Anda di halaman 1dari 25

DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL


KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN

GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST


FOR DISTINCTNESS, HOMOGENEITY AND STABILITY

PADI
RICE
( Oryza sativa L. )

nama lain
alternative names

Botanical name English Bahasa


Oryza sativa L. Rice Padi

PVT/PPI/1/1
Tanggal : 21 Januari 2006
Dengan Adendum Baru : Tidak

Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum Pengujian BUSS,
yang berisi penjelasan mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan

These test guidelines should be read in conjunction with Panduan Umum Pengujian BUSS document,
which contains explanatory notes on the general principles on which the guidelines have been
established.
Kata Pengantar
Dok. PVT/PPI/1/1

Buku Panduan Pengujian Individual (PPI) untuk spesies Padi disusun dalam rangka
memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan
Kestabilan (BUSS) bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta para pihak yang
memerlukan informasi ini.

Penggunaan dan penerapan buku panduan ini mengacu kepada Buku Panduan Umum
Pengujian BUSS yang dikeluarkan oleh Pusat PVT dengan nomor dokumen:
Dok.PVT/PP/1/1. Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk
mengacu pada Buku Pandum tersebut dan PPI spesies Padi dalam melakukan
tugasnya untuk menguji BUSS spesies Padi.

PPI spesies Padi disusun mengacu kepada Guidelines for The Conduct of Test of DUS
(GCT) spesies Rice yang dikeluarkan oleh UPOV dengan nomor dokumen: TG/16/8.

Penyesuaian PPI spesies Padi dengan Panduan dari UPOV tersebut dilakukan oleh
Komisi PVT dan Tim Teknis ahli di bidang tanaman Padi. Pada kesempatan ini kami
sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada para penyusun.

Kritik dan saran perbaikan sebagai umpan balik dari penerbitan buku panduan ini
sangat kami harapkan terutama dari para pengguna buku panduan ini, sehingga akan
memberikan kemudahan bagi para pengguna maupun pembaca lainnya dalam
melakukan pengujian dan pemeriksaan BUSS spesies Padi.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman


Kepala,

Ir. Hindarwati. MSc.


NIP. 080 037 383

1
DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS

[Bahasa]
Halaman

I. Subjek Panduan 1

II. Bahan yang dibutuhkan 1

III. Metode Pemeriksaan 2

IV. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan 5

V. Pengelompokkan Varietas dan Pengaturan Petak Percobaan 8

VI. Pengenalan Tabel Karakteristik 9

VII. Tabel Karakter 12

[English]
Page

I. Subject of these Test Guidelines 1

II. Material Required 1

III. Method of Examination 2

IV. Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability 5

V. Grouping of Varieties and Organization of the Growing Trial 8

VI. Introduction to The Table of Characteristics 9

VII. Table of Characteristics 12


PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL (PPI)
TANAMAN PADI
GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TESTS (GCT / PPI)
RICE

I. Subjek Panduan
Subject of these Test Guidelines

Pedoman Pengujian ini dapat digunakan untuk semua jenis varietas padi (Oryza
sativa L.).

These Test Guidelines apply to all varieties of Oryza sativa L.

II. Bahan yang Dibutuhkan


Material Required

1. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memutuskan kapan, dimana,


kualitas dan kuantitas kebutuhan benih untuk pengujian varietas yang harus
diberikan. Pemohon yang menyerahkan material pengujian dari Negara lain di
luar negara tempat pelaksanaan pengujian, harus menjamin semua formalitas
pabean dilengkapi dan dilampirkan fitosanitari dari negara asal.

The competent authorities decide on the quantity and quality of the plant
material required for testing the variety and when and where it is to be
delivered. Applicants submitting material from a state other than that in which
the testing takes place must ensure that all customs formalities and
phytosanitary requirements are complied with.

2. Bahan pengujian harus diserahkan dalam bentuk benih


The material is to be supplied in the form of seed.

3. Jumlah minimum bahan tanaman yang harus disediakan oleh pemohon adalah:

The minimum quantity of plant material, to be supplied by the applicant,


should be:

3.1. Benih bulk, masing-masing varietas baik inbrida maupun hibrida, 2 kg


Bulk seed, each varieties, hybrid varieties or inbred varieties, 2 kg

3.2. Benih bulk, varietas hibrida, bila diminta harus diserahkan 2 kg benih
tambahan untuk setiap komponen pembentuk varietas hibrida.

Bulk seed, hybrid varieties, if requested, an additional 2 kg of seed of


each component should be submitted.

1
3.3. Malai, bila diminta oleh Pusat PVT, juga harus diserahkan minimal 100
malai yang pertumbuhan/pembentukannya sempurna, dan tidak terserang
hama atau penyakit. Malai-malai tersebut harus memiliki jumlah gabah
viabel yang cukup untuk memperoleh barisan tanaman yang cukup bagi
keperluan pengamatan.

Panicles, if requested by the competent authority, at least 100 panicles


should also be submitted. The panicles should be well developed and not
obviously affected by any pest or disease. They should contain a
sufficient number of viable seeds to establish a satisfactory row of plants
for observation.

