Disusun Oleh :
Kelompok 6
Petrus Kanesius Ola
( 131.06.1011 )
Sri Wahyuningsih
( 141.06.1005 )
(141.06.1018 )
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Rancangan Percobaan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Makalah yang Kami telah
rangka memenuhi syarat nilai tugas 4 dalam mata kuliah Rancangan Percobaan.
Makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari
segenap pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Noviana Pratiwi, S.Si, M.Si. selaku Dosen pengampu mata kuliah
Rancangan Percobaan
2. Bapak dan Ibu yang telah memberi fasilitas.
3. Dan semua pihak yang telah membantu Kami dalam penyusunan Makalah ini.
Kami menyadari apabila dalam penyusunan Makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan. Seperti kata pepatah Tiada gading yang tak retak,
demikian juga dengan makalah ini, tentunya juga masih banyak kesalahan dan
kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun Kami harapkan
demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, semoga Makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
Laporan Makalah ini dan pada umumnya bagi para pembaca.Amin.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Batasan Masalah.............................................................................................2
1.4 Tujuan.............................................................................................................2
1.5 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori...............................................................................................3
2.1.1 Pengertian dan Tujuan Rancangan Percobaan.................................3
2.1.2 Prinsip Utama dari Perancangan Percobaan..................................3
2.1.3 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Suatu Percobaan.......................5
2.2 Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design)........................................8
2.2.1 Model Linier dan Analis Ragam.................................................16
BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1 Contoh Kasus 1............................................................................................22
3.1.1 Analisis................................................................................................22
3.1.2 Uji-Lanjut (Menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil)..........................26
3.2 CONTOH KASUS 2....................................................................................29
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................39
4.2 Saran.............................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................41
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Percobaan adalah salah satu prosedur dalam penelitian dan memerlukan
suatu rancangan percobaan yang di dalamnya terdapat rumusan dugaan suatu
kondisi yang akan diteliti. Pelaksanaan percobaan terkadang melibatkan lebih dari
satu faktor perlakuan yang dapat mempengaruhi obyek penelitian. Langkahlangkah terpenting dari suatu percobaan adalah: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan;
dan (3) analisa statistik.
Metode perancangan percobaan banyak digunakan dalam semua bidang
penyelidikan. Misalnya penyelidikan dalam Ilmu pertanian, biologi, kesehatan,
ilmu-ilmu teknik, ilmu-ilmu fisik dan ilmu sosial, yang semuanya merupakan
disiplin-disiplin ilmu yang menggunakan pendekatan statistika untuk merancang
dan menganalisis percobaan. Suatu percobaaan biasanya dilakukan untuk
menyelidiki apakah ada perbedaan efek dari beberapa perlakuan terhadap suatu
percobaan dan dari hasil percobaan dapat kita ketahui analisis dan kesimpulan
yang objektif yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang diselidiki.
Menurut Sumarto (1993), rancangan percobaan yang menggunakan lebih
dari satu faktor, dengan perlakuan merupakan kombinasi dari level-level suatu
faktor dengan level-level faktor yang lain, disebut rancangan faktorial. Apabila
dalam suatu percobaan dijumpai sebuah kondisi dengan kedua faktor
membutuhkan unit percobaan yang besar maka termasuk kedalam rancangan
petak terbagi.
Dalam melakukan rancangan petak terbagi, terdapat petak-petak yang terbagi
menjadi petak utama (main plot) dan anak petak (sub plot). Faktor yang dianggap
lebih penting diterapkan pada anak petak dan faktor yang lain diterapkan pada
petak utama. Satuan percobaan untuk petak utama bisa dirancang dengan
rancangan dasar RAL, RAKL, dan RSBL, namun pada pembahasan ini, kita akan
menggunakan RAK.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diambil dari penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan tentang Rancangan Petak Terbagi (RPT).
2. Menambah pengetahuan tentang model-model linier dan analisis ragam
dalam perhitungan Rancangan Petak Terbagi (RPT).
