Klasifikasi Tanah
tersebut. Klasifikasi ini memberi gambaran dasar terhadap sifat-sifat fisik, kimia,
dan mineral tanah yang dimiliki masing-masing kelas yang selanjutnya dapat
(Hardjowigeno, 1986).
faktor atau karakteristik tanah yang kadang-kadang bukan sifat-sifat dari tanah itu
sendiri sebagai pembeda. Pada tahun 1853, Thaer menggunakan tekstur tanah
sebagai pembeda untuk kategori tinggi dan produktifitas tanah untuk pembeda
Pada tahun 1912, Coffey membuat sistem klasifikasi yang pertama di Amerika
Serikat berdasarkan prinsip genesis tanah. Dari sinilah awal berkembangnya ilmu
lain peramalan pertanian di masa yang akan datang. Pada lahan yang telah rusak
akibat proses erosi atau longsor, klasifikasi tanah disertai dengan petanya
(Darmawijaya, 1997).
berdasarkan Thorp dan Smith (1942) yang merupakan perbaikan sistem dari
berikut yaitu harus jelas untuk setiap kategori/tingkat. Misalnya pembeda yang
digunakan dapat diuraikan dengan jelas dan suatu kelas akan selalu dibagi lagi
lain.
Taksonomi Tanah
dikembangkan oleh Amerika Serikat dengan nama Soil Taxonomy (USDA, 1975)
menggunakan 6 kategori yaitu ordo, sub ordo, great group, sub group, family dan
seri. Sistem ini merupakan sistem yang benar-benar baru baik mengenai cara-cara
penamaan (tata nama) maupun definisi mengenai horizon penciri ataupun sifat
penciri lain yang dugunakan untuk menentukan jenis tanah. Dari kategori tertinggi
(ordo) ke kategori terendah (seri) uraian mengenai sifat-sifat tanah semakin detail
(Rayes, 2007).
cepat. Hampir setiap 2 tahun sekali diadakan perbaikan dan diterbitkan dalam
buku pegangan lapang Keys to Soil Taxonomy. Sistem ini dibangun oleh para
pakar tanah dunia, terstruktur baik, bertingkat, sistematis dan komprehensif. Dasar
4. Taksonomi tanah harus dapat digunakan untuk berbagai jenis survai tanah.
(Hardjowigeno, 1993).
1. Ordo
2. Sub Ordo
3. Great Group
Terdiri dari 317 taksa. Faktor pembeda adalah kesamaan jenis, tingkat
4. Sub Group
Jumlah taksa masih terus bertambah yaitu > 1400 taksa. Faktor
pembeda terdiri dari sifat-sifat inti dari great group (sub group Typic),
Kategori ordo tanah sampai great group disebut kategori tinggi sedangkan
kategori sub group sampai seri disebut kategori rendah. Jenis dan jumlah
(Hardjowigeno, 1993).
pengelompokan tanah mulai dari kategori tinggi sampai kategori rendah. Prosedur
4. Pemakaian kunci taksonomi dengan urutan : ordo (ada 12 ordo), sub ordo,
Horison penciri yang langsung di bawahnya dan dapat diamati dinamakan dengan
A. Epipedon Molik
dan kroma warna≤ 3.5 (lembab), kej enuhan basa > 50%, kandungan C-
organik > 0.6%, P2O5 < 250 ppm, dan n-value < 0.7.
B. Epipedon Antropik
manusia, dan memenuhi persyaratan molik kecuali P2O5 < 250 ppm.
C. Epipedon Umbrik
dan kroma warna≤ 3.5 (lembab), kejenuhan basa < 50%, kandungan C -
organik > 0.6%, P2O5 < 250 ppm, dan n-value < 0.7.
D. Epipedon Folistik
horison atau lebih) yang jenuh air selama kurang dari 30 hari kumulatif
dan tahun-tahun normal (dan tidak ada drainase). Sebagian besar epipedon
E. Epipedon Histik
saturasi (selama 30 hari atau lebih, secara kumulatif) dan reduksi selama
tanah organik.
F. Epipedon Okrik
Epipedon Okrik mempunyai tebal permukaan yang sangat tipis dan kering,
G. Epipedon Plagen
secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Biasanya epipedon
A. Horison Agrik
Horison Agrik adalah suatu horison iluvial yang telah terbentuk akibat
pengolahan tanah dan mengandung sejumlah debu, liat, dan humus yang
B. Horison Albik
merupakan horison eluvial dengan tebal 1.0 cm dan mempunyai 85% atau
C. Horison Argilik
(> 6 cmo/kg).
D. Horison Duripan
setengahnya dengan perekat SiO2, dan tidak mudah hancur dengan air atau
HCl.
E. Horison Fragipan
tanah lemah.
F. Horison Glosik
kandik atau natrik dimana liat dan senyawa oksida besi bebasnya telah
dipindahkan.
G. Horison Gipsik
H. Horison Kalsik
karbonat sekunder atau karbonat yang lain dalam jumlah yang cukup
nyata.
Kandik memiliki sifat adanya gejala iluviasi liat, kandungan liat tinggi dan
J. Horison Kambik
K. Horison Natrik
memiliki struktur prismatik atau tiang, lebih 15% KTK didominasi oleh
natrium.
L. Horison Orstein
Horison Orstein tersusun dari bahan spodik, berada didalam suatu lapisan
25 cm atau lebih.