4. Benih harus memenuhi syarat minimum yang ditetapkan oleh Pusat PVT
dalam hal daya kecambah, kemurnian varietas, kesehatan, dan kadar air.
Dalam hal benih akan disimpan, daya kecambah minimal 85 % dan informasi
tersebut harus dinyatakan oleh Pemohon.

The seed should meet the minimum requirements for germination, spesies and
analitycal purity, health and moisture content, specified by the competent
authority. In cases where the seed is to be stored, the germination capacity
should be minimum 85% and should be stated by the applicant.

5. Bahan tanaman yang diserahkan harus terlihat sehat, vigor, dan tidak
terserang/terinfeksi oleh hama atau penyakit penting.

The plant material supplied should be visibly healthy, not lacking in vigor, nor
affected by any important pests or diseases.

6. Bahan tanaman tidak boleh mendapat perlakuan apapun kecuali mendapat izin
dari PPVT atau permintaan perlakuan tertentu. Bila terlanjur mendapat
perlakuan, berikan rincian perlakuan tersebut.

The plant material should not have undergone any treatment which would
affect the expression of the characteristics of the variety, unless the competent
authorities allow or request such treatment. If it has been treated, full details
of the treatment must be given.

III. Metode Pemeriksaan


Method of Examination

1. Lamanya Pengujian
Duration of Tests

Pengujian minimum dilakukan selama dua siklus hidup tanaman yang


terpisah.
The minimum duration of tests should be normally two independent growing
cycles.

2
Lokasi Pengujian
Testing Place

Pengujian biasanya dilaksanakan pada satu tempat. Bilamana ada karakteristik


varietas yang relevan dengan pengujian BUSS tidak dapat diamati pada tempat
pengujian tersebut, maka pengujian dapat dilakukan di satu lokasi tambahan.

The tests should normally be conducted at one place. If any characteristics of


the variety, which are relevant for the examination of DUS, cannot be
observed at that place, the variety may be tested at an additional place.

Kondisi pelaksanaan pemeriksaan


Conditions for Conducting the Examination

Pengujian harus dilakukan dalam kondisi dimana pertumbuhan tanaman


optimal sehingga dapat memunculkan karakteristikistik yang relevan dan
diperlukan dalam pemeriksaan varietas tersebut.

The tests should be carried out under conditions ensuring satisfactory growth
for expression of relevant characteristics of the variety and for the conduct of
the examination.

3.1. Tahap perkembangan untuk penilaian


Stage of development for the assessment

Saat pengamatan yang tepat untuk masing-masing karakteristik tanaman


dijelaskan pada kolom kedua dari tabel karakteristik. Stadia
pertumbuhan / perkembangan tanaman yang dinyatakan dalam bentuk
angka dijelaskan pada akhir Bab 8.

The optimal stage of development for the assessment of each


characteristic is indicated by a number in the second column of the
Table of Characteristics. The stages of development denoted by each
number are described at the end of Chapter 8.

Jenis pengamatan : visual atau pengukuran


Type of observation – visual or measurement

Metode pengamatan karakteristik yang dianjurkan dijelaskan pada kolom


kedua tabel karakteristik dengan kode berikut:

The recommended method of observing the characteristic is indicated by


the following key in the second column of the Table of Characteristics:

MG : Pengukuran dilakukan secara menyeluruh terhadap satu kelompok


tanaman atau organ-organ tanaman
Single measurement of a group of plants or parts of plants

MS : Pengukuran dilakukan secara satu per satu terhadap sejumlah


individu tanaman atau organ tanaman

3
Measurement of a number of individual plants or parts of plants

VG : Pemeriksaan visual dilakukan secara menyeluruh terhadap satu


kelompok tanaman atau organ-organ tanaman
Visual assessment by a single observation of a group of plants or
parts of plants

VS : Pemeriksaan visual dilakukan secara satu per satu terhadap


sejumlah individu tanaman atau organ tanaman
Visual assessment by observation of individual plants or parts of
plants

Rancangan Pengujian
Test Design

4.1. Tataletak percobaan harus diatur sedemikian rupa agar pengambilan


tanaman atau organ tanaman untuk keperluan pengukuran atau
penghitungan tidak mempengaruhi pengamatan lain yang akan dilakukan
sampai akhir pertumbuhan tanaman.

The design of the tests should be such that plant or parts of plants may
be removed for measurement or counting without prejudice to the
observations which must be made up to the end of the growing cycle.

4.2. Setiap pengujian harus dirancangan agar populasi tanaman minimal 1500
rumpun, dan terbagi kedalam dua ulangan atau lebih.

Each test should be designed to result in a total of, at least 1500 plants,
which should be divided between two or more replicates.

Barisan malai tunggal: bila pengujian dilakukan secara barisan malai


tunggal (satu malai ditanam menjadi satu barisan tanaman), maka
minimal harus diamati 50 malai yang ditanam menjadi 50 barisan
tanaman.

