Anda di halaman 1dari 51

PENATALAKSANAAN

BEDAH PADA
OTITIS MEDIA
ADHESIF
dr. Balqis Kartika Murti (S922102001)

Pembimbing
Dr. dr. Hadi Sudrajad, Sp. T.H.T.K.L(K), M.Si. Med.
TABLE OF CONTENTS 01 02
Definisi Anatomi

03 04
Epidemiologi Patogenesis

05 06
Diagnosis Tatalaksana

05 06
Komplikasi Kesimpulan
01
DEFINISI
DEFINISI
Otitis media adhesif merupakan bentuk kronis
dari otitis media dimana gendang telinga tertarik
ke dalam ruang telinga tengah dengan adanya
perlengketan pada struktur didalam telinga
tengah

(Li et al., 2019)


Gambar 1. (a) telinga tengah normal,
(b) otitis media fibro-adhesif; (c)
atelektasis; (d) otitis media adhesif.

(Mansour et al, 2018)


02
ANATOMI
ANATOMI TELINGA

Telinga Luar Telinga Tengah Telinga Dalam


Auricula dan MAE cavum timpani, membran labirin osseus (cochlea,
timpani, ossicula auditiva vestibulum, dan kanalis
dan tuba auditiva eustachii semisirkularis), labirin
membranaceus (duktus
koklearis, sakulus dan
utrikulus dan duktus
semisirkularis)
(Paulsen, 2010)
ANATOMI TELINGA

(Paulsen, 2010)
03
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI

Sebagian besar otitis media mempengaruhi anak-anak <5 tahun, terjadi


pada 1,5 per 100 orang dewasa 35-44 tahun dan 2,34 per 100 orang
dewasa 75-84 tahun (Li et al., 2019).

Otitis media adhesif seringkali bilateral (8-21%) atau berhubungan


dengan proses pre-adhesif kontralateral. Kadang-kadang juga
berhubungan dengan kolesteatoma kontralateral (Mansour et al., 2018).
FAKTOR RESIKO

1 2 3 4

Terapi sulfonamid Pengobatan otitis media Pasa masa kanak- Mastoiditis laten
dan antibiotik akut yang tidak memadai kanak : adenoid
(pengabaian miringotomi nasofaring, sinusitis
dan insuflasi udara). dan alergi

(Siirala, 2016).
04
PATOGENESIS
PATOGENESIS
Otitis media adhesif Infeksi berulang pada cairan
merupakan sekuel dari telinga tengah dapat
otitis media efusi menyebabkan nekrosis
(OME) yang tidak progresif dari lamina propria
sembuh dengan membran timpani sehingga
sempurna terjadi atrofi.

1 2 3 4
1. Tekanan negatif telinga tengah
karena ketidakseimbangan antara Disventilasi telinga tengah
ventilasi tuba Eustachius dan difusi yang berlangsung lama
gas mukosa mastoid menyebabkan retraksi
2. Kurangnya kekakuan membran seluruh membran timpani
timpani yang atrofi ke dasar rongga
3. Telinga tengah dengan inflamasi timpani -> atelektasis
mukosa yang parah dan ulserasi.
TAHAPAN ADHESIVE OTITIS MEDIA

(Deng et al., 2017)


PATOGENESIS
membentuk adhesi
fibrosa ireversibel antara
Sade dan Berco
permukaan bawah
menyebutkan
membrane timpani yang
terdapat 4 tahapan
atrofi dengan dinding
untuk terjadinya
medial telinga tengah
adhesive otitis media

5 6 7
Atelektasis dapat
menyebabkan reaksi
mukoperiosteum yang
memproduksi jaringan
granulasi yang kaya akan
fibroblas.
05
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


● Pasien akan mengeluh ● Otorrhea
telinga tersumbat hingga ● Kolaps membran timpani walaupun dengan
maneuver valsava
gangguan pendengaran ● Gendang telinga tampak sangat tipis, keabu-
● Keluhan keluar cairan dari abuan, terletak di posisi yang lebih dalam
telinga ● Permukaan gendang telinga setinggi ligamen
tympani malleolar membentuk relief yang
disebut “clothesline”
● Erosi pada sendi incudostapedial yang
digantikan dengan jaringan fibrous antara
incus dan stapes, malleus dibagian medial.

