Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)

Disusun Oleh :
Maryam Musfiroh

BANDUNG
2022

1
PEMBAHASAN

A. Syarat Penggunaan Uji Anova (analysis of variance)


ANOVA (analysis of variance) adalah teknik analisis statistik yang
dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir R. A Fisher untuk menguji
perbedaan rerata antar grup. Grup disini bisa berarti kelompok atau jenis perlakuan.
sehingga banyak orang menyebutnya dengan anova. Anova merupakan bagian dari
metoda analisis statistika yang tergolong analisis komparatif lebih dari dua rata-
rata. Anova dapat juga dipahami sebagai perluasan dari uji-t sehingga
penggunaannya tidak terbatas pada pengujian perbedaan dua buah rata-rata
populasi, namun dapat juga untuk menguji perbedaan tiga buah rata-rata populasi
atau lebih sekaligus. (Riduwan.2008. Dasar - dasar Statistika. Bandung:Alfabeta).

Jika kita menguji hipotesis nol bahwa rata-rata dua buah kelompok tidak
berbeda, teknik anova dan uji-t (uji dua pihak) akan menghasilkan kesimpulan yang
sama; keduanya akan menolak atau menerima hipotesis nol. Dalam hal ini, statistik
F pada derajat kebebasan 1 dan n-k akan sama dengan kuadrat dari statistik t. Hasil
akhir dari analisis anova adalah nilai F test atau F hitung. Nilai F hitung ini yang
nantinya akan dibandingkan dengan nilai pada F tabel pada derajat kebebasan
tertentu (degree of freedom) dengan kaidah pengambilan keputusan yang akan
dijelaskan lebih rinci pada sub-bab selanjtnya.

Anova digunakan untuk membandingkan rata-rata populasi bukan ragam


populasi. Jenis data yang tepat untuk anova adalah nominal dan ordinal pada
variabel bebasnya, jika data pada variabel bebasnya dalam bentuk interval atau
ratio maka harus diubah dulu dalam bentuk ordinal atau nominal. Sedangkan
variabel terikatnya adalah data interval atau ratio. Adapun asumsi dasar yang harus
terpenuhi dalam analisis varian adalah sebagai berikut.

1. Kenormalan Distribusi.

Data harus normal, agar data berdistribusi normal dapat ditempuh dengan cara
memperbanyak jumlah sampel dalam kelompok.

2. Kesamaaan variansi

2
Setiap kelompok hendaknya berasal dari populasi yang sama dengan variansi
yang sama pula. Bila banyaknya sampel sama pada setiap kelompok maka
kesamaan variansinya dapat diabaikan. Tapi bila banyak sampel pada masing-
masing kelompok tidak sama maka kesamaan variansi populasi sangat
diperlukan.

3. Pengamatan bebas

Sampel hendaknya diambil secara acak (random), sehingga setiap


pengamatan merupakan informasi yang bebas. Anova lebih akurat
digunakan untuk sejumlah sampel yang sama pada setiap
kelompoknya, misalnya masing masing variabel setiap kelompok jumlah
sampel atau respondennya sama-sama 250 orang, dll.

Prinsip Uji Anova adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua
sumber variasi yaitu variasi di dalam kelompok (Dalam/within) dan variasi antar
kelompok (Antara/between). Bila variasi within dan between sama (nilai
perbandingan kedua varian mendekati angka satu), maka berarti tidak ada
perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang
dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya bila variasi antar kelompok lebih
besar dari variasi didalam kelompok, artinya intervensi tersebut memberikan efek
yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan menunjukkan adanya
perbedaan.

Anova dapat digolongkan kedalam beberapa kriteria, yaitu :

1. Klasifikasi 1 arah (One Way Anova), merupakan anova yang didasarkan


pada pengamatan 1 kriteria atau satu faktor yang menimbulkan variasi.

2. Klasifikasi 2 arah (Two Way Anova), merupakan anova yang didasarkan


pada pengamatan 2 kriteria atau 2 faktor yang menimbulkan variasi.

3. Klasifikasi banyak arah (MANOVA), merupakan anova yang didasarkan pada


pengamatan banyak kriteria.

Dalam makalah ini, penyusun hanya akan membahas dua jenis anova yaitu
anova satu arah dan anova dua arah yang secara rinci akan dijelaskan dalam sub-
bab berikut.

