Anda di halaman 1dari 57

KLASIFIKASI

TANAH
KELOMPOK 1

1. Ade Jordy S (1402619044)


2. Alnovanda Femmy I (1402619071)
3. Cindy Adria A P (1402619035)
4. Farah Fauziyyah I (1402619077)
5. Nabila Aulia K (1402619020)
6. Sabila Ainun M (1402619006)
7. M Ryo Prayogo (1402619059)
Mengenal
Klasifikasi Tanah

Sistem Klasifikasi
Tanah
APA ITU KLASIFIKASI TANAH?

Klasifikasi tanah adalah cara mengumpulkan dan


mengelompokkan tanah berdasarkan kesamaan dan
kemiripan sifat dan ciri morfologi, fisika dan kimia,
serta mineralogi , kemudian diberi nama agar mudah
dikenal, diingat, dipahami dan digunakan serta dapat
dibedakan satu dengan lainnya.

Setiap jenis tanah memiliki sifat dan ciri yang spesifik, potensi
dan kendala untuk penggunaan tertentu.
Klasifikasi tanah adalah ilmu yang
Secara umum berhubungan dengan katgorisasi tanah
berdasarkan karakteristik yang membedakan
masing-masing jenis tanah.

Klasifikasi tanah adalah sebuah subjek yang


Sumber lain
dinamis yang mempelajari stuktur dari sistem
klasifikasi tanah,definisi dari kelas kelas yang
digunakan untuk penggolongan tanah, kriteria
yg menentukan penggolongan tanah, hingga
penerapannya di lapangan.
TUJUAN KLASIFIKASI TANAH

1. Menata atau pun mengorganisasikan tanah.

2. Pada awalnya untuk pertanian

3. Mengetahui sebuah hubungan antara individu


dengan tanah.

4. Lebih memudahkan mengingat berbagai macam


sifat tanah menurut penggolongannya.

5. Mengelompokan berbagai tanah.


MANFAAT KLASIFIKASI TANAH

Dapat
Mengetahui
memperhitungkan tanah mana
produktivitas yang yang baik dan
akan dihasilkan. kurang baik.
Dapat menaksir
sifat tanah itu
sendiri Dapat
Memudahkan
para usahawan
menentukan
(pembisnis) jenis tanah
dalam yang cocok di
menentukan tanami di lahan
lokasi usaha nya. tersebut
Klasifikasi tanah memang
sangat penting dalam dunia
pedologi (geografi tanah) hal
ini dikarenakan tanah memiliki
jenis dan karakteristik yang
berbeda-beda di masing
masing daerah (lokasinya).
Adapun fokus dari klasifikasi
tanah ini adalah dengan
melihat :
1. Butiran yang ada ditanah
2. Warna tanah
3. Unsur yang terkandung
ditanah
4. Stukuktur tanah
5. Hancur atau tidaknya tanah
tesebut ketika di satukan.
TANAH YANG DIKLASIFIKASIKAN

Benda alami yang terdiri dari


padatan (bahan mineral dan
organik), cair, dan gas.

Yang terbentuk di permukaan


bumi dari hasil pelapukan
bahan induk
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
 Klasifikasi tanah memiliki berbagai versi
 Terdapat kesulitan teknis dalam melakukan klasifikasi
tanah karena banyak hal yang mempengaruhi
pembentukan tanah. Selain itu, tanah adalah benda
yang dinamis sehingga selalu mengalami proses
perubahan.

Dalam melakukan klasifikasi tanah, para ahli


melakukannya berdasarkan:

Memberikan
Ciri fisika, kima, Aspek batuan dasar
ciri-ciri khas
serta lapisan yang membentuk
tertentu pada
pembentuk profil tanah serta proses
tanah yang
tanah pelapukan
terbentuk
 KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
TANAH ASIA
(Indonesia) TANAH AMERIKA

KLASIFIKASI
TANAH AUSTRALIA

KLASIFIKASI  KLASIFIKASI
TANAH AFRIKA TANAH EROPA
KLASIFIKASI TANAH DI INDONESIA
Di Indonesia, sejak tahun 1975 dikenal dengan tiga (3)
sistem klasifikasi tanah yang banyak digunakan oleh
Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi, Dinas Teknis dan
Teknisi di lapangan, yaitu :

Sistem Klasifikasi Tanah Nasional


(Dudal & Soepraptohardjo, 1957;
Soepraptohardjo, 1961),

Sistem Klasifikasi Tanah Internasional,


dikenal sebagai Taksonomi Tanah (Soil
Taxonomy, USDA, 1975; 2003), dan

Sistem FAO/UNESCO (1974).


