Anda di halaman 1dari 12

DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL


KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN

GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST


FOR DISTINCTNESS, HOMOGENEITY AND STABILITY

BAYAM
AMARANTH
(Amaranthus tricolor L. )

nama lain
alternative names

Botanical name English Indonesia


Amaranthus iricolor L Amaranth Bayam

PVT/PPI/25/1
Tanggal : 3 Maret 2007
Dengan Adendum Baru : Tidak

Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum Pengujian BUSS,
yang berisi penjelasan mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan

These test guidelines should be read in conjunction with Panduan Umum Pengujian BUSS document,
which contains explanatory notes on the general principles on which the guidelines have been
established.
Kata Pengantar
Dok. PVT/PPI/25/1

Buku Panduan Pengujian Individual (PPI) untuk spesies Bayam disusun dalam rangka
memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan
Kestabilan (BUSS) bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta para pihak yang
memerlukan informasi ini.

Penggunaan dan penerapan buku panduan ini mengacu kepada Buku Panduan Umum
Pengujian BUSS yang dikeluarkan oleh Pusat PVT dengan nomor dokumen:
Dok.PVT/PP/1/1. Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk
mengacu pada Buku Pandum tersebut dan PPI spesies Bayam dalam melakukan
tugasnya untuk menguji BUSS spesies Bayam.

PPI spesies Bayam disusun tanpa acuan dari dokumen UPOV, karena hingga
dokumen PPI ini disusun UPOV belum mengeluarkan draft Guidelines for The
Conduct of Test of DUS (GCT) untuk spesies Amaranthus sp.

Penyusunan PPI spesies Bayam tersebut dilakukan oleh Komisi PVT dan Tim Teknis
ahli di bidang tanaman Bayam. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada para penyusun.

Kritik dan saran perbaikan sebagai umpan balik dari penerbitan buku panduan ini
sangat kami harapkan terutama dari para pengguna buku panduan ini, sehingga akan
memberikan kemudahan bagi para pengguna maupun pembaca lainnya dalam
melakukan pengujian dan pemeriksaan BUSS spesies Bayam.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman


Kepala,

Ir. Hindarwati. MSc.


NIP. 080 037 383
DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS

[Bahasa Indonesia]
Halaman

I. Subjek Panduan 1

II. Bahan yang Dibutuhkan 1

III. Pelaksanaan Pengujian 2

IV. Metoda dan Pengamatan 2

V. Pengelompokkan Varietas 4

VI. Karakteristik dan Simbol 5

VII. Tabel Karakteristik 6

[English]
Page

I. Subject of these Test Guidelines 1

II. Material Required 1

III. Conduct of Test 2

IV. Method and Observation 2

V. Grouping of Varieties 4

VI. Characteristics and Symbols 5

VII. Table of Characteristics 6


PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL (PPI)
BAYAM

GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TESTS (GCT/PPI)


AMARANTH

I. Subjek Panduan
Subject of these Test Guidelines

PPI ini dapat diterapkan untuk semua varietas Amaranthus tricolor L


These Test Guidelines apply to all varieties of Amaranthus tricolor L

II. Bahan yang Dibutuhkan


Material Required

1. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memutuskan kapan, dimana,


kualitas dan kuantitas kebutuhan benih untuk pengujian varietas yang
harus diberikan. Pemohon yang menyerahkan material pengujian dari
Negara lain di luar negara tempat pelaksanaan pengujian, harus menjamin
semua formalitas pabean dilengkapi dan dilampirkan dari Negara asal.
Jumlah minimum benih yang dianjurkan adalah:

The competent authorities decide when, where and in what quantity and
quality the plant material required for testing the variety is to be delivered.
Applicants submitting material from a state other than that where the
testing takes place must ensure that all customs formalities are complied
with. The minimum quantity of seed to be supplied by the applicant in one
or several samples should be:

10 gram
10 g

Benih yang diberikan harus memenuhi persyaratan minimum daya


perkecambahan, kadar air dan kemurnian untuk pemasaran di negara
permohonan diajukan. Daya perkecambahan setinggi mungkin.

The seed should at least meet the minimum requirements for germination
capacity, moisture content and purity for marketing seed in the country in
which the applicant is made. The germination capacity should be as high
as possible.

2. Materi tidak boleh diberi suatu perlakuan yang dapat mempengaruhi


pertumbuhannya, kecuali diizinkan atau diminta oleh pemeriksa PVT. Jika
materi tanaman telah mendapat suatu perlakuan, maka perlakuan yang
diberikan harus dijelaskan secara rinci.