Single panicle-rows: if tests on panicle-rows are conducted, at least 50


panicle-rows should be observed.

5. Jumlah Tanaman / Organ Tanaman yang Diperiksa


Number of Plants / Parts of Plants to be examined

Kecuali ada ketentuan lain, semua pengamatan, pengukuran atau penghitungan


yang dilakukan pada setiap individu tanaman dilaksanakan minimal pada 20
tanaman, atau bagian tanaman yang diambil dari 20 tanaman.

Unless otherwise indicated, all observations should be made on individual


plants or determined by measurement or counting should be made on 20
plants or parts taken from each of 20 plants.

4
6. Pengujian tambahan
Additional Tests

Pengujian tambahan untuk memeriksa karakteristik yang relevan dapat


dilakukan.
Additional tests, for examining relevant characteristics, may be established.

IV. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan


Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability

1. Keunikan
Distinctness

Rekomendasi Umum
General Recommendations

Sangat penting bagi pengguna PPI ini agar mengikuti Pandum sebelum
memutuskan “keunikan”. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan:

It is of particular importance for users of these Test Guidelines to consult the


General Introduction prior to making decisions regarding distinctness.
However, the following points are provided for elaboration or emphasis in
these Test Guidelines.

• Perbedaan yang Konsisten


Consistent Differences

Perbedaan yang ditemukan diantara varietas dapat terlihat jelas pada lebih
satu siklus musim pertanaman, tidak diperlukan. Sebagai tambahan pada
beberapa kondisi lingkungan, pengaruh lingkungan menyebabkan
diperlukannya lebih dari satu siklus pertumbuhan untuk memberikan
kepastian bahwa perbedaan tersebut cukup konsisten. Salah satu cara
untuk memastikan perbedaan satu karakteristikistik, yang diamati pada
satu musim tanam, cukup konsisten adalah memeriksa karakteristikistik
tersebut paling tidak dalam dua siklus pertumbuhan yang independen.

The differences observed between varieties may be so clear that more than
one growing cycle is not necessary. In addition, in some circumstances,
the influence of the environment is not such that more than a single
growing cycle is required to provide assurance that the differences
observed between varieties are sufficiently consistent. One means of
ensuring that a difference in a characteristic, observed in a growing trial,
is sufficiently consistent is to examine the characteristic in at least two
independent growing cycles.

5
• Perbedaan yang Jelas
Clear Differences

Untuk menentukan perbedaan yang jelas antara dua varietas tergantung


banyak faktor, yang harus dipertimbangkan adalah tipe ekspresi dari
karakteristik yang diuji yaitu karakteristik kualitatif, kuantitatif, atau
pseudo-kualitatif. Oleh karena itu pengguna PPI ini harus paham dengan
rekomendasi yang terdapat dalam Pandum sebelum memutuskan adanya
perbedaan.

Determining whether a difference between two varieties is clear depends


on many factors, and should consider, in particular, the type of expression
of the characteristic being examined, i.e. whether it is expressed in a
qualitative, quantitative, or pseudo-qualitative manner. Therefore, it is
important that users of these Test Guidelines are familiar with the
recommendation contained in the General Introduction prior to making
decisions regarding distinctness.

2. Keseragaman
Uniformity

Sangat penting bagi pengguna PPI ini untuk mengharmonisasikan dengan


Pandum terlebih dahulu. Namun ketentuan berikut dapat dijadikan acuan.

It is of particular importance for users of these Test Guidelines to consult the


General Introduction prior to making decisions regarding uniformity.
However, the following points are provided for elaboration or emphasis in
these Test Guidelines.

2.1. Varietas menyerbuk sendiri


Self-pollinated varieties

(a) Petak: Untuk pemeriksaan keseragaman karakteristik varietas pada


keseluruhan petak percobaan (pemeriksaan visual terhadap setiap
tanaman dari sekelompok tanaman atau organ tanaman), harus
diterapkan satu populasi standar (persentase tanaman tipe simpang
yang dapat diterima bila semua individu varietas yang diuji
diperiksa) sebesar 0.1 % dengan peluang penerimaan minimal 95%.
Dalam kasus ukuran sampel 1500 tanaman, jumlah maksimum
tanaman tipe simpang yang diperbolehkan adalah 4 (empat)
tanaman.

Plots: For the assessment of uniformity of characteristics on the


plots as a whole, a population standard of 0.1% with an acceptance
probability of at least 95% should be applied. In the case of a sample
size of 1,500 plants the maximum number of off-types allowed would
be 4.