3. Memperluas wawasan dan referensi bagi pembaca,memanfaatkan ilmu
pengetahuan yang didapat setelah mengikuti perkuliahan dan dapat
diterapkan dalam kehidupan nyata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1
sebelum
percobaan
dilakukan,sehingga
akan
membawa
akibat pengaruh suatu faktor atau beberapa faktor. Akan tetapi, dalam
kenyataannya nilai variabel
2.1.2
a. Pengulangan ( Replikasi )
Pengulangan adalah perlakuan yang muncul lebih dari satu kali
dalam suatu percobaan. Jika dalam suatu percobaan setiap perlakuan
hanya muncul satu kali atau mempunyai ulangan tunggal maka kita tidak
dapat menduga galat dalam percobaan (galat : kesalahan antara nilai
sebenarnya dengan nilai yang diestimasi). Tujuan pengulangan adalah
untuk meningkatkan ketelitian karena jika jumlah ulangan semakin
banyak atau bertambah maka akan semakin meningkatkan ketelitian,
agar tidak salah dalam pengambilan keputusan karena pengulangan
dapat
menambah
cakupan
penarikan
kesimpulan,
dapat
menurut
respon
yang
sama kepada
masing-masing satuan
perlakuan.
Fungsi
pengacakan
percobaan
agar
untuk
pengujian
dikenakan
menjadi
sah,
c.
2.1.3
yaitu : (1) respons yang diberikan oleh objek, (2) keadaan tertentu yang
sengaja
diciptakan
dan
(3) keadaan
rancangan
perlakuan-perlakuan
dibentuk,
macam
perlakuan
sangat
percobaan.
perlakuan
terdiri
perlakuannya
Rancangan
Rancangan ini digunakan bila diduga ada pengaruh dari dua atau lebih
faktor secara simultan terhadap peubah respon. Sehingga diketahui pengaruh
masing-masing faktor dan interaksinya. Perlakuan yang dibentuk merupakan
kombinasi taraf-taraf semua faktor.
2) Rancanga Lingkungan
Rancangan lingkungan yaitu
rancangan yang
berkaitan dengan
tidak
diacak
sempurna
terhadap
unit-unit
salah
satu
rancangan
ini
disebut
Rancangan Respon
Rancangan respon yaitu rancangan yang berkaitan dengan
bagaimana respon diambil dari unit-unit percobaan yang diteliti dan
digunakan untuk menilai atau mengukur pengaruh perlakuan serta
bagaimana cara melakukan penilaian atau pengukuran itu. Hal yang perlu
diperhatikan ialah apakah sifat atau karakteristik yang dipilih itu memang
relevan dan dapat mencerminkan pengaruh berbagai perlakuan yang
diteliti.
C. Alasan
Penerapan
Rancangan
petak
Terbagi
dan
Kekurangan
setelah
percobaan
itu
berjalan
peneliti
tersebut
ingin
10
lebih
kompleks
dibandingkan
rancangan
faktorial
serta
11
Pada percobaan ini, RAL di tunjukkan pada tata letak dari faktor
utamanya, artinya petak faktor utama dirancang secara lengkap dan di bagi
menjadi plot-plot faktor tambahan yang letaknya di acak dalam petak faktor
utama.
Untuk lebih jelasnya,perhatikan contoh suatu percobaan faktorial untuk
menyelidiki pengaruh pemupukan (A) sebagai faktor yang kurang dipentingkan
(Petak Utama) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu a1,a2 dan a3.
Faktor kdeua adalah B yang merupakan faktor yang lebih dipentingkan
(Anak Petak) berupa varietas yang terdri dari varietas (2 taraf), yaitu b1, dan b2.
Dengan demikian rancangan perlakuannya :
Pemupukan (A) : 3 taraf (a=3)
Varietas (B) : 2 taraf (b=2)
Diulang 3 kali : (r=3)
Langkah ke-1:
Bagi area percobaan menjadi r x a satuan percobaan, sesuai dengan taraf
Faktor A dan banyaknya ulangan. Pada kasus ini di bagi menjadi 3x3=9 petak.