SISTEM KLASIFIKASI TANAH NASIONAL

Suatu sistem klasifikasi tanah nasional


dibangun oleh para pakar tanah Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP),
Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian untuk tujuan survei dan
pemetaan serta interpretasi pengelolaan
tanah yang berkelanjutan.

Sistem klasifikasi tanah ini


disusun dan mengalami
beberapa kali perbaikan dari
sistem sebelumnya dan dengan
beberapa modifikasi dan
tambahan, antara lain horison
diagnostik, jenis dan macam
tanah.
Sistem klasifikasi tanah yang dianggap cukup maju adalah
sistem klasifikasi tanah yang diperkenalkan oleh Dudal dan
Soepraptohardjo (1957). Sistem klasifikasi ini diadaptasi
dari Sistem Thorp dan Smith (1949) dari Amerika Serikat.

Dalam Kongres I Ilmu Tanah tahun 1961 di Bogor, sistem


klasifikasi ini diperbaiki dan dipertajam kriterianya terutama
pada Jenis tanah.

Dalam kongres tersebut Soepraptohardjo (1961)


memperkenalkan kelas-kelas tanah kategori tinggi; dan
Suhadi (1961) memperkenalkan kelas-kelas tanah pada
kategori rendah.
 Sistem klasifikasi tanah berdasarkan sistem Dudal-
Soepraptohardjo mendasarkan pada penampilan
profil tanah dan sejumlah ciri-ciri fisika dan kima.

 Dasar sistem ini adalah dari Rudi Dudal, ahli tanah


dari Belgia, yang dimodifikasi untuk situasi
Indonesia oleh M. Soepraptohardjo.

 Sistem ini disukai oleh pekerja lapangan pertanian


karena mudah untuk diterapkan di lapangan.

 Sistem ini (dan modifikasinya) berlaku khusus untuk


Indonesia, dengan mengadopsi beberapa sistem
internasional, khususnya dalam penamaan dan
pemberian kriteria.
Klasifikasi tanah nasional di Indonesia mulai
dikembangkan sejak tahun 1910 melalui pendekatan
bahan induk, proses pembentukan dan warna tanah.

Posisi wilayah daratan Indonesia yang strategis


berada di garis khatulistiwa memberikan keuntungan dari
segi iklim tropika basah dan suhu tinggi yang dapat
mempercepat proses pelapukan batuan menjadi tanah
dan memberikan keragaman hayati yang tinggi.Selain itu,
keragaman bahan induk pembentuk tanah memberikan
keragaman sifat dan jenis tanah yang terbentuk.
Berikut adalah klasifikasi tanah Indonesia menurut
sistem Dudal-Soepraptohardjo (D-S):

Tanah Aluvial Tanah Podsol

Tanah Andosol Tanah Podsolik Merah Kuning

Tanah Hutan Coklat Tanah Podsolik Coklat

Tanah Grumusol Tanah Podsolik Coklat Kelabu

Tanah Latosol Tanah Regosol

Tanah Litosol Tanah Renzina

Tanah Mediteran Tanah Organosol


SISTEM SOIL TAXONOMY (USDA)

Dikembangkan pada tahun 1975 oleh tim Soil Survey Staff yang bekerja di
bawah Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).

Sistem ini dibuat karena sistem-sistem klasifikasi lama saling tumpang


tindih dalam penamaan akibat perbedaan kriteria.

Oleh pembuatnya, sistem ini diusahakan untuk dipakai sebagai alat


komunikasi antarpakar tanah, tetapi kemudian tersaingi oleh sistem
WRB.

Dalam pemakaiannya, sistem USDA memberikan kriteria yang jelas


dibandingkan sistem klasifikasi lain, sehingga sistem USDA ini biasa
disertakan dalam pengklasifikasian tanah untuk mendampingi penamaan
berdasarkan sistem FAO atau PPT (Pusat Penelitian Tanah)
Menurut buku Kunci Taksonomi Tanah versi terakhir (Soil
Survey Taxonomy 2014), klasifikasi tanah dibagi dalam 6
kategori yaitu:

Sub- Great Sub-


Ordo ordo
Famili Seri
Group Group

Secara umum taksonomi tanah juga membagi tanah


berdasarkan asal bahan induknya menjadi 2 bagian, yaitu
tanah organik (Hitosol) dan tanah-tanah mineral.
Ordo tanah berdasarkan ada
tidaknya horison penciri serta
jenis (sifat) dari horison penciri
tersebut.