3
B. Analisis Varians Satu Arah (One Way Analysis of Variance)

Dinamakan Analisis varians satu arah, karena analisisnya menggunakan varians


dan data dari hasil pengamatan merupakan pengaruh satu faktor. Dari tiap populasi
secara independen kita mengambil sebuah sampel acak, berukuran n 1 dari populasi
kesatu, n2 dari populasi kedua dan seterusnya berukuran nk dari populasi ke k. Data
sampel akan dinyatakan dengan Yij yang berarti data ke-j dalam sampel yang
diambil dari populasi ke-i. Selanjutnya akan diuji hipotesis nol H0 dengan H1 dengan
formulasi:

H0: rata-rata populasi ke-1 sama dengan rata-rata populasi ke-2, sama dengan
rata-rata populasi ke-3, … sama dengan rata-rata populasi ke-k.

H1: ada sekurang-kurangnya sepasang rata-rata populasi yang berbeda.

Atau

H 0 : μ 1 = μ2 = μ 3 = … = μ k

H1 : Sekurang-kurangnya ada satu μi ≠ μj ; dengan i ≠ j ; i,j = 1,2,3,…, k

Pengujian hipotesis dalam analisis varians satu arah (One way analysis of
variance) dilakukan dengan uji- F dengan langkah sebagai berikut :

1. Sebelum anova dihitung, asumsikan bahwa data dipilih secara


random,berdistribusi normal, dan variannya homogen.

2. Buatlah hipotesis (𝐻0 dan 𝐻1) dalam bentuk kalimat.

3. Buatlah hipotesis (𝐻0 dan 𝐻1) dalam bentuk statistik.

4. Buatlah daftar statistik induk.

5. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) beberapa sumber variansi, yaitu: Total (T),
Antara (A), dan Dalam (D) dengan persamaan berikut.
2
(∑ Y t )
JK (T )=∑ Y t −2
nt

2 2
a
(∑ Y j ) (∑ Y t )
JK ( A )=∑ −
j=1 nj nt

4
(∑ Y j )
2
a
JK ( D )=∑ Y t −¿ ∑
2
¿
j =1 nj

6. Menentukan derajat kebebasan (db) masing-masing sumber variansi

db ( T )=n t−1 ; db ( A )=na −1 ; db ( D ) =nt −na

7. Menentukan Rata-Rata Jumlah Kuadrat (RJK)

JK ( A) JK ( D)
RJK ( A )= dan RJK ( D )=
db( A) db ( D)

RJK ( A )
8. Mencari Fhitung dengan rumus: F hitung =
RJK ( D)

9. Tentukan taraf signifikan, misalnya  =  atau  = 

10. Cari Ftabel dengan rumus: Ftabel = F (1-) − (dbA.dbD)

11. Membuat tabel ringkasan anova

Sumber Ftabel
JK db RJK Fhitung
Varians α = 0.05 α = 0.01

 Antara  JK (A) n a−1  RJK (A)


RJK ( A)
 Dalam  JK (D) nt −n a  RJK (D)
RJK ( D)
 Total  JK (T)  nt −1  -

12. Tentukan kaidah pengambilan keputusan:


Jika f 1 hitung ≤ f 1 tabel maka H 0 diterima, artinya tidak ada perbedaan signifikan pada
semua kelompok yang diuji.
Jika f 1 hitung > f 1 tabel, maka H 0 ditolak, artinya minimal ada satu pasang kelompok yang
berbeda secara signifikan.

13. Membuat Kesimpulan

5
Contoh Soal 1:

Efektivitas tiga metode pembelajaran, yaitu metode Inquiry (A 1), Discovery (A2),
dan Metode ceramah (A3) terlihat dari skor hasil belajar fisika siswa selama tiga
bulan. Ketiga kelompok diberi perlakuan A1, A2, dan A3 dipilih dan ditempatkan
secara acak, maka diperoleh datanya yang disajikan dalam tabel di bawah. Buktikan
apakah ada perbedaan atau tidak?
No A1 A2 A3
1 6 5 6
2 8 6 9
3 5 6 8
4 7 7 7
5 7 5 8
6 6 5 9
7 6 5 6
8 8 6 6
9 7 5 9
10 6 6 8
11 7 8 6
12 - 7 8
Langkah Penyelesaian:
1. Asumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal, dan varian
homogen.
2. Hipotesis (H0 dan H1) dalam bentuk kalimat.
• H0 = Tidak ada perbedaan yang siginifikan antara metode pembelajaran inquiry,
discovery, dan ceramah.
• H1 = Sekurang-kurangnya terdapat 2 metode yang berbeda secara signifikan
3. Hipotesis (H0 dan H1) dalam bentuk statistik.
• H0 : μ1 = μ2 = μ3
• H1 : Sekurang-kurangnya terdapat 2 metode yang berbeda secara signifikan.