6
(b) Barisan Malai Tunggal: Untuk pemeriksaan keseragaman
karakteristik pada pertanaman ”Barisan Malai Tunggal”, tanaman
atau organ tanaman (pemeriksaan visual dengan mengamati sejumlah
barisan malai tunggal, tanaman atau bagian/organ tanaman), harus
diterapkan satu populasi standar sebesar 1 % dengan peluang
penerimaan minimal 95%. Dalam kasus ukuran sampel 50 tanaman,
jumlah maksimum barisan malai yang menyimpang tidak boleh
lebih dari 2 (dua) tanaman.
Single panicle-rows: For the assessment of uniformity of
characteristics on single panicle-rows, plants or parts of plants, a
population standard of 1% with an acceptance probability of at least
95% should be applied. In the case of a sample size of 50 panicle
rows, the maximum number of aberrant panicle-rows should not
exceed 2.
.
2.2.Varietas Hibrida
Hybrid varieties

Untuk pemeriksaan keseragaman karakteristik varietas hibrida, harus


diterapkan satu populasi standar sebesar 1 % dengan peluang penerimaan
minimal 95%. Dalam kasus ukuran sampel 1500 tanaman, jumlah
maksimum tanaman tipe simpang yang diperbolehkan adalah 22 tanaman.

For assessment of uniformity of single hybrids, a population standard of


1% with an acceptance probability of at least 95% should be applied. In
the case of a sample size of 1,500 plants the maximum number of off-types
allowed would be 22.

3. Kestabilan
Stability

• Dalam praktek, tidak biasa melakukan pengujian kestabilan yang


memberikan hasil sama seperti pengujian keunikan dan keseragaman. Hal ini
didasarkan pada pengalaman bahwa pada banyak tipe varietas, jika satu
varietas telah menunjukan keseragaman, maka telah dapat dianggap stabil.

In practice, it is not usual to perform tests of stability that produce results as


certain as those of the testing of distinctness and uniformity. However,
experience has demonstrated that, for many types of variety, when a variety
has been shown to be uniform, it can also be considered to be stable.

• Jika diragukan dan memang diperlukan, pengujian kestabilan dapat


dilakukan, dengan penanaman ulang pada tahun atau musim berikutnya, atau
menguji ulang dengan menggunakan bibit baru atau cadangan tanaman
untuk menjamin bahwa materi tersebut menampilkan karakteristik yang
sama seperti materi tanaman sebelumnya.

Where appropriate, or in case of doubt, stability may be tested, either by


growing a further generation, or by testing a new plant stock to ensure that

7
it exhibits the same characteristics as those shown by the previous material
supplied.

V. Pengelompokkan Varietas dan Pengaturan Petak Percobaan


Grouping of Varieties and Organization of the Growing Trial

1. Seleksi varietas dari varietas yang “dikenal umum” sebaiknya ditanam dengan
menggunakan varietas kandidat, kemudian dibagi kedalam kelompok-
kelompok untuk memudahkan penilaian keunikan dibantu dengan cara
pengelompokkan karakteristik.

The selection of varieties of common knowledge to be grown in the trial with


the candidate varieties and the way in which these varieties are divided into
groups to facilitate the assessment of distinctness are aided by the use of
grouping characteristics.

2. Pengelompokkan karakteristikistik yang terdaftar, baik dari lokasi yang


berbeda sekalipun dihasilkan dari lokasi berlainan dapat digunakan baik secara
individu atau gabungan dengan karakteristikistik lain: (a) memilih varietas
yang “dikenal umum” yang dapat dikeluarkan dari petak percobaan untuk
pemeriksaan keunikan; dan (b) untuk mengatur petak percobaan sehingga
varietas yang mirip dapat dikelompokan dalam kelompok yang sama.

Grouping characteristics are those in which the documented states of


expression, even where produced at different locations, can be used, either
individually or in combination with other such characteristics: (a) to select
varieties of common knowledge that can be excluded from the growing trial
used for examination of distinctness; and (b) to organize the growing trial so
that similar varieties are grouped together.

3. Pengelompokkan karakteristikistik yang disepakati adalah sebagai berikut:


The following have been agreed as useful grouping characteristics:

(a) Daun : Warna anthocyanin pada telinga daun (karakteristik


Leaf nomor 10)
Anthocyanin coloration of auricles (characteristic
10)
(b) Waktu berbunga : Umur 50 % berbunga (50% tanaman telah memiliki
Time of heading malai) (karakteristik nomor 19)
(50% of plants with heads) (characteristic 19)
(c) Batang : Panjang batang (tidak termasuk malai, tidak
Stem termasuk padi air dalam) (karakteristik nomor 26)
Length (excluding panicle), non-prostrate varieties
only (characteristic 26)
(d) Beras sosoh : Panjang (karakteristik nomor 57)
Sosoh grain Length (characteristic 57)
(e) Beras sosoh : Warna (karakteristik nomor 60)
Sosoh grain Color (characteristic 60)

8
(f) Endosperma : Kandungan amilosa (karakteristik nomor 62)
Endosperm Content of amylose (characteristic 62)
(g) Beras sosoh : Aroma (karakteristik nomor 66)
Sosoh grain Aroma (characteristic 66)

4. Panduan untuk pengelompokkan karakteristik dalam proses pemeriksaan


keunikan dapat dilihat pada Pandum.

Guidance for the use of grouping characteristics, in the process of examining


distinctness, is provided through the General Introduction.