(Mansour et al, 2018)


Clothesline
appereance

(Mansour et al, 2018)


Telinga kanan dengan otitis media Telinga kanan dengan otitis media adhesif yang
adhesif menunjukkan erosi sendi berhubungan dengan miringostapediopeksi pada
inkudostapedial yang digantikan oleh kepala stapes (S). Perhatikan bahwa inkus (I)
pita fibrosa antara inkus yang tersisa terkikis dan drum melekat pada segmen timpani
dan kepala stapes saraf wajah (VII) dan ankilosis umbo (M) ke
tanjung

(Mansour et al, 2018)


AUDIOMETRI
Umumnya gangguan pendengaran konduktif ditunjukkan pada
audiogram, dengan celah udara-tulang rata-rata 25-50 desibel
(dB).

Gangguan pendengaran campuran dapat terjadi pada kasus


lanjut dari otitis media adhesif dan mencerminkan awal dari
gangguan labirin

Impedansi, tidak kontributif, menunjukkan kurva timpanometrik


datar

(Mansour et al, 2018)


06
TATALAKSANA
Outcome terapi pembedahan pada AdOM tidak sebaik tipe OM
lainnya.

Dipercayai bahwa terapi pembedahan untuk meningkatan


pendengaran hanya dapat dilakukan apabila fungsi tuba
eustachius dalam keadaan normal.

Eustachian tube balloon dilatation (ETBD) merupakan


tatalaksana pembedahan yang efektif untuk pengobatan
Eustachian Tube Disfunction (ETD), yakni tahap awal sebelum
terjadinya otitis media adhesif

Larem et al, 2016


Setelah terjadi adhesi antara membran timpani dan
mukosa telinga tengah dan tulang- tulang pendengaran
telah terbentuk, pengobatan otitis media adhesif menjadi
tantangan.

Otorrhea berulang dan refrakter pada otitis media adhesif,


terbentuk kolesteatoma, penurunan fungsi pendengaran (tuli
konduksi), infeksi berulang, dan untuk mencegah
komplikasi seperti tuli sensorineural merupakan indikasi
untuk pembedahan
Mansour et al, 2018
Mizutari, 2020
TEKNIK PEMBEDAHAN

Rekonstruksi membran Penyisipan pelat silicon/


timpani dengan tulang transplantasi mukosa normal
rawan ke dalam ruang timpani

(Mizutari, 2020)
PENDEKATAN PEMBEDAHAN

Mikroskop Endoskop

(Mizutari, 2020)
Penting untuk menentukan luas pasti dari membran timpani yang
melekat sebelum atau intra-operatif

Semua area membran timpani yang melekat harus diamati menggunakan


endoskopi sudut lebar

Membran timpani yang tidak melekat sering dapat terlihat setelah dilakukan manuver
Valsava atau inflasi nitro oksida di bawah anestesi umum, terutama pada kasus anak
Pembedahan dilakukan dengan diseksi dari kulit yang melekat dari dinding
posterior dan medial telinga tengah diikuti dengan penguatan perikondrium
atau tulang rawan pada gendang telinga

Insisi pada liang telinga luar untuk mengangkat flap timpanomeatalis


biasanya dilakukan dari posisi jam 9 sampai jam 6 5 mm di luar tepi
membran timpani

Pengangkatan tulang diperlukan untuk mengangkat lesi epitel sepenuhnya,


dan sayatan harus dibuat di luar kanal.
Tampilan endoskopi setelah elevasi flap
timpanomeatal di telinga kiri. Sayatan
pada liang telinga luar dibuat dari posisi
jam 9 sampai jam 6, tiga perempat dari
saluran telinga. Elevasi flap yang lebar
dan jelas membuat bidang pandang
bedah yang baik (Mizutari, 2020).
Elevasi komponen epitel harus dilakukan dengan sangat hati-hati di bawah
perbesaran tinggi untuk mencegah persistensi daerah kulit

Membran timpani yang melekat pada prosesus panjang inkus dan kepala
stapedial diangkat

Elevasi membran timpani yang melekat dari tanjung. Tujuan yang paling
penting adalah mempertahankan mukosa normal pada tanjung untuk
mencegah re-adhesi
Evakuasi rantai tulang pendengaran selama elevasi flap timpanomeatal. Membran
timpani retraksi melekat pada permukaan belakang inkus (kiri). Dengan
menggunakan pick kecil bersudut, komponen epitel yang melekat dikeluarkan
dari inkus (kanan) di bawah bidang pandang bedah yang jelas (Mizutari, 2020).
Pengamatan dan elevasi pada ruang epitimpani

