dalam struktur, tekstur, warna, kekerasan dan lain sebagainya. o Oleh karena hal tersebut maka perlu dibuatkan sesuatu yang dapat menyederhanakan atau mempermudah membedakan tanah tersebut di lapangan yaitu dengan membuat Klasifikasi Tanah. 1. Mengorganisir atau menata tanah agar mudah membedakannya 2. Mengetahui hubungan individu antara masing- masing tanah 3. Memudahkan untuk mengingat sifat-sifat masing-masing jenis tanah 4. Mengelompokkan tanah untuk tujuan sebagai berikut: a. Menaksir sifat-sifat tanah tersebut b. Untuk tujuan penelitian c. Mengetahui lahan-lahan yang baik sesuai dengan peruntukkannya Klasifkasi Alami Klasifikasi Teknis berdasarkan atas sifat Didasarkan pada sifat- tanah yang dimilikinya sifat tanah yang tanpa melihat tujuan mempengaruhi penggunaan tanah kemampuan tanah untuk tersebut. tujuan penggunaan tertentu. Klasifikasi Tanah: 1. Isogenus: yaitu tanah yang mempunyai genesis (perkembangan) yang sama 2. Isomorf: yaitu tanah yang mempunyai penampakan yang sama 3. Isofungsi yaitu tanah yang mempunyai fungsi lingkungan yang sama 4. Isotropik adalah tanah yang mempunyai lokasi yang sama 1. Pusat Penelitian Tanah Bogor 2. FAO/UNESCO (1974) 3. USDA => Soil Taxonomy (USDA, 1975; Soil Survey Staff, 1999; 2003) Klasifikasi tanah yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Bogor adalah menggunakan sistem Klasifikasi yang dikembangkan oleh Dudal Soepraptohardjo (1957). Sistem ini sebenarnya mirip dengan sistem yang dikembangkan di AS oleh Baldwin, Kellogdan Thorp (1938), Thorn and Smith (1949) yang dimodifikasi. Sistem Dudal Soepraptphardjo kemudian disempurnakan terus sesuai dengan sistem di AS yang baru (Soil Taxonomy, 1975 dan dari USDA terutama dalam hal: Sistem Dudal Sorparptohardjo Modifikasi (1978-1982) FAO/UNESCO (1974) USDA Soil Taxonomy (1975- (1957-1961) (PPT) 1990)
SERI Nama Ordo Akhiran Utk Kategori Lain Ari Asal Kata
Alfisol ALF Dari Al-Fe
Andisol AND Ando, tanah hitam
Aridisol ID Aridus, sangat kering
Entisol ENT Dari Recent
Gelisol EL Gelare, membeku
Histosol IST Histos, jaringan
Inceptisol EPT Incentum, permulaan
Mollisol OLL Mollis, lunak
Oxisol OX Oxida, oksida
Spodosol OD Spodos, abu
Ultisol ULT Ultimus, akhir
Vertisol ERT Verto, berubah
Ordo tanah dibedakan berdasarkan “ada tidaknya lapisan atau horison penciri serta jenis (sifat) dari horison penciri tersebut”. Contoh: ◦ Horison penciri: arigilik KB > 35% => ordo Alfisol ◦ Horison penciri: arigilik KB < 35% => ordo Ultisol o Subordo tanah ditentukan berdasarkan perbedaan genetik tanah misalnya: ada tidaknya sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan: air, kelembaban, bahan induk, dan vegetasi. o Khusus Histosol subordo dibedakan berdasarkan tingkat pelapukan bahan organiknya (febris, hemis dan safris). Sobordo: Udult Berasal dari Udus/Udic => tanah yang pernah lembab dan disingkat Ud. Ud ditambahkan dengan ordo Ultisol (disingkat Ult) sehingga menjadi subordo => Udult Dibedakan berdasarkan: a. Jenis b. Tingkat perkembangan c. Susunan horison d. KB e. Kelembaban f. Ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lainnya seperti: plintite, fragipan, duripan. Contoh: Grup Fragiudult Lapisan tersebut mempunyai lapisan padas Fragipan disingkat Fragi, sehingga jika ditambah pada Subordo Udult menjadi Fragiudult Dibedakan berdasarkan: 1. Sifat inti grup dan diberi nama Tipic, 2. Sifat-sifat tanah peralihan ke grup lain, sub ordo lain dan grup lain. Contoh: Subgrup: Aquic Fragiudult, tanah tersebut memiliki sifat peralihan ke Sub ordu Aquult, karena dikarenakan adanya pergerakan air, sehingga dimasukkan ke grup Aquic. Dibedakan berdasarkan sifat-sifat yang penting untuk pertanian atau teknik. 1) Sebaran butir 2) Mineral liat 3) Regim temperatur pada kedalaman 50 cm Contoh: Aquic Frgiudult => berliat halus, kaolinit, isohipertermik. Penciri family, susunan butir berliat halus dan jenis liat adalah Kaolinit, regim temperatur isohipertermik (>22oC dengan perbedaan suhu musim panas dan dingin <5oC) Seri tanah menunjukkan nama lokasi tanah pertama kali ditemukan. Contoh: ◦ Aquic Fragiudult => berliat halus, kaolinit, isohipertermik, Sitiung. ◦ Sitiung merupakan lokasi pertama kali ditemukan tanah tersebut pada kategori seri tersebut. 1. Epipedon Horison bagian permukaan (tidak sama dengan horison A), mungkin lebih tipis dari horison A, tetapi mungkin juga meliputi horison B. 2. Endopedon Horison di bawah permukaan