VI. Pengenalan Tabel Karakteristik


Introduction to the Table of Characteristics

1. Pengkatagorian karakteristik
Categories of Characteristics

1.1 Karakteristikistik Standar Panduan Pengujian


Standard Test Guidelines Characteristics

Petunjuk pengujian terhadap karakteristik-karakteristik yang baku


disediakan oleh PPVT untuk menguji BUSS dan berdasarkan hal ini semua
pemohon PVT dapat memilih dan menyesuaikan dengan keadaan
lingkungan masing-masing.

Standard Test Guidelines characteristics are those which are approved by


PPVT for examination of DUS and from which applicant can select those
suitable for their particular circumstances.

1.2 Karakteristik dengan tanda bintang/asterisk (*)


Asterisked Characteristics

Karakteristik dengan tanda asterisk (*) yang terdapat dalam PPI sangatlah
penting untuk harmonisasi deskripsi varietas secara internasional yang
harus selalu diperiksa oleh seluruh tenaga pemeriksa PVT, kecuali jika
karakteristikistik bersangkutan tidak terekspresi dikarenakan kondisi
lingkungan.

Asterisked characteristics (denoted by *) are those included in this PPI


which are important for the international harmonization of variety
descriptions and should always be examined for DUS and included in the
variety description by all members of the Union, except when the state of
expression of a preceding characteristic or regional environment
conditions render this inappropriate.

9
1.3 Kondisi Ekspresi dan Notasi Terkait
States of Expression and Corresponding Notes

Kondisi ekspresi diberikan bagi setiap karakteristikistik untuk menjelaskan


karakteristikistik dan harmonisasi deskripsi. Tiap kondisi ekspresi terkait
dinyatakan dalam catatan angka terkait untuk memudahkan pencatatan
data dalam upaya menghasilkan dan mengganti deskripsi.

States of expression are given for each characteristic to define the


characteristic and to harmonize descriptions. Each states of expression is
allocated a corresponding numerical note for ease of recording of data
and for the production and exchange of the description.

1.4 Tipe Ekspresi


Types of Expression

Keterangan dari tipe-tipe ekspresi karakteristik (kualitatif, kuantitatif, dan


pseudo kualitatif) disediakan dalam Pandum.

An explanation of the type of expression of characteristics (qualitative,


quantitative and pseudo-qualitative) is provided in the General
Introduction (Pandum).

1.5 Varietas contoh


Example Varieties

Jika sesuai, varietas contoh disediakan untuk menjelaskan kondisi ekspresi


setiap karakteristik.

Where appropriate, example varieties are provided to clarify the states of


expression of each characteristic.

1.6 Legenda
Legend

(*) Karakteristik berbintang – lihat sub-bab VI.1.2


Asterisked characteristic – see section VI.1.2

QL Karakteristik Kualitatif – lihat sub-bab VI.3


Qualitative characteristic – see section VI.3

QN Karakteristik kuantitatif – lihat sub-bab VI.3


Quantitative characteristic – see section VI.3

PQ Karakteristik Pseudo-kualitatif – lihat sub-bab VI.3


Pseudo-qualitative characteristic – see section VI.3

MG Pengukuran dilakukan secara menyeluruh terhadap satu kelompok


tanaman atau organ-organ tanaman – lihat sub-bab III.3.2
Single measurement of a group of plants or parts of plants – see section
III.3.2

10
MS Pengukuran dilakukan secara satu per satu terhadap sejumlah individu
tanaman atau organ tanaman lihat sub-bab III.3.2
Measurement of a number of individual plants or parts of plants - see
section III.3.2

VG Pemeriksaan visual dilakukan secara menyeluruh terhadap satu


kelompok tanaman atau organ-organ tanaman lihat sub-bab III.3.2
Visual assessment by a single observation of a group of plants or parts
of plants - see section III.3.2

VS Pemeriksaan visual dilakukan secara satu per satu terhadap sejumlah


individu tanaman atau organ tanaman lihat sub-bab III.3.2
Visual assessment by observation of individual plants or parts of plants
- see section III.3.2

(a) Lihat penjelasan pada Tabel Karakter Bab - 7


See explanations on the Table of Characteristics in Chapter 7

(+) Lihat penjelasan pada Tabel Karakter Bab - 7


See explanations on the Table of Characteristics in Chapter 7

* * * * * * * *

11
VII. Tabel Karakteristik / Table of Characteristics

No. Karakteristik / Bahasa English Varietas Contoh / Notasi /


Characteristics Example Varieties Note
1. 10 Koleoptil : warna Tidak berwarna Colorless 1
(+) VS anthocyanin Hijau Green 2
QN Coleoptile: anthocyanin Ungu Purple 3
coloration

2. 40 Daun Bagian Bawah : Warna Hijau Green 1


PQ VS Pelepah Garis-garis ungu Green with purple lines 2
Basal leaf: sheath color Ungu muda Light purple 3
Ungu Purple 4

3. 40 Daun: intensitas warna hijau Hijau muda Light green 3


QN VG daun Hijau sedang Medium green 5
(a) Leaf: intensity of green color Hijau tua Dark green 7