Langkah ke-2:
Lakukan pengacakan petak utama secara serempak.
Prosedur pengacakan bisa dilihat kembali pada pembahasan pengacakan pada
RAL
Langkah ke-3
Bagilah setiap petak utama di atas menjadi b petak, sesuai dengan taraf
Faktor B. Pada kasus ini, setiap petak utama di bagi menjadi 2 petak.
Selanjutnya lakukan pengacakan anak petak pada setiap petak utama secara
terpisah dan bebas. Dengan demikian terdapat 9 kali proses pengacakan secara
terpisah dan bebas.
12
RAL dan RAK diatas, yaitu faktor A terdiri dari 3 taraf dan faktor B 2 taraf
diulang 3 kali. Perhatikan apabila petak utama dirancang dengan menggunakan
rancangan dasar RBSL, maka taraf faktor A (petak utama) harus sama dengan
banyaknya ulangan, sedangkan taraf faktor B bisa berbeda. Pada contoh kasus
diatas, taraf faktor A = taraf ulangan.
Rancangan Perlakuan
Pemupukan (A)
: 3 taraf ( a=3)
Varietas (B)
: 2 taraf (b=2)
Kelompok (R)
: 3 kali (r=3)
Langkah ke-3: Ganti kode diatas dengan kode perlakuan faktor A. pada contoh
kasus ini : A = a1 : B=a2: c=a3. Hasilnya sebagai berikut, yang tidak lain adalah
tata letak untuk petak utama yang disusun dengan pola RBSL
14
Langkah ke-4: Bagi setiap satuan percobaan pada petak utama tersebut sesuai
dengan taraf dari faktor B. Pada kasus ini setiap petak utama dibagi menjadi 2,
karena taraf faktor B=2, sehingga totalnya menjadi 9x2 = 18 satuan percobaan.
Lakukan pengacakan secara terpisah pada masing-masing petak utama (pada
kasus diatas, terdapat 9 kali pengacakan). Ingat, setiap taraf B harus terdapat pada
setiap petak utama. Misal hasilnya sebagai berikut ( perhatikan, ke-2 taraf B, b1
dan b2 terdapat pada setiap taraf faktor A)
15
16
dalam RAL
Derajat
bebas
Jumlah
kuadrat
Kuadrat
tengah
F-hitung
F-tabel
a-1
A(r-1)
JK(A)
JK(Galat a)
KT(A)
KT(A)/KTGa
F(a,db-A,db-G)
b-1
(a-1)(b-1)
A(r-1)(b-1)
Abr-1
JK(B)
JK(AB)
JK(galat b)
JKT
KT(B)
KT(AB)
KT(galat b)
KT(B)/KTGB
KT(AB)/KTGb
F(a,db-B,db-G)
F(a,db-AB,db-G)
17
18
Hipotesis tersebut berlaku hanya untuk model tetap sedangkan untuk model acak
hipotesis yang diuji adalah keragaman pengaruh faktor A (keragaman pengaruh
faktor B (2),
Sedangkan untuk model campuran disesuaikan dengan sifat dari masing-masing faktor,
misal faktor A acak dan faktor B tetap atau sebaliknya.
19
10. Membuat Tabel Analisis Ragam beserta Nilai F-tabelnya seperti berikut :
Contoh tabel analisis ragam Pengaruh kombinasi pemupukan NPK dan
genotype padi terhadap hasil padi (kg/petak)
20
21
BAB III
STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1 Contoh Kasus 1
Pengaruh kombinasi pemupukan NPK dan genotype padi terhadap hasil
padi (kg/petak). Pengaruh kombinasi pemupukan NPK (A) terdiri 6 taraf
ditempatkan sebagai Faktor A (Vertikal) dan genotype padi (B) terdiri dari 2 taraf
yang ditempatkan sebagai Faktor B(Horisontal). Rancangan dasar RAK.
