PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN
GUI DELI NES FOR THE CONDUCT OF TEST FOR DISTINCTNESS, HOMOGENEITY AND STABILITY
nama lain alternative names
Botanical name English Indonesia Vigna unguiculata var. sesquipedalis. Yardlongbean Kacang Panjang
PVT/PPI/19/1 Tanggal: 13 Desember 2006 Dengan Adendum Baru : Tidak
Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum Pengujian BUSS, yang berisi penjelasan mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan
These test guidelines should be read in conjunction with Panduan Umum Pengujian BUSS document, which contains explanatory notes on the general principles on which the guidelines have been established. KACANG PANJANG YARDLONGBEAN (Vigna unguiculata var. sesquipedalis.) Kata Pengantar Dok. PVT/PPI/19/1
Buku Panduan Pengujian Individual (PPI) untuk spesies Kacang Panjang disusun dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan (BUSS) bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta para pihak yang memerlukan informasi ini.
Penggunaan dan penerapan buku panduan ini mengacu kepada Buku Panduan Umum Pengujian BUSS yang dikeluarkan oleh Pusat PVT dengan nomor dokumen: Dok.PVT/PP/1/2. Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk mengacu pada Buku Pandum tersebut dan PPI spesies Kacang Panjang dalam melakukan tugasnya untuk menguji BUSS spesies Kacang Panjang.
Penyusunan PPI spesies Kacang Panjang tersebut dilakukan oleh Komisi PVT dan Tim Teknis ahli di bidang tanaman Kacang Panjang. PPI spesies Kacang Panjang disusun berdasarkan koleksi dan kondisi tanaman kacang panjang di Indonesia, disesuaikan dengan sumber acuan dari kelembagaan lain serta draf naskah Guidelines for The Conduct of Test of DUS (GCT) untuk spesies Vigna unguiculata (L.) Walp No. Dokumen UPOV/ASIA/06/COWPEA tertanggal 13 Oktober 2006 dari UPOV. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para penyusun.
Kritik dan saran perbaikan sebagai umpan balik dari penerbitan buku panduan ini sangat kami harapkan terutama dari para pengguna buku panduan ini, sehingga akan memberikan kemudahan bagi para pengguna maupun pembaca lainnya dalam melakukan pengujian dan pemeriksaan BUSS spesies Kacang Panjang.
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kepala,
Ir. Hindarwati. MSc. NIP. 080 037 383 1 DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
[Indonesia] Halaman
I. Subjek Panduan
1 II. Bahan yang Dibutuhkan
1 III. Pelaksanaan Pemeriksaan
2 IV. Metoda dan Pengamatan
3 V. Pengelompokan Varietas
4 VI. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan
4 VII. Karakteristik dan Simbol
6 VIII. Tabel Karakteristik
9
[English] Page
I. Subject of these Test Guidelines
1 II. Material Required
1 III. Conduct of Examination
2 IV. Methods and Observations
3 V. Grouping of Varieties
4 VI. Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability
4 VII. Characteristics and Symbols
6 VIII. Table of Characteristics
9
2 PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL (PPI) TANAMAN KACANG PANJANG
GUI DELI NES FOR THE CONDUCT OF TESTS (GCT/PPI ) YARDLONGBEAN
I. Subjek Panduan Subject of these Test Guidelines
Panduan pengujian ini digunakan untuk semua varietas Vigna unguiculata var. sesquipedalis.
These Test Guidelines apply to all varieties of Vigna unguiculata var. sesquipedalis.
II. Bahan yang Dibutuhkan Material Required
1. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memutuskan kapan, dimana, kualitas dan kuantitas kebutuhan benih untuk pengujian varietas yang harus diberikan. Pemohon yang menyerahkan material pengujian dari negara lain di luar negara tempat pelaksanaan pengujian, harus menjamin semua formalitas pabean dilengkapi dan dilampirkan fitosanitari dari negara asal.
The PPVT decide on the quantity and quality of the plant material required for testing the variety and when and where it is to be delivered. Applicants submitting material from a state other than that in which the testing takes place must ensure that all customs formalities and phytosanitary requirements are complied with.