Sebagai contoh, suatu tanah


yang memiliki horison agrilik
dan berkejenuhan basa lebih
besar dari 35% termasuk ordo
Alfisol. Sedangkan tanah lain
yang memiliki horison argilik
tetapi berkejenuhan basa
kurang dari 35% termasuk ordo
Ultisol.

Contoh tata nama tanah


kategori ordo: Ultisol. Nama
ordo tanah Ultisol pada tata
nama untuk kategori sub-ordo
akan digunakan sebagai
singkatan, yaitu Ult.
Sub-ordo tanah dibedakan
berdasarkan perbedaan
genetik tanah.

Misalnya: ada tidaknya sifat tanah


yang berhubungan dengan
pengaruh air, regim kelembapan,
bahan induk utama, dan vegetasi.

Contoh tata nama tanah sub-ordo: Udult.


(Keterangan: tanah berordo Ultisol yang
memiliki regim kelembapan yang selalu
lembab dan tidak pernah kering disebut
Udus, sehingga digunakan singkatan kata
penciri kelembapan ini yaitu Ud. Kata Ud
ditambahkan pada nama Ordo tanah Ultisol
yang telah disingkat Ult, menjadi kata untuk
tata nama kategori sub-ordo, yaitu Udult)
Great group tanah dibedakan berdasarkan
perbedaan:
(1) jenis, (2) tingkat perkembangan, (3)
susunan horison, (4) kejenuhan masa, (5)
regi suhu, (6) kelembapan, (7) ada
tidaknya lapisan penciri lain, seperti
plinthine, fragipan, dan duripan

Contoh tata nama tanah


kategori Great Group:
Fragiudult.

Keterangan:
Tanah tersebut memiliki lapisan padas yang
rapuh yang disebut Fragipan, sehingga
ditambahkan singkatan kata dari Fragipan,
yaitu: Fragi. Kata Fragi ditambahkan pada Sub
Ordo: Udult, menjadi kata untuk tata nama
kategori Great Group, yaitu: Fragiudult
Sub Group tanah dibedakan
berdasarkan:
(1) Sifat inti dari great group dan
diberi nama Typic, (2) Sifat-sifat
tanah peralihan ke: (a) great group
lain, (b) sub ordo lain, (c) ordo lain,
(d) ke bukan tanah.

Contoh tata nama tanah kategori


sub group: Aquic Fragiudult

Keterangan:
Tanah tersebut memiliki sifat
peralihan ke sub ordo Aquult
karena kadang-kadang adanya
pengaruh air, sehingga termasuk
sub group Aquic
Famili tanah dibedakan berdasarkan sifat-sifat
tanah yang penting untuk pertanian dan atau
engineering, meliputi sifat tanah: (1) sebaran
besar butir, (2) susunan mineral liat, (3) regim
temperatur pada kedalaman 50 cm.

Contoh tata nama tanah pada kategori famili:


Aquic Fragiudult, berliat halus, Kaolinitik,
Isohipertermik.

Keterangan:
Penciri Famili dari tanah ini adalah: (1)
susunan besar butir adalah berliat halus, (2)
susunan mineral liat adalah didominasi oleh
mineral liat kaolinit, (3) regim temperatur
adalah isohipermitik, yaitu suhu tanah lebih
dari 22 derajat celcius dengan perbedaan
suhu tanah musim panas dengan musim
dingin kurang dari 5 derajat celcius
Seri tanah dibedakan berdasarkan jenis dan
susunan horison, warna, tekstur, struktur,
konsistensi, reaksi tanah dari masing-masing
horison, sifat-sifat kimia tanah lainnya, dan sifat-
sifat mineral dari masing-masing horison

Contoh: Aquic Fragiudult, berliat


halus, kaolinitik, isohipermik,
sitiung.