Percobaan di ulang 3 kali.
Pupuk (A)
Genotipe (B)
IR-64
S-969
IR-64
S-969
IR-64
S-969
IR-64
S-969
IR-64
S-969
IR-64
S-969
Kontrol
PK
N
NP
NK
NPK
Total
3.1.1
1
20.7
27.7
30
36.6
39.9
37.4
40.8
42.2
42.4
39.8
48.6
42.9
449
Kelompok (K)
2
3
32.1
29.5
33
26.3
30.7
25.5
33.8
27
41.5
46.4
41.2
45.4
43.5
43.3
46
45.9
45.6
44.8
39.5
40.9
49.8
42.6
45.9
43.9
482.6
461.5
Analisis
22
4
37.7
37.7
36.9
39
44.5
44.6
43.4
46.2
47
44
46.6
45.6
513.2
Total
120
124.7
123.1
136.4
172.3
168.6
171
180.3
179.8
164.2
187.6
178.3
1906.3
Kelompok (K)
Pupuk (A)
Kontrol
PK
N
NK
NP
NPK
Total Kelompok (
1
48.4
66.6
77.3
83
82.2
91.5
2
65.1
64.5
82.7
89.5
85.1
95.7
3
55.8
52.5
91.8
89.2
85.7
86.5
4
75.4
75.9
89.1
89.6
91
92.2
244.7
259.5
340.9
351.3
344
365.9
449
482.6
461.5
513.2
1906.3
23
IR-64
S-969
Total Kelompok
222.4
226.6
449
243.2
239.4
482.6
232.1
229.4
461.5
24
256.1
257.1
513.2
Total Pupuk (
953.8
952.5
1906.3
Total A
IR-64
S-969
120
123.1
172.3
171
179.8
187.6
124.7
136.4
168.6
180.3
164.2
178.3
244.7
259.5
340.9
351.3
344
365.9
953.8
952.5
1906.3
25
26
27
t =
ta = t(0.05/2.15) = 2.131
tc = t(0.05/2.15) = 2.131
b = 2 (taraf Faktor Horisontal)
KT(Galat a) = 17.8485
KT(Galat c) = 3.48999
t X
Perbandingan antara rata-rata kombinasi pemupukan (Faktor A) pada taraf
Genotipe IR-64
LSD/BNT = 4.9219 kg
Pupuk
(A)
Kontrol
NP
N
NK
NPK
Rerata
30
30.78
42.75
43.08
44.95
46.9
Kontrol
30
0
0.77
12.75 *
13.08 *
14.95 *
16.9 *
PK
30.78
0
11.98 *
12.3 *
14.18 *
16.13 *
NP
42.75
0
0.33
2.2
4.15
N
43.08
0
1.88
3.83
NK
44.95
0
1.95
28
NPK
46.9
a
a
b
b
b
b
Pupuk
(A)
Kontrol
PK
NP
N
NK
NPK
Rerata
31.18
34.10
41.05
42.15
44.58
45.08
Kontrol
31.18
0
2.93
9.88 *
10.98 *
13.40 *
13.90 *
PK
34.10
NP
41.05
0
6.95 *
8.05 *
10.48 *
10.98 *
0
1.10
3.53
4.03
N
42.15
0
2.43
2.93
NK
44.58
NPK
45.08
0
0.50
t =
=
tb = t(0.05/2,3) = 2.131(sebenarnya sudah tidak layak, karena derajat bebas galat
kurang dari 6, yaitu 3)
tc = t(0.05/2,15) = 2.131
a = 6 (taraf Faktor Vertikal A)
KT(Galat b) = 1.10965
KT(Galat c) = 3.48999
t X
Membandingkan selisih rata-rata perlakuan dengan nilai LSD = 2.728.