Pemohon menyerahkan bahan/materi tanaman untuk diuji berupa benih sebanyak 500 gram. Contoh benih tersebut berasal dari benih penjenis dengan daya kecambah minimum 90%, berkadar air 10% dan kemurniannya 100%.
The applicant should be supplied 500 gram seeds as quantity of plant material. The material derived from Breeder seed with 90% germination capacity, 10 % moisture content and 100% purity.
2. Bahan tanaman yang disediakan harus sehat, vigor dan tidak terserang hama penyakit tanaman.
The plant material supplied should be visibly healthy, not lacking in vigor, nor affected by any pest or disease. 3 3. Bahan untuk pengujian tidak mendapatkan perlakukan apapun, kecuali dibolehkan atau diminta oleh PPVT. Jika materi tanaman telah diberi perlakuan, maka perlakuan yang telah diberikan harus dijelaskan secara terinci.
The plant material should not have undergone any treatment which would affect the expression of the characteristics of the variety, unless the PPVT allow or request such treatment. If it has been treated, full details of the treatment must be given.
III. Pelaksanaan Pemeriksaan Conduct of Examination
1. Lama pengujian paling sedikit dua periode tumbuh dengan kondisi yang relatif sama (satu lokasi dalam dua musim/siklus tanaman).
The minimum duration of tests should normally be two independent growing cycles. With same conditions (one location for two seasons/growing cycles).
2. Pengujian dilaksanakan di suatu lokasi yang sesuai untuk pertanaman kacang panjang. Jika karakteristik-karakteristik penting suatu varietas tidak muncul pada lokasi tersebut, maka pengujian tambahan dapat dilakukan pada lokasi lainnya.
The tests are normally conducted at one place that suitable for long beans crop. In the case of tests must conduct at more than one place, an additional test may be performed at different location.
3. Pengujian harus dilakukan di bawah kondisi yang memungkinkan tanaman kacang panjang dapat tumbuh normal.
The tests should be carried out under conditions ensuring satisfactory growth for the yardlongbeans plant.
i. Ukuran petak sebaiknya memungkinkan tanaman atau bagian tanaman diambil untuk pengukuran atau penghitungan tanpa mempengaruhi pengamatan selanjutnya yang dilakukan pada periode akhir pertumbuhan.
The design of the tests should be such that plant or parts of plants may be removed for measurement or counting without prejudice to the observations which must be made up to the end of the growing cycle.
ii. Ukuran petak minimum dalam pengujian harus dapat menampung 60 tanaman yang terbagi ke dalam dua (2) ulangan atau lebih. Petak terpisah untuk pengamatan dan untuk pengukuran hanya dapat 4 digunakan jika petak-petak tersebut memiliki kondisi lingkungan yang serupa.
Each test should be designed to result in a total of at least 60 plants that spilt in two (2) or more replication. The split plots only can be used for observations and measuring if that plots have identical environment conditions.
4. Tambahan pengujian untuk tujuan tertentu dapat dilakukan. Varietas yang diuji harus mendapat perlakuan pemupukan, aplikasi insektisida/fungisida, pengairan dan cara budidaya yang sama.
Additional tests, for examining relevant characteristics, may be established.
IV. Metode dan Pengamatan Methods and Observations
1. Semua pengamatan ditentukan cara pengukuran atau penghitungan yang harus dilakukan pada tanaman atau bagian tanaman contoh sebanyak 20 tanaman.
Unless otherwise indicated, all observations should be made on 20 plants or parts taken from each of 20 sample plants.
2. Untuk penilaian keseragaman berdasarkan pada populasi standar sebesar 2% dengan peluang penerimaan 95%. Pada kondisi tersebut, jumlah tanaman tipe simpang yang dapat ditenggang adalah tiga (3) tanaman.
For the assessment of uniformity, a population standard of 2% and acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of that condition three (3) off-types are allowed.
3. Semua pengamatan perilaku pertumbuhan dan karakteristik daun harus dilakukan pada saat tanaman berbunga merata. Pengamatan karakteristik polong dilakukan pada saat panen polong segar siap dijual. Semua pengamatan karakteristik biji dilakukan pada biji kering yang dipanen dari polong. Berat biji ditimbang pada empat contoh biji yang diambil dari 100 biji.