Keterangan:
Sitiung merupakan lokasi pertama
kali ditemukan kategori seri
tersebut.
KLASIFIKASI TANAH MENURUT FAO/UNESCO

 Sistem klasifikasi tanah ini dibuat dalam rangka


pembuatan peta tanah dunia dengan skala 1 :
5.000.000. Peta tanah ini terdiri dari 12 peta tanah.
 Sistem ini terdiri dari 2 kategori. Kategori pertama
setara dengan great soil group, dan kategori kedua
setara dengan sub group dalam Taksonomi Tanah
(USDA).
 Untuk pengklasifikasian, digunakan horison-horison
penciri yang sebagian diambil dari kriteria-kriteria
horison penciri pada Taksonomi Tanah dan sebagian
dari sistem klasifikasi tanah ini.
KLASIFIKASI DAN SIFAT TANAH MENURUT FAO/UNESCO

FLUVISOL GLEYSOL REGOSOL


Tanah-tanah berasal Tanah dengan sifat- Tanah yang hanya
dari endapan baru, sifat hidromorfik mempunyai epipedon
hanya mempunyai (dipengaruhi air ochrik. Tidak termasuk
horison penciri ochrik, sehingga berwarna  bahan endapan baru,
umbrik, histik atau kelabu, gley dan lain- tidak menunjukkan sifat-
sifat hidromorfik, tidak
sulfurik, bahan organik lain), hanya
bersifat mengembang
menurun tidak teratur mempunyai epipedon dan mengkerut, tidak
dengan kedalaman, ochrik, histik,  horison didominasi bahan amorf.
berlapis-lapis. kambik, kalsik atau Bila bertekstur pasir,
gipsik. tidak memenuhi syarat
untuk Arenosol.
LITHOSOL ARENOSOL RENDZINA
Tanah yang tebalnya Tanah dengan tekstur Tanah dengan
hanya 10 cm atau kasar (pasir), terdiri dari epipedon mollik yang
kurang, di bawahnya bahan albik yang terdapat terdapat langsung di .
pada kedalaman 50 cm
terdapat lapisan batuan atau lebih, mempunyai atas batuan kapur
yang padu sifat-sifat sebagai horison
argilik, kambik atau oksik,
tetapi tidak memenuhi
syarat karena tekstur yang
kasar tersebut. Tidak
mempunyai horison penciri
lain kecuali epipedon
ochrik. Tidak terdapat
sifat hidromorfik, tidak
berkadar garam tinggi.
RANKER ANDOSOL  VERTISOL 
Tanah dengan Tanah dengan Tanah dengan
epipedon umbrik epipedon mollik atau kandungan liat 30 %
yang tebalnya umbrik atau ochrik dan atau lebih, mempunyai
horison kambik, serta sifat mengembang dan
kurang dari 25 cm. mempunyai bulk mengkerut. Kalau
Tidak ada horison density kurang dari kering tanah menjadi
penciri lain. 0,85 g/cc dan keras, dan retak-retak
didominasi bahan karena mengkerut,
amorf, atau lebih dari kalau basah
60 % terdiri dari bahan mengembang dan
vulkanik vitrik, cinder, lengket.
atau pyroklastik vitrik
yang lain.
SOLONET YERMOSOL XEROLSOL
Tanah dengan Tanah yang Seperti Yermosol
horison natrik. terdapat di daerah tetapi epipedon
Tidak mempunyai beriklim arid ochrik sedikit lebih
horison albik (sangat kering), berkembang.
dengan sifat-sifat mempunyai
hidromorfik dan epipedon ochrik
tidak terdapat yang sangat
perubahan tekstur lemah, dan
yang tiba tiba. horison kambik,
argilik, kalsik atau
gipsik.
KASTANOZEM CHERNOZEM PHAEOZEM HISTOSOL
Tanah dengan Tanah dengan Tanah dengan Tanah dengan
epipedon mollik epipedon mollik epipedon epipedon histik
berwarna coklat berwarna hitam mollik, tidak yang tebalnya
(kroma > 2), (kroma < 2) mempunyai 40 cm atau
tebal 15 cm  yang tebalnya horison kalsik, lebih.
atau lebih, 15 cm atau gipsik, tidak
horison kalsik lebih. Sdifat- mempunyai
atau gipsik atau sifat lain seperti horison yang
horison yang Kastanozem banyak
banyak mengandung
mengandung kapur halus.
bahan kapur
halus.
PLANOSOL  ACRISOL  NITOSOL  FERRASOL 
Tanah dengan Tanah dengan Tanah dengan Tanah dengan
horison albik di horison argillik horison argillik, horison oksik,
atas horison yang dan mempunyai dan kandungan KTK (NH4Cl)
mempunyai
permeabilitas KB kurang dari liat tidak lebih 1,5
lambat misalnya 50 %. Tidak menurun lebih me/100 g liat.
horison argillik terdapat dari 20 % pada Tidak terdapat
atau natrik epipedon horison-horison epipedon
dengan mollik. di daerah umbrik.
perubahan tekstur horison
yang tiba-tiba, penimbunan liat
lapisan liat berat,
atau fragipan. maksimum.
Menunjukkan sifat Tidak terdapat
hidromorfik paling epipedon
sedikit pada mollik.
sebagian horiso
albik.
SISTEM KLASIFIKASI TANAH AMERIKA

Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah


dikembangkan Amerika Serikat dikenal dengan nama: Soil
Taxonomy (USDA, 1975; Soil Survey Satff, 1999; 2003).
Sistem klasifikasi ini menggunakan enam (6) kateori, yaitu:

1. Ordo (Order)
2. Subordo (Sub-Order)
3. Grup (Great group)
4. Sub-grup (Subgroup)
5. Famili (Family)
6. Seri
Sistem klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang
sudah ada sebelumnya. Sistem klasifikasi ini memiliki
keistimewaan terutama dalam hal:

1. Penamaan atau Tata Nama atau cara


penamaan.
2. Definisi-definisi horison penciri.
3. Beberapa sifat penciri lainnya. Sistem
klasifikasi tanah terbaru ini memberikan
Penamaan Tanah berdasarkan sifat utama
dari tanah tersebut.
Akhiran Untuk
Nama Ordo Arti Asal Kata
Kategori lain

Alfisol ALF Dari Al-Fe

Andisol AND Ando, tanah hitam


Aridosol ID Aridus, sangat kering
Entisol ENT Dari Recent
Gelisol EL Gelare, membeku
Histosol IST Histos, jaringan
Inceptisol EPT Inceptum, permulaan

Mollisol OLL Mollis, lunak


Oxisol OX Oxide, oksida
Spodosol OD Spodos, abu
Ultisol ULT Ultimus, akhir

Vertisol ERT Verto, berubah


Sistem klasifikasi tanah terbaru ini memberikan Penamaan
Tanah berdasarkan sifat utama dari tanah tersebut. Menurut
Hardjowigeno (1992) terdapat 10 ordo tanah dalam sistem
Taksonomi Tanah USDA 1975 dengan disertai singkatan nama
ordo tersebut, adalah sebagai berikiut:

Alfisol --> disingkat: Alf Mollisol --> disingkat: Oll


Aridisol --> disingkat: Id Oxisol --> disingkat: Ox
Entisol --> disingkat: Ent Spodosol --> disingkat: Od
Histosol --> disingkat: Ist Ultisol --> disingkat: Ult
Inceptisol --> disingkat: Ept Vertisol --> disingkat: Ert
ALFISOL
 Tanah yang termasuk ordo alfisol
merupakan tanah yang terdapat
penimbunan lempung di horizon bawah
(horizon argilik) dan mempunyai
kejenuhan yaitu lebih dari 35% pada
kedalaman 180cm dari permukaan tanah.
Tanah ini memiliki tekstur tanah liat.
 Lempung yang tertimbun horizon ini
berasal dari horizon yang berada
diatasnya dan tercuci dan terbawa oleh
gerakan air.
 Alfisol mengandung mineral yang mudah
lapuk, mineral kristalin dan kaya unsur
hara.
 Alfisol ditemukan pada daerah datar
sampai berbukit dengan daerah beriklim
sedang.
 Tanah ini hanya dapat ditanami tanaman
keras seperti pohon jati, pinus dan
cemara.
ARIDISOL
 Karakteristik utama dari
tanah aridisol adalah
kekurangan air.
 Aridisol memiliki
konsentrasi bahan organic
yang sangat rendah, yang
mencerminkan kurangnya
produksi vegetative pada
tanah kering.
 Aridisol terbentuk dalam
iklim kering atau semi-
kering.
 Tanah aridisol
mendominasi padang pasir
dan semak belukar, yang
menempati sekitar
sepertiga dari permukaan
bumi.
ENTISOL
 Tanah yang termasuk dalam
ordo entisol merupakan tanah
yang masih sangat muda yaitu
baru tingkat permulaan dalam
perkembangan.
 Entisol dicirikan oleh bahan
mineral tanah yang belum
membentuk horizon pedogenik
yang nyata
 Tanah entisol meliputi tanah-
tanah yang berada diatas
batuan induk.
 Tanah entisol termasuk tanah
yang berkembang dari bahan
baru karena tanah entisol
mencakup kelompok tanah
alluvial, tanah regosol dan
tanah litosol.
HISTOSOL
 Histosol adalah tanah yang terutama terdiri
dari bahan organik.
 Biasanya, Histosol memiliki kepadatan curah
yang sangat rendah dan drainase yang buruk
karena bahan organik menahan air dengan
sangat baik. Sebagian besar bersifat asam
dan banyak yang sangat kekurangan nutrisi
tanaman utama yang hanyut di tanah yang
secara konsisten lembab.
 Histosol terbentuk dari bahan organik
terbentuk pada tingkat yang lebih cepat
daripada dihancurkan. Ini terjadi karena
drainase terbatas yang menghalangi
dekomposisi aerobik, dan sisa-sisa tanaman
dan hewan tetap berada di dalam tanah.
 Histosol terdapat di Kanada, Skandinavia,
Dataran Siberia Barat, Sumatra, Kalimantan,
dan Papua. Daerah yang lebih kecil
ditemukan di bagian lain Eropa, Timur Jauh
Rusia (terutama di Khabarovsk Krai dan
Oblast Amur), Florida dan daerah rawa
permanen lainnya. 
INCEPTISOL