Berbeda apabila selisih rata-ratanya lebih besar dibandingkan dengan nilai
LSD. Hasilnya adalah sebagai berikut:
IR-64
S-969
Kontrol
PK
N
30 a
30.78 a 43.08 a
31.18 a
34.10 a 42.15 a
29
NP
NK
42.75 a 44.95 b
45.08 a 41.05 a
a
a
b
b
b
b
Selisih
1.18
3.33 *
0.93
2.33
3.90 *
Perbandingan
2-rataan P
2-rataan G
Genotipe (G)
1
2
30 a
31.18 a
(a)
(a)
30.78 a
34.10 a
(a)
(b)
43.08 b
42.15 b
(a)
(a)
42.75 b
45.08 b
(a)
(a)
44.95 b
41.05 b
(b)
(a)
46.90 b
44.58 b
(a)
(a)
SED
2.3097
1.2436
BNT 5 %
4.9219
2.728
Keterangan :
Huruf dalam kurung dibaca arah horizontal, membandingkan antara 2 G pada
P yang sama.
Huruf kecil tanpa kurung dibaca arah vertical, membandingkan antara 2 P
pada G yang sama.
kelompok
I
V1
1,1
(anak petak)varietas
V2
V3
1,25
1,16
30
V4
1,24
Total
4,75
T1 (bajak sapi)
T2 (Hand Traktor)
II
III
I
II
III
I
II
III
TOTAL
1,15
1,17
1,5
1,6
1,65
1,49
1,51
1,53
12,7
1,27
1,28
1,48
1,59
1,63
1,52
1,57
1,58
13,17
1,17
1,18
1,6
1,61
1,62
1,59
1,6
1,62
13,15
1,24
1,25
1,65
1,7
1,75
1,7
1,75
1,79
14,07
4,83
4,88
6,23
6,5
6,65
6,3
6,43
6,52
53,09
3.2.1
I
4,75
6,23
6,3
17,28
kelompok
II
4,83
6,5
6,43
17,76
III
4,88
6,65
6,52
18,05
Jumlah
Rerata
14,46
19,38
19,25
53,09
4,82
6,46
6,42
5,90
Analisis
Dari tabel petak utama di atas anda hitung Faktor Koreksi (FK), JK
Kelompok (JKK), JK Petak Utama JK (PU), JK Pengolahan Tanah (JK T), dan JK
Galat (a) sebagai berikut ini :
31
Kemudian anda buat lagi tabel tersendiri untuk data anak petak sebagai berikut :
Pengolahan
Tanah
T0
T1
T2
Jumlah
Rerata
V1
3,42
4,75
4,53
12,70
4,23
Varietas Kedelai
V2
V3
3,8
3,51
4,7
4,83
4,67
4,81
13,17
13,15
4,39
4,38
V4
3,73
5,1
5,24
14,07
4,69
Jumlah
14,46
19,38
19,25
53,09
Rerata
3,62
4,85
4,81
4,42
Dari tabel anak petak di atas anda hitung JK Varietas (JK V), JK Perlakuan
Kombinasi, JK Interaksi Pengolahan tanah dan Varietas (JK TxV), JK Total (dari
data Pengamatan) dan JK Galat (b) sebagai berikut ini :
32
c.
33
Dan hasil semua perhitungan di atas anda masukkan ke dalam tabel analisis ragam
berikut ini:
SK
Db
Petak Utama:
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
1%
1,3411
>kelompok
2
0,0252
>pengolahan Tanah(T)
2
1,3102
>Galat(a)
4
0,0057
Anak Petak:
>Varietas Kedelai
3
0,1099
>Interaksi(TxV)
6
0,0483
>Galat(b)
18
0,0087
Total
35
1,5801
Keterangan: ns=tidak berpengaruh nyata
8,84 ns
0,0126
6,94
0,6551 459,7193** 6,94
0,0014
0,0366
0,0081
0,0005
75,7931** 3,16
16,6552** 3,66
18,00
18,00
5,09
4,01
34
3.2.2
Uji Lanjut
Pengujian selanjutnya adalah menguji beda pengaruh antar perlakuan.