12
4. 40 Daun: pewarnaan antosianin Tidak ada Absent 1
QL VG Leaf: anthocyanin coloration Ada Present 9
(a)

5. 40 Daun: distribusi warna Hanya pada bagian ujung On tips only 1


PQ VG antosianin daun
(a) Leaf: distribution of Pada bagian pinggir On margins only 2
anthocyanin coloration Bercak-bercak In blotches only 3
Menyeluruh even 4

6. 40 Pelepah daun: pewarnaan Tidak ada Absent 1


QL VG antosianin Ada Present 9
(a) Leaf sheath: anthocyanin
coloration

7. 40 Pelepah daun: intensitas Sangat lemah Very weak 1


QN VG pewarnaan antosianin Lemah Weak 3
(a) Leaf sheath: intensity of Sedang Medium 5
anthocyanin coloration Kuat Strong 7
Sangat kuat Very strong 9

8. 40 Helai daun: bulu pada Sangat lemah Very weak 1


QN VS permukaan daun Lemah Weak 3
(a) Leaf blade: pubescence of Sedang Medium 5
surface Kuat Strong 7
Sangat kuat Very strong 9

13
9. 40 Daun: telinga daun Tidak ada Absent 1
(*) VS Leaf: auricles Ada Present 9
QL (a)
10. 40 Daun: pewarnaan antosianin Tidak ada Absent 1
QL VS pada telinga daun Ada Present 9
(a) Leaf: anthocyanin coloration
of auricles

11. 40 Daun: leher daun Tidak ada Absent 1


VS Leaf: collar Ada Present 9
(a)
12. 40 Daun: warna antosianin pada Tidak ada Absent 1
VS leher daun Ada Present 9
(a) Leaf: anthocyanin coloration
of collar

13. VS Daun: lidah daun Tidak ada Absent 1


(a) Leaf: ligule Ada Present 9

14. 40 Daun: bentuk lidah daun Tumpul Truncate 1


(+) VS Leaf: shape of ligule Runcing Acute 2
(a) Berlekuk Cleft 3

Tumpul Runcing Berlekuk


Truncate Acute Cleft

15. 40 Daun: warna lidah daun Tidak berwarna Colorless 1


PQ VS Leaf: color of ligule Hijau Green 2
(a) Garis-garis ungu Green with purple lines 3
Ungu muda Light purple 4
Ungu Purple 5

14
16. 40 Helai daun: panjang Pendek Short 3
QN MS Leaf blade: length Sedang Medium 5
(a) Panjang Long 7

17. 40 Helai daun: lebar Sempit Narrow 3


QN MS Leaf blade: width Sedang Medium 5
(a) Lebar Broad 7

18. 60 Daun bendera: prilaku helai Tegak Erect 1


(*) VG daun (pengamatan awal) Semi-tegak Semi-erect 3
(+) Flag leaf: attitude of blade Horizontal Horizontal 5
QN (early observation) Melengkung Reflexed 7

Tegak Semi-tegak Horizontal Melengkung


Erect Semi-erect Horizontal Recurved

19. 90 Daun bendera: perilaku helai Tegak Erect 1


(*) VG daun (pengamatan akhir) Semi-tegak Semi-erect 3
(+) Flag leaf: attitude of blade Horizontal Horizontal 5
QN (late observation) Melengkung Recurved 7

20. 40 Batang : Kemampuan untuk Tidak ada Absent 1


VS membentuk buku (hanya Ada Present 9
untuk padi air dalam)
Culm: kneeing ability
(prostrate varieties only)

21. 40 Batang: prilaku batang Tegak Erect 1


(+) VS Culm: habit Semi-tegak Semi-erect 3
PQ Terbuka Open 5
Agak terbuka Semi-open 7
Menyebar Spreading 9

15
22. 55 Umur berbunga (50% Sangat genjah Very early 1
(*) VG tanaman telah berbunga) Genjah Early 3
QN Time of heading (50% of Sedang Medium 5
plants with heads) Dalam Late 7
Sangat dalam Very late 9

23. 60 Mandul jantan Tidak ada Absent 1


(+) VS/ Male sterility Ada Present 9
PQ MS
24. 65 Lemma : Warna anthocyanin Tidak ada/sangat lemah Absent or very weak 1
(+) VS pada jalur-jalur sekam (keel) Lemah Weak 3
QN (pengamatan awal) Sedang Medium 5
Lemma: anthocyanin Kuat Strong 7
coloration of keel (early Sangat kuat Very strong 9
observation)

25. 65 Lemma : Warna anthocyanin Tidak ada/sangat lemah Absent or very weak 1
(+) VS pada daerah di bawah apex Lemah Weak 3
QN (pengamatan awal) Sedang Medium 5
Lemma: anthocyanin Kuat Strong 7
coloration of area below Sangat kuat Very strong 9
apex (early observation)