4. Membuat daftar Statistik Induk.

Misalkan skor hasil belajar fisika untuk A1 = Y1, A2 = Y2, dan A3 = Y3

No Y1 Y2 Y3 (Y1) (Y2) (Y3) 2


2 2
1 6 5 6 36 25 36
2 8 6 9 64 36 81
3 5 6 8 25 36 64
4 7 7 7 49 49 49

6
5 7 5 8 49 25 64
6 6 5 9 36 25 81
7 6 5 6 36 25 36
8 8 6 6 64 36 36
9 7 5 9 49 25 81
10 6 6 8 36 36 64
11 7 8 6 49 64 36
12 7 8 0 49 64
ΣY 73 71 90 493 431 692
Untuk menghitung jumlah kuadrat dapat dibuat tabel persiapan sebagai berikut.

Statistik A1 A2 A3 Jumlah
n 11 12 12 35
ΣY 73 71 90 234
Σ Yi2 493 431 692 1616
(Σ Y)2
484,45 420,08 675 1546,46
nA
𝑌̅ 6.64 5.92 7.5 6.69

5. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) beberapa sumber variansi,

(∑ Y t )
2
2
234
JK (T )=∑ Y t − 2
=1616− =1616−1564,46=51,54
nt 35

2 2
(∑ Y j ) (∑ Y t )
( )
a
( 73 )2 ( 71 )2 ( 90 )2 ( 234 )2
JK ( A )=∑ − = + + − =15,07
j=1 nj nt 11 12 12 35

(∑ Y j )
2
a
JK ( D )=∑ Y t −¿ ∑
2
=1616−1579,53=36,47 ¿
j =1 nj

6. Derajat kebebasan (db) masing-masing sumber variansi

db(T) = nt-1 = 35- 1=23

db(A) = na-1 = 3 – 1 = 2

db(D) = nt- na = 35 – 3 = 32
7. Rata-Rata Jumlah Kuadrat (RJK)

JK ( A) 15,07
RJK ( A )= = =7,54
db( A) 2

7
JK ( D) 36,47
RJK ( D )= = =1,14
db (D) 32

8. Mencari Fhitung

RJK (A ) 7,54
F hitung = = =6,61
RJK (D) 1,14

9. Tentukan taraf signifikan, misalnya   

10. Cari Ftabel dengan rumus

F tabel=F (1−α )(db A, db D )

F tabel=F (1−0,05 )(2 ,32)

F tabel=F (0,95 )(2 ,32)

F tabel=3,30

Cara mencari nilai F tabel=3,30 dan arti angka F tabel=F (0,95 )(2 ,32)

0,95 = Taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikan 5%.

Angka 2 = pembilang atau hasil dari dbA

Angka 32 = penyebut atau hasil dari dbD

11. Tabel ringkas anova

Sumber Ftabel
JK db RJK Fhitung
Varians α = 0.05 α = 0.01

 Antara  15,07 2 7,54

 Dalam 36,47 32  1,14 6,61 3,30  -

 Total  51,54 54  -

12. Kaidah pengambilan keputusan:

Karena 6,61 > 3,30 atau Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

13. Kesimpulan

H0 ditolak dan H1 diterima, dapat dinyatakan bahwa rata-rata semua metode


pembelajaran berbeda. Paling tidak ada satu metode pembelajaran yang

8
memberikan rata-rata nilai signifikan yang lebih besar dibandingkan dengan
model pembelajaran lainnya.

Bentuk kurva

C. Analisis Varians Dua Arah (Two Way Analysis of Variance)

Dalam analisis varians satu-arah, hanya ada 1 (satu) sumber keragaman (source
of variability) dalam variabel terikat (dependent variable), yaitu kelompok dalam
populasi yang sedang dikaji. Dalam analisis varians dua-arah, kita akan melakukan
pengujian dengan tidak hanya melihat pengaruh dari satu faktor saja tetapi faktor
lain (variabel bebas) yang mempengaruhi hasil (variabel terikat).