M. Horison Oksik
N. Horison Petrokalsik
O. Horison Petrogipsik
P. Horison Placik
Horison Placik adalah suatu padas tipis yang berwarna hitam sampai
merah gelap, yang tersementasi oleh senyawa besi serta bahan organik.
Q. Horison Salik
R. Horison Sombrik
S. Horison Spodik
Horison Spodik adalah suatu lapisan iluvial yang tersusun 85% atau lebih
Berdasarkan Keys to Soil Taxonomy 2010, ordo tanah terdiri atas 12 ordo.
Yaitu :
A. Gelisol
B. Histosol
Tanah yang tidak mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 % atau lebih
Tanah lain yang memiliki horison spodik, albik pada 50% atau lebih dari
D. Andisol
Ordo tanah yang mempunyai sifat-sifat andik pada 60% atau lebih dari
ketebalannya.
E. Oksisol
Tanah lain yang memiliki horison oksik (tanpa horison kandik) yang
mempunyai batas atas didalam 150 cm dari permukaan tanah mineral dan
F. Vertisol
Tanah yang memiliki satu lapisan setebal 35 cm atau lebih, dengan batas
atas didalam 100 cm dari permukaan tanah mineral, yang memiliki bidang
kilir atau ped berbentuk baji dan rata-rata kandungan liat dalam fraksi
G. Aridisol
okrik dan antropik atau horison salik dan jenuh air pada satu lapisan atau
lebih di dalam 100 cm dari permukaan tanah selama satu bulan atau lebih.
H. Ultisol
Tanah lain yang memiliki horison argilik atau kandik, tetapi tanpa fragipan
dan kejenuhan basa sebesar kurang dari 35% pada kedalaman 180 cm.
I. Molisol
J. Alfisol
Tanah yang tidak memiliki epipedon plagen dan memiliki horison argilik,
kandik, natrik atau fragipan yang mempunyai lapisan liat tipis setebal 1
K. Inceptisol
umbrik, molik serta regim suhu cryik atau gelik dan tidak terdapat bahan
L. Entisol
Tanah yang memiliki epipedon okrik, histik atau albik tetapi tidak ada
Berdasarkan Taksonomi Tanah 2010, sub ordo dan great group Inseptisol
Sub Ordo :
- Aquepts
Endoaquepts.
- Anthrepts
- Gelepts
- Cryepts
Haplocryepts.
Haplocryepts.
- Ustepts
Haplustepts.
Typic Haplustepts.
- Xerepts
- Udepts
Berdasarkan buku keterangan peta satuan tanah dan lahan lembar Medan
(0619) Sumatera untuk wilayah Desa Sembahe diketahui termasuk dalam Great
Group Dystropept yang merupakan bagian dari sub ordo Tropept dan Ordo
Tropepts adalah salah satu sub ordo inseptisol yang mempunyai rata-rata
suhu tahunan 8oC atau lebih, dan selisih < 5oC antara suhu musim dingin dan
mempunyai epipedon okrik dan horison kambik, atau epipedon umbrik atau
epipedon molik pada kondisi tertentu tapi tanpa epipedon plagen, dan tidak jenuh
air selama beberapa waktu yang dapat membatasi penggunaan lahannya untuk
Jenis tanah Dystropepts merupakan tanah agak lapuk iklim panas dengan
nilai jenuh tanah bawah basa yang rendah. Di lereng atas dan daerah berbukit
sampai kasar, drainase baik (Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1990).
Inceptisols adalah tanah dari distribusi global, dan dapat dibentuk untuk
daerah yang sangat panas, lembab atau subhumid dingin, memiliki horison
kambik dan epipedon okrik (Soil Survey Staff, 1999). Menurut Foss et al. (1983),
Inceptisols dapat berupa : (1) tanah yang dikembangkan pada sedimen muda atau,
memiliki lereng yang curam terbentuk pada deposito yang lebih tua. Bahan induk
umumnya asam, bahan sedimen sedang atau lemah konsolidasi, batuan metamorf
atau sedimen asam. Banyak tanah ini memiliki rezim suhu termal atau hangat.
Horison diagnostik yang paling umum adalah umbrik atau okrik epipedon atas
horison kambik. Banyak tanah ini memiliki kontak densik, litik atau paralitik (Soil
berdasarkan rezim suhu tanah mereka di tingkat subordo bukan oleh rejim
kelembaban tanah mereka, seperti yang terdapat pada Ustepts. Dengan hilangnya,
pada tahun 1998, Tropepts dari subordo, tanah tersebut direklasifikasi dalam
Ustepts subordo sebagai Dystrustepts di tingkat kelompok besar dan di Oxic atau
subkelompok Humat dari Dystrustepts (Soil Survey Staff, 1999). Ini berarti bahwa
tanah dengan kandungan karbon organik tinggi (OC) tidak lagi dibedakan pada
Desa Sembahe
seperti tapioka, karet, minyak sawit, kayu, ubi kayu, kopi, kakao, ikan laut,
pemandangan alam yang cukup indah dan berhawa sejuk. Kawasan ini
merupakan salah satu tempat tujuan wisata warga kota medan yang favorit
(Deliserdang, 2010).
lain :
Desa Sembahe terletak 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), secara
administratif Desa Sembahe memiliki area seluas 207 ha. Dengan perincian
pengunaan lahan tanah sawah seluas 10 ha, tanah ladang seluas 172 ha, dan tanah
1. Pertanian
3. Pariwisata