1
The plant material must not have undergone any treatment unless the
competent authorities allow or request such treatment. If it has been
treated, full details of the treatment must be given.

III. Pelaksanaan Pengujian


Conduct of Test

1. Lamanya waktu pengujian minimum 1 (satu) siklus pertumbuhan


The minimum duration of tests should be one growing cycle.

2. Pengujian biasanya dilaksanakan pada satu tempat yang ditentukan oleh


Kantor Pusat PVT. Jika karakteristik penting tidak dapat terlihat pada
tempat itu, maka pelaksanaan pengujian dilakukan pada tempat lain.

The test should normally be conducted at one place. If any important


characteristics of the variety cannot be seen at that place, the variety may
be tested at an additional place.

3. Pelaksanaan pengujian sebaiknya di lapangan dengan kondisi yang dapat


menjamin spesies tersebut tumbuh dengan normal. Petak berukuran cukup
sehingga memungkinkan beberapa tanaman atau bagian-bagian tanaman
untuk dirusak selama periode tumbuh tanpa mengganggu penilaian diakhir
pengamatan. Masing-masing pengujian di lahan terbuka harus mencakup
200 tanaman pola tanam langsung dan/atau 100 tanaman pola semai.
Dalam semua kasus jumlah tanaman harus dibagi menjadi 2 (dua) atau 3
(tiga) ulangan. Tanaman dalam petak-petak yang terpisah dapat diamati
dan diukur hanya jika ditumbuhkan pada kondisi lingkungan yang sama.

The test should normally be carried out under conditions ensuring normal
growth. The size of the plots should be such that plants or parts of plants
may be removed for measurement and counting without prejudice to the
observations which must made up to the end of the growing period. Each
test in the open should include 200 drilled plants and/or 100 single spaced
plants. In all cases the total number of plants should be divided between
two or more replicates. Separate plots for observation and for measuring
can only be used if they have been subject to similar environmental
conditions.

4. Penilaian lain sebagai tambahan untuk maksud-maksud tertentu dapat


dilaksanakan.

Additional tests for special purposes may be established.

IV. Metode dan Pengamatan


Method and Observation

1. Semua pengamatan dilakukan melalui pengukuran atau penghitungan


terhadap 60 tanaman atau bagian-bagian dari 60 tanaman tersebut.

2
All observations determined by measurement or counting should be made
on 60 plants or parts taken from each of 60 plants.

2. Untuk penilaian keseragaman suatu populasi varietas hibrida ditetapkan


standar 2%, dengan peluang diterima paling sedikit 95% untuk tipe
simpang di luar tanaman galur. Dalam kasus ukuran contoh, untuk
populasi sebanyak 200 tanaman pola tebar maka jumlah tanaman tipe
simpang yang diperbolehkan adalah 7 tanaman. Dalam kasus ukuran
contoh, untuk populasi sebanyak 100 tanaman pola semai tunggal, maka
jumlah tanaman tipe simpang yang diperbolehkan adalah 5 tanaman. Dapat
juga untuk populasi dengan standar 3 % dengan peluang penerimaan yang
sama dapat diterapkan pada tanaman galur. Dalam kasus ukuran contoh,
untuk populasi sebanyak 200 tanaman pola tebar maka penambahan
jumlah maksimum galur yang diperbolehkan adalah 100 tanaman. Dalam
kasus ukuran contoh, untuk populasi sebanyak 100 tanaman pola semai
tunggal, maka penambahan jumlah maksimum galur yang diperbolehkan
adalah 6 tanaman.

For the assessment of uniformity of hybrid varieties a population standard


of 2% with an acceptance probability of at least 95% should be applied to
off-types excluding clearly recognizable inbred plants. In the case of a
sample size of 200 drilled plants the maximum number of off-types allowed
would be 7. In the case of a sample size of 100 spaced plants the maximum
number of off-types allowed would be 5. In addition a population standard
of 3% with the same acceptance probability should be applied to clearly
recognizable inbred plants. In the case of a sample size of 200 drilled
plants the additional maximum number of recognizable inbred plants
allowed would be 10. In the case of a sample size of 100 spaced plants the
additional maximum number of clearly recognizable inbred plants would
be 6.

3. Kecuali ada ketentuan lain, semua pengamatan pada helai daun harus
dilakukan pada daun ketujuh sampai daun ke sepuluh. Bentuk penampang
membujur helai daun harus diamati pada daun tengah.

Unless otherwise indicated, all observations on the leaf blade should be


made on the seventh to tenth leaves of the adult not bolted plant. The shape
of the leaf blade in longitudinal section should be observed on central
leaves.