 Tanah yang termasuk ordo Inceptisol


merupakan tanah muda, tetapi lebih
berkembang daripada Entisol.
 Kata Inceptisol berasal dari kata
Inceptum yang berarti permulaan.
 Merupakan tanah yang belum matang
(immature) yang perkembangan
profilnya lebih lemah dibanding
dengan tanah matang dan masih
banyak menyerupai sifat bahan
induknya.
 Tanah ini cukup subur.
 Padanan dengan sistem klasifikasi
lama adalah termasuk tanah Aluvial,
Andosol, Regosol, Gleihumus,
MOLLISOL

 Tanah yang termasuk ordo


Mollisol merupakan tanah
dengan tebal epipedon lebih
dari 18 cm yang berwarna
hitam (gelap), kandungan
bahan organik lebih dari 1%,
kejenuhan basa lebih dari 50%.
 Agregasi tanah baik, sehingga
tanah tidak keras bila kering.
Kata Mollisol berasal dari kata
Mollis yang berarti lunak.
 Padanan dengan sistem
kalsifikasi lama adalah
termasuk tanah Chernozem,
Brunizem, Rendzina
OXISOL
 Tanah yang termasuk ordo Oxisol
merupakan tanah tua sehingga
mineral mudah lapuk tinggal sedikit.
Kandungan liat tinggi tetapi tidak
aktif sehingga kapasitas pertukaran
 kation (KPK) rendah, yaitu kurang
dari 16 me/100 g.
 Banyak mengandung oksida-oksida
besi atau oksida Al.
 Berdasarkan pengamatan di lapang,
tanah ini menunjukkan batas-batas
horison yang tidak jelas.
 Padanan dengan sistem klasifikasi
lama adalah termasuk tanah Latosol
(Latosol Merah & Latosol Merah
Kuning), Lateritik, atau Podzolik
Merah Kuning.
SPODOSOL
 Tanah yang termasuk ordo Spodosol
merupakan tanah dengan horison
bawah terjadi penimbunan Fe dan
Al-oksida dan humus (horison
spodik) sedang, dilapisan atas
terdapat horison eluviasi (pencucian)
yang berwarna pucat (albic).
 Padanan dengan sistem klasifikasi
lama adalah termasuk tanah Podzol.
Adanya lapisan pasir masam
berwarna putih abu-abu ( horizon
albik) di atas lapisan lempung
berpasir (SL = Sandy Loam) yang
berwarna gelap. Terbentuknya tanah
ini pada bahan induk pasir kuarsa
dipercepat oleh adanya vegetasi
yang menghasilkan seresah masam.
 Vegetasi alami yang tumbuh
biasanya spesifik jenisnya. Yaitu
vegetasi yang mampu berkembang
subur di Tanah masam, seperti
kantung Semar dan Paku-pakuan.
ULTISOL
 Tanah yang termasuk ordo Ultisol
merupakan tanah-tanah yang terjadi
penimbunan lempung di horizon bawah
dan bersifat masam.
 Padanan dengan sistem klasifikasi lama
adalah termasuk tanah Podzolik Merah
Kuning, Latosol, dan Hidromorf Kelabu.
 Proses pembentukan ultisol dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya iklim
yang sangat kering sehingga proses
pelapukan berjalan lambat, erosi yang
kuat sehingga mampu membawa bahan
endapan yang lebih banyak dari yang
dibentuk melaui proses pedogenik,
pengendapan terus-menerus, bahan
induk yang sukar melapuk dan tidak
subur, selalu jenuh air dan selalu
tergenang.
 Ultisol di Indonesia merupakan bagian
terluas dari lahan kering yang tersebar
luas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Irian jaya, serta sebagian kecil di pulau
Jawa, terutama di wilayah Jawa Barat. 
VERTISOL
 Tanah yang termasuk ordo
Vertisol merupakan tanah
dengan kandungan lempung
tinggi (lebih dari 30%) diseluruh
horison, mempunyai sifat
mengembang dan mengkerut.
 Kalau kering tanah mengkerut
sehingga tanah pecah-pecah
dan keras. Kalau basah
mengembang dan lengket.
 Padanan dengan sistem
klasifikasi lama adalah termasuk
tanah Grumusol atau Margalit.
Selanjutnya, sistem klasifikasi tanah ini telah berkembang
dari 10 ordo pata tahun 1975 menjadi 12 ordo tahun 2003
(Rayes, 2007). Kedua-belas ordo tersebut dibedakan
berdasarkan:
1. Ada atau tidaknya horison penciri,
2. Jenis horison penciri, dan
3. Sifat-sifat tanah lain yang merupakan hasil dari proses
pembentukan tanah, meliputi:
 Penciri khusus, dan
 Penciri lainnya.
Horizon Penciri terdiri dari dua bagian, yaitu:

 Horizon atas (permukaan) atau   Horizon bawah atau


epipedon endopedon.

1. Epipedon Mollik, 1. Horizon Argilik,


2. Epipedon Umbrik, 2. Horizon Kambik,
3. Epipedon Okrik, 3. Horizon Kandik,
4. Epipedon Histik, 4. Horizon Kalsik,
5. Epipedon Melanik, 5. Horizon Oksik,
6. Epipedon Anthropik, 6. Horison Gipsik,
7. Epipedon Folistik, Dan 7. Horizon Petrokalsik,
8. Epipedon Plagen 8. Horizon Natrik,
9. Horizon Plakik,
10. Horizon Spodik,
11. Horizon Sulfuric,
12. Horizon Albik.
Beberapa Sifat Penciri Khusus Beberapa Sifat Penciri Lain
1. Konkresi, 1. Rezim suhu tanah,
2. Padas (pan), 2. Rezim lengas tanah, dan
3. Fraipan, (duripan), 3. Sifat-sifat tanah andik.
4. Plintit,
5. Slickenside,
6. Selaput liat,
7. Kontak litik,
8. Kontak paralithik.

Rezim Suhu Tanah Rezim Lengas Tanah


1. Mesic: merupakan suhu tanah rata- 1. Aquic: tanah hampir selalu jenuh air,
rata tahunan 8oc s/d 15oc. sehingga terjadi reduksi dan
2. Hermic: merupakan suhu tanah ditunjukkan oleh adanya karatan
rata-rata tahunan 15oc s/d 22oc. dengan chroma rendah (chroma < 2
3. Hyperthermic: merupakan suhu dan value < 4).
tanah rata-rata tahunan > 22oc. 2. Perudic: curah hujan setiap bulan
selalu melebihi evapotranspirasi.
Istilah iso (iso-mesic, iso-thermic, iso- 3. Udic: tanah tidak pernah kering
hyperthermic) digunakan untuk selama 90 hari (kumulatif) setiap
menunjukkan perbedaan suhu tanah tahunnya.
rata-rata musim panas dan musim 4. Ustic: tanah setiap tahunnya kering
dingin < 6oc). lebih dari 90 hari (kumulatif) tetapi
kurang dari 180 hari.
SISTEM KLASIFIKASI AMERICAN ASSOCIATION
OF STATE HIGHWAY AND TRANSPORTING
OFFICIAL (AASHTO)
Sistem klasifikasi AASHTO dibuat dengan
mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
1. Ukuran butir tanah
 Kerikil : fraksi melewati saringan 75-mm (3-inch ) dan tertahan pada
saringan no 10 (2-mm)
 Pasir : fraksi melewati saringan no 10 (2 mm) dan tertahan pada
saringan no 200 (0,075 mm)
 Lumpur dan lanau : fraksi melewati saringan no 200

