. Pada kondisi infeksi telinga
stapes yang terfiksir. tengah yang cukup berat, adanya kantung
retraksi, atelektasis dan gangguan fungsi tuba,
menyebabkan graft fascia temporalis lebih
mudah menjadi atrophi dan reperforasi
sehingga para ahli mencari material lain yang
lebih kuat untuk mencegah reperforasi, atrophi
dan retraksi. Maka ditemukan kartilago
sebagai pengganti dari fascia. Kartilago yang
paling sering digunakan adalah berasal dari
tragus dan konka. Kartilago tragus lebih lurus
sehingga tidak membutuhkan pembentukkan
Gambar 1. Tipe-tipe timpanoplasti menurut
Wullstein.
kembali dan lebih mudah untuk diambil.
Sebaliknya kartilago konka, lebih berlekuk,
A.Tipe I memperbaiki kondisi normal harus dibentuk kembali dan proses
telinga tengah. B.Tipe II sebagian tulang pengambilan cukup sulit akan tetapi kartilago
pendengaran telah rusak, jadi dipertahankan konka dapat dipilih bila kita membutuhkan
dan dihubungkan kembali. C.Tipe III graft yang cukup lebar/besar 4,9.
miringostapediopeksi yang menghasilkan

Christin Rony Nayoan:62-66 64


Medika Tadulako (Jurnal Ilmiah Kedokteran) / Vol 7 No.1 Maret 2022

Terdapat bermacam-macam tehnik RINGKASAN


timpanoplasti kartilago, akan tetapi Mirko Tos Timpanoplasti adalah operasi telinga
secara garis besar mengklasifikan menjadi 6 tengah yang bertujuan untuk memperbaiki
tehnik yaitu : 9 sistem aerasi dari tuba eustachius sampai
1. Underlay palisade , metode Heermann dengan tulang temporal serta memperbaiki
2. Onlay palisade sistem penghantaran mekanik gelombang
3. Broad palisade suara dan menciptakan kondisi yang bersih
4. Underlay stripes dan kering. Ada lima tipe dasar dari prosedur
5. Onlay stripes timpanoplasti menurut Wullstein (1959)
6. Dornhoffer mosaic cartilage tympanoplasty berdasarkan konsep transformasi suara di
Teknik timpanoplasti semakin hari foramen ovale dan proteksi suara di foramen
semakin berkembang, para ahli berusaha rotundum. Terdapat bermacam-macam
mencari teknik dan material graft yang dapat material graft seperti fascia temporalis,
memberikan hasil yang memuaskan. Pada dinding pembuluh darah, perikondrium,
tahun 2010, Neumann, dkk meneliti pada 29 komposit , lemak dan kartilago. Kartilago
pasien yang dioperasi timpanoplasti kartilago merupakan material yang tebal sehingga sulit
lebih dari 9 tahun. Indikasi operasi pada teresorpsi, mengalami retraksi dan reperforasi
subyek penelitian ini karena kolesteatoma, bahkan pada kondisi gangguan fungsi tuba
otitis media kronik, perforasi sub total dan yang berat.
timpanik fibrosis. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa tidak tejadi reperforasi, DAFTAR PUSTAKA
penyembuhan total 100%10. Pada tahun yang 1. Helmi. Otitis media supuratif kronis
sama, Cabra dkk juga meneliti efektifitas dari Jakarta: Balai penerbit FKUI 2005. 175 p.
kartilago timpanoplasti dibandingkan dengan 2. Tos M. Cartilage Tympanoplasty ,
timpanoplasti menggunakan graft fascia, Classification of Methods-Technique-
dengan suyek penelitian 123 pasien. Hasil dari Results. Stuttgart: Georg Thieme Verlag;
penelitian tersebut adalah pada kedua jenis 2009. 411 p. 3. Fisch U. General
timpanoplasti terjadi perbaikan dalam hal consideration Tympanoplasty,
morfologi dan fungsi pendengaran, akan tetapi mastoidectomy and stapes surgery
keberhasilan timpanoplasti kartilago adalah 4. Oliver F Anduka CAB. Otology,
sebesar 84 % sedangkan timpanoplasti fascia Neurotology and lateral skull base
hanya 64 %. Namun tidak ada perbedaan dari surgery. Stuttgart: Georg thieme verlag;
hasil perbaikan fungsi pendengaran11. 2011. 431 p.
Perbandingan hasil akhir dari timpanoplasti 5. Luetje CM. Reconstruction of the
kartilago dengan timpanoplasti fascia juga di tympanic membrane and ossicular chain.
teliti oleh Onal K dkk pada tahun 2011, dan In: Bailey BJ, editor. Head and neck
mendapatkan hasil angka keberhasilan fascia surgery - otolaryngology. Third ed.
adalah 65,9 % dan kartilago 92,3 % dan pada Philadelphia: Lippincott williams and
timpanoplasti kartilago memberi hasil wilkins; 2001. p. 1819-27.
perbaikan pendengaran lebih baik daripada 6. Poe DS. Perforation of the tympanic
timpanoplasti fascia12. membrane In: Joseph b Nadol MJK,
editor. Surgery of the ear and temporal

Christin Rony Nayoan:62-66 65


Medika Tadulako (Jurnal Ilmiah Kedokteran) / Vol 7 No.1 Maret 2022

bone Second ed. Philadelphia Lippincott


williams and wilkins 2005. p. 163-77.
7. Sismanis AA. Tympanoplasty, Tympanic
membrane repair. In: A Juliana Gulya
DSP, Lloyd B Minor, editor. Glasscock-
Shambaugh's Surgery of the ear. Sixth ed.
Shelton People's Medical Publishing
House; 2010.
8. Neely JG. Otologic procedurs. In: Byron J
Bayley ea, editor. Atlas of head and neck
surgery - otolaryngology. Philadelphia
Lippincott and Raven Publisher; 1996. p.
308-30.
9. Mubarak M Khan SRP. Primary cartilage
tympanoplasty: our technique and results.
American Journal of Otolaryngology -
Head and neck medicine surgery.
2010;32:381-7.
10. Neumann A, Kevenhoerster, Kevin,
Gostian, Antoniu Oreste. Long term
results of palisade cartilage
tympanoplasty. Otology and Neurotology.
2010;31(6):936-9.
11. Cabra J, Monux, Alfonso. Efficacy of
cartilage palisade tympanoplasty : RCT.
Otology and Neurotology 2010;3(4):589-
95.
12. Onal K AS, Songu M, Demiray U,
Demipehlivan I a. Functional results of
temporalis fascia versus cartilage
tympanoplasty in patients with bilateral
chronic otitis media The journal of
laryngology and otology
2011;126(01):22-5.

Christin Rony Nayoan:62-66 66

Anda mungkin juga menyukai