4. Semua pengamatan bunga monoecious, bunga jantan atau betina


(karakteristik 18) harus pada mulainya pembemtukan benih. Seperti tiga
kelompok di bawah ini:

All observations on the proportion of monoecious, female or male plants


(characteristics 18) should be made at beginning of seed setting. The three
groups are defined as follows:

• Tanaman monoecious: tanaman yang mempunyai bunga jantan dan


bunga betina dengan benih yang nampak.

3
Monoecious plant: plants which have both male and female flowers
with seeds clearly visible.

• Tanaman bunga betina: tanaman yang hanya memiliki bunga betina


dengan benih yang nampak.

Female plants: plants which have only female flowers with seeds
clearly visible.

• Tanaman bunga jantan: tanaman yang hanya memiliki bunga


jantan.

Male plants: plants which have only male flowers

6. Apabila karakteristik ketahanan atau toleransi terhadap penyakit digunakan


untuk menilai keunikan, keseragaman dan kestabilan, pencatatan di
lakukan pada kondisi terkendali terhadap infeksi patotipe atau isolat
khusus yang terdapat dalam penjelasan tabel karakteristik.

When resistance of tolerance characteristics are used for assessing


distinctness, homogeneity and stability, records must be taken under
conditions of controlled infection with the pathotype or isolate specified in
the Explanations on the table of characteristics.

V. Pengelompokkan Varietas
Grouping of Varieties

1. Koleksi varietas yang akan dikembangkan harus dibagi dua kelompok


untuk memudahkan penilaian keunikan. Karakteristik yang sesuai untuk
tujuan pengelompokan adalah karakteristik yang berdasar dari pengalaman
tidak bervariasi atau hanya sedikit berbeda dari varietas. Berbagai
penampilan yang berbeda harus tersebar secara merata pada seluruh
koleksi varietas.

The collection to be grown should be divided into groups to facilitate the


assessment of distinctness. Characteristics which are suitable for grouping
purposes are those which are known from experience not to vary, or to
vary only slightly, within a variety. Their various states of expression
should be fairly evenly distributed throughout the collection.s

2. Direkomendasikan penggunaan karakteristik untuk pengelompokan


varietas sebagai berikut:

It is recommended that the competent authorities use the following


characteristics for grouping varieties:

(i) Tipe tumbuh (karakteristik 3)


Growth habit (characteristic 3)

4
(ii) Pigmentasi batang (karakteristik 6)
Stem pigmentation (characteristic 6)

(iii) Pigmentasi daun (karakteristik 9)


Leaf pigmentation (characteristic 9)

(iv) Warna karangan bunga (karakteristik 20)


Inflorescence color (characteristic 20)

(v) Warna biji (karakteristik 22)


Seed color (characteristic 22)

VI. Karakteristik dan Simbol


Characteristics and symbols

1. Untuk menilai keunikan, keseragaman dan kestabilan, didasarkan pada


daftar karakteristik yang disajikan dalam PPI.

To assess distinctness, homogeneity and stability, the characteristics and


their states as given in the Table of Characteristics should be used.

2. Notasi (1 - 9), untuk tujuan proses data elektronik, diberikan disamping


sifat-sifat untuk karakteristik yang berbeda.

Notes (1 to 9), for the purposes of electronic data processing, are given
opposite the states of the different characteristics.

3. Legenda:
Legend:

*) Karakteristik yang harus selalu digunakan dalam pengujian-pengujian


terhadap semua varietas pada setiap periode tumbuh dan harus selalu
diikutsertakan dalam mendeskripsi varietas, kecuali bila status
penampilan sebelumnya atau kondisi lingkungan setempat tidak
memungkinkan untuk digunakan.

Characteristics that should always be used every growing period for


the examination of all varieties and should always be included in the
description of the variety, except when the states of expression of a
preceding characteristic or regional environmental conditions render
this impossible.

(+) Lihat penjelasan pada tabel karakteristik


(+) See Explanations on the Table of Characteristics

5
VII. Tabel Karakteristik
Table Characteristics

No. Karakteristik bahasa indonesia english Varietas contoh Notasi


Characteristics Variety example Note

1 Kecambah: Kecepatan cepat (< 2 hari) rapid (< 2 days) 1


berkecambah lambat (2-7 hari) slow (2-7 days) 2
Seedling: Germination sangat lambat (> 7 very slow (> 7 days) 3
rate hari) irregular 4
tidak teratur