All observation on growth and leaf characteristics should be performed at the peak of blooming stage. Observation on pods should be performed at the stage of market maturity. All observation on seed characteristics should be performed on dry seeds taken from dry pods. Seed weight should be measured on four (4) seeds taken as samples from 100 seeds.
5 4. Jika karakteristik ketahanan digunakan untuk menilai keunikan, keseragaman dan stabilitas, maka pencatatannya harus dilakukan pada kondisi infeksi terkendali pada sedikitnya 20 tanaman contoh.
In the case of resistant characteristics will be used as criteria for measuring distincntness, homogeneity and stability, the measurement should be performed in a controlled environment on at least 20 plant samples.
V. Pengelompokan Varietas Grouping of Varieties
1. Seleksi varietas dari varietas yang dikenal umum sebaiknya ditanam dengan menggunakan varietas kandidat, kemudian dibagi kedalam kelompok-kelompok untuk memudahkan penilaian keunikan dibantu dengan cara pengelompokan karakteristik.
The selection of varieties of common knowledge to be grown in the trial with the candidate varieties and the way in which these varieties are divided into groups to facilitate the assessment of distinctness are aided by the use of grouping characteristics.
2. Pengelompokkan karakteristik yang terdaftar, baik dari lokasi yang berbeda sekalipun dihasilkan dari lokasi berlainan dapat digunakan baik secara individu atau gabungan dengan karakteristik lain: (a) memilih varietas yang dikenal umum yang dapat dikeluarkan dari petak percobaan untuk pemeriksaan keunikan; dan (b) untuk mengatur petak percobaan sehingga varietas yang mirip dapat dikelompokkan dalam kelompok yang sama.
Grouping characteristics are those in which the documented states of expression, even where produced at different locations, can be used, either individually or in combination with other such characteristics: (a) to select varieties of common knowledge that can be excluded from the growing trial used for examination of distinctness; and (b) to organize the growing trial so that similar varieties are grouped together.
VI. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability
1. Kebaruan Pemeriksanaan kebaruan dilakukan secara administratif.
6 2. Keunikan Distinctness
Untuk menentukan perbedaan yang jelas antara dua varietas tergantung banyak faktor, yang harus dipertimbangkan adalah tipe ekspresi dari karakteristik yang diuji yaitu karakteristik kualitatif, kuantitatif, atau pseudo-kualitatif. Oleh karena itu pengguna PPI ini harus paham dengan rekomendasi yang terdapat dalam Pandum sebelum memutuskan adanya perbedaan.
Determining whether a difference between two varieties is clear depends on many factors, and should consider, in particular, the type of expression of the characteristic being examined, i.e. whether it is expressed in a qualitative, quantitative, or pseudo-qualitative manner. Therefore, it is important that users of these Test Guidelines are familiar with the recommendation contained in the General Introduction prior to making decisions regarding distinctness.
3. Keseragaman
Untuk penilaian keseragaman pada populasi standar sebesar 2 % dengan peluang penerimaan 95%. Pada kondisi tersebut, jumlah tanaman tipe simpang yang dapat ditenggang adalah tiga (3) tanaman.
For the assessment of uniformity, a population standard of 2% and acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of that condition three off-types are allowed.
(a). Tanaman tipe simpang Off-types
Tipe simpang muncul pada satu tanaman utuh (bukan pada bagian tanaman) sehingga penampilanya berbeda dengan tanaman yang lainnya pada varietas yang sama. Pada populasi standar sebesar 0.2 % dengan peluang penerimaan minimal 95%, maka dari 60 tanaman contoh jumlah maksimum tanaman tipe simpang yang diperbolehkan adalah tiga tanaman.
Off time came in full shape of plant (not part of plants) that makes significantly different from other plants that derived from same varieties. For the assessment of uniformity, a population standard of 0.2 % and acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of a sample size of 60 plants, three off-types are allowed.