Dalam hal ini ada 4 jenis galat baku yang digunakan yaitu :
1) Untuk Petak Utama (apabila berpengaruh nyata) :
3) Untuk Anak Petak pada Petak Utama yang sama (apabila berpengaruh nyata) :
35
36
Kemudian hitung nilai baku BNJ5% dimana KT galat (b) = 0,0005; db galat =
18; Perlakuan yang dibandingkan, P = 4, Nilai q(4; 18; 0,05) = 4,00 dan =
0,05 berikut ini :
Lalu lakukan prosedur pengujian BNJ dengan memberikan tanda huruf pada
nilai rata-ratanya.
Dan hasil pengujian adalah seperti pada tabel berikut ini :
Perlakuan V1T0
V3T0
V4T0
V2T0
Rata-rata
1,14 a
1,17 a
1,24 b
1,27 b
Kesimpulan:
Varietas kedelai V2 dan V4 tidak berbeda nyata pengaruhnya terhadap hasil
biji kering kedelai (ton/ha) tetapi berbeda nyata dengan perlakuan lainnya
(diikuti oleh huruf yang sama). Varietas kedelai V2 memberikan hasil yang
terbaik dibandingkan varietas lainnya.Dengan demikian apabila kita ingin
mendapatkan respons hasil yang tinggi pada lahan yang tanpa diolah, maka
sebaiknya
kita
menggunakan
varietas
kedelai
V2.
2. Menguji beda pengaruh perlakuan varietas kedelai (V) pada level perlakuan
T1 (bajak sapi)
Pertama-tama susun rata-rata perlakuan dari terkecil hingga terbesar dan buat
tabel seperti berikut ini:
Perlakuan V2T1
V1T1
V3T1
V4T1
Rata-rata
1,57
1,58
1,61
1,70
37
Dengan cara yang sama seperti pada pengujian di atas, maka hasil
pengujiannya adalah sebagai berikut :
Perlakuan V2T1
V1T1
V3T1
V4T1
Rata-rata
1,57 a
1,58 a 1,61 a
1,70 b
Dari hasil pengujian di atas ternyata varietas kedelai V4 pengaruhnya
berbeda nyata dengan varietas lainnya terhadap hasil biji kering kedelai (ton/ha)
dan memberikan hasil biji kering tertinggi.Hal ini berarti pada taraf pengolahan
tanah dengan bajak sapi (T1), apabila ingin mendapatkan respons hasil yang
tinggi pada lahan yang yang dibajak sapi, maka sebaiknya menggunakan varietas
kedelai V4.
3.
Menguji beda pengaruh perlakuan varietas kedelai (V) pada level perlakuan
T2 (hand traktor)
Susun rata-rata perlakuan dari terkecil hingga terbesar dan buat tabel seperti
berikut ini:
Perlakuan V1T1
V2T1
V3T1 V4T1
Rata-rata
1,51
1,56
1,60
1,75
Dengan cara yang sama seperti pada pengujian di atas, maka hasil
pengujiannya adalah sebagai berikut :
Perlakuan V1T1
V2T1
V3T1
V4T1
Rata-rata
1,51 a 1,56 ab
1,60 b
1,75 c
Dari hasil pengujian di atas ternyata varietas kedelai V4 pengaruhnya
berbeda nyata dengan varietas lainnya terhadap hasil biji kering kedelai (ton/ha)
dan memberikan hasil biji kering tertinggi. Hal ini berarti pada taraf pengolahan
tanah dengan hand traktor (T2), apabila ingin mendapatkan respons hasil yang
tinggi pada lahan yang yang diolah dengan hand traktor, maka sebaiknya
menggunakan varietas kedelai V4.