Konfirmasi rute ventilasi dari ostium timpani tuba Eustachius ke ruang


epitimpani anterior adalah wajib, karena rute ventilasi ini sangat penting
untuk mempertahankan re-aerasi ruang timpani
Gambaran mukosa utuh di sekitar ostium timpani
tuba Eustachius. Meskipun terdapat adhesi yang
parah, mukosa rongga timpani pada ostium timpani
tuba Eustachius utuh dalam banyak kasus. Dalam
kasus ini, meskipun adhesi parah, mukosa di sekitar
ostium timpani tuba Eustachius normal (panah)
(Mizutari, 2020).
Subacute early stage
1. Pengobatan Disfungsi Tuba Eustachius

Tujuannya untuk mengihilangkan oklusi tuba

Kasus sinusitis, adenoid nasofaring harus di tatalaksana, secret harus dibersihkan


dan udara ditiupkan ke dalam telinga tengah

Apabila belum teratasi, terapi pembedahan seperti mastoidektomi dapat dilakukan


dan dilakukan pemasangan tube pada aditus antrum

Pemberian penisilin-kortison-alfa-kimotripsin dapat membantu mengilangkan inflamasi


dan mengembalikan patensi dari tuba eustasius

Siirala et al, 2009


Beberapa kasus dapat dilakukan pemasangan
polyethylene tubing untuk drainase dan ventilasi
dari telinga tengah melalui membrane timpani yang
terbuka

Ketika adesi sudah terbentuk, pengobatan akan sulit


berhasil

Pemasangan polyethylene tubing

Siirala et al, 2009


Subacute early stage
Tujuan dari pembedahan antara lain

Memisahkan membrane timpani dari promontorium

Restorasi ruang udara pada telinga tengah dan patensi tuba

Membebaskan window niches dan tulang pendengaran dari adesi

Merekonstruksi atau memobilisasiossicular chain


Siirala et al, 2009
Subacute early stage
Pembedahan dapat dilakukan dengan pendekatan
insisi endaural atau retroauricular

Mastoidectomy juga dapat dilakukan

Ketika terdapat adhesi, dapat dilakukan


mastoidectomy dan menggembungkan udara
melalui aditus ke telinga tengah dapat
mengembalikan aerasi, mukosa telinga tengah dan
fungsi tuba

Siirala et al, 2009


Subacute early stage

Pengobatan Atelektasis

Ventilasi telinga tengah dapat membalikkan atelektasis dan


mengembalikan membrane timpani ke posisi normal serta
mengembalikan konsistensinya sehingga mencegah perkembangannya
menjadi otitis media adhesif. Selama penyisipan tabung, membran
timpani atelektasis dapat dikembalikan ke posisi normalnya dengan
pemberian nitrous oxide selama anestesi
Gambar 11. (a) Telinga kanan menunjukkan atelektasis, (b) telinga
yang sama setelah inhalasi nitrous oxide selama anestesi yang
membawa sebagian besar membran timpani ke posisi normal.

Mansour et al, 2018


Subacute early stage

Selama postoperative care, perlu menjaga


lumen telinga tengah terbuka dengan
penggembungan udara

Diberikan dexamethasone tablet ->


mencegah berkembangnya adhesi

(Siirala, U, 2009)
Terminal Stage
Ketika inflamasi sudah tidak ada dan tuli
karena adanya adesi

Dapat dilakukan stapes operation, seperti pada otosklerosis

Stapes plate diganti dengan fasia temporal dan crura/polietilen tube


digunakan untuk penghantaran suara dari incus/membrane timpani
ke oval window

(Siirala, U, 2009)
Timpanoplasti tulang rawan adalah modalitas
pengobatan yang efektif untuk atelektasis dan
otitis media adhesif sehubungan dengan hasil
pendengaran, pengurangan gejala, dan
peningkatan kualitas hidup pasien

(Mehta et al., 2019).


Keberhasilan operasi jangka panjang pada telinga dengan
disfungsi tuba Eustachius, termasuk otitis media adhesif,
secara signifikan bergantung pada pemeliharaan aerasi
telinga tengah

Mansour et al, 2018


Dalam kasus otitis media adhesif yang berhubungan dengan
kolesteatoma, perawatan bedah dengan mastoidektomi
dinding kanal bawah (teknik terbuka) adalah pilihan terbaik
tanpa menaikkan membran timpani adhesif.