7 1. Barisan Tunggal Single Row
Pemeriksaan keseragaman karakteristik melalui pemeriksaan pertanaman dalam Barisan tunggal harus dilakukan satu populasi standar sebesar 2 % dengan peluang penerimaan minimal 95%. Untuk ukuran contoh 60 tanaman, jumlah tanaman tipe simpang tidak boleh lebih dari tiga (3) tanaman. Pada setiap barisan tunggal sedikitnya terdapat 20 tanaman, atau tiga (3) petak berupa baris tunggal dengan 20 tanaman/barisnya.
The examination for characteristic uniformity through single row plants assessment should be done in a population standard of 1% and acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of 60 plants sample size, three off-types are allowed. The maximum number of single rows should be 20 plants or three plots with 20 plots per row.
4. Kestabilan Stability
Dalam praktek, tidak biasa melakukan pengujian kestabilan yang memberikan hasil sama seperti pengujian keunikan dan keseragaman. Hal ini didasarkan pada pengalaman bahwa pada banyak tipe varietas, jika satu varietas telah menunjukkan keseragaman, maka telah dapat dianggap stabil.
In practice, it is not usual to perform tests of stability that produce results as certain as those of the testing of distinctness and uniformity. However, experience has demonstrated that, for many types of variety, when a variety has been shown to be uniform, it can also be considered to be stable.
Jika diragukan dan memang diperlukan, pengujian kestabilan dapat dilakukan dengan penanaman ulang pada tahun atau musim berikutnya, atau menguji ulang dengan menggunakan benih baru atau cadangan tanaman untuk menjamin bahwa materi tersebut menampilkan karakteristik yang sama seperti materi tanaman sebelumnya.
Where appropriate, or in case of doubt, stability may be tested, either by growing a further generation, or by testing anew plant stock to ensure that it exhibits the same characteristics as those shown by the previous material supplied.
8 VII. Karakteristik dan Simbol Characteristics and Symbols
1. Penilaian keunikan, kebaruan, keseragaman dan stabilitas serta karakteristik dan sifat yang ditentukan diberikan dalam Panduan Umum (Pandum) BUSS dan PPI mawar.
The assessment of distinctness, homogeneity and stability, the characteristics and their states as given in Pandum BUSS and this PPI.
2. Notasi (1-9), untuk tujuan proses data elektronik, diberikan disamping sifat-sifat untuk karakteristik yang berbeda.
Notes (1 to 9), for the purpose of electronic data processing, are given together with the states of the different characteristics:
3. Legenda Legend
(*) Karakteristik * harus selalu dinilai untuk setiap periode tumbuh dan digunakan untuk deskripsi varietas, kecuali ekspresinya tidak muncul karena pengaruh kondisi lingkungan.
Characteristics * that should be used every growing period for the examinations of all varieties and should always be included in the description of the variety, except when the state of expression of a preceding characteristics or regional environmental conditions render this impossible.
(+) Karakteristik + adalah karakteristik yang dijelaskan pada tabel karakteristik dengan gambar atau keterangan
Characteristic + explained by picture or in explanations.
(-) Karakteristik - adalah karakteristik yang harus memperhatikan gambar.
Characteristic - must consider the picture.
* * * * * * * * * * *
9 VIII. Tabel Karakteristik/Table of Characteristics
No. Karakteristik / Charakteristics Indonesia English Contoh Varietas Example varieties Notasi/ Notes 1. Tanaman:Pewarnaan antosianin pada hipokotil umur 10 hari setelah tanam Anthocyanin coloration hypocotyl (10 days after emergence)
