Semester IV
Tricahyono, NH
Pendidikan Geografi FKIP
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
2020
Daftar Bacaan
1
Surat Al A’raaf ayat 58
2
Surat Al A’raaf ayat 7
3
C.F. Marbut championed reliance on soil morphology instead
of on theories of pedogenesis for soil classification
because theories of soil genesis are both ephemeral
and dynamic (Soil Survey Staff (1993). Soil Survey
Manual. Washington D.C.: U. S. Government Printing
Office. Soil Conservation Service, United States
Department of Agriculture Handbook 18).
ketergantungan pada morfologi tanah, bukan pada
teori pedogenesis untuk klasifikasi tanah, karena
teori genesis tanah bersifat sementara dan dinamis
4
PEDON adalah unit tiga dimensi terkecil, tetapi tidak kurang
dari 1 m2 di permukaan tanah yang mampu menangkap
variabilitas lateral.
5
HORISON TANAH merupakan “lapisan” yang sejajar
dengan permukaan tanah, karakteristik fisiknya berbeda
dengan lapisan-lapisan di atas dan di bawahnya.
6
MORFOLOGI TANAH
O (Organic matter): Lapisan seresah sisa-sisa tumbuhan yang
relatif masih belum mengalami dekomposisi.
A (Tanah permukaan) : Lapisan tanah mineral dengan
akumulasi bahan organik dan soil life. Lapisan ini meng-
eluviasikan iron, liat, aluminum, senyawa organik, dan
komponen terlarut lainnya. Jika eluviasi ini sangat intensif,
akan tampak horison E yang warnanya lebih terang di
bagian bawah horison A. A-horizons may also be the result
of a combination of soil bioturbation and surface processes
that winnow fine particles from biologically mounded top
soil. In this case, the A-horizon is regarded as a "biomantle".
B (Subsoil): Lapisan ini mengakumulasikan besi, liat,
aluminum dan senyawa organik, prosesnya disebut
ILUVIASI.
C (Batuan/Bahan Induk) : Lapisan batuan berukuran besar-
besar yang belum hancur. Lapisan ini mengakumulasikan
senyawa-senyawa yang dapat larut .
R (Batuan dasar): Lapisan batuan-dasar yang baru lapuk
parsial, di bagian dasar prosil tanah. Horison ini terdiri atas
massa yang kontinyus, batuan keras yang tidak dapat digali
dnegan tangan. Tanah-tanah yang terbentuk secara in situ
akan menunjukkan kesamaan dengan batuan-dasar ini.
maka...
7
Tujuan Klasifikasi Tanah
1. Mengorganisasi atau menata tanah
2. Mengetahui hubungan individu tanah
3. Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah
4. Mengelompokkan tanah untuk :
- menafsir sifat
- Penelitian
- mengetahui lahan-lahan yg baik
Didasarkan atas
sifat tanah yg
dimiliki tanpa
menghubungkan dg
tujuan penggunaan
tanah tersebut.
8
Selanjutnya...........
KLASIFIKASI TANAH
9
Jenis-jenis “Sistem Klasifikasi Tanah”
10
Perkembangan selanjutnya...
Sistem menurut Dudal-Soepraptohardjo
(1957), terus disempurnakan sesuai dengan
Sistem AS yg baru (Soil Taxonomy, 1975) dan
dari USDA terutama dalam :
Definisi jenis-jenis tanah (great group)
Macam tanah (subgroup)
11