Tujuannya adalah untuk mendukung perataan antara dasar


telinga tengah dan mastoid, untuk menyelamatkan sulkus dan
sudut dari pertumbuhan kulit dan akumulasi keratin

(Mehta et al., 2019).


07
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
—Erosi rantai tulang pendengaran
• Lisis rantai tulang pendengaran yang paling umum
adalah erosi inkus karena suplai darahnya yang lemah
• Stapes terkikis pada 25% kasus
• Pada otoskop menunjukkan gagang malleus dalam
posisi horizontal, menekan ke promontorium

—Kolesteatom
• Retraksi terus menerus pada attic atau retrotimpani akan
membentuk kantung yang menumpuk hasil deskuamasi
keratin -> terbentuk kolesteatom
• Adanya infeksi berulang dan sekret aural pada otitis
media adhesif merupakan gejala penting yang
mengindikasikan pembentukan kolesteatom.
(Mansour et al, 2018)
Otitis media adhesif telinga kanan
dengan erosi inkus dan hasil
myringostapediopexy

Otitis media adhesif telinga kiri dengan


maleus, medialization, erosi
suprastruktur inkus dan stapes

(Mansour et al, 2018)


Telinga kanan menunjukkan otitis
media adhesif yang berhubungan
dengan kolesteatoma atikal (*), inkus
dan stapes terkikis, kulit langsung
menempel pada nervus fasialis

Otitis media adhesif telinga kiri dengan


kolesteatoma mesotimpani

(Mansour et al, 2018)


DAFTAR PUSTAKA
Ciodaro, F., Cammaroto, G., Galletti, B., & Galletti, F. (2016). Subannular T-tubes for the treatment of adhesive otitis: how we do it. Department of
Otorhinolaryngolog, 131- 135.
Deng, R. (2017). Effect of esterified hyaluronic acid as middle ear packing in tympanoplasty for adhesive otitis media. Acta Oto-Laryngologica, 1-5.
Dommerby, H., & Tos, M. (1986). Sensorineural Hearing Loss in Chronic Adhesive Otitis. Arch Otolaryngol Head Neck Surg, 628-634.
Farboud, A. (2011). Otitis Media with Effusion (glueear). BMJ, 1-3.
Hamrang-Yousefi S, Ng J, Andaloro C. Eustachian Tube Dysfunction. [Updated 2022 Jan 19]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555908/
Larem, H. H., Alsaadi, A., & al, e. (2016). Tympanoplasty in adhesive otitis media: a descriptive study. Laryngoscope, 126.
Larem, A., Haidar, H., Alsaadi, A., Abdulkarim, H., Abdulraheem, M., Sheta, S., Ganesan, S., Elhakeem, A., & Alqahtani, A. (2016). Tympanoplasty in
adhesive otitis media: A descriptive study. Laryngoscope, 126(12), 2804–2810. https://doi.org/10.1002/lary.25987
Li, W., Du, Q., & Wang, W. (2019). Treatment of adhesive otitis media by tympanoplasty combined with fascia grafting catheterization. European
Archives of Oto-Rhino- Laryngology, 276(10), 2721–2727. https://doi.org/10.1007/s00405-019-05514-5
Mansour, S., Magnan, J., Nicolas, K., & Haidar, H. (2018). Adhesive Otitis Media. Middle Ear Diseases, 143–160. doi:10.1007/978-3-319-72962-6_4
Mehta, K. S., Khaliq, B. A., Mir, S. A., & Qazi, S. M. (2019). Cartilage Tympanoplasty in Atelectatic and Adhesive Otitis Media: Our Experience in a
Tertiary Care Hospital. International Journal of Contemporary Medical Research [IJCMR], 6(2), 2–4. https://doi.org/10.21276/ijcmr.2019.6.2.47
Sadé, J., & Berco, E. (1976). Atelectasis and Secretory Otitis Media. Ann Otol Rhinol Laryngol, 66-72.
Si, Y. (2018). Cartilage Tympanoplasty Combined With Eustachian Tube Balloon Dilatation in the Treatment of Adhesive Otitis Media. The
Laryngoscope, 1-6.
Siirala, U. (2009). Pathogenesis and treatment of adhesive otitis. Acta Oto-Laryngologica, 57(S188), 9–18.
https://doi.org/10.3109/00016486409134533
Tos, M. (2000). Experimental Tubal Obstruction: Changes in Middle Ear Mucosa Elucidated by Quantitative Histology. Acta Otolaryngol, 61-81.
TERIMAKASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai