Anda di halaman 1dari 17

DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL


KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN

GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST


FOR DISTINCTNESS, HOMOGENEITY AND STABILITY

MANGGIS
MANGOSTEEN
(Garcinia mangostana L.)

nama lain
alternative names

Botanical name English Bahasa Sunda


Garcinia mangostana L. Mangosteen Manggis Manggu

PVT/PPI/30/2
Tanggal : 12 Desember 2007
Dengan Adendum Baru : Ya

Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum Pengujian BUSS,
yang berisi penjelasan mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan

These Test Guidelines should be read in conjunction with Panduan Umum Pengujian BUSS document,
which contains explanatory notes on the general principles on which the guidelines have been
established.
Kata Pengantar
Dok. PVT/PPI/30/2

Buku Panduan Pengujian Individual (PPI) untuk spesies Manggis disusun dalam
rangka memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Kebaruan, Keunikan,
Keseragaman dan Kestabilan (BUSS) bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta
para pihak yang memerlukan informasi ini.

Penggunaan dan penerapan buku panduan ini mengacu kepada Buku Panduan Umum
Pengujian BUSS yang dikeluarkan oleh Pusat PVT dengan nomor dokumen:
Dok.PVT/PP/1/1. Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk
mengacu pada Buku Pandum tersebut dan PPI spesies Manggis dalam melakukan
tugasnya untuk menguji BUSS spesies Manggis.

PPI spesies Manggis revisi ini disusun tanpa acuan dari dokumen UPOV, karena
hingga dokumen PPI ini disusun UPOV belum mengeluarkan draft Guidelines for The
Conduct of Test of DUS (GCT) untuk spesies Garcinia mangostana L.

Penyusunan PPI spesies Manggis tersebut dilakukan oleh Komisi PVT dan Tim
Teknis ahli di bidang tanaman Manggis. Pada kesempatan ini kami sampaikan
terimakasih dan penghargaan kepada para penyusun.

Kritik dan saran perbaikan sebagai umpan balik dari penerbitan buku panduan ini
sangat kami harapkan terutama dari para pengguna buku panduan ini, sehingga akan
memberikan kemudahan bagi para pengguna maupun pembaca lainnya dalam
melakukan pengujian dan pemeriksaan BUSS spesies Manggis.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman


Kepala,

Ir. Hindarwati. MSc.


NIP. 080 037 383

i
DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS

[Bahasa]
Halaman

I. Subjek Panduan 1

II. Bahan yang Dibutuhkan 1

III. Metode Pemeriksaan 2

IV. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan 4

V. Pengelompokkan Varietas dan Pengaturan Petak Percobaan 7

VI. Pengenalan Tabel Karakteristik 7

VII. Tabel Karakteristik 10

[English]
Page

I. Subject of these Test Guidelines 1

II. Material Required 1

III. Method of Examination 2

IV. Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability 4

V. Grouping of Varieties and Organization of the Growing Trial 7

VI. Introduction to The Table of Characteristics 7

VII. Table of Characteristics 10

ii
PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL (PPI)
TANAMAN MANGGIS
GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TESTS (GCT / PPI)
MANGOSTEEN

I. Subjek Panduan
Subject of these Test Guidelines

Pedoman pengujian ini digunakan untuk semua varietas Garcinia mangostana L.

These Test Guidelines apply to all varieties of Garcinia mangostana L.

II. Bahan yang Dibutuhkan


Material Required

1. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memutuskan kapan, dimana,


kualitas dan kuantitas kebutuhan benih untuk pengujian varietas yang harus
diberikan. Pemohon yang menyerahkan material pengujian dari Negara lain di
luar negara tempat pelaksanaan pengujian, harus menjamin semua formalitas
pabean dilengkapi dan dilampirkan fitosanitari dari negara asal.

