Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN

OLEH :
Ojie Wiguna Pratama
113063C116027

DOSEN :
Enti Arnas, M.AB

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2020
JAWABAN

1. Berikan kesimpulan dari definisi yang telah disampaikan diatas !


Jawaban :
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah
sesuatu yang wajib dan merupakan salah satu unsur hak asasi yang dimiliki
oleh semua lapisan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah
bangsa indonesia tanpa membedakan lapisan masyarakat atau deskriminasi
terhadap masyarakat. Untuk menjamin kesehatan masyarakat tersebut
diperlukan yang namanya jaminan atau asuransi untuk melindungi
masyarakat itu sendiri.
Kesimpulan Pengertian asuransi itu sendiri yaitu :
a. Asuransi itu sendiri digunakan untuk perlindungan finansial seperti
kesehatan, jiwa, properti, dan lain-lain sebagai akibat dari hal yang tidak
diinginkan terjadi di masa mendatang.
b. Asuransi kesehatan suatu cara pengalihan risiko (sakit) dari risiko
perorangan menjadi risiko kelompok yang mana beban ekonomi yang
harus dipikul oleh masing-masing peserta asuransi akan lebih ringan dan
pasti memperoleh jaminan.
c. Asuransi kesehatan nasional merupakan suatu cara pendanaan pelayanan
kesehatan yang semakin banyak digunakan si seluruh dunia karena
kehandalan sistem ini menjamin kebutuhan kesehatan masyarakat suatu
negara dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi
kesejahteraan masyarakat.

2. Jelaskan maksud dari kalimat “ asuransi merubah peristiwa tidak pasti


menjadi pasti dan terencana” !
Jawaban :
Maksudnya yaitu asuransi merupakan suatu tindakan yang
betujuan melindung dari suatu kejian yang tidak diinginkan di masa
mendatang, misalnya kita tiba-tiba mendapat musiba sakit atau kecelakaan
kemudian kita masuk dirawat di rumah sakit, tetapi karena kita memiliki
asuransi tersebut jadi dari segi biaya kita tidak terlalu banyak mengeluarkan
uang dikarenakan kita memiliki jaminan atau perlindungan (asuransi) jauh
sebelum hal itu terjadi.

3. Jelaskan peran Pemerintah sebagai masukan tetapi juga sebagai faktor


yang mempengaruhi dalam sistem asuransi kesehatan !
Jawaban :
Maksudnya yaitu pemerintah merupakan lembaga yang dapat
mendukung kesejahteraan masyarakat dalam hal kesehatan dengan kebijakan
taerkait asuransi yang dibuat tetapi pemerintah juga merupakan lembaga yang
dapat mempengaruhi dalam sistem asuransi, contoh kebijakan pemerintah
salah satunya adalah dulu bagi penderita kanker payudara (mamae) itu untuk
obat di tanggung dalam asuransi BPJS tetapi sekarang tidak lagi di jamin oleh
BPJS.

4. Sebutkan lembaga yang menjalan JKN di Indonesia !


Jawaban:
Lembaga yang menjalankan JKN di Indonesia salah satunya adalah
badan penyelenggara jaminan sosial atau yang lebih dikenal dengan singkatan
BPJS. BPJS adalah badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah negara
indonesia unntuk menyelenggarakan jaminan sosial dibidang kesehatan. Jenis
BPJS yaitu ada BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan (yang dulu
dikenal sebagai Jamsostek).

5. Sebutkan peran pemerintah dalam asuransi kesehatan !


Jawaban :
Peran pemerintah dalam hal asuransi kesehatan sangatlah penting. Di
indonesia sendiri terdapat tiga kategori utama asuransi kesehatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah, yaitu:
a. Asuransi kesehatan untuk PNS dan anggota ABRI (Askes)
b. Asuransi kesehatan untuk pekerja perusahaan swasta (Jamsostek)
c. Dana kesehatan masyarakat dan program jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat (JPKM)
PEMBAHASAN TUGAS

A. Pengertian Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata
'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos
mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan atau adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir,
sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya
istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral.
Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan
(K.Bertens, 2000). Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua
jenis etika (Bertens, 2000):
1. Etika Sebagai Praktis
Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.
2. Etika sebagai Refleksi
Pemikiran moral à berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya
tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

B. Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar “busy” yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan
etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis beretika adalah bisnis
yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati
nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila dalam mengelola
bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya. Berikut ini ada beberapa
pengertian bisnis menurut para ahli :
1. Allan afuah (2004)
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan
keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam
industry
2. T. chwee (1990)
Bisnis merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan masyarakat.
3. Grifin dan ebert
Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

C. Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis merupakan pengetahuan tentang prosedur ideal untuk
mengelola bisnis dengan cara memperhatikan norma dan moralitas yang
berlaku secara universal, ekonomi dan sosial.
Berikut penjelasan beberapa ahli tentang arti etika bisnis :
1. Menurut Yosephus etika bisnis adalah bidang penerapan prinsip-prinsip
moral umu di bidang tindakan manusia di bidang ekonomi, terutama
bisnis. Jadi tujuan pada dasarnya adalah perilaku moral para perilaku
bisnis yang terlibat dalam kegiatan ekonomi.
2. Menurut Hill dan Jones etika bisnis adalah pengajaran untuk
membedakan yang salah dan yang benar. Ini dapat memberikan
pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika
mempertimbangkan pembekalan membuat keputusan strategis terkait
dengan masalah moral yang kompleks.
3. Menurut Velasques etika bisnis adalah studi tentang moral yang benar
dan sasah. Yang mana studi ini berkonsenttrasi terhadap standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan institusi dan perilaku bisnis.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil,
sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan
individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral


yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika
bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan
ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada
orang-orang yang ada di dalam organisasi.

D. Tujuan Etika Bisnis


Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan
batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan
tidak melakukan monkey business atau dirty business yang bisa merugikan
banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.

E. Prinsip
Pada umumnya, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik
sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, dan
prinsip ini sangat berhubungan erat terkait dengan sistem  nilai-nilai yang
dianut di kehidupan masyarakat. Menurut Sony Keraf  (1998)  prinsip-prinsip
etika bisnis adalah sebagai berikut:
1. Prinsip otonomi
Kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasrkan kesadarannya tentang tentang apa yang baik baginya untuk
dilakukan. Etis adalah tindakan yang bersumber dari kemauan baik serta
kesadaran pribadi. Orang yang otonom adalah orang yang sadar akan
kewaibannya dan bebas mengambi keputusan dan tindakan berdasarkan
apa yang dianggap baik, melainkan juga adalah orang yang bersedia
mempertanggung jawabkan keputusannya dan tindakannya serta mampu
bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya serta dampak dari
keputusan keputusan dan tindakannya.
2. Prinsip kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditujukan secara
jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
berdasarkan kejujuran.
a. Jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
b. Kejujuran dalam penawaran barang atau  jasa dengan mutu dan harga
yang sebanding.
c. Jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

Kejujuran memang prinsip yang paling penting dalam kegiatan


bisnis islami maupun konvensional. Para pelaku bisnis modern sadar dan
mengakui bahwa memang kejujuran dalam berbisnis adalah kunci
keberhasilannya. Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak. Dalam mengikat perjanjian semua pihak secara
Saling percaya, serius serta tulus dan jujur dalam membuat dan
melaksanakannya. Jika ada salah satu pihak yang tidak jujur maka akan
menimbulkan efek multiplier-expansive. Kejujuran juga relevan dalam
penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Satu
kali saja seorang pebisnis berbohong tentang hal apapun, jangan harap
mendapatkan kepercayaan lagi

3. Prinsip keadilan
Keadilan yaitu memperlakukan orang lain secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria
yang sesuai, rasional, objektif serta dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip Keadilan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
a. Keadilan Distributive Yaitu keadilan yang sifatnya menyeimbangkan
alokasi benefit dan beban antar anggota kelompok sesuai dengan
kontribusi tenaga dan pikirannya terhadap benefit. Benefit terdiri dari
pendapatan, pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan dan waktu luang. 
b. Keadilan Retributif Yaitu keadilan yang terkait dengan retribution
(ganti rugi) dan hukuman atas kesalahan tindakan. Seseorang
bertanggung jawab atas konsekuensi negative atas tindakan yang
dilakukan kecuali tindakan tersebut dilakukan atas paksaan pihak lain.
c. Keadilan Kompensatoris Yaitu keadilan yang terkait dengan
kompensasi bagi pihak yang dirugikan. Kompensasi yang diterima
dapat berupa perlakuan medis, pelayanan dan barang penebus
kerugian.
4. Prinsip saling menguntungkan
Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehingga
menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan agar tetap menjaga nama baiknya atau nama baik
perusahaan. Tanggung jawab moral juga tertuju kepada semua pihak
terkait yang berkepentingan (skateholders): konsumen penyalur,
pemasok, investor, atau kreditor, karyawan, masyarakat luas, relasi-relasi
bisnis, pemerintah dan seterusnya. Artinya segi kepentingan pihak-pihak
terkait dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
6. Prinsip Laba
Tidak mungkin jika bisnis tidak mencari keuntunganngan atau laba, pada
kenyataanya hanya  keuntunganlah yang  menjadi satu-satunya  motivasi
atau daya tarik pelaku bisnis. Mencari keuntungan adalah bukan hal jelek
karena semua orang memasuki bisnis selalu punya motivasi dasar, yaitu
mencari keuntungan
Sedangkan Ekonom Barat  Von der Embse dan R.A. Wagley dalam
artikelnya di Advance Managemen  Jouurnal (1988), memberikan tiga
pendekatan dasar dalam  merumuskan prinsip etika bisnis, yaitu:
1. Utilitarian Approach :
Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu,
dalam  bertindak  seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang
tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2.  Individual Rights Approach :
Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang
harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkahlaku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan
dengan hak orang lain.
3. Justice Approach :
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik
secara perseorangan ataupun secara kelompok.

F. Contoh Pelaksanaan Etika Bisnis


1. Menyebutkan Nama
Umumnya, pengusaha menyebutkan nama seseorang secara penuh ketika
bertemu orang baru, seperti calon mitra bisnis. Ini adalah cara sederhana
yang biasanya dilakukan oleh pengusaha yang memiliki etika yang baik.
2. Berdiri Saat Berkenalan
Secara umum pengusaha yang baik melakukan ini. Dengan berdiri ketika
anda berkenalan, seseorang akan merasa diperlakukan dengan baik.
3. Katakan Terima Kasih
Kata “Terima Kasih” merupakan kata yang sederhana tetapi memiliki
dampak besar pada banyak orang. Dengan mengucapkan terima kasih, ini
menunjukkan bahwa seseorang menghormati orang lain.

G. Etika Bisnis Dalam Suatu Perusahaan


Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis
yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika bisnis diartikan sebagai
pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara
ekonomi. Penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan
kegiatan bisnis. Dalam penerapan etika bisnis, bisnis harus
mempertimbangkan unsur norma dan moralitas yang berlaku di masyarakat.
Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam
melakukan kegiatannya sehari-hari. Hal ini dapat dapat disebut sebagai etika
pergaulan bisnis. Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara
lain:
1. Hubungan antara bisnis dengan langganan
Hubungan antara bisnis dengan langganannya merupakan hubungan yang
paling banyak dilakukan. Oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika
pegaulannya secara baik dalam hal ini.
2. Hubungan dengan karyawan
Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yaitu:
penarikan, latihan (training), promosi atau kenaikan pangkat, transfer,
demosi, maupun lay-off atau pemecatan/PHK (Pemutusan Hubungan
Kerja). 
3. Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain. Hal ini bisa terjadi hubungan antara perusahaan
dengan pesaingnya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan
pengecernya, agen tunggalnya maupun dengan distributornya. 
4. Hubungan dengan investor
Didalam hal ini masyarakat yang ingin menanamkan uangnya dalam
bentuk pembelian saham maupun surat-surat berharga lainnya harus
diberi informasi yang lengkap dan benar terhadap prospek perusahaan
yang telah go publik tersebut. 
5. Hubungan-hubungan dengan lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada
umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat
finansial. Laporan finansial tersebut haruslah di susun secara baik dan
benar sehingga tidak terjadi kecenderungan kearah penggelapan pajak
misalnya keadaan tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak
baik tentu saja.
DAFTAR PUSTAKA

Angsa Hamasaah, “Prisip Etika Bisnis Konvensional” Jakarta PT Gramedia

Agus Arujanto. 2011. Etika bisnis bagi pelaku bisnis, Jakarta, PT. Raja


Pindo Persada

Budi Untung. 2012.  Hukum dan Etika Bisnis, Yogyakarta, PT. Gramedia

Indriyo Gitosudarmo. 2015. Pengantar Bisnis, Yogyakarta, BPFE

Mohammad Edris & Panca Winahyuningsih. 2002. Bisnis


Pengantar, Yogyakarta, UGM

Sonny Keraf. 2006.  Etika Bisnis tuntutan dan relevansinya, Jakarta PT


Gramedia

Anda mungkin juga menyukai