3 5 7 5. Tanaman:Tinggi tanaman hingga buku polong pertama First pod bearing node* rendah sedang tinggi low medium high
KP-3 Lumut hijau KP-4, KP-7, Galah, Purbalingga
3 5 7 6. Tanaman:Tinggi tanaman saat berbuah pertama (cm)*. Rata-rata dari 5 tanaman contoh Height (cm) of the first fruiting (*) node, average of 5 plant
rendah sedang tinggi low medium high KP-6 Lumut hijau Purbalingga 3 5 7 7. Daun: Warna daun Leaf color hijau muda hijau hijau gelap ungu kehijauan hijau kekungingan selainnya light green green dark green greenish purple yellowish green others LV 137 KP-7, KP-4, 77, Hijasu super - - LV 219 - 1 2 3 4 5 9
8. Daun: Warna tangkai daun Petiole color hijau muda ungu ungu kehijauan ungu gelap light green purple greenish purple dark purple KP4. KP5, KP6, KP7, Usus hijau, 77 - - - 1 2 3 4 9. Daun: Warna pangkal tangkai daun Basal petiole color
hijau ungu ungu gelap
green purple ungu gelap
KP4. KP5, KP6, KP7, Usus hijau, 77 GL 25, GL 57
- 1 2 3 10 10. Daun: Panjang tangkai daun pada saat 50% berbunga Petiole length at 50% flowering (-)
kecil <15 cm sedang 15,1-18 cm besar > 18,1 cm
small <15 cm medium 15,1-18 cm large > 18,1 cm Semua varietas 3 5 7 11. Daun: Bentuk daun Leaflet shape (+)(-)
2 3 4
deltoid ovate ovate-lanceolate lenceolate long lanceolate
deltoid ovate ovate-lanceolate lenceolate long lanceolate
- KP4. KP6, KP7, 77, Purbalingga, Hijau super Libra KP-3, KP-5, Galah, Lumut hijau -
1 2 3 4 5 12. Daun: Bentuk ujung daun Shape of leaf apex
1 2 3 4 19. Bunga: Warna perahu bunga pada saat mekar penuh Color of keel at full bloom
putih ungu muda biru ungu gelap
white light purple blue dark purple
Semua varietas - - -
1 2 3 4 20. Polong (Pod): Panjang tangkai polong saat panen pertama Length of peduncle at first harvest
pendek <20 cm) sedang 20-27 cm panjang >27 cm short <20 cm) medium 20-27 long >27 cm KP-3, Libra KP-7, Hijau super, Galah, Lumut hijau KP-4, KP-5, KP-6, 77, Purbalingga 1 5 9 21. Polong: Rata-rata panjang 10 polong saat panen kedua Pod length , mean of 10 pods at second harvest sangat pendek <29 cm pendek (29-39) cm sedang >39 -49 cm panjang >49-59 cm sangat panjang >59 cm very short <29 cm short (29-39) cm medium >39 -49 cm long >49-59 cm very long >59 cm MLG 15240 MLG 15124, MLG 15140 MLG 15122, MLG 15106 MLG 15148, MLG 15069 KP3.KP-4, KP5, KP6, KP7, 77, Libra, Lumut hijau, Hijau super, Purbalingga, Galah
1 3 5 7 9 22. Polong: Rata-rata lebar 10 polong saat panen kedua Width, mean of 10 pods at second harvest sempit sedang lebar narrow medium broad
Galah KP-3, KP-4, KP-7, 77 KP-5, Purbalingga 3 5 7 13 23. Polong: Bentuk irisan melintang polong Pod shape of cross section
sangat datar bentuk pear bulat elip bentuk angka delapan very flat pear shape round elliptic eight shape - Semua varietas - - 1 2 3 4 24. Polong: Warna dasar polong segar stadia masak Ground color at mature stage, fresh pod
hijau muda hijau gelap hijau hijau muda semburat ungu ungu light green dark green green light green with purple shade ungu purple KP-3, KP-6, KP7 KP-4, Purbalingga, 77, Lumut hijau, Galah, Libra Hijau Super -
No.146 1 2 3 4
5
25. Polong: Serat dinding polong pada polong masak kering (-) wall fiber, taken at dry pod maturity
3 33. Panjang paruh polong (cm) Length of beak pendek sedang panjang
short medium long KP-5, KP-6, KP-7 KP-3, KP4, KP-5, Galah, Libra Lumut hijau 3 5 7 34. Tekstur permukaan polong (-) Surface texture of pod
halus agak kasar kasar smooth medium rough - KP-3, KP-6, KP-7, 77, Libra KP-4, KP_5, Galah, Lumut hijau, Hijau super, Purbalingga 3 5 7 16 35. Pinggang polong muda Constrictions of pod, immature stage tidak ada sedang berpinggang