26. 65 Lemma : Warna anthocyanin Tidak ada/sangat lemah Absent or very weak 1
(*) VS pada daerah apex Lemah Weak 3
(+) (pengamatan awal) Sedang Medium 5
QN Lemma: anthocyanin Kuat Strong 7
coloration of apex (early Sangat kuat Very strong 9
observation)

27. 65 Anak Bunga : Warna putik Putih White 1


(*) VS Spikelet: color of stigma Hijau muda Light green 2
PQ Kuning Yellow 3
Ungu muda Light purple 4
Ungu Purple 5

28. 70 Batang: Ketebalan Tipis Thin 3


(+) VS Stem: thickness Sedang Medium 5
QN Tebal Thick 7

16
29. 70 Batang: Panjang (tidak Sangat pendek Very short 1
(*) VS termasuk malai, tidak Pendek Short 3
QN termasuk padi air dalam) Sedang Medium 5
Stem: length (excluding Panjang Long 7
panicle), non-prostrate Sangat panjang Very long 9
varieties only
30. 70 Batang : Warna anthocyanin Tidak ada Absent 1
(*) VS pada buku Ada Present 9
QL Stem: anthocyanin
coloration of nodes

31. 70 Batang : Intensitas warna Lemah Weak 3


QN VS anthocyanin pada buku Sedang Medium 5
Stem: intensity of Kuat Strong 7
anthocyanin coloration of
nodes

32. 70 Batang : Warna anthocyanin Tidak ada Absent 1


QL VS pada ruas Ada Present 9
Stem: anthocyanin
coloration of internodes
33. 72- Malai: Panjang ”cabang Sangat pendek Very short 1
(*) 90 utama” Pendek Short 3
(+) MS Panicle: length of main axis Sedang Medium 5
QN Panjang Long 7
Sangat panjang Very long 9

Tegak Semi-tegak Merunduk Patah


Erect Semi-erect Drooping Deflexed

34. 90 Malai: Penampilan malai Tegak Erect 1


(*) VG Panicle: expression of Agak tegak Semi-erect 3
(+) panicle Merunduk Semi-prostrate 5
QN Patah Prostrate 7

35. 70 Malai: Jumlah malai per Sedikit Few 3


QN MS rumpun Sedang Medium 5
Panicle: number per plant Banyak Many 7

36. 60 Malai: Bulu ujung gabah Tidak ada Absent 1


QL VS Panicle: awns Ada Present 9

37. 60 Malai: Warna bulu ujung Putih kekuningan Light gold 1


PQ VS gabah (pengamatan awal) Coklat kekuningan Gold 2
Panicle: color of awns (early Coklat Brown 3
observation) Coklat kemerah-merahan Reddish brown 4
Merah muda Light red 5
Merah Red 6
Ungu muda Light purple 7
Ungu Purple 8
Hitam Black 9

17
38. 70- Malai: Distribusi bulu ujung Hanya diujung malai Tip only 1
(*) 80 gabah Hanya pada bagian atas Upper half only 3
PQ VS Panicle: distribution of awns malai
Sepanjang malai Whole length 5

39. 90 Malai: Warna bulu ujung Putih kekuningan Light gold 1


VS gabah Coklat kekuningan Gold 2
Panicle: color of awns Coklat Brown 3
Coklat kemerah-merahan Reddish brown 4
Merah muda Light red 5
Merah Red 6
Ungu muda Light purple 7
Ungu Purple 8
Hitam Black 9

40. 60- Anak Bunga: Kepadatan Tidak ada/sangat lemah Absent or very weak 1
(*) 80 rambut pada lemma Lemah Weak 3
QN VS Spikelet: pubescence of Sedang Medium 5
lemma Kuat Strong 7
Sangat kuat Very strong 9

41. 80- Anak Bunga: Warna ujung Putih White 1


(+) 90 lemma Kekuningan Yellowish 2
PQ VS Spikelet: color of tip of Coklat Brown 3
lemma Merah Red 4
Ungu Purple 5
Hitam Black 6

18
42. 90 Malai: Panjang bulu pada Sangat pendek Very short 1
ujung gabah terpanjang Pendek Short 3
Panicle: length of longest Sedang Medium 5
awns Panjang Long 7
Sangat panjang Very long 9

43. 90 Malai: keberadaan cabang Tidak ada Absent 1


(+) VS sekunder Ada Present 9
QL Panicle: presence of
secondary branching

44. 90 Malai : tipe cabang sekunder Lemah Weak 1


(+) VS Panicle: type of secondary Kuat Strong 2
PQ branching Mengelompok In-grouping 3
45. 90 Malai: pola penyebaran Tegak Erect 1
(+) VG cabang malai Tegak – agak tegak Erect – semi erect 3
QN Panicle: attitude of branches Agak tegak Semi-erect 5
Agak tegak – menyebar Semi erect – spreading 7
Menyebar Spreading 9

