OLEH :
MARIA EKA NISFIDA
113063J1200092
PRESPTOR AKADEMIK :
WARJIMAN M.Kep
PRESEPTOR KLINIK :
LISNA IMELDA, S.Kep.,Ners
Laporan Pendahuluan Otitis media akut disusun oleh Maria Eka Nisfida, 113063J120092.
Laporan Pendahuluan ini telah diperiksa dan disetujui oleh Preseptor Akademik
Mengetahui :
Kaprodi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners STIKES Suaka Insan Banjarmasin
C. Etiologi
Penyebabnya adalah bakteri piogenik seperti streptococcus haemolyticus,
staphylococcus ureus, pneumococcus, haemophylus influenza, esherecia coli,
streptococcus anhaemolyticus, proteus vulgaris, pseudomonas aerugenosa.
Faktor predisposisi:
1. Infeksi kronis adenoid
2. Tonsilitis
3. Rtinitis
4. Sinusitis
5. Batuk rejan
6. Morbili
7. Pada anak-anak: kondisi tuba yang pendek, lebar, horizontal
D. Tanda Dan Gejala
Tanda klinik yang dapat terjadi pada pasien dengan OMA yaitu :
1. Membaran timpani merah
2. Dapat mengalami perforasi
3. Otorhea
4. Nyeri telinga ( Otalgia )
5. Demam
6. Anoreksia
E. Patofisiologi
Otitis media sering diawali dengan infeksi saluran nafas seperti radang
tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran eustachius.
Saat bakteri melalui saluran eustachius, bakteri bisa menyebabkan infeksi saluran
tersebut. Sehingga terjadilah pembengkakan disekitar saluran, tersumbatnya
saluran dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri.
Sel darah putih akan melawan sel-sel bakteri dengan mengorbankan diri
mereka sendiri, sedikitnya terbentuk nanah dalam telinga tengah. Pembengkakan
jaringan sekitar sel eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel jika
lendir dan nanah bertambah banyak. Pendengaran dapat terganggu karena gendang
telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam bergerak bebas. Cairan yang
terlalu banyak akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya.
Infeksi sekunder ( ISPA) Trauma benda asing
Bakteri streptococcus,hemophylus,
Influenza Ruptur gendang telinga
Invasi Bakteri
Otitis media
Proses peradangan Peningkatan produksi Tekanan Udara Pengobatan tidak tuntas Kurang informasi
pada telinga tengah (-)
Cairan serosa
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Otoscope untuk melakukan auskultasi pada bagian telinga luar
b. Timpanogram untuk mengukur keseuaian dan kekakuan membran timpani
c. Otoskopi pneumatik untuk melihat gendang telinga yang dilengkapi dengan
udara kecil. Dan untuk menilai respon gendang telinga terhadap perubahan
tekanan udara.
H. Penatalaksanaan
Pemberian antibiotik ( untuk melumpuhkan atau menghilangkan bakteri ) dan
analgesik ( untuk menghilangkan rasa nyeri ).
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Keluhan klien
3. Riwayat kesehatan dulu
Apakah klien pernah mengalami otitis media sebelumnya
4. Riwayat kesehatan keluarga
Menanyakan apakah dikeluarga klien ada yang memiliki riwayat penyakit
otitis media sebelumnya
5. Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan gejala-gejala yang dirasakan sekarang
6. Pengkajian 11 pola gordon
a. Persepsi – manajemen kesehatan
b. Pola nutrisi – metabolik
c. Pola ekiminasi
d. Pola aktivitas dan latihan
e. Pola istirahat dan tidur
f. Pola kognitif – persepsi
g. Pola persepsi dan konsep diri
h. Pola peran hubungan
i. Pola seksualitas dan reproduksi
j. Pola koping stress
k. Pola keyakinan
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum klien
b. Head toe toe
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan pada telinga.
2. Gangguan persepsi sensori pendengaran berhubungan dengan obstruksi dan
infeksi ditelinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran.
3. Cemas/ ansietas berhubungan dengan sakit yang semakin berat
C. Intervensi dan Rasional
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan pada telinga.