Jumlah minimum bahan tanaman yang harus disediakan oleh pemohon


adalah:

Lima bibit serta 1 batang tanaman yang telah berproduksi di areal pertanaman
pemohon dari klon yang sama.

The competent authorities decide on the quantity and quality of the plant
material required for testing the variety and when and where it is to be
delivered. Applicants submitting material from a state other than that in which
the testing takes place must ensure that all customs formalities and
phytosanitary requirements are complied with.

The minimum quantity of plant material, to be supplied by the applicant,


should be:

Fives seedlings and 1 plant of the same clone in production field should also
be given for examination.

1
2. Bahan tanaman yang disediakan harus sehat, vigor dan tidak terserang hama
penyakit tanaman. Lima batang dalam bentuk kebun produksi dari klon yang
sama harus dikelola dengan baik.

The plant material supplied should be visibly healthy, not lacking in vigor, nor
affected by any pests or diseases. Five plants in production field of the same
clone should be managed accordingly.

3. Bahan tanaman tidak boleh mendapat perlakuan apapun yang berpengaruh


terhadap ekspresi tanaman dari varietas yang diuji, kecuali mendapat izin dari
PPVT atau permintaan perlakuan tertentu. Apabila mendapat perlakuan,
berikan rincian perlakuan tersebut.

The plant material should not have undergone any treatment which would
affect the expression of the characteristics of the variety, unless the competent
authorities allow or request such treatment. If it has been treated, full details
of the treatment must be given.

III. Metode Pemeriksaan


Method of Examination

1. Jumlah Siklus Pertumbuhan


Number of Growing Cycles

• Lamanya waktu pengujian dari 5 tanaman bibit minimum dilakukan


pada satu siklus pertumbuhan vegetatif, dan saat yang bersamaan
dilakukan pengamatan karakter generatif pada tanaman dewasa dari klon
yang sama pada dua musim panen.

The minimum duration of test of 5 seedlings should normally be one


independent vegetative growing cycle, and at the same time observation
will be made on the generative characteristics of mature plants of the
same clone for two cycles of fruiting season.

2. Lokasi Pengujian
Testing Place

• Pengujian dilakukan pada satu tempat, baik tanaman bibit maupun


tanaman produktif. Bila ada karakter penting suatu varietas yang tidak
dapat dilihat pada tempat tersebut, maka varietas dapat diuji pada tempat
lain (dijelaskan di PPP/9 ”Pengujian keunikan”).

2
Tests are normally conducted at one place, for seedling and productive
plants. In the case of tests conducted at more than one place (guidance
is provided in TGP/9 “Examining of Distinctness”).

3. Kondisi Pelaksanaan Pemeriksaan


Conditions for Conducting the Examination

• Pengujian harus dilakukan dalam kondisi dimana pertumbuhan tanaman


optimal sehingga dapat memunculkan karakteristik yang relevan dan
diperlukan dalam pemeriksaan varietas tersebut. Secara khusus, tanaman
tersebut harus menghasilkan buah yang optimal dalam satu siklus
pertumbuhan dan pembuahan.

The tests should be carried out under conditions ensuring satisfactory
growth for expression of relevant characteristics of the variety and for
the conduct of the examination. In particular, it is essential that the trees
produce satisfactory plants and fruits in each of vegetative growing and
fruiting cycle.

• Penentuan warna dilakukan dengan menggunakan color chart pada


tengah hari di dalam ruangan (tanpa cahaya matahari langsung) untuk
menghindari spektrum yang bervariasi. Atau dilakukan di dalam ruangan
yang menyediakan panjang hari buatan, dengan spektrum cahaya yang
sesuai dengan standar CIE (Standard of Preferred Daylight D 6500)
dengan toleransi British standard 950, Part 1. Penentuan ini harus
dibuat dengan meletakkan bagian tanaman di atas latar berwarna putih.

Because daylight varies, color determinations made against a color


chart should be made either in a suitable cabinet providing artificial
daylight or in the middle of the day in a room without direct sunlight.
The spectral distribution of the illuminant for artificial daylight should
conformed with the CIE Standard of Preferred Daylight D 6500 and
should fall within the tolerances set out in the British Standard 950, Part
1. These determinations should be made with the plant part placed
against a white background.

4. Rancangan Pengujian
Test Design

• Rancangan disusun sedemikian rupa sehingga minimal 5 tanaman atau


bagian dari 5 tanaman tersebut dapat diamati.

Each test should be designed to result in a total of at least 5 plants.

3
• Pengujian dirancang sedemikian rupa sehingga pemindahan tanaman
atau bagian tanaman saat pengukuran dan penghitungan tidak
mengganggu keseluruhan pengujian sampai akhir periode pertumbuhan.

The design of the tests should be such that plant or parts of plants may
be removed for measurement or counting without prejudice to the
observations which must be made up to the end of the growing cycle.

• Kecuali ada ketentuan lain, seluruh pengamatan harus dilakukan pada 5


tanaman, atau menggunakan bagian tanaman. Dalam hal menggunakan
bagian tanaman, jumlah yang diambil dari setiap tanaman adalah dua.

Unless otherwise indicated, all observations should be made on 5 plants


or parts taken from each of 5 plants. In the case of parts of plants, the
number to be taken from each of the plants should be two.

5. Pengujian Tambahan
Additional Tests

Pengujian tambahan dapat dilaksanakan untuk tujuan tertentu, misalnya


pengujian karakteristik rasa, ketahanan hama penyakit dan lain-lain.

Additional tests for special purposes may be established, for example the test
for characteristics: taste, resistance etc.

IV. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan


Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability

1.Keunikan
Distinctness

Rekomendasi Umum
General Recommendations

Sangat penting bagi pengguna PPI ini agar mengikuti Panduan Umum
sebelum memutuskan “keunikan”. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan:

It is of particular importance for users of these Test Guidelines to consult the


General Introduction prior to making decisions regarding distinctness.
However, the following points are provided for elaboration or emphasis in
these Test Guidelines.

4
• Perbedaan yang Konsisten
Consistent Differences

Perbedaan yang ditemukan di antara varietas dapat terlihat jelas pada lebih
satu siklus musim pertanaman, tidak diperlukan. Sebagai tambahan pada
beberapa kondisi lingkungan, pengaruh lingkungan menyebabkan
diperlukannya lebih dari satu siklus pertumbuhan untuk memberikan
kepastian bahwa perbedaan tersebut cukup konsisten. Salah satu cara
untuk memastikan perbedaan satu karakteristik, yang diamati pada satu
musim tanam, cukup konsisten adalah memeriksa karakteristik tersebut
paling tidak dalam dua siklus pertumbuhan yang independen.

The differences observed between varieties may be so clear that more than
one growing cycle is not necessary. In addition, in some circumstances,
the influence of the environment is not such that more than a single
growing cycle is required to provide assurance that the differences
observed between varieties are sufficiently consistent. One means of
ensuring that a difference in a characteristic, observed in a growing trial,
is sufficiently consistent is to examine the characteristic in at least two
independent growing cycles.

• Perbedaan yang Jelas


Clear Differences

Untuk menentukan perbedaan yang jelas antara dua varietas tergantung


banyak faktor, yang harus dipertimbangkan adalah tipe ekspresi dari
karakter yang diuji yaitu karakter kualitatif, kuantitatif, atau pseudo-
kualitatif. Oleh karena itu pengguna PPI ini harus faham dengan
rekomendasi yang terdapat dalam Panduan Umum sebelum memutuskan
adanya perbedaan.

Determining whether a difference between two varieties is clear depends


on many factors, and should consider, in particular, the type of expression
of the characteristic being examined, i.e. whether it is expressed in a
qualitative, quantitative, or pseudo-qualitative manner. Therefore, it is
important that users of these Test Guidelines are familiar with the
recommendation contained in the General Introduction prior to making
decisions regarding distinctness.

2.Keseragaman
Uniformity

• Sangat penting bagi pengguna PPI ini untuk mengharmonisasikan dengan


Panduan Umum terlebih dahulu. Namun ketentuan berikut dapat dijadikan
acuan.

5
It is of particular importance for users of these Test Guidelines to consult
the General Introduction prior to making decisions regarding uniformity.
However, the following points are provided for elaboration or emphasis in
these Test Guidelines.

• Untuk penilaian keseragaman suatu populasi ditetapkan standar 1%,


dengan peluang diterima paling sedikit 95%. Dalam kasus ukuran contoh,
untuk populasi sebanyak 5 tanaman, maka tidak diperbolehkan adanya
tanaman tipe simpang.

For the assessment of uniformity, a population standard of 1% and


acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of a
sample size of 5 plants, no off-type are allowed.

3. Kestabilan
Stability

• Dalam praktek, tidak biasa melakukan pengujian kestabilan yang


memberikan hasil sama seperti pengujian keunikan dan keseragaman. Hal
ini didasarkan pada pengalaman bahwa pada banyak tipe varietas, jika satu
varietas telah menunjukkan keseragaman, maka telah dapat dianggap
stabil.

In practice, it is not usual to perform tests of stability that produce results


as certain as those of the testing of distinctness and uniformity. However,
experience has demonstrated that, for many types of variety, when a
variety has been shown to be uniform, it can also be considered to be
stable.

• Jika diragukan dan memang diperlukan, pengujian kestabilan dapat


dilakukan, dengan penanaman ulang pada tahun atau musim berikutnya,
atau menguji ulang dengan menggunakan bibit baru atau cadangan
tanaman untuk menjamin bahwa materi tersebut menampilkan karakter
yang sama seperti materi tanaman sebelumnya.

Where appropriate, or in case of doubt, stability may be tested, either by


growing a further generation, or by testing a new plant stock to ensure
that it exhibits the same characteristics as those shown by the previous
material supplied.

6
V. Pengelompokan Varietas dan Pengaturan Petak Percobaan
Grouping of Varieties and Organization of the Growing Trial

1. Seleksi varietas dari varietas yang “dikenal umum” sebaiknya ditanam dengan
menggunakan varietas kandidat, kemudian dibagi ke dalam kelompok-
kelompok untuk memudahkan penilaian keunikan dibantu dengan cara
pengelompokan karakteristik.

The selection of varieties of common knowledge to be grown in the trial with


the candidate varieties and the way in which these varieties are divided into
groups to facilitate the assessment of distinctness are aided by the use of
grouping characteristics.

2. Pengelompokan karakteristik yang disepakati adalah sebagai berikut:


The following have been agreed as useful grouping characteristics:

(a) Tanaman : Bentuk kanopi (karakteristik 3)


Plant : Canopy shape (characteristics 3)
(b) Anak Daun : Tepi daun (karakteristik 13)
Leaf sheet : Leaf blade margin (characteristics 13)
(c) Anak daun : Bentuk pangkal (karakteristik 14)
Leaf sheet : Shape of leaf basal (characteristics 14)
(d) Bunga : Warna mahkota bunga (karakteristik 19)
Flower : Petal colour (characteristics 19)
(e) Buah : Bentuk buah (karakteristik 25)
Fruit : Fruit shape (characteristics 25)
(f) Buah : Cupat (karakteristik 26)
Fruit : Stigma lobe (characteristics 26)

3. Panduan untuk pengelompokan karakteristik dalam proses pemeriksaan


keunikan dapat dilihat pada Panduan Umum.

Guidance for the use of grouping characteristics, in the process of examining


distinctness, is provided through the General Introduction.

VI. Pengenalan Tabel Karakteristik


Introduction to the Table of Characteristics

1. Pengkatagorian karakteristik
Categories of Characteristics

1.1 Karakteristik Standar Panduan Pengujian


Standard Test Guidelines Characteristics

7
Karakteristik yang terdapat dalam PPI adalah karakteristik yang disetujui
oleh PPVT untuk digunakan dalam pemeriksaan BUSS.

Standard Test Guidelines characteristics are those which are approved by


PPVT for examination of DUS.

1.2 Karakter dengan tanda bintang/asterisk (*)


Asterisked Characteristics

Karakter dengan tanda asterisk (*) yang terdapat dalam PPI sangatlah
penting untuk harmonisasi deskripsi varietas secara internasional yang
harus selalu diperiksa oleh seluruh tenaga pemeriksa PVT, kecuali jika
karakteristik bersangkutan tidak terekspresi dikarenakan kondisi
lingkungan.

Asterisked characteristics (denoted by *) are those included in this PPI


which are important for the international harmonization of variety
descriptions and should always be examined for DUS and included in the
variety description by all members of the Union, except when the state of
expression of a preceding characteristic or regional environment
conditions render this inappropriate.

1.3 Ekspresi Sifat dan Notasi


States of Expression and Corresponding Notes

Ekspresi sifat diberikan pada setiap karakteristik untuk menjelaskan


karakteristik dan harmonisasi deskripsi. Tiap ekspresi sifat dinyatakan
dalam satu notasi angka dalam pencatatan data untuk menghasilkan atau
mengganti deskripsi.

States of expression are given for each characteristic to define the


characteristic and to harmonize descriptions. Each states of expression is
allocated a corresponding numerical note for each of data recording and
for the production and exchange of the description.

1.4 Tipe ekspresi


Types of Expression

Keterangan dari tipe-tipe ekspresi karakter (kualitatif, kuantitatif, dan


pseudo kualitatif) disediakan dalam Panduan Umum.

An explanation of the type of expression of characteristics (qualitative,


quantitative and pseudo-qualitative) is provided in the General
Introduction.

8
1.5 Varietas contoh
Example Varieties

1.5.1 Varietas contoh dimaksudkan untuk menjelaskan status ekspresi


masing-masing karakter. Sejauh ini hanya sedikit varietas contoh
yang ada: sehingga varietas contoh yang ditunjukkan dalam Tabel
Karakter hanya sedikit, kebanyakan varietas contoh adalah spesies.
Semua nama-nama varietas didasarkan oleh kelompok nama-nama
(GREX).
Example variety is aimed to explain status expression for each
characteristic. So far only few examples variety that exist: example
variety show in the table characteristic only few, most of them
would be species. All varieties names based on groups of names
(GREX).

1.5.2 Nama varietas ditempatkan di antara tanda koma (misalnya


‘Wanayasa’).

Name of variety placed between ’comma’ (example ’Wanayasa’).

1.6 Legenda
Legend

QL Karakteristik kualitatif
Qualitative characteristic

QN Karakter kuantitatif
Quantitative characteristic

********

9
VII. Tabel Karakteristik / Table of Characteristics

Karakteristik / Varietas Contoh / Notasi /


No. Bahasa Indonesia English
Characteristics Example Varieties Note
1 Vigor pohon rendah low 3
Tree Vigor medium medium 5
tinggi high Wanayasa, Puspahiang, 7
Malinau

2 Permukaan batang halus smooth 3


Trunk surface kasar rough Wanayasa, Puspahiang, 5
Malinau
sangat kasar very rough 7