absent medium pronounced
KP-3, KP-6, KP-7, 77, Lumut hijau KP-4, KP-5, Galah, Libra, Purbalingga - 3 5 7 36. Polong: Umur polong Shelf life pendek sedang panjang
short medium long - KP-7 Galah 3 5 7 37. Bobot 100 Biji 100 seed Weight (g) kecil <13 sedang 13,1-17,9 besar >18
small <13 medium 13,1-17,9 large >18 LV 266, MLG 15272 KP-4, KP-7 LV 1674, MLG 15122 3 5 7 38. Bentuk irisan memanjang pada bagian tengah biji (+) Seed shape of median longitudinal section
bulat agak lonjong lonjong ginjal circular circular to elliptical elliptical kidney shaped - LV 2064 LV 1848 LV 1215
1 2 3 4
39. Bentuk irisan melintang pada bagian tengah biji Seed shape of median cross section
bulat agak lonjong lonjong
circular circular to elliptical elliptical
LV 2010 LV 753 LV 1357
1 2 3 *40. Derajat kelengkungan (kurvature) hanya untuk biji berbentuk ginjal Seed degree of curvature for kidney shaped only
lemah sedang kuat weak medium strong LV 220 LV 1243 -
1 2 3 17 41. Lebar irisan melintang biji Seed width in cross section sempit sedang luas
narrow medium broad
GL 88 KP7 -
3 5 7 42. Panjang biji Seed length median (*)
pendek sedang panjang short medium long GL 97 KP7 Hijau Super, Purbalingga 3 5 7
43. Jumlah warna pada biji Seed number of colors
satu dua lebih dari dua
one two more than two
KP-7 77, KP-4 - 1 2 3 44. Warna utama biji Seed main color
putih coklat hitam marun white brown black maroon LV 1294 KP-4 LV 566 LV 1544 1 2 3 4 45. Warna sekunder pada biji Seed predominant secondary color
putih coklat hitam white brown black
KP-4 LV 249 LV 1215
1 2 3 46. Distribusi warna sekunder pada biji Seed distribution of predominant secondary color
sekitar hilum pada streak pada separuh biji pada ujung biji around hilum in streaks on half of grain in patches at tip LV 249 Lumut Hijau 77 KP-4 1 2 3 4 18 47. Warna biji pada lingkaran hilum Seed color of hilus ring
serupa dengan warna biji tidak serupa dengan warna biji
same color of seed not the same
LV 219 KP-7 1 2 48. Guratan Biji Seed veining
lemah sedang kuat weak medium strong LV 1299 LV 427 KP-7 1 2 3 49. Tekstur permukaan biji Seed surface texture licin berkerut smooth wrinkled LV 1299 KP-7 1 2 50. Jumlah biji per polong Seed number per pod rendah <13 sedang 14-17 tinggi > 18 low <13 medium 14-17 many > 18 LV 3119 77, Libra, Hujau super, lumut hijau KP3, KP4, KP5, KP6, KP7, Galah - 3 5 7 51 Ketahanan terhadap penyakit Resistance to disease
51.1 Ketahanan terhadap nematode Resistance to nematode tidak ada ada absent present 1 9 51.2 Ketahanan terhadap penyakit karat Resistance to rust deseases tidak ada ada
absent present 1 9 51.3 Ketahanan terhadap virus mosaik Resistance to Pole sitao mosaic virus tidak ada ada
absent present 1 9 5.1.4 Ketahanan terhadap layu Fusarium Resistance to Furasium wilt
tidak ada ada
absent present 1 9 52 ketahanan terhadap hama Resistance to pests
52.1 Ketahanan t erhadap penggerek polong Resistance to Pod borer H. armigera tidak ada ada
absent present 1 9 19 52.2 Ketahanan terhadap Maruca testualis Resistance to Maruca testualis
tidak ada ada
absent present 1 9 52.3 Ketahanan t erhadap aphis hitam Resistance to Black aphis tidak ada ada
absent present 1 9 52.4 Ketahanan terhadap Weevils Resistance to Weevils tidak ada ada
absent present 1 9 52.4 Ketahanan terhadap lalat kacang Resistance to Bean fly tidak ada ada absent present 1 9 53 Toleransi terhadap cekaman abiotik Tolerance to abiotic stresses
53.1 Toleransi terhadap genangan Tolerance to Water logging tidak ada ada
absent present 1 9 53.2 Toleransi terhadap kekeringan Tolerance to drought