2 Kecambah: Panjang pendek short 3


kotiledon sedang medium 5
Seedling:Length of panjang long 7
cotyledon

3 Tanaman: Tipe tumbuh tegak erect 1


Plant : Growth habit lunglai prostrate 2

4 Cabang : Indek cabang tidak bercabang no branches 1


(nilai jika tipe tumbuh sedikit cabang (semua few branches ( all near 2
tegak) dekat pangkal batang) the base of the stem)
Branch : Branching banyak cabang (semua many branches (all 3
index (score if erect dekat pangkal batang) near the base of the
growth habit) stem)
banyak cabang branches all along the 4
disepanjang batang stem

5 Batang: Rambut batang tidak ada none 0


Stem: Stem pubescense rendah low 3
menonjol conspicuous 7

6 Batang: Pigmentasi hijau green 1


batang ungu atau ping purple or pink 2
Stem:Stem pigmentation

7 Daun: Duri pada duan tidak ada absent 1


Stem: Spines in leaf ada present 9

8 Daun: rambut daun tidak ada none 0


Leaf : Leaf pubescense rendah low 3
menonjol conspicuous 7

9 Daun: Pigmentasi daun seluruh lapisan ungu / entire lamina purple or 1


Leaf :Leaf pigmentation pink pink
bagian bawah yang basal area pigmented 2
berwarna
berwarna ditengah central spot 3
dua garis (bentuk v) two stripes (v-shaped) 4
satu garis (bentuk v) one stripes (v-shaped) 5
bagian sisi dan tulang margin and vein 6
daun berwarna pigmented
satu batas hijau atau one pale green or 7
garis klorosis pada chlorotic stripe on
hijau normal normal green
hijau normal normal green 8
hijau tua dark green 9

10 Daun: Bentuk daun tombak lanceolate 1


Leaf :Leaf shape elip elliptical 2
curneate curneate 3
bulat telur terbalik obovate 4
ovatained ovatained 5
ketupat rhombic 6
oval oval 7

6
11 Daun: Sisi daun rata entire 1
Leaf :Leaf margin melengkung keluar crenate 2
berombak undulate 3

12 Daun: Permukaan halus smooth 1


tulang daun menonjol rugose 2
Leaf :Prominence of
leaf veins

13 Tangkai daun: Warna hijau green 1


tangkai daun hijau tua dark green 2
Petiol: Petiol color ungu purple 3
ungu tua dark purple 4

14 Tangkai daun: Panjang pendek short 3


tangkai daun sedang medium 5
Petiol:Petiole Length panjang long 7

7
15 Karangan bunga: lurus (padat) spike (dense) 1
Bentuk karangan bunga malai dengan cabang panicle with short 2
Inflorescence: Terminal pendek branches
inflorescence shape malai dengan cabang panicle with long 3
panjang branches
bentuk tongkat terletak club-shape at tip 4
di atas

16 Karangan bunga: tegak erect 1


Perilaku ujung karangan terkulai drooping 2
bunga
Inflorescence:Terminal
inflorescence attitude

17 Karangan bunga: tidak ada absent 1


Keberadaan cabang ada present 2
karangan bunga
Inflorescence:Presence
axillary inflorescence

18 Tanaman: Tipe sek monoecius monoecius 1


Plant: Sex type dioecius dioecius 2
polygamous polygamous 3

19 Karangan bunga: jarang lax 3


kepadatan karangan sedang intermediate 5
bunga padat dense 7
Inflorescence:
Inflorescence density
index

20 Karangan bunga: kuning yellow 1


Warna karangan bunga hijau green 2
Inflorescence: pink pink 3
Inflorescence color merah red 4

21 Biji: Kerusakan biji rendah (<10%) low (<10%) 1


Seed: Seed shattering sedang (10-50%) intermediate (10-50%) 2
tinggi (>50%) high (>50%) 3

22 Biji:Warna biji kuning muda pale yellow 1


Seed:Seed color ping pink 2
merah red 3
coklat brown 4
hitam black 5

23 Biji: Bentuk biji bulat round 1


Seed:Seed shape elip ellipsoid 2

24 Ketahanan terhadap
Peronospora farinosa f.
spinaciae
Resistance to
Peronospora farinosa f.
spinaciae

24.1 Ras 1 tidak ada absent 1


Race 1 ada present 9

24.2 Ras 2 tidak ada absent 1


Race 2 ada present 9

24.3 Ras 3 tidak ada absent 1


Race 3 ada present 9

24.4 Ras 4 tidak ada absent 1


Race 4 ada present 9

25. Ketahanan terhadap tidak ada absent 1


Cucumber mosaic virus ada present 9
(CMV)
Resistance to Cucumber
mosaic virus (CMV)

8
9

Anda mungkin juga menyukai