2. Plastisitas
Tanah disebut tanah berlumpur (silty) ketika fraksi halus tanah memiliki
indeks plastisitas 10 atau kurang. Sedangkan tanah liat (clay) adalah
ketika fraksi halus tanah memiliki indeks plastisitas 11 atau lebih.
3. Jika berbatu dan bongkah (ukuran lebih besar dari 75 mm) yang diuji,
mereka dipisahkan dari bagian dari sampel tanah dari mana klasifikasi
tersebut dibuat. Namun, persentase material tersebut dicatat.
Untuk mengklasifikasikan tanah yang sesuai dengan tabel
dibawah, kita harus menerapkan data uji mulai dari kiri ke
kanan. Dengan proses eliminasi, tanah dikelompokan
pertama dari kiri lalu menuju ke kriteria yang sesuai.
 SISTEM KLASIFIKASI TANAH AUSTRALIA

Sistem yang digunakan untuk menjelaskan dan tanah


kelompok di Australia. Sistem terdiri dari sejumlah
dokumen terkait diproduksi oleh Tanah Collaborative
Australia Evaluasi Program, sebuah divisi dari CSIRO
, dan adalah iterasi terakhir dari garis panjang sistem
klasifikasi lokal.
SISTEM KLASIFIKASI TANAH DI AUSTRALIA MENURUT
'BUKU ABU-ABU‘ YANG DITULIS OLEH RAYMOND F. ISBELL

Anthroposols Calcarosols
Organosols Ferrosols
Podosols Dermosols
Vertosols Kandosols
Hydrosols Rudosols
Kurosols Tenosols
Sodosols Chromosols
SISTEM KLASIFIKASI TANAH AFRIKA

Adalah dua tingkatan :


 Form
 Tiap form dapat berisi berbagai keluarga-keluarga
(Famili)

Sampai saat ini, 73 form dan 400 keluarga-keluarga


yang dikenali Format masing-masing mempunyai suatu
menggambarkan satuan Horizons Tuan, membedakan di
alasan-alasan dari posisi, seperti halnya kekayaan bahan
kimia dan fisika
· Lain perbedaan di dalam format ini menciri keluarga-
keluarga lahan, e.g. tanda dari kebasahan, lapisan dan kaki
langit yang mengandung zat kapur
SISTEM KLASIFIKASI TANAH EROPA (INGGRIS)

Tanah Inggris dan Wales dibedakan oleh atau


terukur dapat diamati dari karakteristik profil tanah:
contoh tanah mantel yang membentang dari
permukaan tanah, dan terbentuk dari beberapa
lapisan atau horison tanah.

Rincian karakteristik profil yang digunakan untuk


mengklasifikasikan tanah diberikan oleh Avery
(1980).
Sumber:
http://hariantoantho.blogspot.com/2011/10/klasifikasi-tanah-di-dunia.html
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2007/12/klasifikasi-tanah-usda-1975.html
http://web.ipb.ac.id/~erizal/mektan/KLASIFIKASI%20TANAH.pdf
https://inakharina.wordpress.com/2012/05/30/klasifikasi-tanah/
https://www.forda-mof.org/files/MENGENAL_JENIS.pdf
http://blog.ub.ac.id/tanti1507/2010/05/15/klasifikasi-tanah/
https://blog.ub.ac.id/dessystoryline/2013/05/04/klasifikasi-tanah/
https://ilmudasar.id/tujuan-dan-manfaat-dari-kegiatan-klasifikasi-tanah/
https://www.academia.edu/10350432/Pengantar_klasifikasi_tanah
https://blog.ub.id/tanti1507/2010/05/15/klasifikasi-tanah/
https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/3299830/
Bbsldp.litbang.pertanian.go.id
web.ipb.ac.id
www.academia.edu
Thank You!!

Anda mungkin juga menyukai