Dengan menggunakan teknik anova dua arah ini kita dapat membandingkan
beberapa rata-rata yang berasal dari beberapa kategori atau kelompok untuk satu
variable perlakuan. Bagaimanapun, keuntungan teknik analisis varian ini adalah
memungkinkan untuk memperluas analisis pada situasi dimana hal-hal yang sedang
diukur dipengaruhi oleh dua atau lebih variable. Uji anova dua arah terbagi menjadi
dua jenis yaitu anova dua arah tanpa interaksi dan anova dua arah dengan interaksi.
Adapun Langkah-langkah dalam pengujian anova dua arah adalah sebagai berikut.
1. Sebelum anova dihitung, asumsikan bahwa data dipilih secara random,berdistribusi
normal, dan variannya homogen.
2. Buatlah hipotesis (𝐻0 dan 𝐻1)
a. Anova dua arah tanpa interaksi
Hipotesis factor ke-1
H 0 : μ A 1=μ A 2=…=μ An

9
H 1 : sekurang-kurangnya satu μ Aj ≠ 0
Hipotesis factor ke-2
H 0 : μB 1=μ B 2=…=μ Bn
H 1 : sekurang-kurangnya satu μ Bi ≠ 0
b. Anova dua arah dengan interaksi
Hipotesis untuk factor ke-1
H 0 : μ A 1=μ A 2=…=μ Ak
H 1 : μ Ai ≠ μ Ai dengan i,j = 1, 2, …, k
Hipotesis untuk factor ke-2
H 0 : μB 1=μ B 2=…=μ Bm
H 1 : μ Bi ≠ μ Bj dengan i,j = 1,2,…,m
Hipotesis interaksi
H 0 : μ AXB1=μ AXB2=…=μ AXBk
H 1 : μ AXBi ≠ μ AXB j dengan i,j = 1, 2, …, k

3. Buatlah daftar statistik induk.

4. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) beberapa sumber variansi, yaitu: Total (T),
Antara (A) dan (B), dan Dalam (D) dengan persamaan berikut.

(∑ Y t )
2

JK (T )=∑ Y t −
2
nt

(∑ Y j ) (∑ Y t )
2 2
a
JK ( A )=∑ −
j=1 nj nt

(∑ Y i ) ( ∑ Y t )
2 2
a
JK ( B ) =∑ −
i=1 ni nt

2 2
ab
( ∑ Y ij ) ( ∑ Y t )
JK ( AB )= ∑ ¿j −
nt
−JK ( A )−JK (B)
j=1 ,i=1

( )
2
ab
( ∑ Y ij )
JK ( D )= ∑ ∑ Y ij − 2
n ij
j=1 ,i=1

10
5. Menentukan derajat kebebasan (db) masing-masing sumber variansi

db ( T )=n t−1

db ( A )=na −1

db ( B )=nb−1

db ( AB )=(n¿¿ a−1)( nb−1) ¿

db ( D ) =nt −( n¿¿ a)(nb )¿


6. Menentukan Rata-Rata Jumlah Kuadrat (RJK)
JK ( A)
RJK ( A )=
db( A)
JK ( B)
RJK ( B ) =
db( B)
JK ( AB)
RJK ( AB )=
db( AB )
JK ( D)
RJK ( D )=
db ( D)

7. Mencari Fhitung dengan rumus:

RJK ( A )
F hitung A=
RJK (D)

RJK (B)
F hitung B=
RJK (D)

RJK ( AB )
F hitung AB=
RJK ( D)
8. Tentukan taraf signifikan, misalnya  =  atau  = 

9. Cari Ftabel dengan rumus:

F tabel A=F (1−α ) ( dbA ,dbD)

F tabel B=F( 1−α ) (dbB ,dbD )

F tabel AB=F( 1−α )( dbAB ,dbD )

10. Membuat tabel ringkas anova dua arah

11
Sumber Ftabel
JK db RJK Fhitung
Varians α = 0.05 α = 0.01

RJK (A )
 Antara  RJK F hit A=
 JK (A) n a−1 RJK ( D)
(A) (A)

 Antara  RJK RJK ( B)


JK (B) n b−1 F hit B=
(B) (B) RJK (D )

 Antara  RJK RJK ( AB)


(AB)
JK(AB) ¿ ¿ ¿ x ¿ ¿  ) (AB)
F hit AB=
RJK ( D)
nt −(n¿¿ a) ¿   RJK
 Dalam  JK (D)
(n¿ ¿ b)¿ (D)