Untuk mencari perbedaan pengaruh antar kombinasi pengolahan tanah dan
varietas kedelai adalah sebagai berikut :
Pertama anda hitung nilai BNJ 5% :
38
Hasil pengujian beda pengaruh dari perlakuan kombinasi dapat dilihat pada tabel
berikut :
Perlakuan
RataKombinasi
rata(ton/hs)
1,14 a
T0V1
1,27 b
T0V2
1,17 a
T0V3
1,24 a
T0V4
1,58 c
T1V1
1,57 c
T1V2
1,61 cd
T1V3
1,70 de
T1V4
1,51 c
T2V1
1,56 c
T2V2
1,60 cd
T2V3
1,75 e
T2V4
0,1
BNJ 5%
Dari hasil pengujian di atas terlihat bahwa hasil tertinggi kedelai dicapai
oleh perlakuan T1V4 atau T2V4.Varietas V4 paling responsip terhadap
pengolahan tanah, baik yang diolah dengan bajak sapi maupun dengan hand
traktor. Antara pengolahan tanah dengan bajak sapi dan hand traktor tidak ada
perbedaan yang nyata pengaruhnya terhadap peningkatan hasil kedelai.
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Rancangan Petak Terbagi adalah:
Percobaan faktorial yg faktor-faktor nya mempunyai perbedaan
kepentingan yaitu:
- Sebagai petak utama, Faktor kurang dipentingkan (telah diketahui
keunggulannya)
- Sebagai anak petak, Faktor yg lebih dipentingkan (akan diteliti
keunggulannya)
Rancangan Petak Terbagi dapat menggunakan: RAL, RAK dan RBL.
4.1.2
40
4.1.3
=4.50 > dari Ftabel=2.901 maka H0 ditolak artinya bahwa terdapat efek
interaksi antara pemberian pupuk dengan faktor genotipe terhadap
hasil panen dan pengaruh utamanya perlu di bahas lebih lanjut karena
pengaruh interaksinya signifikan
Dari hasil pengujian kasus 2 di atas terlihat bahwa hasil tertinggi
kedelai dicapai oleh perlakuan T1V4 atau T2V4. Varietas V4 paling
responsip terhadap pengolahan tanah, baik yang diolah dengan bajak sapi
maupun dengan hand traktor. Antara pengolahan tanah dengan bajak sapi
dan hand traktor tidak ada perbedaan yang nyata pengaruhnya terhadap
peningkatan hasil kedelai.
4.2 Saran
1. Untuk pelajar seharusnya bisa lebih memahami materi mengenai metode
penelitian yang merujuk pada daerah rancangan percobaan terutama
rancangan petak terbagi. Hal ini sangat membantu dalam penulisan Tugas
Akhir, melakukan suatu penelitian, mendukung penulisan paper sekolah,
sekaligus menambah pengetahuan.
2. Dan untuk Masyarakat diharapkan bisa memahami mengenai metode
penelitian yang berujuk pada masalah rancangan percobaan dan
Masyarakat diharapakan juga dapat menjadi mitra yang baik bagi setiap
peneliti yang ingin menjalankan rancangan percobaan di suatu tempat.
Karena Rancangan percobaan ini dapat membantu melihat peluang yang
ada dengan melihat hasil dari pengamatan tersebut, Menjadi insan yang
lebih bijak dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah/ resiko
yang terjadi di area kerja dan Dapat melihat pengaruh perlakuan berbeda
terhadap kemajuan suatu perusahaan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Widiharih, T 2007. Buku Ajar Perancangan Percobaan. Program Studi Statistika
Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Semarang.
Anonim, --- . https://smartstat.files.wordpress.com/2009/12/split-splitplot.pdf diakses 9 Nonember 2015
Anonim,
--,http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/200/document/TEORI_
PERANCANGAN PERCOBAAN.doc diakses 9 Nonember 2015
Anonim, --- . http://ikanlaut.tripod.com/xdesign.pdf diakses 9 Nonember
2015
Anonim, --http://labpemuliaantanaman.staff.ub.ac.id/files/2012/09/modul
-praktikum-rancangan-percobaan-tahun-2012.docx diakses 13
42