3 Bentuk kanopi pyramidal pyramidal Puspahiang 1


Crown shape spherical spherical 2
oblong oblong Wanayasa 3
elliptical elliptical Malinau 4

pyramidal spherical oblong elliptical

4 Kerapatan percabangan jarang sparse 3


Branching density sedang medium Malinau 5
rapat dense Wanayasa, Puspahiang 7

5 Pola percabangan tegak erect 1


Branching pattern semi tegak semi-erect 2
horizontal horizontal Wanayasa, Puspahiang 3
tak beraturan (irregular) irregular 4

erect semi-erect horizontal irregular

6 Warna daun muda hijau muda light green Wanayasa, Puspahiang, 1


Young leaf colour Malinau
hijau muda kecoklatan light green brownish 2
merah bata muda light brick red 3
coklat merah red brown 4
keperak-perakan deep coppery tan 5
varigata variegated 6

7 Warna daun tua hijau muda light green 1


Mature leaf colour hijau green Wanayasa, Puspahiang, 2
Malinau
hijau tua dark green 3
varigata variegated 4

8 Kerapatan daun jarang sparse 3


Leaf density sedang medium 5
rapat dense Wanayasa, Puspahiang, 7
Malinau

10
9 Susunan daun alternate alternate 1
Arrangement of leaves opposite opposite Wanayasa, Puspahiang 2
Malinau

10 Bentuk daun ovate ovate 1


Leaf blade shape obovate obovate 2
elliptic elliptic Puspahiang 3
oblong oblong Wanayasa 4
lanceolate lanceolate Malinau 5

ovate obovate elliptic oblong lanceolate

11 Bentuk ujung daun acute acute 1


Leaf apex shape acuminate acuminate Wanayasa, Puspahiang 2
Malinau
retuse retuse 3
obtuse obtuse 4

acute acuminate retuse obtuse

12 Bentuk pangkal daun oblique oblique 1


Leaf base shape rounded rounded 2
cuneate cuneate Puspahiang 3
shortly attenuate shortly attenuate Wanayasa, Malinau 4
truncate truncate 5

oblique rounded cuneate shortly attenuate truncate

13 Tepi daun rata Entire Wanayasa, Puspahiang 1


Leaf blade margin Malinau
bergelombang undulate 2

rata bergelombang

14 Tekstur permukaan atas daun tidak mengkilap not glossy 1


Leaf upper surface pubescence mengkilap glossy Wanayasa, Puspahiang 9
Malinau

15 Tekstur permukaan bawah daun tidak mengkilap not glossy Wanayasa, Puspahiang 1
Leaf lower surface pubescence Malinau
mengkilap glossy 9

16 Tampilan tulang daun menonjol prominent Wanayasa, Puspahiang 1


Leaf midrib appearance kurang menonjol less prominent 2
tidak menonjol not prominent 3

11
17 Pola Tandan Bunga satu 1 per cluster Wanayasa 1
Flower clustering habit satu – dua 1 &2 flowers per cluster 2
satu, dua, tiga atau lebih 1,2,3 or more Puspahiang 3

18 Warna kelopak bunga Kuning kehijauan yellow green Puspahiang, Malinau 1


Sepal colour kuning dengan tepi merah/ pink yellow, red/pink margin 2
hijau green 3
merah red Wanayasa 4
merah dengan tepi hijau red with green margin 5

19 Warna mahkota bunga kuning yellow green 1


Petal colour kuning dengan tepi merah/ pink yellow, red/pink margin Puspahiang, Malinau 2
hijau green 3
merah red Wanayasa 4
merah dengan tepi hijau red with green margin 5

Kuning dengan tepi merah Kuning


Yellow, red/pink margin Yellow

20 Ukuran bunga kecil small 3


Flower size sedang medium Wanayasa,Puspahiang 5
besar large Malinau 7

21 Kelimpahan bunga banyak profuse Wanayasa, Puspahiang 3


Abundance of flowers Malinau
sedang moderate 5
jarang sparse 7

22 Posisi bunga axilar axillary 1


Position of flowers diujung terminal Wanayasa, Puspahiang 2
Malinau
keduanya both 3

23 Intensitas berbuah jarang poor 3


Fruit bearing intensity sedang medium Malinau 5
lebat high Puspahiang, Wanayasa 7