 Total  JK (T)  nt −1  -

11. Kaidah Pengambilan Keputusan:

a. Anova dua arah tanpa interaksi


1) Jika f 1 hitung ≤ f 1 tabel maka H 0 diterima, artinya tidak ada perbedaan pada
kelompok data baris.
Jika f 1 hitung > f 1 tabel, maka H 0 ditolak, artinya ada perbedaan pada kelompok data
baris.
2) Jika f 2 hitung ≤ f 2 tabel , maka H 0 diterima, artinya tidak ada perbedaan pada
kelompok data kolom.
Jika f 2 hitung > f 2 tabel , maka H 0 ditolak, artinya ada perbedaan pada kelompok data
kolom.

b. Anova dua arah dengan interaksi


1) Jika f 1 hitung ≤ f 1 tabel maka H 0 diterima, artinya tidak ada perbedaan nilai rata-rata
pada kelompok data baris.
Jika f 1 hitung > f 1 tabel maka H 0 ditolak, artinya ada perbedaan nilai rata-rata pada
kelompok data baris.
2) Jika f 2 hitung ≤ f 2 tabel, maka H 0 diterima, artinya tidak ada perbedaan nilai rata-rata
pada kelompok data kolom.
Jika f 2 hitung > f 2 tabel, maka H 0 ditolak, artinya ada perbedaan nilai rata-rata pada
kelompok data kolom.

12
3) Jika f 3 hitung ≤ f 3 tabel , maka H 0 diterima, artinya tidak ada interaksi nilai rata-rata
pada kelompok data kolom dengan kelompok data baris.
Jika f 3 hitung > f 3 tabel , maka H 0 ditolak, artinya ada interaksi nilai rata-rata pada
kelompok data kolom dengan kelompok data baris.

12. Membuat kesimpulan

Contoh Soal 2

Suatu eksperimen unuk mengetahui efektivitas pemberian metode


pembelajaran dan bentuk tes terhadap hasil belajar Fisika. Untuk keperluan tersebut
telah diambil tiga kelompok sampel acak masing-masing berukuran 16 orang siswa
untuk metode Inquiry (A1), PBL (A2), ceramah (A3). Setiap kelompok dibagi
menjadi dua secara acak dan diberi bentuk tes Uraian (B1) dan Bentuk Pilihan
Ganda (B2). Skor hasil belajar fisika setelah diberikan metode pembelajaran dan
bentuk tes formatif tersebut dapat disajikan sebagai berikut.
A1 A2 A3
7 7 6
7 7 6
8 5 7
8 8 4
B1 9 8 6
8 6 6
8 7 5
9 7 6
7 6 8
6 6 7
6 5 7
B2 5 6 8
4 7 7
5 7 8
6 8 9
6 8 8
Keterangan:

13
A1 = Inquiry

A2 = PBL

A3 = Ceramah

B1 = Bentuk Tes Uraian

B2 = Bentuk Tes Pilihan Ganda

Y = Nilai hasil belajar Fisika

Langkah Penyelesaian:

1. Asumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal, dan varian
homogen.

2. Hipotesis (H0 dan H1) dalam bentuk kalimat.

H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar fisika dari kelompok yang di
ajar dengan metode pembelajaran inquiry, PBL, dan ceramah dan variasi
bentuk tes

H1 = Terdapat interaksi yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap


hasil belajar fisika bergantung kepada bentuk tes formatif.

3. Membuat daftar Statistik Induk.

Misalkan nilai ujian siswa untuk A1= Y1, A2= Y2, dan A3= Y3
No Y1 Y2 Y3 (Y1) 2 (Y2) 2 (Y3) 2
1 7 7 6 49 49 36
2 7 7 6 49 49 36
3 8 5 7 64 25 49
4 8 8 4 64 64 16
B1
5 9 8 6 81 64 36
6 8 6 6 64 36 36
7 8 7 5 64 49 25
8 9 7 6 81 49 36
ΣY 64 55 46 516 385 270
1 7 6 8 49 36 64
2 6 6 7 36 36 49

14
3 6 5 7 36 25 49
4 5 6 8 25 36 64
5 B2 4 7 7 16 49 49
6 5 7 8 25 49 64
7 6 8 9 36 64 81
8 6 8 8 36 64 64
ΣY 45 53 62 259 359 484
Untuk menghitung jumlah kuadrat dapat dibuat tabel persiapan sebagai berikut.
Statistik A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B3 Jumlah
n 8 8 8 8 8 8 48
ΣY 64 55 46 45 53 62 325
2
Σ Yi 516 385 270 259 359 484 2273
𝑌̅ 8 6.88 5.75 5.63 6.63 7.75 6.77
4. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) beberapa sumber variansi

