Anda di halaman 1dari 6

Langkah-langkah melakukan uji hipotesis dengan

ANOVA

1. Kumpulkan sampel dan kelompokkan berdasarkan kategori tertentu.

Untuk memudahkan pengelompokkan dan perhitungan, buat tabel data sesuai dengan
kategori berisi sampel dan kuadrat dari sampel tersebut. Hitung pula total dari sampel
dan kuadrat sampel tiap kelompok. Selain itu, tentukan pula hipotesis nol (H0) dan
hipotesis alternatif (H1).

2. Menentukan tipe anova

Untuk menentukan tipe anova. terlebih dahulu bertanya apakah dari hipotesis tersebut
cocok untuk anova? jika tujuannya membandingkan rata-rata tiga kelompok atau
lebih maka boleh pakai Anova. Pertanyaan kedua apakah sampel tiap kelompok
diambil dari sampel yang berbeda? jika berasal dari sampel yang berbeda maka
menggunakan Anova satu arah/one way.

3. Memeriksa apakah sudah memenuhi asumsi-asumsi sehingga bisa


digunakan anova
o Normalitas,

adalah Menguji apakah data tiap kelompok memiliki distribusi normal. hal ini
bisa dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov, shapira wilk.

o Homogenitas

adalah Menguji apakah varians tiap kelompok sama. Dalam menghitung


homogenitas bisa digunakan uji bartlett dan uji levene.

o Saling bebas

Menunjukkan bahwa setiap kelompok tidak saling berhubungan. Biasanya


yang digunakan logika apakah saling bebas atau tidak.

o Aditif (Saling menjumlahkan).

Artinya data yang dianalisis merupakan data interval/rasio

4. Menghitung variabilitas dari seluruh sampel.

Pengukuran total variabilitas atas data dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,
berikut rumus dalam Anova:

o Total of sum squares (SSt) – jumlah kuadrat total (jkt).


Merupakan jumlah kuadrat selisih antara skor individual dengan rata-rata
totalnya.

Keterangan: k = banyaknya kolom N = Banyaknya pengamatan/ keseluruhan


data
ni = banyaknya ulangan di kolom ke-i xij = data pada kolom ke-i ulangan ke-j
T** = Total (jumlah) seluruh pengamatan

o Sum Square Between(SSb) – jumlah kuadrat kolom (jkk).

Variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata keseluruhannya.


Variansi di sini lebih terpengaruh karena adanya perbedaan perlakuan antar
kelompok.

Keterangan
T*i = Total (jumlah) ulangan pada kolom ke-i

o Sum Square within(SSw) – jumlah kuadrat galat (jkg).

Variansi yang ada dalam masing-masing kelompok. Banyaknya variansi akan


tergantung pada banyaknya kelompok, dan variansi di sini tidak terpengaruh /
tergantung oleh perbedaan perlakuan antar kelompok.

JKG = JKT - JKK

5. Menghitung derajat kebebasan (degree of freedom).

Derajat kebebasan atau degree of freedom (dilambangkan dengan v, dof, atau db)
dalam ANOVA akan sebanyak variabilitas. Oleh karena itu, ada tiga macam derajat
kebebasan yang akan kita hitung:

o Derajat kebebasan untuk JKT

merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat total (JKT) ini akan kita
lambangkan dengan dof JKT.

db JKT = N - 1

o Derajat kebebasan untuk JKK


merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat kolom (JKK) ini akan kita
lambangkan dengan dof JKK.

db JKK = k-1

o Derajat kebebasan untuk JKG

Merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat galat (JKG) ini akan kita
lambangkan dengan dof JKG

db JKG = N - k

Derajat kebebasan juga memiliki sifat hubungan yang sama dengan sifat
hubungan variabel, yakni:

db JKT = db JKK + db JKG

6. Menghitung variance antar kelompok dan variance dalam kelompok.

Variance dalam ANOVA, baik untuk antar kelompok maupun dalam kelompok sering
disebut dengan kuadrat tengah atau deviasi rata-rata kuadrat (mean squared deviation)
dan dilambangkan dengan MS atau KT. Dengan demikian, maka mean squared
deviation masing-masing dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

o KTK = JKK / db JKK


o KTG = JKG / db JKG

7. Menghitung F hitung

Menghitung nilai distribusi F (Fhitung) berdasarkan perbandingan variance antar


kelompok dan variance dalam kelompok.Fhitung didapatkan dengan rumus di bawah
ini:

Fhitung = KTK/KTG

8. Menghitung F tabel

Selain itu, F berdasarkan tabel (Ftabel) juga dihitung, berdasarkan nilai derajat
kebebasan (langkah ke-4) menggunakan tabel distribusi-F. Jangan lupa untuk
mencantumkan gambar posisi Fhitung dan Ftabel dalam grafik distribusi-F.

9. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel :


o Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0

o Jika Fhitung ≤ Ftabel : terima H0


10.Buat kesimpulan,

sesuai dengan kasus awal yang ditanyakan. Simpulkan, apakah perlakuan (treatment)
memiliki efek yang signifikan pada sampel data atau tidak. Jika hasil tidak signifikan,
berarti seluruh rata-rata sampel adalah sama. Jika perlakuan menghasilkan efek yang
signifikan, setidaknya satu dari rata-rata sampel berbeda dari rata-rata sampel yang
lain.

Contoh penghitungan Analysis of variance (Anova)


dengan tabel.
Berdasarkan langkah-langkah diatas untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel seperti
berikut:

Sumber Keragaman Derajat Bebas Kuadrat Tengah


Jumlah Kuadrat (JK) F hitung
(SK) (db) (KT)
F hitung =
KTK =
Kolom (K) db JKK = k-1 KTK /
JKK / db JKK
KTG
KTG =
Galat (G) JKG = JKT - JKK db JKG= N-k
JKG / db JKG

Total (T) db JKT= N-1

Contoh Kasus dalam perhitungan Analysis of Variance


(Anova) satu arah
Contoh Kasus Anova satu arah:

Terdapat 4 metode diet dan 3 golongan usia peserta program diet Berikut data rata-rata
penurunan berat peserta keempat metode dalam tiga kelompok umur.

Penurunan Berat Badan (Kg)


Sampel
Metode 1 Metode 2 Metode 3 Metode 4
Sampel 1 4 8 7 6
Sampel 2 6 12 3 5
Sampel 3 4 - - 5

Apakah keempat metode diet tersebut memberikan rata-rata penurunan berat badan yang
sama?
Uji pendapat tersebut dengan taraf nyata 5 %

Solusi kasus Anova satu arah


1. Merumuskan Hipotesis

H0 : (Setiap metode memberikan rata-rata penurunan berat badan yang


sama)
H1 : Ada suatu metode yang memberikan rata-rata penurunan berat badan yang tidak
sama

2. Identifikasi model.

Pertama. berdasarkan hipotesis yang digunakan yaitu membandingkan rata-rata lebih


dari dua kelompok maka metode yang mungkin adalah Anova. kedua Sampel yang
digunakan tiap kelompok berbeda perlakuan sehingga tipe anova yang cocok adalah
Anova satu arah.

3. Memeriksa asumsi Anova.

Dalam metode anova yang perlu diperhatikan ada empat seperti pada keterangan
diatas. asumsi normal dan homogenitas antar varians kelompok harus terpenuhi.
dalam contoh ini kita asumsikan asumsi terpenuhi karena kita fokus pada langkah-
langkah anova satu arah. kemudian kelompok yang dianalisis berasal dari kelompok
saling bebas. dan data yang digunakan merupakan data rasio. Setelah asumsi ini
terpenuhi maka bisa lanjut ke perhitungan selanjutnya. kalau tidak ganti metode.

4. Menghitung F hitung melalui Variabilitas, Derajat bebas dan Kuadrat tengah


o Jumlah Kuadrat Total (JKT)
JKT = (42+62+42+82+122+72+32+62+52+52)-(602/10)=420-360=60
o Jumlah Kuadrat Kolom (JKK)
JKK=(142/3+202/2+102/2+162/3)-(602/10) =(65.33+200+50+85.33)-360
=40.67
o Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
JKG = JKT - JKK = 60-40.67 = 19.33
o Kuadrat Tengah Kolom (KTK)
KTK = JKK / k-1 = 40.67/3 = 13.55
o Kuadrat Tengah Galat (KTG)
KTG = JKG / N - k = 19.33/6 = 3.22
o f hitung
f hitung =KTK / KTG = 13.55/3.22 = 4.21
5. Perhitungan Tabel anova

Agar mempermudah perhitungan kita menggunakan tabel berikut:

Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah


F hitung
(SK) (JK) (db) (KT)
Kolom (K) JKK = 40.67 db JKK = 4-1 = KTK =13.55 F hitung
3 =
4.21
db JKG= 10-
Galat (G) JKG = 19.33 KTG =3.22
4=6
db JKT=10 -1
Total (T) JKT = 60
=9
6. Menghitung F tabel

F table pada α = 0.05 db1=3 dan dk2=6 adalah 4.76

7. Kesimpulan :

Karena F hitung ada di daerah penerimaan (F hitung < F tabel) maka H0 terima, sehingga
bisa disimpulkan setiap metode memberikan dampak rata-rata penurunan berat badan
yang sama

Anda mungkin juga menyukai