24 Pola Tandan buah satu one fruit per cluster Malinau 1


Fruit clustering habit satu-dua one- two 2
satu, dua, tiga, hingga 12 1, 2, 3, 4 up to 12 Wanayasa,Puspahiang 3

25 Bentuk buah bulat spherical Wanayasa, Puspahiang 1


Fruit shape gepeng flattened 2
lonjong ovoid Malinau 3
oblong oblong 4

spherical flattened ovoid oblong

12
26 Ketebalan “cupat” tebal (menonjol) thick (prominent) Malinau, Wanayasa 1
Stigma lobe thickness Puspahiang
tipis (tidak menonjol) thin (not prominent) 2

tebal tipis

27 Bercak di sekitar “cupat” tanpa bercak without blotches Wanayasa 1


Blotches surrounding stigma bercak kecil small blotches Puspahiang 2
lobe bercak besar large blotches 3

28 Warna “cupat” coklat brown 1


Colour of stigma lobe coklat tua dark brown Malinau, Wanayasa 2
Puspahiang
hitam black 3

29 Pelekatan tangkai buah lemah weak 1


Pedicel attachment kuat strong Wanayasa, Puspahiang 2
Malinau

30 Warna tangkai buah hijau green Wanayasa, Puspahiang 1


Pedical colour Malinau
merah kehijauan greenish red 2
merah kecoklatan red brown 3

31 Ukuran buah. Rataan 20 buah. kecil (< 90 g/buah) small < 90 g/fruit 3
Fruit size. Average of 20 fruits medium (90-140 g/buah) medium 90-140 g/fruit Wanayasa, Puspahiang 5
besar (> 140 g/buah) large > 140 g/fruit Malinau 7

32 Ketebalan kulit buah tipis thin 3


Fruit skin thickness sedang medium Wanayasa, Puspahiang 5
tebal thick 7
sangat tebal very thick Malinau 9

33 Warna buah matang hijau green 1


Mature fruit colour kuning kehijauan greenish yellow 2
kuning terang bright yellow 3
kuning jingga orange yellow 4
jingga orange 5
violet (nila) violet 6
purple (ungu) purple 7
ungu tua deep purple Wanayasa, Puspahiang 8
Malinau
pink pink 9
merah red 10

34 Tekstur aril lembek soft 3


Aril texture sedang intermediate 5
padat firm Puspahiang, Wanayasa 7
Malinau

35 Kualitas aril (kombinasi rasa, tawar insipid 1


aroma, kandungan juice, dsb) asam acid 2
Aril quality (Combined of taste, pahit bitter 3
flavour, juiciness etc.) manis sweet Wanayasa, Puspahiang 4
Malinau

36 Aroma aril lembut weak/ mild 3


Aril flavour sedang intermediate Wanayasa 5
kuat strong Puspahiang, Malinau 7

37 Rasa aril asam acid 1


Aril taste asam manis acid sweet Malinau 2
manis sweet Wanayasa, Puspahiang 3

13
38 Kandungan juice tidak juicy not juicy 1
Aril juiciness juicy juicy Wanayasa, Puspahiang 2
Malinau
sangat juicy very juicy 3

39 Warna aril putih salju snowy white Wanayasa, Puspahiang 1


Aril colour Malinau
putih krem creamy white 2
kuning lemon lemon yellow 3
kuning tua deep yellow 4
jingga orange 5
jingga tua deep orange 6

40 Bentuk biji spheroid spheroid 1


Seed shape ellipsoid ellipsoid 2
elongate elongate 3
oblong oblong Puspahiang, Wanayasa 4
Malinau
reniform reniform 5
irregular irregular 6

spheroid ellipsoid elongate oblong reniform irregular

41 Warna kulit biji coklat muda light brown Wanayasa 1


Seed coat colour coklat brown Puspahiang, Malinau 2
coklat tua dark brown 3
hitam black 4

14

Anda mungkin juga menyukai