Anda di halaman 1dari 10

CIRI LAPISAN TANAH DIAGNOSTIK LAIN

Durinode durus = keras; nodus = simpul

Gilgai &
Bentuk muka tanah akibat dari
Slickenside
proses kembang kerut lempung

Kontak lithic Batas antara Tanah dengan


(lithos = batu) Bahan Padu dan Tidak Terputus-
putus

Kontak Bahan padu berupa sedimen


paralithic yang alami perpaduan sebagian

Plinthile (plinthos= Berbecak-becak merah,


batubata) dapat didispersi
KLASIFIKASI TANAH

Klasifikasi Didasarkan atas sifat tanah yang dimiliki tanpa


Tanah Alami menghubungkan dengan tujuan penggunaan
tanah tersebut.

Mengelompokkan tanah berdasarkan sifat dan


ciri morfologi, mineralogi, fisika dan kimia
tanahnya yang sama atau hampir sama.

Selanjutnya diberi nama agar mudah dikenal,


diingat, dipahami, dan digunakan serta dapat
dibedakan satu dengan lainnya.

Klasifikasi Didasarkan pada sifat-sifat tanah yang


Tanah Teknis mempengaruhi kemampuan tanah untuk
penggunaan-penggunaan tertentu
Lahan dapat digarap untuk lahan pertanian

Lahan tidak dapat digarap untuk lahan pertanian


Sistem Klasifikasi Tanah mampu mengelompokkan tanah dalam
yang IDEAL satu kelas yang

Isogenus Genesis sama


Isomorf Kenampakan sama

Isofungsi Fungsi sama dalam lingkungan


Isotropik Lokasi yang sama

Awalnya jenis tanah diklasifikasikan berdasarkan prinsip zonalitas.

Tanah Zonal tanah dengan faktor pembentuk tanah berupa


iklim dan vegetasi,

Tanah tanah dengan faktor pmbentuk tanah berupa


intrazonal faktor lokal terutama bahan induk dan relief,

Tanah azonal tanah yang belum menunjukkan perkembangan


profil dan dianggap sebagai awal proses
pembentukan tanah.
SISTEM-SISTEM
1. Sistem Pusat Penelitian Tanah Bogor
KLASIFIKASI TANAH
2. Sistem FAO/UNESCO (1974)
3. Sistem USDA = Soil Taxonomy (USDA, 1975;
Soil Survey Staff, 1999; 2003)

Enam
kategori 12 Ordo

ORDO (Order) 1.Alfisols 7. Inceptisols

SUBORDO (Sub-order) 2. Andisols 8. Mollisols

GRUP (Great group) 3. Aridisols 9. Oxisols

4. Entisols 10. Spodosols


SUBGRUP (Subgroup)
5. Gelisols 11. Ultisols
FAMILI (Family)
6. Histosols 12. Vertisols
SERI (Series)
ordo Dibedakan berdasarkan ada tidaknya horison
tanah penciri serta jenis (sifat) dari horison penciri
tersebut

sub-ordo dibedakan berdasarkan perbedaan


tanah genetik tanah,

great group dibedakan berdasarkan kesamaan : (1) jenis,


tanah (2) tingkat perkembangan,

sub group dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti dari


tanah: great group dan diberi nama tambahan
typic

famili Sifat-sifat tanah yang penting untuk pertanian


dan engineering

seri Jenis dan susunan horison;


warna, struktur, pH , sifat kinia
Sistem Pusat Penelitian
Tanah (PPT) Bogor

pengembangan dan modifikasi dari sistem


klasifikasi tanah yang dibuat oleh Dudal dan
Supraptoharjo tahun 1957 dan 1961.

Mirip dengan sistem klasifikasi Amerika Serikat (1937)


serta sistem Thorp dan Smith (1949).

Modifikasi sistem klasifikasi tanah Indonesia juga


dilakukan setelah dikeluarkannya sistem klasifikasi
tanah FAO/UNESCO pada tahun 1974.
Dasar-dasar dibuatnya sistem klasifikasi tanah Dudal dan
Supraptoharjo (1957, 1961)

1. Morfologi Tanah merupakan Kriteria untuk Pengklasifikasian


Tanah,

2. Klasifikasi Tanah dilakukan pada Kategori yang


Berbeda-beda

3. Klasifikasi Tanah harus Dikaitkan dengan Keperluan


Survei Tanah

4. Dilakukannya Korelasi yang Sistematik dan Berkelanjutan


antara Klasifikasi Tanah dan SurveyiTanah.

Sistem klasifikasi tanah tahun 1957


terdapat 13 jenis tanah
INDONESIA
Sistem klasifikasi tanah tahun 1961
terdapat 19 jenis tanah
Tanah dibedakan atas ada/tidaknya terjadi:

perkembangan profil tanah


GOLONGAN

susunan horison utama


KUMPULAN
berdasarkan warna, dan sifat fisik utama
tanah (tekstur) pada kedalam 50 cm.
JENIS
Kategori Sistem Klasifikasi Tanah Dudal
dan Supraptoharjo
MACAM

Mirip dengan sistem klasifikasi


USDA RUPA

SERI
Sifat Beberapa Jenis Tanah (PPT Bogor)

Organosol (H) tanah yang mempunyai horison histik setebal


50 cm.
Litosol (I) tanah yang dangkal yang terdapat pada
batuan yang kukuh sampai kedalaman 20 cm

Ranker (U) tanah lain yang memiliki horidon a umbrik


dan tidak lebih dalam dari 25 cm

Rendsina (E) tanah lain yang memiliki horidon a mollik


dan dibawahnya langsung berupa batu
kapur
Gleisol (G) tanah yang memiliki sifat hidromorfik didalam
penampang dengan kedalaman 0 50 cm

Aluvial (A) tanah yang berkembang dari bahan alluvium


muda (recent)
Sistem PPT, Bogor (Indonesia) - Taksonomi USDA

GOLONGAN
Sifat Ordo Tanah
(Taksonomi USDA)
KUMPULAN
Sifat Jenis Tanah
(PPT Bogor)
JENIS

MACAM

RUPA
URAIKAN

SERI

Anda mungkin juga menyukai