Tegak Tegak-agak tegak Agak tegak Agak tegak-menyebar Menyebar


Erect Erect-semi erect Semi-erect Semi erect-spreading Spreading

19
46. 90 Malai : eksersi (pemunculan Muncul sempurna Well-exserted 1
(+) VG malai dari leher malai) Muncul sampai muncul Moderately-well exserted 3
QN Panicle: exsertion sempurna 5
Muncul Just exserted 7
Sebagian muncul Partly exserted 9
Tertutup (tidak muncul) enclosed

Sebagian muncul Muncul Muncul sempurna


Partly exerted Exerted Well exerted

47. 90 Umur matang Sangat genjah Very early 1


QN VG Time of maturity Genjah Early 3
Sedang Medium 5
Dalam Late 7
Sangat dalam Very late 9

48. 92 Daun : Gejala penuaan Cepat Early 3


(+) VG Leaf: time of senescence Sedang Intermediate 5
QN Lambat Late 7

49. 92 Lemma steril: panjang Pendek Short 3


(*) MS Sterility of lemma: length Sedang Medium 5
(+) Panjang Long 7

50. 92 Lemma Steril : Warna Kuning jerami xxxxxx 1


(*) MS Sterility of lemma: color Kuning emas Yellow gold 2
Merah Red 3
Ungu Purple 4

51. 92 Gabah : Bobot 1000 biji Sangat ringan Very low 1


(+) MS bernas Ringan Low 3
QN Grain: weight of 1000 (fully Sedang Medium 5
developed grains) Berat High 7
Sangat berat Very high 9

52. 92 Gabah : Panjang gabah Sangat pendek Very short 1


QN MS Grain: length Pendek Short 3
Sedang Medium 5
Panjang Long 7
Sangat panjang Very long 9

20
53. 92 Gabah: lebar gabah Sangat sempit Very narrow 1
QN MS Grain: width Sempit Narrow 3
Sedang Medium 5
Lebar Broad 7
Sangat lebar Very broad 9

54. 92 Gabah: reaksi lemma pada Tidak ada Absent 1


(+) VG fenol Ada Present 9
QL Grain: phenol reaction

55. 92 Gabah : Pewarnaan Fenol Muda Light 3


(+) VS (untuk varietas yang Sedang Medium 5
QN memberikan reaksi fenol) Gelap Dark 7
Grain: intensity of phenol
reaction

56. 92 Beras Pecah Kulit : Panjang Sangat pendek Very short 1


(*) MS beras Pendek Short 3
QN Brown rice: length Sedang Medium 5
Panjang Long 7
Sangat panjang Very long 9

57. 92 Beras Pecah Kulit : lebar Sempit Narrow 3


QN MS Brown rice: width Sedang Medium 5
Lebar Broad 7

58. 92 Beras Pecah Kulit: bentuk Bulat Round 1


(*) VS (dalam bentuk lateral) Agak bulat Semi-round 2
(+) Brown rice: shape (in lateral Agak ramping Half- spindle-shaped 3
PQ view) Ramping Spindle-shaped 4
Panjang ramping Long spindle-shaped 5

59. 92 Beras Pecah Kulit: warna Putih White 1


(*) VS Brown rice: color Coklat muda Light brown 2
PQ Bercak-bercak coklat Variegated brown 3
Coklat tua Dark brown 4

21
Merah muda Light red 5
Merah Red 6
Bercak-bercak ungu Variegated purple 7
Ungu Purple 8
Ungu tua / hitam Dark purple / black 9

60. 92 Endosperma: Keberadaan Ketan Glutinous 1


(+) VS amilosa Sedang Medium 2
PQ Endosperm: presence of Bukan ketan Non-glutinous 3
amylosa

61. 92 Endosperma: kandungan Kurang dari 5% Less than 5% 1


(+) MG amilosa 5 - 10% 5 - 10% 2
PQ Endosperm: content of 11 – 15% 11 – 15% 3
amylose 16 – 20% 16 – 20% 4
21 – 25% 21 – 25% 5
26 – 30% 26 – 30% 6
lebih dari 30% more than 30% 7

62. 90 Beras sosoh: Keberadaan Kurang dari 5% Less than 5% 1


(+) butir kapur (hanya untuk 5 - 10% 5 - 10% 3
varietas dengan endosperma 11 – 20% 11 – 20% 5
tidak mengandung amilosa) 21 – 40% 21 – 40% 7
White rice: presence of white lebih dari 40% more than 40% 9
core

63. 90 Beras sosoh: Keberadaan Kurang dari 5% Less than 5% 1


(+) white belly (hanya untuk 5 - 10% 5 - 10% 3
varietas dengan endosperma 11 – 20% 11 – 20% 5
tidak mengandung amilosa) 21 – 40% 21 – 40% 7
White rice: presence of white lebih dari 40% more than 40% 9
belly

64. 92 Endosperma: Uji Alkali Tidak luruh Not digested 1


(+) MG Endosperm: Alkali digestion Agak luruh Low digested 3
QN Sedang Intermediate 5
Sangat luruh Completely digested 7

65. 92 Beras Pecah Kulit: Aroma Tidak ada Absent 1


(*) MG Brown rice: Aroma Ada Present 9
(+)
QN

22

Anda mungkin juga menyukai