(∑ Y t )
2
( 325 )2
JK (T )=∑ Y t −
2
=2273− =72,48
nt 48

(∑ Y j ) (∑ Y t )
2 2
a
( 109 )2 ( 108 )2 ( 108 )2 ( 325 )2
JK ( A )=∑ − = + + − =0,04
j=1 nj nt 16 16 16 48

2 2
a
(∑ Y i ) ( ∑ Y t ) ( 165 )2 ( 160 )2 ( 325 )2
JK ( B ) =∑ − = + − =0,52
i=1 ni nt 24 24 48

2 2
ab
( ∑ Y ij ) ( ∑ Y t )
JK ( AB )= ∑ ¿j

nt
−JK ( A )−JK (B)
j=1 ,i=1

( 64 )2 (55 )2 ( 46 )2 ( 45 )2 ( 53 )2 ( 62 )2 ( 325 )2
JK ( AB )= + + + + − − −0,042−0,52
8 8 8 8 8 8 48

JK ( AB )=38,29

( )
2
ab
( ∑ Y ij )
JK ( D )= ∑ ∑ Y ij − 2
n ij
j=1 ,i=1

JK ( D )=JK ( T )−JK ( A )−JK ( B ) −JK (AB)

JK ( D )=72,48−0,04−0,52−38,29=33,63

5. Menentukan derajat kebebasan (db) masing-masing sumber variansi

db ( T )=n t−1=48−1=47

15
db ( A )=na −1=3−1=2

db ( B )=nb−1=2−1=1

db ( AB )=(n¿¿ a−1)(nb−1)=(2)( 1)=2 ¿

db ( D ) =nt −( n¿¿ a)(nb )=48−(3)(2)=48−6=42 ¿

6. Menentukan Rata-Rata Jumlah Kuadrat (RJK)


JK ( A) 0,04
RJK ( A )= = =0,02
db( A) 2
JK ( B) 0,52
RJK ( B ) = = =0,53
db( B) 1
JK ( AB) 38,29
RJK ( AB )= = =19,24
db( AB) 2
JK ( D ) 33,63
RJK ( D )= = =0,80
db (D) 42

7. Mencari Fhitung

RJK ( A ) 0,02
F hitung A= = =0,025
RJK ( D) 0,80

RJK ( B) 0,53
F hitung B= = =0,66
RJK (D) 0,80

RJK ( AB) 19,24


F hitung AB= = =24,05
RJK ( D) 0,80

8. Tentukan taraf signifikan, misalnya    atau   


9. Cari Ftabel dengan rumus:

F tabel A=F (1−α ) ( dbA ,dbD) =F (1−0,05 ) ( 2 ,42) =3,22

F tabel B=F( 1−α ) (dbB ,dbD )=F (1−0,05) (1 , 42)=4,07

F tabel AB=F( 1−α )( dbAB ,dbD) =F (1−0,05 ) (2 ,42) =3,32

10. Tabel rinngkasan anova dua arah

Sumber Ftabel
JK db RJK Fhitung
Varians α = 0.05 α = 0.01
3,22
 Antara (A) 0,04 2 0,02 0,02

16
 Antara (B) 0,52 1  0,53 0,66 4,07

 Antara (AB) 38,29 2 19,24 24,05 3,32

 Dalam 33,63 42  0,80

 Total  72,48 47  -

11. Tentukan kriteria pengujian:

Jika Fhitung > Ftabel,pada taraf signifikan yang dipilih dengan db pembilang adalah
db yang sesuai, maka H0 ditolak. jadi terdapat perbedaan rata-rata parameter
antara kelompok- kelompok yang diuji.

Sebaliknya untk Fhitung ≤ Ftabel, berarti H0 diterima.

12. Untuk anova dua arah, pengujian terhadap hipotesis interaksi, yaitu

Pengaruh Utama (Main Effect )

Fhitung A < Ftabel, atau H0 diterima dengan demikian tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil
belajar fisika dari kelompok yang diajar dengan metode pembelajaran inquiry, problem
solving, dam ceramah.

Fhitung B < Ftabel H0 diterima dengan demikian tidak terdapat perbedaan rata- rata hasil belajar
fisika dari kelompok yang diberi tes uraian dan pilihan ganda.

Pengaruh Interaksi (Interaction Effect).

FhitAB > Ftabel dimana 24,05 > 3,32 atau H0 ditolak berarti terdapat pengaruh interaksi yang
signifikan antara metode pembelajaran dan bentuk tes. Atau pengaruh metode pembelajaran
terhadap hasil belajar fisika bergantung kepada bentuk tes.

17

Anda mungkin juga menyukai